Jajaran Direksi

Jajaran Direksi

PT. Waskita Karya terus mengokohkan diri sebagai pemain usaha di bidang jasa konstruksi nan tangguh dan profesional. Apalagi, pasar konstruksi dari tahun ke tahun cenderung terus meningkat. Hal itu akan menambah peluang mendapatkan pekerjaan di sektor jasa konstruksi.

Pada tahun 2012 ini saja, para pengusaha konstruksi meyakini pasar konstruksi akan naik 10% menjadi 270 triliun rupiah dibandingkan tahun sebelumnya. Alasannya, semakin membanjirnya proyek infrastruktur nan siap digarap baik proyek pemerintah, swasta, maupun BUMN.

Apalagi Indonesia telah mendapatkan predikat investment grade . Hal ini akan menarik investor dari beberapa negara menanamkan kapital buat pembangunan di Indonesia. Tentunya, berdampak pada peningkatan pasar konstruksi.

Seiring dengan perkembangannya, sektor konstruksi nasional semakin memiliki peran krusial dalam pembangunan. Sumbangan konstruksi dalam perhitungan PDB di Indonesia pada 2011 mencapai 10,3%.

Untuk menghadapi besarnya proyek nan dilaksanakan pada tahun ini, harus diimbangi dengan kemampuan dan kesiapan seluruh stakeholder konstruksi. Contohnya, perlu ditingkatkannya kompetensi dan profesionalisme SDM serta dominasi dan pemanfaatan teknologi buat penemuan terkait dengan jasa konstruksi. Selain itu, perlu diperhatikan tertib administrasi.

Untuk itu, PT. Waskita Karya senantiasa meningkatkan nilai perusahaan dan pertumbuhan usaha, menjaga kinerja keuangan sehat, terus menanamkan keunggulan bersaing di pasar bebas. Selain itu, perusahaan ini juga terus berusaha memperkokoh struktur organisasi dengan memberdayakan seluruh aset perusahaan.



Sekilas Sejarah Waskita Karya

PT. Waskita Karya (Persero) ialah badan usaha milik negara (BUMN) nan bergerak sebagai penyedia jasa aplikasi konstruksi. Dari tahun 1980-an, perusahaan ini mulai melaksanakan proyek-proyek berteknologi tinggi.

Alih teknologi dikembangkan melalui Kerja Sama Operasi maupun Kerja Sama Usaha dengan kontraktor asing. Hasil karya nan patut dibanggakan antara lain Bandara Internasional Soekarno.

Sejarah perusahaan plat merah ini berawal dari disyahkannya PP No. 2 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan Pemborongan Milik Belanda nan Dikenakan Nasionalisasi. Berdasarkan PP tersebut, Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda nan ada di Indonesia. Selanjutnya, dibentuk perusahaan-perusahaan nasional nan berbentuk Perusahaan Negara buat melanjutkan kegiatan usaha eks perusahaan-perusahaan Belanda.

PN Waskita Karya dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 1961 tanggal 29 Maret 1961 buat meneruskan kegiatan usaha eks Perusahaan Belanda bernama NV. Volker Aaneming Maatschappij. Dalam PP ini, perusahaan ini dinyatakan berdiri tanggal 1 Januari 1961 dengan kapital perusahaan sebesar Rp 5.000.000.

Lalu pada 1970, perusahaan ini berubah menjadi Persero PT Waskita Karya. Dasar hukumnya ialah Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1970 tanggal 24 September 1970 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara (P.N.) Waskita Karya Menjadi Persero PT. Waskita Karya.



Visi, Misi, dan Tujuan PT Waskita Karya
  1. Visi: Menjadi badan usaha terkemuka dalam industri konstruksi.
  2. Misi: Meningkatkan nilai perusahaan melalui produk dan jasa konstruksi nan bermutu dan berdaya saing tinggi.
  3. Tujuan: Meraih laba, membangun citra, dan mengembangkan profesionalisme.


Jajaran Direksi

Berikut ini jajaran Direksi PT. Waskita Karya .

  1. Direktur Utama: M. Choliq
  2. Direktur Operasi I: Didi Triyono
  3. Direktur Operasi II: Desi Arryani
  4. Direktur Peng dan SDM: Bambang Heru Purnomo
  5. Direktur Keuangan: Tunggul Rajagukguk


Menuju IPO

PT Waskita Karya digadang-gadang bakal segera melakukan penawaran generik saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun 2012 ini. Wajar saja, karena secara sah perseroan, perusahaan ini sudah siap melakukan IPO. Namun demikian, tetap mesti menunggu restrukturisasi terhadap perseroan terlebih dahulu.

Langkah restrukturisasi diperlukan buat menarik minat investor baik dalam maupun luar negeri. Diperkirakan perseroan bakal melepas sekitar 30-35 persen sahamnya dengan sasaran dana sekitar 750-900 miliar rupiah.
IPO nantinya ditagetkan bisa memperkuat ekuitas dan struktur kapital perusahaan serta planning keluar dari PPA (Perusahaan Pengelola Aset).

Di sisi lain, gelaran penawaran generik saham perdana (initial public offering/IPO) PT Waskita Karya telah mendapat restu dari DPR RI. Artinya, proses buat melepas sebagian saham ke publik dapat lebih cepat. Selain telah mendapat restu dari DPR, status perseroan dari anak usaha PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menjadi BUMN akan terealisasi sebelum paruh pertama tahun ini berakhir.

Ditengarai, perseroan akan diminati oleh pasar. Sebab, bidang usaha perseroan terkait dengan usaha pemerintah nan menggenjot terlaksananya proyek infrastruktur setelah disahkannya Undang-Undang (UU) Pengadaan Huma pada Desember 2011.

Namun dalam perjalanannya, peluang perseroan buat melantai di bursa tahun ini surut. Sebab, proses IPO Waskita Karya masih terbentur masalah internal perusahaan. Waskita harus bersabar dulu. Perseroan belum dapat melakukan IPO tahun ini. Alasannya, perusahaan ini baru menyelesaikan restrukturisasi utang dan sedang membantu PT Saran Karya dan PT Nindya Karya. Aplikasi IPO dijadwal ulang dan direncanakan pada tahun 2013.



Target Pendapatan

Tahun 2011, perseroan sukses membukukan pendapatan sebesar Rp 7,2 triliun dengan keuntungan higienis Rp 172 miliar. Sementara buat tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan tembus di angka Rp 9 triliun, dengan keuntungan higienis Rp 240 miliar. Sasaran kinerja tersebut dikontribusi dari perolehan kontrak perseroan tahun 2012.

Komposisi kontrak masih didominasi proyek nan berasal dari pemerintah dan perusahaan plat merah, yakni 90%. Sisanya dari swasta. Adapun sasaran kontrak perseroan tahun ini sebesar Rp17 triliun. Ada peningkatan jika dibanding tahun lalu nan sekitar Rp12-13 triliun. Sasaran kontrak tahun 2012 sebagian melanjutkan kontrak tahun sebelumnya sebesar Rp6 triliun. Ditambah kontrak baru nan diraih dari kinerja tahun ini sebesar Rp11 triliun.

Sejumlah proyek nan sedang dikerjakan perusahaan ini saat ini ialah menggarap pekerjaan jalan tol. Nilainya bervariasi. Seperti proyek tol Semarang- Bawean sekitar Rp1 triliun, tol Tanjung Benoa-Nusa Dua sebesar Rp800 miliar, jalan tol seksi W2 Priok sekitar Rp190 miliar, dan nilai paling besar Rp1,2 triliun buat konstruksi tol seksi E2 Tanjung Priuk.



Tawarkan Obligasi

Waskita Karya akan menerbitkan obligasi termin ke-2 pada tahun ini. Dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp750 miliar, obligasi ditawarkan dengan kupon 8,25-10,25 persen. Untuk Seri A jangka waktunya tiga tahun dengan kupon 8,25-9,25 persen, sedangkan Seri B berjangka waktu lima tahun dengan kupon 9,25-10,25 persen.

Sekitar 54 persen dari dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan buat pelunasan sebagian pinjaman kepada beberapa bank. Sekitar 13 persen akan digunakan buat kapital kerja perseroan berupa property development , dan 13 persen sisanya sebagai kapital kerja permanen.

Penilaian peringkat A- dari PT Pemeringkat Imbas Indonesia (Pefindo) telah diperoleh berkat obligasi perseroan ini. Obligasi nan akan ditawarkan nilainya 100 persen dari kembang pokok obligasi. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan, sinkron dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga.

Dengan demikian, perseroan nan berkantor Pusat di Gedung Waskita Jln. MT. Haryono Kav. No 10 Cawang Jakarta ini, diharapkan terus mewarnai dinamika industri konstruksi di Indonesia. Selain itu, memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Peran strategis PT. Waskita Karya di antaranya memiliki daya serap tenaga kerja nan sangat besar, memberikan sumbangan besar pada Produk Domestik Bruto (PDB), mata rantai suplai nan besar dan mendorong pertumbuhan industri penunjang sektor konstruksi. Selain itu, perusahaan ini juga menggerakkan pertumbuhan usaha turutan pengadaan jasa dan barang.