Saham Menurut Hukum Islam

Saham Menurut Hukum Islam

Ada banyak cara membeli saham . Membuka rekening efek, membeli melalui sekuritas, menghubungi manager investasi juga bisa. Tapi, sebelum membeli saham, belajarlah dulu tentang hal-hal nan berkaitan dengan saham. Kalaupun mau coba main saham, mungkin lebih baik membeli reksadana terlebih dahulu.

Bila sudah matang dan konfiden bahwa jalur investasi Anda ada di jual beli saham, barulah membeli saham secara langsung dan kalau memang berani, membeli dalam jumlah nan cukup banyak sekalian dengan perhitungan capital gain atau laba nan juga banyak.

Sifat investasi saham ialah high risk, high return . Semakin banyak nan dibeli, semakin banyak kemungkinan laba nan akan didapat dan semakin tinggi juga kemungkinan kehilangan dana nan ditanam.

Jiwa petualang dan kekuatan mental saat menelan kekalahan ialah syarat absolut nan harus dimiliki selain pengetahuan dan kecerdasan membaca pasar. Tidak boleh hanya mengandalkan perasaan. Semua gerakan nan dibuat harus berdasarkan analisa nan bisa dipertanggungjawabkan.



Analisa Pasar Saham

Data tak berbunyi jika tak dianalisa. Ada dua keadaan nan sering dijadikan panduan bagi para calon investor nan hendak membeli saham setelah mereka melakukuan analisa di dalam pasar saham, yakni sebagai berikut.

  1. Bullish adalah kondisi bursa saham di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menerus mengalami peningkatan dalam kurun waktu tertentu. Kondisi ini didukung oleh keadaan perekonomian dan perbankan nan sehat, pendapatan masyarakat nan meningkat, dan seiring dengan perkembangan industri. Investor sangat menyukai keadaan ini, sehingga banyak investor melakukan pembelian saham.
  1. Bearish ialah kondisi bursa saham pada saat Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) terus menerus mengalami penurunan dalam jangka waktu tertentu. Kondisi ini digambarkan oleh keadaan perekonomian nan lesu, tetidakpastian hukum, demontrasi di mana-mana nan mengakibatkan kondisi sosial politik tak stabil.

Jika setiap orang menolak membeli saham dalam keadan bearish (menurun), maka pasar saham akan selalu bearish . Inilah kesempatan buat membeli saham dengan harga murah. Ada kesempatan buat membeli saham dalam keadaan bearish , kemudian Anda bisa menjualnya kembali pada saat pasar dalam kondisi bullish .

Untuk menganalisis perkembangan pasar saham, ada dua teori nan bisa digunakan sebagai tolok ukur. Dua teori nan bisa menjadi tolok ukur tersebut ialah sebagai berikut.



1. Teori konfidensi

Teori konfidensi ialah teori nan berlandaskan pada psikologis pasar dengan kepercayaan nan dimiliki para calon investor tentang harga saham nan diyakininya sendiri. Sikap investor akan membentuk image tertentu terhadap suatu saham.

Misalnya, mereka konfiden bahwa saham XYX sangat bagus dan akan memberikan capital gain dan prospeknya cerah, maka persepsi nan terjadi akan memperkuat calon investor buat membeli saham. Teori nan berdasarkan pada psikologis pasar ternyata bertolak belakang dengan teori nan berdasarkan pada data statistik dan data-data ekonomi.



2. Teori Konvesional

Teori konvensional ini merupakan teori nan berdasarkan pada data-data ekonomi dan data-data statistik. Untuk menganalisis pasar perlu dipakai sumber data nan akurat.

Keadaan pasar senantiasa silih berganti, hari ini bullish besok bearish. Keadaan ini nan menjadikan pasar saham berkembang. Pasar saham mustahil berkembang jika di dalam suatu negara terjadi hal-hal sebagai berikut.

  1. Tingkat pertumbuhan ekonomi nan negatif bahkan stagnan.
  1. Tingkat inflasi nan double digit atau lebih dikenal dengan hyper inflasi .
  1. Cadangan devisa negara nan amat tipis.
  1. Defisit neraca transaksi nan sanggat tinggi.
  1. Merajarelanya korupsi dan lemahnya penegakan hukum.
  1. Perolehan ekspor nan rendah.

Untuk para calon investor, pilihlah saham perusahaan nan laju usahanya berjalan lancar, mudah dipahami, dan telah berumur lebih dari 15 tahun, sehingga Anda tak dirugikan dalam membeli saham perusahaan tersebut. Berbicara mengenai proses perdagangan saham, akan lebih jelas jika tak terlepas dari pertanyaan 5W+1H, yakni Where-Who-What-When-Why dan How.



1. Where: Di Mana Saham Diperdagangkan?

Saham hanya diperdagangkan di bursa efek. Surat berharga ini tak bisa dibeli di mall. Surat berharga ini bisa dibeli di perusahaan sekuritas dengan kapital uang serta pengetahuan nan cukup tentang bursa imbas plus KTP. Datanglah ke sebuah perusahaan makelar atau sekuritas. Dengan bahagia hati, mereka akan melayani Anda.



2. Who: Siapa nan Melakukan Perdagangan?

Yang melakukan perdagangan saham ialah setiap orang nan telah memenuhi syarat-syarat nan ditetapkan perusahaan sekuritas, yakni menyerahkan fotokopi KTP, mengisi opening account, tanda tangan di atas materai, serta kesanggupan menaati peraturan nan telah ditentukan dan menerima segala risiko kerugian nan mungkin terjadi.



3. What: Apakah nan Diperdagangkan?

Ini merupakan pertanyaan krusial sebelum memulai memperdagangkan saham. Untuk menjawab apa nan diperdagangkan dalam pasar saham, inilah penjelasannya. Saham ialah surat berharga nan diperjualbelikan perusahaan pialang. Saham bentuknya mirip dengan sebuah sertifikat.

Di dalam saham, terdapat Nomor Surat Kolektif Saham, nilai kapital dasar perusahaan, nilai nominal saham, nama pemilik saham, dan sebagainya. Inilah informasi nan membuat saham disebut surat berharga dan menjadikannya bisa diperdagangkan.



4. When: Kapan Proses Perdagangan Berlangsung?

Saham diperdagangkan di bursa imbas pada hari-hari kerja, yakni Senin sampai Jumat. Dimulai pukul 09.30 s.d. 16.00. Pada pukul 09.30, terdapat harga pembukaan. Harga pembukaan merupakan harga nan diminta oleh pembeli atau penjual ketika transaksi perdagangan baru saja dimulai.

Harga pembukaan ini bisa menjadi harga pasar. Jam trading berakhir pada pukul 16.00 dan pada waktu itu terdapat harga penutupan nan merupakan harga nan diminta oleh pembeli dan penjual saat penutupan.



5. Why: Mengapa Saham Diperdagangkan?

Saham nan diperdagangkan, misalnya saham go public . Saham tersebut diperdagangkan agar masyarakat bisa turut memiliki andil (modal) dalam perusahaan-perusahaan besar tersebut ( go public ).



6. How: Bagaimana Terjadinya Proses Perdagangan?

Ketika Tuan Bobby dapat menghubungi para pialang/ dealer / broker nan bekerja di lantai bursa. Pialang/dealer/broker akan memberikan slip order beli dan Tuan Bobby akan mengisi formulir tersebut dengan nama saham, jumlah saham (dalam lot), dan harga nan diminta ( bid price ).

Tuan Bobby wajib menandatangani slip order beli tersebut. Makelar segera meneruskan order beli Tuan Bobby tersebut melalui internet, telepon, dan sebagainya. Inilah sekelumit proses perdagangan saham.



Perhitungan Saham

Harga saham ialah nilai atau jumlah uang nan dibutuhkan buat membeli satu lembar saham tertentu. Di Indonesia, transaksi pembelian saham dilakukan dalam satuan lot. Satu lot sama dengan 500 lembar saham.

Jadi, jika harga saham sebuah perusahaan ialah Rp2.000 per lembar saham, Anda akan membutuhkan 500 x Rp2.000 = Rp1.000.000 buat membeli satu lot saham perusahaan tersebut.

Ada biaya lain nan harus dipikirkan sebelum membeli saham. Pertama, komisi makelar nan biasanya 0,3% dan PPn 10%. Cukup besar, kan? Jadi, kalau cuma punya uang Rp5 juta, sepertinya lebih baik didepositokan saja. Tapi, kalau memang konfiden bisa, maka tidak jadi masalah uang lima juta itu dibelikan saham. Hitung-hitung sebagai dana investasi belajar. Siapa tahu dari uang lima juta akan bisa lima miliar.

Kalau mau menjual juga ada potongannya lagi. Komisi makelar nan biasanya 0,4%, PPN 10% ditambah dengan pajak penghasilan 0,1%. Jadi, sebelum menjual, perhitungkanlah dahulu potongannya. Kalau kira-kira rugi, jangan dijual dulu. Sabarlah hingga harga saham sedikit lebih tinggi.



Saham Menurut Hukum Islam

Bagi sebagian umat Islam, membeli saham nan bukan saham syariah, hukumnya haram. Jadi, kalau mempunyai keyakinan ini, sebaiknya tak membeli saham konvensional. Hubungi saja broker atau manager investasi spesifik buat saham syariah.

Bank Berdikari Syariah ialah salah satu manager investasi buat saham syariah. Tapi, kalau membeli melalui bank, itu berarti mengikuti program pembelian saham nan ada di bank tersebut. Itu pun biasanya berupa reksadana.

Akan tetapi, bagi pemula, membeli reksadana tak mengandung risiko nan terlalu besar. Selain itu, komisi buat broker (bank, dalam hal ini) hanya 1% dari uang nan dibayarkan, juga tak dikenakan pajak. Tapi, kalau akan menjual reksadana tersebut sebelum satu tahun, maka akan dikenakan potongan 1% lagi. Kalau sudah lebih dari satu tahun, maka tak dikenakan potongan buat broker.

Cara membelinya juga sangat mudah. Cukup datang ke bank nan bersangkutan, setorkan uang, tunggu surat bukti pembelian, dan selesailah. Tinggal mainkan saja. Kalau misalnya, mau menjual sebab dilihat laba nan akan diraih cukup besar, datang lagi ke bank tersebut.

Jangan lupa membawa surat bukti membelian saham atau reksadana. Tapi, kalau cuma mau top up atau membeli lagi, cukup dengan menelpon saja. Demikian uraian cara membeli saham. Selamat mencoba.