Mengulik Musik Lewat Kacamata Islam

Mengulik Musik Lewat Kacamata Islam

Apakah kamu salah seorang penggemar program MTV? Tahu gak kapan pertama kali chart MTV Ampuh ditayangkan di Indonesia? Jangan-jangan banyak nan gak tahu tentang sejarah program TV nan populer pada 12 tahun nan lalu ini. Ok check it out here!



Era Chart MTV Ampuh

Berikut ini ialah sekilas tentang sejarah MTV, pertama kali ditayangkan pada tahun 1991 di RCTI, tapi setahun kemudian manajemen MTV memisahkan diri dari stasiun TV RCTI dan pindah ke ANTV hingga akhirnya menetap di stasiun Dunia TV sejak tahun 2003, nan kemudian semakin populer di kalangan penikmat musik di tanah air.

Program kreatif MTV tak hanya sebatas MTV Ampuh nan merupakan rancangan berbentuk carta lagu popular di Indonesia, tetapi juga ada MTV Bujang nan digilai remaja tanggung, MTV Nongkrong Bareng, MTV Gokil, dan masih banyak lagi nan lain.

Khusus buat tayangan lagu-lagu popular, MTV menyajikannya dalam bentuk rancangan MTV Ampuh nan dengan cepat menarik banyak penggemar. Program ini menyajikan urutan video musik nan menilik rating, status, dan posisi peringkatnya. Program acara musik tersebut dibawakan oleh seorang VJ, memalui chart MTV Ampuh para penggemar musik bisa mengetahui rating dan perkembangan band dan penyanyi idola mereka.

Para penggemar musik era itu selalu memantau perkembangan band dan penyanyi idola mereka lewat chart MTV Ampuh nan terkenal teliti dalam evaluasi terhadap kualitas video musik baru nan bermunculan. Sangat paradoksal dengan apa nan terjadi sekarang, evaluasi terhadap musik sangat rendah, bukan lagi berdasarkan kualitas, tapi lebih ke kuantitas. Bahkan cenderung berdasarkan sedikit atau banyaknya penggemar atau kehendak produser.



Rating Musik di Chart MTV Ampuh

Keakuratan evaluasi video musik di MTV diakui sangat fair sebab memang dinilai menurut kualitas, bukan hanya berdasarkan faktor banyak sedikitnya penggemar nan menyukai lagu tersebut atau berdasarkan keputusan produser dan sejenisnya.

Akan tetapi, menjadi sebuah prestasi nan membanggakan bagi grup band atau solois nan sukses menduduki rating pertama di chart MTV ampuh. Apalagi jika bisa bertahan berminggu-minggu, bahkan hingga berbulan-bulan di posisi teratas di tangga lagu populer MTV.

Sudah menjadi misteri generik bahwa MTV Ampuh menjadi inspirasi lahirnya program acara musik di tanah air, tapi sayangnya kepopuleran MTV Ampuh sebagai pelopor lahirnya program musik mulai redup akhir-akhir ini, lewat kemunculan program baru, seperti Dasyat, Hip-Hip Hura, Inbox, dan Hizteria, serta masih banyak lainnya.

Memang tak semua penggemar musik nan meninggalkan chart MTV ampuh sepenuhnya bersamaan dengan lahirnya program musik baru. Beberapa penggemar nan kritis dan paham dengan kualitas musik nan baik tentu akan tetap setia mengikuti perkembangan video musik penyanyi idola mereka (lokal maupun international) lewat chart MTV ampuh nan disajikan MTV.

Bagaimanapun juga rating musik di chart MTV ampuh tetap menjadi pembanding nan dinilai seksama terhadap perkembangan musik lokal (Indonesia) oleh para pengamat musik di tanah air.



Mengulik Musik Lewat Kacamata Islam

Nah, berbicara tentang musik, semua orang niscaya sudah mengetahui dengan baik definisi musik secara umum. Musik ialah sekumpulan nada nan memiliki kepaduan dan harmonisasi nan semuanya itu terikat dalam satu irama dan tempo nan beraturan dan indah.

Musik termasuk di dalamnya alat musik, vokal, dan lirik lagu nan dinyanyikan sudah menghipnotis banyak orang. Mulai dari musik dangdut hingga pop, rock, jazz, dan hip-hop, masing-masing memiliki penggemar nan berbeda.

Musik sudah menjadi bagian nan tak terlepaskan dari kehidupan remaja tanah air, musik tak hanya menjadi teman pengantar tidur, tapi juga bagian dari hobi. Musik menjadi senjata ampuh buat mengusir suntuk dan menjadi teman pengisi waktu luang.

Musik telah menjadi gaya hayati masyarakat di kota bahkan hingga ke desa, telah meracuni hampir seluruh penduduk negeri dan target primer ialah anak-anak muda atau remaja.

Di desa, musik dinikmati lewat acara musik di radio, atau lewat kaset dan televisi. Sementara di kota musik menyebar tak hanya lewat radio dan televisi, tapi juga bisa dinikmati lewat konser megah dan orkestra buat kalangan menengah ke atas.

Persaingan juga terlihat jelas di bidang musik lewat promosi-promosi nan dilakukan tiap perusahaan rekaman nan ingin mengorbitkan penyanyi dan grup band nan mereka usung.

Persaingan ini tak hanya dalam menduduki loka pertama dalam tangga lagu lewat penganjur musik di radio dan di televisi, seperti di Dasyat (RCTI), Inbox (SCTV), maupun lewat chart MTV Ampuh (Global TV), nan terkenal kritis dalam menilai, tapi persaingan juga menyangkut banyak tidaknya masyarakat penggila musik menggunakan lagu idola mereka sebagai RBT di telepon seluler.

Memang dahsyat hipnotis musik, sehingga banyak umat muslim nan menjadi lalai dalam ibadah. Sebuah kenyataan nan memprihatikan sebab musik menjadi masalah terbesar nan dihadapi kaum muslim di tanah air belakangan ini.

Kepada saudaraku, tidakkah timbul pertanyaan di dalam hati kita masing-masing tentang hukum mendengarkan, melakoni, dan menikmati musik tersebut? Bagaimanakah hukumnya menurut Islam? Boleh, makruh, ataukah haram? Apakah tak tergerak hati kita buat mengetahui hal ini menurut kacamata Islam? Apakah kita sudah terlalu jauh dari rahmat Allah sehingga menghalalkan nan haram dan memandang remeh kewajiban?



Hukum Musik Menurut Islam

Imam Ibnu Al-Jauzi, Imam Qurthubi, Asy-Syaukani telah mencantumkan berbagai dalil tentang haramnya nyanyian dan penggunaan alat-alat musik, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala nan artinya ialah sebagai berikut.

"Dan di antara manusia (ada) orang nan mempergunakan perkataan nan tak berguna buat menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab nan menghinakan." (QS Luqmaan: 6)

Berikut ini ialah beberapa hadist nan diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Malik Al-Asy'ari, juga nan diriwayat oleh Imam Ahmad dari Abu Umamah, serta oleh Imam Tirmidzi, diriwayatkan dari Imran bin Husain, bahwa Rasulullah bersabda nan artinya sebagai berikut.

"Sesungguhnya akan terdapat di kalangan umatku golongan nan menghalalkan zina, sutra, arak, dan alat permainan (musik)."

"Sekumpulan umatku melewati malam dengan makan, minum, hiburan, dan permainan. Esok harinya mereka ditukar dengan (rupa) monyet dan babi. Lalu, kepada orang nan masih hayati di kalangan mereka diutus angin buat memusnahkan mereka sebagaimana telah memusnahkan orang-orang terdahulu disebabkan sebab sikap mereka menghalalkan arak, memukul rebana, dan mengambil biduanita (untuk menyanyi) bagi mereka."

"Pada umat ini berlaku tanah longsor, pertukaran rupa, dan kerusuhan." Bertanya salah seorang di antara kaum Muslimin, " Kapankah nan demikian itu akan terjadi, ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Apabila telah muncul biduanita, alat-alat musik, dan minuman arak di tengah kaum Muslimin."

"Tidak boleh mengajari wanita (untuk menyanyi), tak halal memperjualbelikan mereka. Harga jual belinya juga haram. Penghasilan penyanyi lelaki maupun perempuan ialah haram."

Begitu juga pendapat sebagian pakar tafsir, antara lain Imam Ibnu Katsir nan berkata tentang musik, "Orang-orang celaka itu telah berpaling dari mendengarkan Kalamullah dan mengambil manfaatnya. Mereka cenderung mendengarkan suara seruling nyanyian dengan irama alat-alat musik nan melenakan."

Berdasarkan hadist-hadist tersebut, sudah sangat jelas bagi kita semua bahwa musik itu haram hukumnya di dalam Islam. Tidak hanya berdosa bagi pelakunya, tapi akan mendatangkan dosa kepada setiap orang nan ikut terperdaya sebab hadirnya.

Fenomena musik nan sudah menyebar secara merata di seluruh pelosok di tanah air sudah menjadi bukti konkret bahwa apa nan dikhawatirkan oleh Rasulullah sahih berlaku di akhir zaman, di mana nan haram menjadi halal dan akidah diperjualbelikan demi materi.

Musik telah menjadi musuh besar Islam di akhir zaman, maksiat nan disebarkan lewat musik telah menundukkan aqidah sebagian besar muslim nan jauh dari Allah. Ingatlah, musik telah banyak membuat orang lalai dalam beribadah.

Tidakkah kita melihat bukti konkret sudah berapa banyak korban nan jatuh di setiap konser musik nan digelar? Tidakkah kita melihat betapa banyak biduan wanita nan dengan mudahnya membuka aurat demi pertunjukkan musik nan memukau?

Tidak adakah seseorang nan tergerak hatinya buat memerangi maksiat nan disebarkan lewat musik di negeri Pertiwi ini? Ada! Tapi, keberadaan mereka malah dihina dan dianggap sebagai genre Islam ekstrim dan keras nan sok mengatur kehidupan di tanah air.

Memang sahih adanya, musik ialah mantera zina setan nan tampak sepele dan terlihat lumrah, bahkan sudah dianggap halal. Padahal hal itu jelas-jelas haram hukumnya, tapi malah banyak diminati manusia. Tidak hanya di dalam, tapi juga di luar negeri sebagai wadah mencari rezeki.

Media nan ikut terlibat seperti televisi, di radio, dan promosi besar-besaran di banyak media rela diperjuangkan demi meraih kepopuleran nan pada akhirnya akan memberikan laba materi.

Dasyat, Inbox, Hizteria, chart MTV Ampuh, Tarung Dangdut, dan masih banyak lagi program TV nan mendukung eksisnya kemaksiatan lewat musik di tanah air ini. Sudah banyak generasi muda muslim nan teracuni oleh musik. Tidak sedikit dari mereka nan rela membuang-buang uang buat sebuah konser musik.

Apakah mungkin dapat mengubah cara berfikir mereka tentang musik, sementara para kafir telah lebih dulu menanamkan cip maksiat itu ke otak mereka sejak masih di dalam kandungan? Ironis.

Bagaimana mungkin dapat mengajak mereka buat meninggalkan musik, jika keimanan telah begitu ringkih dan hati telah begitu jauh dari mengingat Allah, sementara para orang tua pun ikut menyuguhkan musik sebagai hidangan harian mereka. Naudzubillah mindzalik!

Bagaimana dengan pendapat Anda mengenai tayangan chart MTV Ampuh? Semoga apa nan dipaparkan tersebut bisa bermanfaat bagi Anda dan menambah wawasan Anda mengenai global musik menurut pandangan Islam.