Obligasi dan Saham Perusahaan

Obligasi dan Saham Perusahaan

Dalam sebuah sistem dan pengelolaan sebuah kegiatan keuangan, kita akan mengenal nan namanya saham serta obligasi. Saham dan obligasi biasanya terdapat pada perusahaan-perusahaan terbatas nan nilai kasnya diperdagangkan. Hal tersebut dapat menjadi sebuah kapital buat perusahaan dalam setiap pengelolaannya.



Perkembangan Pasar Modal

Untuk menganalisis perkembangan pasar saham, ada dua teori nan bisa digunakan sebagai tolok ukur. Dua teori nan bisa menjadi tolok ukur tersebut ialah sebagai berikut.



1. Teori konfidensi

Teori konfidensi ialah teori nan berlandaskan pada psikologis pasar dengan kepercayaan nan dimiliki para calon investor tentang harga saham nan diyakininya sendiri. Sikap investor akan membentuk image tertentu terhadap suatu saham.

Misalnya, mereka konfiden bahwa saham XYX sangat bagus dan akan memberikan capital gain dan prospeknya cerah, maka persepsi nan terjadi akan memperkuat calon investor buat membeli saham. Teori nan berdasarkan pada psikologis pasar ternyata bertolak belakang dengan teori nan berdasarkan pada data statistik dan data-data ekonomi.



2. Teori Konvesional

Teori konvensional ini merupakan teori nan berdasarkan pada data-data ekonomi dan data-data statistik. Untuk menganalisis pasar perlu dipakai sumber data nan akurat.

Keadaan pasar senantiasa silih berganti, hari ini bullish besok bearish. Keadaan ini nan menjadikan pasar saham berkembang. Pasar saham mustahil berkembang jika di dalam suatu negara terjadi hal-hal sebagai berikut.

  1. Tingkat pertumbuhan ekonomi nan negatif bahkan stagnan.
  1. Tingkat inflasi nan double digit atau lebih dikenal dengan hyper inflasi .
  1. Cadangan devisa negara nan amat tipis.
  1. Defisit neraca transaksi nan sanggat tinggi.
  1. Merajarelanya korupsi dan lemahnya penegakan hukum.
  1. Perolehan ekspor nan rendah.

Untuk para calon investor, pilihlah saham perusahaan nan laju usahanya berjalan lancar, mudah dipahami, dan telah berumur lebih dari 15 tahun, sehingga Anda tak dirugikan dalam membeli saham perusahaan tersebut. Berbicara mengenai proses perdagangan saham, akan lebih jelas jika tak terlepas dari pertanyaan 5W+1H, yakni Where-Who-What-When-Why dan How.



1. Where: Di Mana Saham Diperdagangkan?

Saham hanya diperdagangkan di bursa efek. Surat berharga ini tak bisa dibeli di mall. Surat berharga ini bisa dibeli di perusahaan sekuritas dengan kapital uang serta pengetahuan nan cukup tentang bursa imbas plus KTP. Datanglah ke sebuah perusahaan makelar atau sekuritas. Dengan bahagia hati, mereka akan melayani Anda.



2. Who: Siapa nan Melakukan Perdagangan?

Yang melakukan perdagangan saham ialah setiap orang nan telah memenuhi syarat-syarat nan ditetapkan perusahaan sekuritas, yakni menyerahkan fotokopi KTP, mengisi opening account, tanda tangan di atas materai, serta kesanggupan menaati peraturan nan telah ditentukan dan menerima segala risiko kerugian nan mungkin terjadi.



3. What: Apakah nan Diperdagangkan?

Ini merupakan pertanyaan krusial sebelum memulai memperdagangkan saham. Untuk menjawab apa nan diperdagangkan dalam pasar saham, inilah penjelasannya. Saham ialah surat berharga nan diperjualbelikan perusahaan pialang. Saham bentuknya mirip dengan sebuah sertifikat.

Di dalam saham, terdapat Nomor Surat Kolektif Saham, nilai kapital dasar perusahaan, nilai nominal saham, nama pemilik saham, dan sebagainya. Inilah informasi nan membuat saham disebut surat berharga dan menjadikannya bisa diperdagangkan.



4. When: Kapan Proses Perdagangan Berlangsung?

Saham diperdagangkan di bursa imbas pada hari-hari kerja, yakni Senin sampai Jumat. Dimulai pukul 09.30 s.d. 16.00. Pada pukul 09.30, terdapat harga pembukaan. Harga pembukaan merupakan harga nan diminta oleh pembeli atau penjual ketika transaksi perdagangan baru saja dimulai.

Harga pembukaan ini bisa menjadi harga pasar. Jam trading berakhir pada pukul 16.00 dan pada waktu itu terdapat harga penutupan nan merupakan harga nan diminta oleh pembeli dan penjual saat penutupan.



5. Why: Mengapa Saham Diperdagangkan?

Saham nan diperdagangkan, misalnya saham go public . Saham tersebut diperdagangkan agar masyarakat bisa turut memiliki andil (modal) dalam perusahaan-perusahaan besar tersebut ( go public ).



6. How: Bagaimana Terjadinya Proses Perdagangan?

Ketika Tuan Bobby dapat menghubungi para pialang/ dealer / broker nan bekerja di lantai bursa. Pialang/dealer/broker akan memberikan slip order beli dan Tuan Bobby akan mengisi formulir tersebut dengan nama saham, jumlah saham (dalam lot), dan harga nan diminta ( bid price ).

Tuan Bobby wajib menandatangani slip order beli tersebut. Makelar segera meneruskan order beli Tuan Bobby tersebut melalui internet, telepon, dan sebagainya. Inilah sekelumit proses perdagangan saham.



Obligasi dan Saham Perusahaan

Tak sporadis pula ada nan menyamakan saham dan obligasi menjadi satu. Sebenarnya, obligasi dan saham ialah sesuatu nan berbeda. Jika diartikan serta dimaknai maka obligasi dikatakan sebuah surat pengakuan utang sebuah perusahaan kepada pihak lain dengan nilai nominal tertentu, serta jangka waktu nan disepakati oleh pihak nan terkait.

Jadi, dapat dikatakan bahwa obligasi ialah sebuah pengelolaan utang sebagai bentuk sebuah investasi dari perusahaan nan bersangkutan, buat melakukan sebuah proses kerja perusahaan. Obligasi sendiri terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya ialah sebagai berikut.



1. Debenture bond

Debenture bond ialah obligasi tanpa jaminan, akan tetapi harus dilalui dengan syarat-syarat eksklusif dan pemegangnya menjadi kreditur umum, pada saat perusahaan dilikuidasi.



2. Subordinate debenture bond

Obligasi pada jenis ini ialah obligasi di mana nilai dari sebuah aset perusahaan rendah, sehingga ketika sebuah perusahaan dilikuidasi, maka pembayaran bunganya akan tinggi.



3. Income Bond

Income bond ialah perusahaan wajib membayar kembang obligasi, hanya ketika perusahaan mendapatkan laba saja. Dalam artian, ketika perusahaan tak mendapatkan keuntungan dari aktivitasnya, maka kembang nan dibayarkan dapat dilakukan ketika perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan.



4. Junk bond

Junk bond ialah berupa nilai obligasi nan memberikan hasil tinggi, tapi juga dengan risiko nan tinggi, tanpa menggunakan bentuk agunan apa pun, dan tentu saja nilai bunganya tinggi.



5. Mortgage Bond

Mortgage bond, yaitu sebuah surat utang nan diterbitkan, dengan jaminannya, aset atau kekayaan dari perusahaan nan menerbitkan obligasi tersebut.

Dari sekian banyak jenis obligasi, tentunya masing-masing perusahaan juga berhak memilih obligasi mana nan kira-kira mampu mereka lakukan. Setiap perusahaan tentunya niscaya punya landasan strategi-strategi tersendiri jika ingin menggunakan obligasi.

Sementara, saham merupakan bentuk kegiatan perusahaan nan merupakan sebuah nilai pembukuan dan merupakan akumulasi dari nilai sebuah perusahaan tersebut. Hal ini, membuat perusahaan memiliki nilai jual dan mendapatkan sebuah pendanaan atau investasi buat kegiatan perusahaan itu sendiri.

Beda saham dan obligasi salah satunya terletak pada bentuk pembiayaan. Jika saham tanpa bunga, sebaliknya dalam obligasi, pengembalian dari investasi nan diberikan, disertai dengan bunga. Saham terbagi dalam beberapa bentuk, di antaranya ialah sebagai berikut.



1. Saham biasa

Yaitu sebuah surat bukti kepemilikan dari perusahaan nan mengeluarkannya. Syaratnya ialah nilai saham dengan pertumbuhan dividen sebuah perusahaan ialah nol, serta apakah sebuah dividen sebuah perusahaan tersebut kontinu atau tak dengna nilai saham.



2. Saham preferen

Pada dasarnya saham preferen mirip dengan obligasi. Tapi, pembayarannya dividen tersebut tak ditambahi bunga, pembayarannya lebih ka area waktu dan jatuh tempo nan telah ditentukan oleh dua pihak.

Apapun kegiatan perusahaan kita, baik melakukan kegiatan saham dan obligasi, hal tersebut tergantung pada kecakapan sebuah perusahaan dalam mengelola aset, investasinya, buat mengembangkan perusahaan tersebut ke depannya.

Prinsip ekonomi nan berlaku pada harga saham ialah pasar (pasar modal) merupakan rendezvous antara pembeli dan penjual. Pembeli menginginkan harga nan serendah-rendahnya saat membeli, sedangkan penjual menginginkan harga nan tinggi buat barang dagangannya. Jika pembeli dan penjual telah menemukan harga nan cocok, terjadilah sebuah transaksi.

Indeks harga saham ialah suatu indikator nan menunjukkan konvoi harga saham. Indeks harga saham berfungsi sebagai indikator tren pasar. Artinya, konvoi indeks menggambarkan keadaan pasar pada suatu waktu, apakah pasar sedang aktif atau lesu.

Dengan adanya indeks harga saham, investor dapat mengetahui tren konvoi harga saham saat ini ( update ), apakah harga saham sedang naik, stabil, atau malah turun.

Anda harus membeli saham dari perusahaan nan benar-benar konkret dan serius dalam mengembangkan perusahaannya. Dengan membeli saham perusahaan tersebut, Anda turut andil dalam pengembangan bisnis perusahaan tersebut. Cermati dan telitilah sebelum Anda memutuskan membeli saham dengan menganalisa pasar saham terlebih dahulu.

Demikian uraian mengenai pasar kapital saham dan obligasi. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda buat menambah wawasan mengenai pasar kapital perusahaan.