Pentingnya Protein bagi Tubuh

Pentingnya Protein bagi Tubuh

Telur, produk hewani nan satu ini sering sekali dijadikan bahan makanan olahan bermacam-macam. Rasa telur nan gurih membuat cita rasa kuliner menjadi lebih enak dan lezat. Tidak hanya enak, ternyata telur mengandung protein tinggi nan sangat baik bagi tubuh.

Kandungan protein telur masak mencapai 90%. Sementara, telur dalam keadaan mentah hanya menyimpan 50% kandungan protein. Telur nan sering dikonsumsi berasal dari ayam kampung, ayam negeri, burung puyuh dan bebek.

Selain itu, telur penyu dan telur ikan seperti kaviar juga dapat dijadikan bahan makanan. Namun, sebab sulit buat mendapatkan kedua jenis telur itu maka harga makanan olahannya menjadi sangat mahal sehingga hanya tempat-tempat eksklusif saja nan dapat menyediakannya seperti restoran mewah di kawasan Setiabudi, Jakarta.



Pentingnya Protein bagi Tubuh

Protein sangat diperlukan tubuh buat membentuk sistem kekebalan tubuh yaitu antibodi, memperbaiki sel dan jaringan, berperan dalam proses buatan hormon dan enzim, serta pengotrol kadar asam basa dalam sel-sel tubuh. Semua fungsi protein ini bisa meningkatkan stamina dan memelihara kesehatan tubuh.

Kekurangan protein dalam tubuh bisa menimbulkan penyakit seperti kwashiorkor atau busung lapar. Umumnya penderita busung lapar ialah anak-anak kecil nan tak mendapat asupan nutrisi protein nan cukup pada masa pertumbuhannya.

Penyakit ini pertama kali muncul di Afrika dengan ciri-ciri adanya pembengkakan tubuh dan bila ditekan pada permukaan kulitnya akan menyebabkan otot mengecil, lengan bagian atas kecil, dan muncul ruam kemerahan pada kulit nan lama kelamaan berubah cokelat hingga terkelupas. Anak-anak busung lapar, nafsu makannya berkurang dari hari ke hari, rambutnya kian menipis berwarna kemerahan dan bila dicabut tak ada rasa sakit.

Kekurangan protein nan parah dan monoton dapat menyebabkan penyakit marasmus , penyakit gizi jelek nan lebih parah dari kwashiorkor. Hanya tinggal kulit nan membungkus tulang dengan tulang rusuk nan menonjol. Penderita marasmus kebanyakan ialah bayi berusia 0