Perbedaan Sketsa Trans TV

Perbedaan Sketsa Trans TV

Skesta Trans TV ialah sebuah tayangan hiburan ringan nan disiarkan di stasiun televisi tersebut. Durasi acara ini ditayangkan selama setengah jam, termasuk jarak iklan di dalamnya. Acara ini termasuk unik, sebab dikemas berbeda dari tayangan lawak lain nan sudah pernah ada.

Acara ini dikatakan unik , sebab menampilkan tayangan nan nampaknya antik namun digarap dengan kemasan baru. Sehingga skesta tran tv ini dapat menjadi alternatif tayangan hiburan keluarga buat mengisi waktu santainya.

Keunikan acara tersebut di antaranya sebab lawak nan ditayangkan dikemas melalui bentuk potongan-potongan cerita mini. Setiap potongan cerita hanya berlangsung antara 2-3 menit saja.

Kelucuan nan diceritakan sebenarnya hanyalah kelucuan ringan, bahkan cenderung sepele. Namun kepandaian akting pemainnyalah, maka kelucuan nan dihadirkan menjadi terasa wajar dan tak cenderung dibuat-buat.

Seperti misal cerita nan menggambarkan kepikunan seorang kakek nan melihat pakaian cucunya, dan kemudian menirunya. Rasanya hal ini terlihat sebagai cerita nan ganjil dalam konteks global nyata. Namun sebab diiringi dengan obrolan nan datar sebagai pengiring adegan maka tingkah si kakek nan mengenakan pakaian seragam anak SD menjadi sebuah kelucuan nan terkesan konyol.



Perbedaan Sketsa Trans TV

Inilah nan membedakan adegan dalam skesta trans tv dengan lawak nan ditayangkan oleh stasiun televisi lainnya. Adegan-adegan slapstik, atau kekonyolan sebab tingkah laku, nan sempat menjadi jaya di tangan trio Warkop era tahun 80 dan awan 90an, kembali disajikan dengan perbedaan makna baru.

Untuk dijadikan hiburan ringan nan tak membutuhkan pemikiran lagi, tayangan ini cukup pas menjadi pilihan. Apalagi, dalam lawak nan diangkat sketsa trans tv ini, unsur lawak nan melecehkan kondisi fisik seseorang, sudah tak dijadikan bahan kelucuan lagi.

Sehingga rasanya anak-anak pun kondusif buat menonton tayangan nan kini diputar secara stripping atau terus menerus setiap hari di layar kaca. Namun tentu anak-anak tersebut harus tetap didampingi oleh para orang tua, sehingga tak serta merta meniru beberapa adegan nan dianggap membahayakan. Namun buat sekedar menjadi pemantik, tawa keluarga, tayangan ini dapat dijadikan salah satu pilihan.