Kucing Hutan Jenis Fishing Cat (Bakau)

Kucing Hutan Jenis Fishing Cat (Bakau)

Anda tentunya sudah melihat kucing, bukan? Kucing saat ini merupakan binatang nan paling sering kita temui di jalanan atau di sekitar rumah kita. Kucing termasuk binatang mamalia nan jinak dibandingkan spesies homogen lainnya, seperti macan, singa, atau harimau. Adapun kucing jenis lainnya nan merupakan jenis kucing liar. Kucing liar biasanya hayati di luar lingkungan manusia pada umumnya. Tapi, tahukah Anda bahwa Indonesia memiliki kucing khas, yaitu kucing hutan Indonesia . Seperti apa kira-kira penampilan kucing hutan ini?

Kucing hutan Indonesia ini biasanya hayati di hutan-hutan nan sporadis dikunjungi oleh manusia. Kucing hutan termasuk ke dalam genus prionailurus dan berspesies prionailurus bengalensis. Di Indonesia, ada beberapa jenis kucing hutan tersebut.

Kucing hutan merupakan binatang nan sering keluar mencari mangsanya pada malam hari atau biasa disebut dengan binatang nokturnal. Jenis kucing hutan di Indonesia merupakan jenis kucing hutan nan salah satunya paling banyak jenisnya. Jenis kucing tersebut di antaranya ialah sebagai berikut.



Kucing Hutan Jenis Leopard

Kucing jenis leopard atau Prionailurus Bengalensis ini merupakan kucing hutan Indonesia nan tersebar luar di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Kucing jenis ini juga tersebar di daerah luar Indonesia seperti Pakistan , Cina, sampai ke Filipina. Cara mengenali kucing jenis ini ialah dilihat dari bulunya nan mempunyai rona kuning abu-abu dengan pola totol hitam di hampir seluruh tubuhnya seperti macan tutul. Namun, bagian dada dan perutnya berwarna putih. Kucing hutan ini termasuk binatang nokturnal, yaitu binatang nan beraktivitas mencari mangsa pada malam hari.



Kucing Hutan Jenis Flat-Headed

Kucing hutan jenis flat headed atau Prionailurus Planiceps ini memiliki ukuran bentuk tubuh 40 cm - 50 cm dengan bobot sampai 2,5 kg. Kucing jenis flat-headed ini tersebar di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia sebab kucing ini menyukai daerah nan basah seperti di daerah rawa, tepi danau, atau tepi pantai.

Ciri alami nan inheren pada kucing hutan Indonesia ini ialah kombinasi bulunya nan khas. Pada bagian kepalanya memiliki rona merah. Kaki dan bagian tubuhnya berwarna hitam dengan dada dan perutnya berwarna putih. Jari kakinya berselaput, sehingga memudahkan buat bergerak cepat di dalam air dan pada tanah nan berlumpur. Bentuk khas lainnya ialah kucing ini mempunyai bentuk kepala nan pipih. Oleh sebab itulah, kucing hutan ini disebut dengan kucing flat-head.



Kucing Hutan Jenis Fishing Cat (Bakau)

Kucing hutan jenis fishing cat atau Prionailurus Viverrinus ini memiliki ukuran tubuh 20 cm - 30 cm dengan berat 5 sampai 16 kg. Kucing hutan bakau tersebar di Asia tenggara dan Asia Selatan, termasuk di daerah Indonesia, di antaranya Pulau Sumatera dan Jawa. Hampir sama dengan jenis kucing hutan lainnya, kucing bakau ini habitatnya di sepanjang pantai dan hutan bakau nan basah.

Ciri khas bentuk bulunya ialah berwarna abu-abu kehijauan dengan pola totol-totol nan membentuk garis di sepanjang tubuhnya. Kucing hutan jenis ini pandai berenang. Sehingga, apabila mangsanya ada dalam air, kucing ini dapat dengan mudah menangkap mangsanya.



Kucing Hutan Jenis Borneo

Kucing hutan jenis borneo atau Pardofelis Badia ini endemik di Pulau Kalimantan. Kucing hutan ini biasa disebut dengan kucing hitam merah sebab mempunyai bulu berwarna cokelat kemerahan dan ada varian rona abu-abunya. Pada bagian pipi dan keningnya terdapat rona merah kecokelatan, rona telinga hitam atau cokelat tua, dan berekor bintik hitam dan putih memanjang.

Selain di Kalimantan, kucing hutan ini juga terdapat di Malaysia, yaitu di daerah Serawak dan Sabah. Ukuran kucing hutan borneo ini ialah panjang tubuhnya sampai ekor sekitar 30cm - 40 cm dengan berat badannya sekitar 2,5 sampai 4,5 kg. Makanan nan diburunya ialah burung, tikus , dan monyet kecil. Kucing borneo juga sesekali makan bangkai-bangkai nan ada di hutan.



Kucing Hutan Jenis Asiatic Golden

Kucing hutan jenis jenis asiatic golden atau Pardofelis Temminckii ini tersebar di hampir seluruh Asia Selatan, Asia Tenggara, dan dataran Cina. Di Indonesia sendiri habitatnya hanya di Pulau Sumatera saja. Kucing hutan asiatic golden atau kucing hutan emas biasa memangsa burung, tikus, hewan reptil, kambing kecil, hingga anak kerbau. Ukuran tubuh kucing hutan ini panjangnya 1 meter - 1,1 meter dengan berat sekitar 16 kg dan tingginya sekitar 50 cm. Kucing ini termasuk salah satu jenis kucing hutan nan besar.



Kucing Hutan Jenis Marbled

Kucing hutan marbled atau Pardofelis Marmorata ini biasa disebut dengan kucing hutan batu. Ukuran tubuhnya dapat mencapai 1,2 meter dari kepala sampai ekornya. Bentuk tubuh dari kucing batu ini hampir mirip dengan macan dahan. Selain itu, kucing hutan ini suka memanjat pohon.



Kucing Hutan Dahan atau Macan Dahan

Kucing dahan atau biasa disebut dengan macan dahan (Neofelis Diardi) ini merupakan binatang langka di Indonesia. Macan dahan ini juga tersebar di daerah dataran Asia, termasuk di Indonesia. Akan tetapi, jenis kucing hutan ini memiliki kelainan dari daerah lainnya sebab spesies nan ada di Indonesia berbeda dengan nan ada di dataran Asia pada umumnya.

Hal ini bisa dilihat dari spesiesnya bahwa macan dahan ini terbagi menjadi dua subspesies, yaitu macan dahan borneo dan macan dahan sumatera. Macan dahan borneo (Neofelis diardi borneonsis) merupakan macan hutan nan endemik hanya di Pulau Kalimantan, yaitu di Indonesia dan Malaysia (Serawak). Sementara itu, macan dahan sumatera (Neofelis diardi sumateransis) merupakan macan dahan nan hayati hanya di Pulau Sumatera. Namun, cara hayati keduanya sama seperti macan dahan lainnya.

Adapun karakteristik khas dari binatang ini ialah berbulu rona abu-abu kecokelatan dan memiliki totol-totol hitam di sukujur tubuhnya. Salain itu, ukuran tubuhnya pun tidaklah terlalu besar. Panjangnya sekitar 1 meter dan beratnya sekitar 25 kg, cukup besar buat ukuran kucing hutan Indonesia ini. Disebut dengan macan dahan sebab hidupnya dihabiskan di atas pohon, kecuali jika ia akan memangsa binatang lainnya. Macan dahan ini akan turun dan memakannya di atas pohon. Hal nan unik dan istimewa dari macan dahan ini ialah gigi taringnya nan sangat panjang dan cukup besar dibandingkan nan lainnya. Panjang gigi taring tersebut sekitar 5 cm.

Dari sekian banyaknya jenis kucing hutan Indonesia ini, alangkah baiknya jika kita sebagai manusia buat turut serta menjaga dan melestarikannya dengan cara nan benar. Hampir semua kucing hutan tersebut nan ada di Indonesia sudah dilindungi oleh undang-undang. Jadi, kita tak dapat sembarangan buat memburunya, apalagi memeliharanya tanpa disertai dengan izin dari pemerintah.

Selain itu, dengan adanya konversi terhadap binatang langka dan dilindungi ini, pelestarian hutan di Indonesia juga harus dilaksanakan dengan benar. Jangan ada lagi hutan-hutan nan ditebang sembarangan tanpa melakukan reboisasi kembali. Hutan tersebut merupakan habitat hayati para kucing hutan nan harus dijaga keberadaannya di masa nan akan datang.