Group Band Klasik Rock Indonesia - Jamrud

Group Band Klasik Rock Indonesia - Jamrud

Klasik rock Indonesia pernah berjaya di negeri ini. Musik itu tak pernah ada matinya. Untuk sebagian orang, musik dianggap sebagai luapan perasaan senang, sedih, kecewa, gembira, dan tangis pilu nan disampaikan oleh bait-bait latif dan lantunan irama nan asyik buat didengar.

Termasuk aliran musik rock. Musik bengenre keras ini memang sempat bersinar di pertengahan tahun 1970-an hingga 1990-an. Banyak group band klasik rock Indonesia nan saat ini telah pensiun dari aktivitas bernyanyi, walau sebenarnya mereka juga masih ada nan sempat mengisi beberapa acara di televisi.

Musik rock atau disebut juga musik cadas merupakan aliran musik populer nan mulai diketahui secara generik pada pertengahan tahun 1950-an. Akar lahirnya musik ini berasal dari rhythm dan blues, yaitu musik country nan sempat nge-tren pada tahun 1940-an dan 1950-an, serta berbagai pengaruh dari jenis musik lainnya.

Pada perkembangannya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz, dan musik klasik. Karakteristik nan sangat identik dengan musik rock ialah pada bunyi khasnya dari gitar listrik atau gitar akustik, serta penggunaan back beat nan sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum.

Lalu keyboard, seperti organ dan piano, atau sejak 1970-an juga menggunakan synthesizer. Di samping itu, gitar, keyborad, saksofon, dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, sebenarnya musik rock mempunyai tiga chords, bakcbeat nan konsisten dan mencolok, serta melodi nan menarik.

Akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, musik rock berkembang menjadi beberapa aliran. Pembagian jenis musik rock ini didasarkan pada adanya pencampuran dengan aliran musik lainnya, seperti dengan musik folk atau musik daerah di Amerika nan akhirnya dinamakan menjadi musik rock beraliran folk rock

Lalu, perpaduan dengan musik blues nan akhirnya dinamakan menjadi musik rock beraliran blues-rock, serta dengan musik jazz nan akhirnya dinamakan menjadi musik rock beraliran jazz-rock fusion.

Sekitar tahun 1970-an, musik rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Musik rock pada waktu itu juga berkembang menjadi berbagai subgenre atau subkategori rock, seperti, soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock.

Subkategori rock nan mencuat ditahun 1980-an juga termasuk new wave, hardcore punk, dan alternative rock. Dan, pada tahun 1990-an terdapat grunge, britpop, indie rock, dan nu metal. Rock band (grup musik rock) merupakan julukan nan disematkan kepada sebuah kelompok pemusik nan mengkhususkan diri memainkan musik rock.

Kebanyakan rock band terdiri dari pemain gitar, penyanyi primer atau lead singer, pemain gitar, bass, dan drummer (pemain drum). Mereka membentuk sebuah kuartet. Namun demikian ada juga beberapa group nan menanggalkan satu atau dua posisi di atas.

Insiatif ini dengan gagasan menggunakan penyanyi primer sebagai pemain alat musik, di samping menyanyi, sehingga membentuk duo atau trio. Grup lainnya memiliki pemain musik tambahan, seperti dua rhythm gitar dan seorang keyboardist. Untuk jenis alat musik bersenar, seperti biola, cello, dan alat tiup seperti saksofon, trompet, serta trambon dalam sejarah musik rock, alat-alat musik ini kurang diminati buat dijadikan tambahan alat musik grup.

Di Indonesia sendiri banyak grup rock nan bermunculan sekitar tahun 1970-an. Misalnya God Bless. Namun sekarang grup rock ini tak lagi terjun ke global musik, hanya mengisi beberapa acara "nostalgia" musik Indonesia nan tayang di televisi. Berikut grup band klasik rock Indonesia nan menurut aku pantas buat mendapatkan apresiasi dari insan musik Indonesia.



Grup Band Klasik Rock Indonesia - God Bless

God Bless ialah grup musik rock nan saat ini telah menjadi legenda di Indonesia. Tahun-tahun kejayaan grup band klasik rock Indonesia ini terjadi pada sekitar dasawarsa 1970-an. Salah satu bukti nama besar mereka nan masih terus kita ingat ialah sewaktu God Bless terpilih sebagai pembuka konser grup musik rock legendaris dunia, Deep Purple di Jakarta pada 1975.

Grup ini berawal saat kembalinya Ahmad "Iyek" Albar ke tanah air setelah ia beberapa tahun menetap di negeri kincir angin, Belanda. Sekembalinya dari Belanda, ia pun berangan-angan membentuk band sendiri nan lebih serius.

Bersama dengan Ludwig Lemans, teman Iyek sekaligus gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda, Iyek lalu mengajak (almarhum) Fuad Hassan nan bermain drum dan Donny Fattah nan bermain bass buat sama-sama membentuk sebuah band. Crazy Wheels merupakan nama grup band ini.

Pada perkembangan selajutnya, Crazy Wheels mengadakan konser perdananya di Taman Ismail Marzuki (TIM) dalam pentas musik "Summer '28". Pentas musik "Summer '28" merupakan acara semacam pentas Woodstock ala Indonesia, nan diadakan di Ragunan, Jakarta, dan diikuti berbagai band dari Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Pada pentas musik ini, 5 Mei 1973, nama Crazy Wheels diubah menjadi God Bless. Perjalanan karir mereka di global musik Indonesia memuat majemuk cerita dan kisah. Baik kisah berhasil mereka, atau berbagai problem nan mereka hadapi sebagai sebuah group band klasik rock Indonesia mewarnai sejarah musik rock Tanah Air.

Saat ini grup ini tak lagi mengeluarkan album musik, tetapi lagu mereka tetap disukai oleh masyarakat. Selain sebab lirik lagu nan mereka ciptakan enak didengat, kualitas suara Ahmad Albar pun patut diberi apresiasi. Iyek tak hanya asal teriak seperti kebanyakan vokalis group band lainnya di zaman sekarang ini.

Hingga 2009, saat tampil di salah satu acara stasiun televisi swasta, God Bless berisikan personil nan terdiri dari Ahmad Albar sebagai vokalis, Ian Antono sebagai gitarias, Donny Fattah sebagai bassis, Yaya Moektio sebagai drumer, dan Abadi Soesman sebagai keyboardis.



Group Band Klasik Rock Indonesia - EdanE

EdanE ialah sebutan buat grup musik beraliran hard rock dan heavy metal Indonesia nan berasal dari Jakarta. Group band klasik rock Indonesia ini mulai berkarya sejak 1991. EdanE dikenal dengan permainan gitar nan edan dari Eet Sjahranie, personel motornya nan pernah sepanggung dengan musikus-musikus legendaris Indonesia lainnya, seperti God Bless, Iwan Fals, dan Sawung Jabo.

Nama EdanE berasal diambil dari singkatan nama Eet Sjahranie dan Ecky Lamoh, nan akhirnya menjadi E dan E. Saat dibentuk pada 1991, personel EdanE terdiri atas Eet Sjahranie sebagai gitaris, Ecky Lamoh sebagai vokalis, Iwan Xaverius sebagai bassis, dan Fajar Satriatama sebagai drumer.

Sepanjang sejarahnya, EdanE telah merilis sedikitnya tujuh album, antara lain The Beast, Jabrik, Borneo, 9299, 170, dan Volts. Album 9299 dari Aquarius Musikindo merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama, dengan lagu "Untuk Dunia", "Dengarkan Aku", dan "Rock On" nan menjadi hit single. Lagu lama nan turut masuk dalam almbum ini antara lain "Jabrik", "Ikuti", dan "Borneo" nan sarat dengan unsur etnik Dayak.



Group Band Klasik Rock Indonesia - Jamrud

Dan grup band klasik rock Indonesia terakhir nan aku rasa pantas mendapat apresiasi dari insan musik Indoensia ialah Jamrud. Group band nan mengusung aliran musik rock ini ialah nan paling aku suka di antara group-group band rock lainnya.

Jamrud ialah group band cadas nan berasal dari Indonesia, nan dibentuk pada tahun 1989 di Cimahi, Jawa Barat dengan nama Jamrock. Grup band ini berisikan anggota nan terdiri dari 'Azis' Mangasi Siagian sebagi gitaris dan 'Ricky' Teddy sebagi bassis. Jamrud dikenal sebagai grup musik nan berhasil mengusung musik cadas sebagai musik populer di Indonesia pada sekitaran tahun 1990-an.

Pamor grup band ini semakin meningkat saat Krisyanto dan Sandy Handoko nan bermain sebagai drum bergabung dengan Jamrock. Krisyanto sendiri pernah meraih predikat sebagai Vokalis Rock Terbaik versi Festival Rock se-Bandung.

Krisyanto sempat keluar dari grup band ini, namun memutuskan buat kembali lagi pada tahun 2011 nan lalu. Belum tahu kapan grup band ini akan kembali mengeluarkan album, namun nan jelas keberadaan mereka pastinya telah menambah khasanah klasik rock Indonesia lebih berwarna.