Kamus Bahasa Arab Mahmud Yunus

Kamus Bahasa Arab Mahmud Yunus

Bahasa ialah alat nan digunakan buat berkomunikasi, identifikasi diri, dan kerjasama, oleh manusia. Bahasa utama itulah bahasa lisan dan bahasa sekunder itu ialah bahasa tulisan.

Salah satu bahasa resmi nan diakui global ialah Bahasa Arab. Tercatat, lebih dari 25 negara menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi . Makanya, tidak salah bila data statistik menunukkan bahwa Bahasa Arab dituturkan lebih dari 280 juta orang di dunia. Sejak lebih kurang abad ke-6, Bahasa Arab menjadi bahasa kesusatraan dan dalam Al-Qur’an, kitab kudus Agama Islam. Plus , cara menulis abjad Arab ini juga menarik, sebab ditulis dari kanan ke kiri.

Belajar bahasa tak lengkap tanpa memiliki kamus . Ada banyak kosa kata baru nan artinya kita tak tahu. Dominasi kosa kata sangat penting, sebab bahasa nan menyebabkan komunikasi terjadi berasal dari kumpulan kosa kata nan telah kita ketahui.

Penggunaan kamus pun turut mempengaruhi dominasi kosa kata nan dimiliki terhadap bahasa nan dipelajari. Makanya, kamus Bahasa Arab Lengkap sangat kita butuhkan. Kenyataannya sekarang, semua penyusun kamus mengakui bahwa kamus susunan mereka nan paling lengkap, tapi apakah ketebalan kamus menjadi ukuran sebuah kamus itu lengkap?



Pengertian Kamus

Sebelum membahas lebih dalam mengenai kamus Bahasa Arab lengkap, ada beberapa hal nan perlu diketahui terkait dengan kamus.

Kata kamus berasal dari Bahasa Arab yakni qamus , sedangkan bentuk jamaknya ialah qawamis. Pun, pada dasarnya kata kamus berasal dari bahasa Yunani, yaitu okeanus nan artinya lautan.

Setelah membahas kata kamus berdasarkan bahasa, sekarang pengertian kamus berdasarkan istilah adalah, buku pedoman, memuat kata dan ungkapan, disusun berdasarkan abjad, disertai keterangan makna, terjemahan dan penggunaannya.



Jenis-Jenis Kamus

Adapun jenis-jenis kamus berdasarkan ruang lingkup isi, penggunaan bahasa, sifat, ukuran dan karakteristik khususnya, sebagai berikut. Yaitu, Pembagian jenis kamus menurut ruang lingkup ada dua yakni kamus generik dan kamus khusus. Kamus umum, yaitu kamus nan berisi seluruh topik nan ada dalam bahasa dan kamus spesifik ialah kamus nan berisi kata-kata spesifik dari bidang tertentu.

Kamus spesifik terdiri dari beberapa macam, diantaranya:

1. Kamus istilah ialah kamus nan memaparkan beberapa istilah spesifik dari bidang tertentu

2. Kamus etimologi, yaitu kamus nan menjelaskan asal usul sebuah kata

3. Kamus peribahasa merupakan kamus nan memaparkan arti dari sebuah peribahasa

4. Kamus kata nama khas ialah kamus nan memuat kata-kata khas baik itu nama tokoh, loka atau instansi.

Menurut sifatnya, kamus dibagi menjadi dua kamus standard an kamus non-standar. Kamus baku merupakan kamus nan berisi kata-kata baku dalam bahasa, dan sebaliknya kamus non-standar ialah kamus nan berisi kata-kata nan tak standar.

Selanjutnya, ialah pembagian kamus berdasarkan penggunaan bahasa, jenis kamus dibagi tiga macam:

1. Kamus ekabahasa, kamus ini ialah kamus nan hanya menggunakan satu bahasa

2. Kamus dwibahasa yaitu kamus nan menggunakan dua bahasa

3. Kamus multibahasa merupakan kamus nan setidaknya menggunakan tiga bahasa bahkan lebih

Berdasarkan sifat, jenis kamus dibagi tiga, yaitu kamus mini, kamus kecil, dan kamus besar.

1. Kamus mini atau kamus saku, memiliki tebal kurang dari 2cm. Disebut mini sebab ukurannya nan mini dan bisa dimasukkan ke dalam saku.

2. Kamus kecil, memiliki sifat fleksibel, bisa dibawa-bawa, ukurannya pun lebih besar dari kamus mini.

3. Kamus besar, kamus ini memiliki sifat paling besar dari kamus kecil dan kamus mini, sukar dibawa kemana-mana



Kamus Bahasa Arab Mahmud Yunus

Kamus Bahasa Arab Lengkap nan paling terkenal di kalangan akademisi nan ialah Kamus Bahasa Arab nan disusun oleh Mahmud Yunus, dan seiring berjalannya waktu, kamus ini lebih dikenal dengan sebutan Kamus Mahmud Yunus.

Adapun sejarah dari penyusunan kamus ini, berawal dari tahun 1930. Saat itu, Mahmud Yunus melanjutkan studi di Al-Azhar Kairo, pada saat nan sama pula ia pun menyusun Kamus al-Zahabi, sebuah kamus Arab-Melayu. Sebagai informasi tambahan, Mahmud Yunus ialah pemuda Indonesia pertama nan menyusun kamus Arab sebegitu lengkap dan tebalnya. Tahun 1972, barulah Mahmud Yunus mulai menyusun kamus Arab-Indonesia.

Latarbelakang Mahmud Yunus menyusun kamus Arab-Indonesia ialah tuntutan masyarakat, para guru dan pelajar nan ingin belajar Bahasa Arab. Akhirnya, disusunlah kamus Arab-Indonesia, sedangkan kamus Arab-Melayu revisinya tak diterbitkan lagi, dikarenakan Indonesia telah merdeka dan sepakat buat hayati dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.

Kamus Mahmud Yunus memang berbeda dengan dengan kamus Bahasa Arab lengkap lainnya, sebab penyusun sengaja membuat kamus ini cocok dipakai siapa saja nan ingin memperdalam Bahasa Arab. Kamus Mahmud Yunus dalam susunanya menetapkan lema atau entry dalam bentuk fi’il madhi (bentuk asal kata), hal ini sangat memudahkan para pemula buat mencari kata baru.

Dengan ukuran nan sedang dan ringan, kamus ini mudah dibawa. Selain itu, kamus Mahmud Yunus sangat memanjakan orang nan tipe belajarnya visual sebab ada kosa kata bergambar dalam Kamus Bahasa Arab ini. Bonusnya lagi, di akhir kamus, penyusun melengkapi dengan petunjuk berupa cara menggunakan kamus, kemudian daftar kata singkatan, daftar pustaka dan acum kamus.

Meskipun kamus Mahmud Yunus sudah berusia puluhan tahun disusun dan dicetak, bahkan penyusunnya sudah meninggal sejak tahun 1982, tapi sampai sekarang masih terus dicetak ulang.



Kamus Bahasa Arab Al-Munawwir

Disamping Mahmud Yunus nan lebih senior, ada juga putra bangsa nan mendedikasikan diri buat menyusun kamus Arab-Indonesia ialah KH. Ahmad Warson Moenawwir. Ia ialah penyusun Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir. Kamus ini berukuran besar, sangat fenomenal di Indonesia, bestseller sebab telah dicetak ulang lagi dan lagi.

Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir ialah karya terbesar Ahmad Warson Moenawwir khususnya di bidang keilmuwan. Sebab, kamus dengan tebal 1634 halaman itu dijadikan acuan buat perbendaharaan kosa kata dalam menterjemahkan kitab kuning.

Sama seperti Mahmud Yunus, ada sejarah dibalik fenomenalnya sebuah Kamus Arab-Indonesia. KH Ahmad Warson Moenawwir yaitu tak jauh dari latarbelakang kehidupan si penyusun Kamus Bahasa Arab itu sendiri. KH Ahmad Warson Moenawwir, pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, diajar dan dididik oleh Mbah Ali. Mbah Ali terkesan dengan KH Ahmad Warson Moenawwir nan cerdas dalam dominasi perbendaharaan bahasa, maka inilah nan menggerakkan Mbah Ali buat terus memotivasi KH Ahmad Warson Moenawwir agar bisa menyusun kamus Arab-Indonesia.

Kamus Arab-Indonesia Al Munawwir pun disusun dan selesai kemudian diterbitkan oleh Pustaka Progressif, dan berdasarkan informasi dari penerbit bahwa kamus Arab-Indonesia Al Munawwir setiap tahunnya dicetak sekitar sepuluh ribu sampai limabelas ribu. Dan tanggal 18 April 2013, KH Ahmad Warson Munawwir, sang penyusun kamus Arab-Indonesia Al Munawwir tutup usia di usia 80 tahun.



Perbedaan Kamus Mahmud Yunus degan Kamus Al-Munawir

Kamus Mahmud Yunus memiliki kecenderungan dengan kamus al-Munawwir dari sisi pencarian kata sama-sama menggunakan fi’il madhi. Namun perbedaannya juga ada. Yaitu:



1. Fi’Il Mudhari’

Di dalam kamus Mahmud Yunus, saat pencarian kosa kata maka Anda bakal ditemukan dengan tiga kata, Fi’il madhi’, fi’il mudhari’ dan masdar. Sedangkan di dalam kamus al-Munawwir, fi’il mudharinya tak tertulis, tapi tanda fi’il mudhari’nya ada. Yaitu, tepat pada baris ain fi’il dari fi’il mudhari’.



2. Bahasa Kontemporer

Di dalam kamus Mahmud Yunus tak terdapat bahasa kontomperer. Dapat jadi disebabkan sebab kamus tersebut tergolong jenis kamus tua dan tak ada penambahan kata buat menyesuaikan bahasa kekinian. Berbeda dengan kamus al-Munawwir. Dikamus ini terdapat bahasa-bahasa kontemporer.

Inilah kajian sederhana seputar kamus bahasa Arab, baik nan ditulis Mahmud Yunus maupun KH Ahmad Warson Moenawwir. Semoga bermanfaat.