Sapu Jenis Plastik

Sapu Jenis Plastik

Sapu lidi , siapakah di antara Anda nan tak memilikinya di rumah? Sapu jenis lidi merupakan salah satu item nan sangat berguna bagi kebutuhan rumah tangga anda. Sapu ini menembus disparitas status dan ekonomi, Anda dapat lihat dari kehidupan orang-orang miskin, atau orang kelas menengah, bahkan lihat saja rumah orang-orang kaya. Mereka semua mempunyai sapu jenis lidi.

Sapu lidi umumnya digunakan buat menyapu pekarangan, membersihkan debu di kasur nan sedang dijemur, dan masih banyak lagi kegunaannya. Sekarang mari kita bahas sedikit demi sedikit buat menambah pengetahuan kita.

Pertama-tama, apakah sapu lidi itu? Secara singkat bisa aku jelaskan bahwa sapu lidi ialah kumpulan dari lidi-lidi nan didapat dari batang daun kelapa kering dan dihimpun satu sama lainnya lalu ujungnya diikat sehingga menghasilkan sabuah sapu lidi. Sapu lidi tergantung ukurannya, dapat terdiri dari 100-500 batang lidi.

Sapu lidi umumnya diproduksi di desa-desa nan banyak ditumbuhi pohon kelapa, hal ini wajar sebab dari pohon kelapa lah sapu jenis lidi berasal. Jika berbicara mengenai sapu, sebenarnya tak cuma sapu lidi nan dikenal dipasaran, sebab banyak sekali sapu-sapu lain berdasarkan jenis dan kegunaannya sendiri-sendiri. Berikut beberapa jenisnya:



  1. Sapu Jenis Lidi

Ada dua jenis sapu jenis lidi nan sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Yakni sapu jenis lidi buat membersihkan kasur dan sapu jenis lidi buat membersihkan halaman.

Yang membedakan ialah jenis lidi dan pegangannya. Sapu jenis lidi buat kasur, lidinya halus sebab permukaan kasur nan cukup lembut sehingga jika kita menggunakan sapu nan lidinya kasar makan kemungkinan kasur menjadi berbulu sangat besar.

Selain itu, gagangnya pendek demi memudahkan dalam proses penggunaannya. Sedangkan, sapu jenis lidi nan nan digunakan buat luar ruangan seperti pekarangan rumah, bahan lidinya lebih kasar dan tebal agar tak mudah patah dan agar kotoran tak terlewat ketika disapu.

Dan, umumnya gagangnya lebih panjang dari pada sapu jenis lidi buat kasur sebab kita akan menggunakannya saat berdiri sedangkan kotoran-kotoran pastinya berada di sekitar kaki kita.



  1. Sapu Jenis Ijuk

Sapu jenis ijuk paling banyak digunakan masyarakat Indonesia sebagai pembersih lantai rumah. Jika sapu jenis lidi dipakai di luar ruangan, maka sapu jenis ijuk ini umumnya dipakai di dalam ruangan buat membersihkan lantai rumah dan teras.

Sapu jenis ini digemari sebab harganya nan lebih murah jika dibandingakan dengan saingannya yaitu sapu plastik. Walau sama- sama berasal dari pohon kelapa, sapu ijuk ini proses pembuatannya lebih rumit dari sapu jenis lidi sebab sapu jenis ijuk ini dibuat dari serabut kelapa.

Mungkin ketika di pasar kita pernah melhat sapu ijuk nan mempunyai gagang nan terbuat dari bambu dan sangat panjang, hal itu sebab sapu jenis ijuk itu akan digunakan buat membersihkan langit-langit rumah.

Mengapa tak menggunakan sapu jenis lidi buat membersihkan langit-langit rumah? Karena, sapu jenis ijuk taraf kerapatannya lebih daripada sapu jenis lidi sehingga lebih efisien dalam membersihkan kotoran seperti sarang laba-laba.



  1. Sapu Jenis Plastik

Sapu jenis plastik sering digunakan sebagai pengganti sapu ijuk. Berbeda dengan sapu jenis ijuk nan kadang ijuknya patah saat digunakan, sapu ini dibuat dari ijuk sintetis nan terbuat dari plastik sehingga tak mungkin patah.

Sapu jenis ini selain buat membersihkan teras dan lantai rumah, sapu plastik bisa digunakan buat membersihkan karpet anda. Walau harga sapu jenis plastik lebih mahal sebab selain terbuat dari ijuk sintetis, gagangnya pun terbuat dari alumunium, tapi sapu jenis ini tetap banyak dicari sebab lebih ringan bobotnya dan lebih mudah dibersihkan dari kotoran nan menempel setelah menyapu.

Tahukah Anda bahwa sapu jenis lidi umumnya dibuat oleh kaum ibu sebagai pekejaan sampingan. Tapi tak menutup kemungkinan profesi ini dijalani sebagai pekerjaan tetap seperti nan dilakukan oleh sebagian orang. Seperti nan kita tahu bahan bakunya ialah dari daun kelapa nan telah mengering.

Orang-orang di pedesaan umumnya mempunyai pohon kelapa sendiri-sendiri di pekarangan mereka sehingga tak menyulitkan mereka dalam mendapatkan bahan standar sapu lidi. Lain ceritanya jika para pembuat tak mempunyai pohon kelapa sendiri sehingga mengharuskan mereka buat membelinya dari pemilik pohon dengan harga tertentu.

Setiap batang daun kelapa kering jika dibuat menjadi sapu lidi, bisa menghasilkan kurang lebih 3 buah sapu lidi. Tentu ada tips-tips eksklusif agar mereka bisa menghasilkan sapu lidi nan lidinya kuat.

Salah satunya ialah sebelum dibuat menjadi sapu, batang-batang daun kelapa nan akan diproses direndam dulu di sungai selama beberapa hari agar lidinya lebih kuat dan lebih lentur.

Setelah proses perendaman selesai, maka batang nan direndam tadi dijemur sampai kering di bawah sinar matahari. Karena produksi sapu jenis lidi ini di kampung-kampung, maka semua prosesnya secara tradisional, sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja nan mau belajar.

Kembali ke proses pembuatannya, setelah kering, maka proses selanjutnya ialah memisahkan daun dan lidinya. Sampai di loka ini cukup mudah, bukan? Tapi, proses pemisahan ini juga butuh kemampuan spesifik jika tak tangan si pekerja dapat terluka sebab kena pisau maupun kena daunnya. Dengan sedikit berlatih maka hal ini bisa dihindari.

Setelah lidi-lidinya terkumpul, maka anda bisa mulai mengikat 100-150 lidi tadi buat dijadikan sebuah sapu. Jika dikerjakan oleh 5-10 orang, maka bisa diproduksi sekitar 50-100 buah sapu dalam satu hari. Harga jual sapu lidi pun majemuk sinkron bentuknya.

Jika sapu ukuran kecil tanpa gagang maka harganya sekitar Rp3000. Semakin besar sapunya, makin tinggi harganya. Sapu-sapu ini umumnya dijual kepada para pedagang mediator (tengkulak) nan datang. Tapi, tak menutup kemungkinan sapu-sapu ini dijual sendiri sehingga para penjual bisa menaikan harga sehingga terjadi tawar-menawar dengan calon pembeli, daripada dijual kepada para tengkulak dengan harga rendah dan tak bisa ditawar.

Sapu jenis lidi ini selain digunakan buat menyapu pekarangan dan membersihkan kasur, ternyata mempunyai nilai filosofis nan tinggi. Sapu ini erat kaitannya dengan filosofi persatuan. Anda bisa membayangkan jika satu batang lidi harus dipakai buat membersihkan sebuah pekarangan nan penuh dengan kotoran.

Pastilah hal ini akan sangat sulit dilakukan, selain itu tentunya juga akan membuang-buang waktu dan tenaga. Tapi jika lidi-lidi disatukan sehingga membentuk sabuah sapu, maka hal nan tadinya mustahil, bisa Anda kerjakan sekarang. Sehingga aku sangat setuju jika sapu lidi ialah simbol persatuan dan kekuatan komunitas.

Seperti pepatah antik nan berkata “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Pepatah ini terealisasi dengan menggunakan filosofi sapu lidi. Seikat sapu lidi, ialah bentuk persatuan. Generasi penerus bangsa harus dipahamkan, bahwa perjuangan mencapai tujuan, tidaklah mampu dilakukan seorang diri. Ini pelajaran hayati nan dapat dilakukan oleh kita semua dengan berkaca pada perjuangan nenek moyang kita dalam merebut kemerdekaan.

Tanpa persatuan, mungkin saat ini kita belum merdeka dan masih ada dibawah penjajahan bangsa lain. Tidak hanya itu, kita sebagai manusia sosial, tak dapat hayati sendiri di global ini. Baik secara tak langsung maupun secara langsung, kita selalu membutuhkan orang lain agar kita dapat menghadapi dan menjalani hidup.

Jika Anda tak percaya, bayangkan jika tak ada petani, maka Anda tak dapat menikmati nasi Anda saat anda sedang duduk di meja makan Anda. Bahkan di beberapa adat perkawinan di Indonesia seperti contohnya pernikahan adat Sunda, terdapat acara pembakaran lidi.

Sifat lelaki nan keras dan pemarah disimbolkan seperti nyala lidi nan dibakar. Makna nan terkandung di dalamnya ialah bahwa sifat-sifat pemarah dan keras kepala lelaki nan akan menjadi kepala keluarga harus dihilangkan (dibakar) sebelum memasuki kehidupan rumah tangga bersama istrinya.

Sungguh suatu filosofi nan latif dan tepat sasaran. Karena kehidupan berumah tangga sangat berbeda dengan kehidupan bujangan nan bebas dan penuh dengan emosi pribadi, sehingga sifat keras kepala dan mudah emosi harus dihilangkan sebelum berkeluarga.

Bahkan dari segi mistis, sapu lidi merupakan salah satu benda nan dipercaya memiliki tuah buat mengusir makhluk gaib, bahkan ada juga mitos mengatakan bahwa sapu jenis lidi nan biasa digunakan buat menyapu pekarangan juga bisa dijadikan wahana mendatangkan ilham/wangsit dengan cara tidur di lantai dan menggunakan sapu lidi sebagai bantal agar mimpi lebih terarah. Tentunya semua tergantung kepercayaan Anda.