Penggemar ST 12

Penggemar ST 12

Lagu st12 terbaru kini banyak diburu oleh penggemar musik di tanah air. Hal ini khususnya dilakukan oleh mereka nan menggemari musik-musik nan dinyanyikan oleh st12 tersebut. Stsetia, demikianlah nama nan diberikan bagi mereka nan mengaku sebagai penggemar berat kelompok musik nan berasal dari Bandung tersebut.

Para pecinta ST 12 ini biasanya mencari lagu st12 terbaru melalui berbagai cara. Baik dengan membeli keping cakram atau juga dengan mengunduhnya di berbagai situs internet nan tersedia. Dapat juga dengan cara mengkopi melalui komputer dari rekanan atau kerabat mereka.

Namun demikian, cara nan terakhir ini pada dasarnya tak dianjurkan. Sebab, cara ini termasuk ke dalam salah satu unsur pidana pembajakan atas kekayaan intelektual nan merugikan dari penyanyi atau musisi nan lagunya diperbanyak tersebut.



Sejarah ST 12

Para pencari lagu ST12 terbaru, tak semuanya mengetahui mengenai sejarah berdirinya group ini. Kelompok musik nan konsisten mengusung genre melayu ini, lahir dari sebuah studio kecil di kawasan Jalan Stasiun Timur 12. Dari sinilah lahir nama ST 12 nan merupakan singkatan dari lokasi studio kecil milik Pepep. Nama ini sendiri diberikan oleh ayah Pepep, yaitu Helmi Azis.

Berbeda dari group musik lain nan biasanya dipertemukan melalui latar belakang non musik, seperti sekolah nan sama, namun tak demikian halnya dengan ST 12. Keempat personil group ini pada awalnya tak saling kenal satu sama lainnya.

Group ini berdiri pada 20 Januari 2005. Taaruf dimulai ketika masing-masing dari empat orang ini kerap bermain band di studio kecil tersebut nan kemudian menjadi markas ST 12. Empat orang tersebut di antaranya ialah Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitar).

Ada keunikan nan dimiliki oleh group musik nan sudah menghasilkan empat album ini. Keunikan tersebut ialah masing-masing personil memiliki latar belakang genre musik nan berbeda-beda. Seperti Charly nan lebih menyukai musik berirama jazz. sementara Pepep menyukai dua genre musik yaitu jazz dan rock. Di sisi lain Pepeng sejak kecil sudah menggemari genre musik beraliran rock. Namun dari semua disparitas tersebut, masing-masing pihak dapat mengendalikan ego bermusik mereka dan menyatukan pemikiran ke dalam satu karya beraliran melayu.

Inilah salah satu kehebatan ST12 dalam bermusik. Sehingga disparitas nan terjadi pada diri mereka, bukan menjadi sebuah perpecahan melainkan dijadikan sebuah kekuatan. Hal ini pula nan membuat rona musik hasil cipta kelompok ST12 terlihat penuh variatif dan tak membosankan.



Mengenal Album ST12

Sebagaimana perjalanan group musik papan atas lainnya, personil ST 12 pun sempat mengalami pahitnya perjalanan di awal karier mereka. Album demo mereka tak dapat menembus dapur rekaman. Akibatnya, mereka harus mempromosikan album perdana mereka nan diberi titel Jalan Terbaik melalui jalur indie label alias rekaman sendiri.

Saat melakukan promo album tersebut, ST 12 kembali mendapatkan cobaan. Kali ini menimpa personil mereka, yaitu Iman Rush nan meninggal saat menggelar konser di Semarang. Iman Rush divonis terkena pecah pembuluh darah di otak sehingga merenggut jiwanya. Hal ini sempat mengguncang kesolidan personil ST 12, mengingat Iman Rush termasuk salah satu penggagas awal berdirinya group band ini.

Keberhasilan ST 12 dengan album perdananya, menjadikan group musik ini mulai dilirik oleh perusahaan rekaman. Dan Trinity Optima akhirnya dapat mengontrak dalam pembuatan album ST 12 berikutnya. Album kedua mereka nan diperuntukkan bagi sahabat mereka, Iman Rush diberi label P.U.S.P.A diluncurkan pada tahun 2008.

Meski pun musik melayu masih dianggap sebagai musik kelas menengah ke bawah, namun hal tersebut tak terlalu dirisaukan oleh personil ST 12. Bahkan, mereka terus berkarya buat membuktikan bahwa sudah saatnya musik melayu menjadi raja di negeri ini. Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya penghargaan di berbagai ajang kompetisi musik tanah air.

Beberapa lagu karya ST 12 pun dipercaya sebagai pengisi lagu dalam beberapa judul sinetron tanah air. Hal ini membuktikan bahwa meski mengambil genre melayu, namun musik nan diusung oleh kelompok ini memiliki posisi tersendiri di hati sebagian masyarakat.



Penggemar ST 12

Selain memburu lagu ST12 terbaru, para penggemar kelompok ini memiliki cara tersendiri buat menunjukkan kecintaan mereka pada ST 12. Para penggemar ini membentuk sebuah komunitas pecinta musik ST 12 nan diberi nama Stsetia.

Jaringan komunitas ini sudah membentang di seluruh tanah air, dan memiliki komunitas pusat di Jakarta. Di dalam komunitas ini, mereka saling berbagi informasi terbaru nan terkait dengan kelompok ST 12.

Dengan adanya komunitas ini, merupakan sebuah laba tersendiri bagi group ST 12. Sebab, mereka dapat mendapatkan jaringan massa dan estimasi jumlah penonton manakala mereka akan menggelar konser di sebuah daerah. Selain itu, adanya komunitas ini dapat menjadi sebuah sumber informasi bagi group musik ini buat menciptakan kreativitas baru dalam bermusik sehingga dapat menghindari kejenuhan pecinta musik tanah air.

Bahkan, buat menghormati para penggemar mereka, Charly van Houten sang vokalis ST 12, menciptakan sebuah lagu buat para Stsetia. Lagu tersebut diberi judul Setiaku, nan mengambil inspirasi dari para penggemar.

Hal ini menunjukkan bahwa personil ST12 sangat menghargai dan mengakui arti krusial fans dalam perjalanan karir mereka di pentas musik tanah air. Tanpa ada fans, maka sebuah group musik seperti ST 12 tak akan dapat menjadi besar seperti nan sekarang mereka rasakan. Pemikiran bagus nan perlu ditiru oleh entertain lainnya.

Bagi para artis, tidak terkecuali pemusik, penggemar ialah sosok nan paling berharga dalam diri mereka. Karena tanpa penggemar, maka mereka pun juga tidak akan memiliki arti. Karena penggemarlah nan menghargai dan mengapresiasi semua karya nan telah mereka hasilkan. Itulah arti keberadaan penggemar dalam diri seorang artis.



Akhir Dari ST 12

Walau pun sudah menjalani masa kebersamaan bersama selama beberapa tahun, namun ternyata band ini pun mengalami perpecahan. Rasa getir pahit dan merangkak bersama buat mengapai kesuksesan ternyata tidak bisa menghindarkan mereka dari pahitnya perpecahan.

Akhirnya, band ini pun mengikrarkan perpecahan nan ada di dalam tubuh mereka. Namun, Charlie sebagai punggawa band ini tidak bisa berdiam diri buat tidak menyalurkan hasrat bermusik nan ada di dalam jiwanya.

Ia pun menciptakan grup baru nan bernama Setia Band. Bisa dikatakan bahwa rona musik dari grub band baru ini hampir sama dengan rona musik nan ada di ST 12. Hal ini ialah hal nan sangat wajar mengingat bahwa Charlie-lah orang nan sangat berperan di balik kesuksesan nan dibawa oleh ST 12.

Setia Band bisa disebut sebagai penjelmaan dari ST 12. Dan dapt disebut pula sebagai penyaluran hasrat bermusik nan dimiliki oleh Charlie. Dalam Setia Band, Charlie tetap menjadi orang nan paling aktif dalam menciptakan lagu. Walau tidak memungkiri bahwa terbuka pintu nan lebar buat orang lain bisa menciptakan lagu buat band ini.

Semua orang mungkin bisa menikmati persamaa nan ada di dalam lagu nan dibawakan oleh ST 12 dulunya dengan apa nan diusung oleh setia Band saat ini. Karena memang Charlie tetap menjadi vokal nan menyanyikan lagu mereka dengan keberadaan charlie dan karakteristik khasnya dalam membawakan lagu nan tetap sama dan tidak berubah.

Bagi penggemar ST 12, perpecahan ini tentunya sangat disayangkan oleh mereka. Mereka tentu ingin melihat kebersamaan nan telah dijalin lama oleh para punggawa ST 12 seperti sedia kala. Namun melihat perselisihan nan terjadi di dalam tubuh ST 12, tentu perpercahan dan perpisahan menjadi jalan terbaik bagi semua pihak nan ada di dalam manajemen ST 12.

Akhir dari ST 12 menjadi awal dari Setia Band. Dan karir bermusik Charlie pun tidak berujung dan dia pun tetap bisa membuat lagu baru buat Setia Band sama halnya dengan apa nan selalu ia lakukan buat St 12 yaitu selalu membuat lagu ST12 terbaru.