Bila Anda Digigit Si Manis

Bila Anda Digigit Si Manis

Penyakit kucing gila atau rabies ialah merupakan endemi penyakit infeksi. Yang sudah lama ada sejak dahulu kala, nan rentan terhadap hewan domestik. Disebabkan oleh virus, penyakit ini bisa pula menular dari binatang ke manusia. Kini saatnya Anda mewaspadai terhadap kehadiran penyakit ini di antara keluarga Anda.



Pengetahuan Tentang Rabies

Menurut WHO, setiap tahunnya lebih dari 55.000 orang meninggal dampak rabies. Dari semua kasus nan ada, 95% -nya terjadi di Asia dan Afrika.

Pada dasarnya, bukan hanya kucing saja nan terancam penyakit ini. Selain anjing dan kucing, binatang lain nan dapat terkena ialah sapi, kerbau, kuda, kambing dan domba. Meskipun sebagian besar kasus gigitan berasal dari anjing, Anda tak boleh lengah begitu saja.

Dan selanjutnya dapat saja si manis terkena gigitan anjing, bukan? Lebih bahaya lagi jika kemudian si kucing nan gila tersebut menggigit Anda atau anggota keluarga Anda.

Namun nan menjadi penjangkitnya ialah pada semua hewan berdarah panas, seperti dua jenis hewan nan pertama tadi, yakni kucing dan anjing. Kemudian hewan berdarah panas lainnya, seperti rakun, rubah dan kelelawar. Dampak gigitan hewan-hewan tersebut bisa menyebabkan terjangkitnya rabies.

Dahulu kala rabies disebut pula sebagai penyakit anjing gila. Faktanya bukan hanya anjing saja nan menjadi penyebar virus rabies ini, pada kucing juga bisa menjadi perantara virus berbahaya tersebut. Dan kadangkala disebut pula sebagai penyakit kucing gila.

Rabies pada dasarnya ialah peradangan ( inflammation ) nan terjadi pada otak dampak agresi virus dampak gigitan oleh binatang-binatang berdarah panas, nan menyerang otak serta jaringan saraf tulang belakang atau spinal cord .



Bagaimana gejalanya?

Penyakit rabies atau kucing gila menyebar melalui gigitan. Gejala kucing gila bisa muncul mulai beberapa hari setelah kucing Anda terkena gigitan. Gejala tersebut antara lain:

  1. Muncul gejala nan menyerupai flu seperti pusing, sakit kepala, dan lemah. Masalah ini kemudian diikuti masalah pernapasan dan syaraf.

  2. Terjadi perubahan sikap pada kucing Anda. Kucing Anda nan biasanya manis, mendadak menjadi galak, mudah marah, gelisah, dan bahkan gampang menyerang peliharaan Anda nan lain. Perubahan sikap nan tak biasa ini perlu menjadi bahan perhatian Anda.

  3. Air liur kucing Anda terus mengalir.

  4. Kucing Anda kehilangan nafsu makan. Gejala ini dapat berlanjut hingga beberapa minggu. Pada termin terakhir, kucing Anda akhirnya menjadi diam dan kemudian mati.

Jika Anda curiga kucing Anda terkena penyakit kucing gila, cepatlah bawa kucing Anda ke dokter. Kucing Anda akan dikarantina dan diberi vaksin. Perawatan akan selesai jika dalam sepuluh hari kemudian kucing Anda kemudian terlihat sehat.

Akan tetapi, lebih baik jika kucing Anda telah diberi vaksin rabies sebelum terkena gigitan. Karena jika gejala kucing nan gila telah muncul, akibatnya akan fatal bagi si manis.



Bila Anda Digigit Si Manis

Tentu saja Anda tidak ingin hal ini terjadi. Akan tetapi, bagaimana kalau Anda terkena gigitan si manis nan sudah terkena penyakit kucing gila? Bila hal itu terjadi, maka lakukan hal berikut.

  1. Cepat bersihkan luka Anda. Perban luka tersebut dan pergilah ke dokter buat mendapatkan vaksin rabies. Menurut WHO, luka nan terawat dampak gigitan binatang nan terkena rabies bisa mencegah munculnya penyakit ini hingga 100%.

  2. Amankan si manis nan berubah menjadi gila tersebut. Jika kucing nan menggigit ialah kucing liar, laporkanlah atau tangkap kucing tersebut agar tak ada orang lain nan terkena.


Bagaimana Agar Si Manis Tidak Ikut Gila?

Meskipun rabies bisa diobati bila ditangani segera, tetap saja pencegahan ialah cara terbaik. Untuk itu lakukan pencegahan sebagai berikut.

  1. Bawa kucing Anda ke dokter buat mendapatkan vaksin secara teratur.
  2. Waspadalah terhadap binatang liar (kucing liar) nan mungkin membawa virus rabies di sekitar lingkungan Anda.
  3. Pisahkan kucing peliharaan Anda dari komunitas kucing liar lainnya.
  4. Jagalah anak-anak nan di bawah umur. Mereka mungkin menganggap binatang 'asing' seramah binatang peliharaan mereka. Ingatkan mereka bahwa mungkin saja binatang ‘asing’ tersebut mengidap penyakit.
  5. Sampaikan klarifikasi Anda terhadap bahaya nan ditimbulkan oleh si manis. Agar si kecil memiliki pemahaman juga, buat bisa mampu menjaga dirinya sendiri dari gigitan atau cakaran si manis.

Meski Anda perlu waspada pada penyakit rabies, bukan berarti Anda harus memutuskan kontak dengan semua kucing. Yang penting, Anda tahu bagaimana menjaga diri dan mencegah penyakit kucing gila.



Waspada

Ibarat sebuah bahaya laten, maka rabies harus terus Anda waspadai. Karena penyakit dampak virus ini sangat rentan dalam kehidupan Anda sehari-hari. Terutama bagi Anda nan memang bahagia memiliki hewan peliharaan.

Apabila terjadi justru Anda atau anggota keluarga lain nan digigit oleh hewan-hewan asing liar tersebut (kucing dan anjing gila, rakun, kelelawar ataupun rubah), maka tindakan nan harus Anda lakukan adalah:

  1. Bersihkan lukanya dan diperban.
  2. Segera membawanya ke dokter atau paramedis terdekat.
  3. Meminta dokter atau paramedis menghentikan lajunya virus dalam tubuh Anda.
  4. Penyuntikan vaksin immunoglobulin rabies.
  5. Istirahat nan cukup.

Namun sejauh ini memang belum ada vaksin maupun obat nan mampu menyembuhkan dan mematikan virus rabies ini. Vaksin berupa pemberian immunoglobulin rabies hanya akan efektif diberikan saat rabies belum menyerang otak.

Tenggat waktu nan ada antara 30 hingga 50 hari, sebelum virus rabies melakukan penyerangan pada otak Anda. Kadang-kadang lebih cepat, hingga 10 hari saja penampakan gejala-gejalanya.

Selebihnya, apabila hal terseut terjadi, dokter maupun paramedis hanya mampu memberikan perawatan-perawatan paliatif saja, buat mengurangi rasa sakit nan dirasakan oleh korban gigitan anjing atau kucing gila tersebut. Karena semakin dekat bekas gigitan dari otak Anda, maka semakin cepat pula tanda-tanda kemunculan gejala rabies tersebut.

Secara generik citra gejala nan ditunjukkan oleh penderita (manusia) nan terjangkit penyakit rabies ini adalah:

  1. Mengalami depresi.
  2. Merasa gelisah.
  3. Sering berhalunisasi.
  4. Demam tinggi diawali dengan demam biasa.
  5. Merasakan kelumpuhan pada kaki bagian bawah (paralisis).
  6. Selanjutnya kelumpuhan menjalar hingga bagian kaki atas.
  7. Munculnya rasa semangat nan tak terkendali (excitement).
  8. Berliur terus menerus, dampak produksi air liur nan berlebihan.
  9. Kejang-kehang pada otot tenggorokan, sehingga sulit bicara.
  10. Sulit bernapas dan terasa sesak.
  11. Sulit menelan.
  12. Rentan terhadap hawa dingin, terkena angin maupun air.
  13. Takut terhadap air ( hydrophobia ).

Apabila gejala-gejala tersebut telah menunjukkan tanda-tandanya. Sebaiknya Anda hanya harus lebih sering berdoa, dan merawat korban secara intensif. Karena tinggal masalah takdir saja nan bisa mengubah semuanya.

Dan pengetahuan inilah nan harus Anda perhatikan benar-benar agar Anda mampu melindungi Anda, sekalipun hanya mencoba waspada terhadap si manis peliharaan Anda. Karena dapat saja si manis nan imut menggemaskan dan lucu tersebut, mendadak menjadi militan dan berubah menjadi kucing gila.