Beberapa Jenis Kucing Asia

Beberapa Jenis Kucing Asia

Kucing merupakan hewan hewan pemakan daging nan memiliki nama Latin Felis silvestris catus. Kucing telah ada sekitar 6000 tahun Sebelum Masehi. Oleh orang Mesir Kuno, kucing digunakan buat mengusir tikus atau hewan pengerat dari lumbung hasil panen. Kucing termasuk salah satu hewan peliharaan nan memiliki interaksi emosional paling dekat dengan manusia. Para pakar menduga, kucing liar Afrika ialah nenek moyang dari semua kucing di dunia.

Saat ini, ada dua ras kucing nan dikenal, yaitu ras kucing peliharaan dan ras kucing liar nan hayati di alam bebas. Ras kucing peliharaan, antara lain Abbysinia, Angora, Balinese, Javanese, Siam, Russian Blue, Tonkin, Ragdoll, dan masih banyak lagi. Ras kucing liar, misalnya kucing Asia, termasuk harimau, singa, jaguar, dan macan tutul.

Pada 1800-an, ditemukan suatu makam berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan utuh. Orang Mesir Antik menganggap kucing sebagai jelmaan Dewi Blast. Hukum membunuh kucing pada masa itu ialah haram. Pada abad pertengahan, kucing sering dianggap bersosialisasi dengan penyihir sehingga sering dibunuh.

Saat ini, orang masih percaya bahwa kucing hitam ialah pembawa sial. Di Asia, kucing termasuk dalam salah satu zodiak Vietnam, tetapi tak termasuk dalam zodiak Tionghoa. Dalam Islam, seorang Muslim diperintahkan buat tak menyakiti atau membunuh kucing.

Dari berbagai penelitian, didapatlah beberapa fakta menarik tentang kucing. Fakta-fakta itu ialah kucing memiliki sekitar 30 gigi; kucing tidur sekitar 16 jam; kucing mendengkur sebanyak 26 dengkuran per detik; kumis kucing sangat sensitif dan bisa merasakan perubahan tekanan udara; semua kucing berjalan jinjit; umur 6 bulan kucing setara dengan umur 10 tahun manusia.

Selain itu, kucing termasuk hewan nan sangat higienis sebab sering merawat diri dengan menjilati tubuhnya; di mata kucing, ada lapisan pemantul cahaya bernama tapetum lucidum nan menyebabkan mata kucing berpendar pada malam hari; kucing nan sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar tampak lebih besar; anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka saat berumur 8-10 hari.



Bakeneko, Kucing Asia Berkekuatan Supranatural

Saat samurai dan ninja menguasai Jepang, kucing menjadi salah satu hewan nan ditakuti. Ada kucing nan dimanai Bakeneko, yaitu kucing nan memiliki kekuatan supranatural. Bakeneko memiliki arti siluman kucing. Seekor bakeneko nan memiliki ekor bercabang disebut nekomata. Menurut masyarakat Jepang zaman dahulu, seekor kucing bisa berubah menjadi bakeneko jika memenuhi tiga syarat berikut.

Pertama, hayati lebih dari 13 tahun. Kedua, bobotnya mencapai 3,75 kilogram. Ketiga, memiliki ekor nan panjang. Oleh sebab itu, masyarakat Jepang memotong ekor kucing buat mencegah kucing tersebut menjadi siluman. Hal inilah nan memunculkan ras kucing baru dengan ekor bulat seperti ekor kelinci. Kucing ras ini dinamai Japanese Bobtail.

Bakeneko dipercaya memiliki beberapa kekuatan supranatural berupa mengancah, bahkan memakan manusia nan sedang tidur, berjalan dengan kaki belakangnya, terbang, berbicara, menciptakan bola barah hantu, mengubah mayat menjadi zombi, berubah bentuk menjadi manusia, bahkan ada nan bisa memasuki mimpi seseorang.

Legenda-legenda tentang banekeko terus berkembang pada zaman itu, antara lain legenda tentang pria bernama Takasu Genbei. Kepribadian ibu Takasu Genbei berubah total sejak kehilangan kucing peliharaannya selama bertahun-tahun. Hal ini menjadikan ibunya dijauhi oleh orang-orang. Suatu hari, keluarga Takasu Genbei mengintip ibu tersebut di kamarnya.

Mereka melihat kucing raksasa dalam baju ibu tersebut sedang memakan bangkai hewan. Takasu pun membunuh ibunya. Satu hari setelah kematian ibu Takasu, tubuhnya berubah menjadi kucing peliharaannya nan hilang. Ada lagi legenda lain tentang banekeko, yaitu tentang pasangan tua miskin nan merawat seekor kucing kecil. Karena tak memiliki anak, pasangan itu merawat seekor kucing seperti anaknya.

Saat suami tua itu jatuh sakit, datanglah seorang wanita misterius di depan rumah mereka. Wanita itu mengaku sebagai kucing dan akan membalas kebaikan pasangan itu dengan memberikan kekayaan nan berlimpah. Seorang pria melihat wanita itu dan berjanji tak akan memberitahukan siapa pun. Akan tetapi, pria itu melanggar janjinya. Badai hebat pun muncul. Wanita itu berubah menjadi seekor kucing dan membunuh pria itu.



Beberapa Jenis Kucing Asia

Terlepas dari legenda tentang bakeneko, di Asia terdapat beberapa jenis kucing seperti berikut.



1. Harimau Sumatra atau Sumatran Tiger

Harimau ini bisa ditemukan di Pulau Sumatra. Harimau dikenali dari loreng-loreng di tubuhnya nan berguna sebagai kamuflase saat mendekati mangsanya. Harimau ini memiliki karakteristik khas, yaitu janggutnya nan lebat pada harimau jantan. Babi hutan, rusa, tapir, burung reptil, tikus, dan ikan menjadi mangsa utamanya.



2. Kucing Bakau atau Fishing Cat

Kucing ini tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Sumatra dan Jawa. Kucing ini termasuk kucing nan pandai berenang dan sangat menyukai air. Oleh sebab itu, kakinya berselaput renang. Kucing ini menandai wilayahnya dengan urin, kumpulan fases, dan cakaran di pohon. Ikan, katak, burung air, udang, burung nan hinggap di pohon, tikus, ular, bahkan bayi rusa nan baru lahir menjadi mangsanya.



3. Kucing Batu atau Marbled Cat

Kucing ini tersebar di seluruh Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia, kucing ini bisa ditemukan di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan. Bulu kucing ini berwarna kecoklatan, abu-abu, kuning, dan hitam dengan totol-totol. Ekornya sangat panjang dan berbulu tebal nan berfungsi sebagai alat ekuilibrium saat bergerak di antara cabang dan batang pohon. Burung, tupai, reptil, dan tikus menjadi mangsanya.



4. Kucing Congkok atau Leopard Cat

Kucing ini termasuk salah satu kucing liar nan tersebar mulai dari wilayah Pakistan hingga Filipina dan dari Semenanjung Korea atau Rusia Timur hingga Pulau Jawa. Kucing ini dibagi menjadi 11 subspesies nan 3 di antaranya berada di Indonesia.

Kucing ini berwarna kuning abu-abu dengan totol hitam di seluruh tubuh, bagian perutnya berwarna putih, dan panjang ekornya mencapai setengah panjang tubuh. Kucing ini menandai wilayahnya dengan urin, kumpulan fases, dan bekas cakaran di pohon. Tikus, burung, kadal, serangga, dan ayam menjadi mangsanya.



5. Kucing Emas atau Asiatic Golden Cat

Kucing ini tersebar di Asia Selatan, Cina, Asia Tenggra, dan Semenajung Malaya. Di Indonesia, kucing ini ditemukan di Pulau Sumatra. Tubuh kucing ini tegap dan kukuh. Bulunya didominasi oleh rona keemasan atau kemerahan. Corak seperti huruf M bisa ditemukan di bagian kepala. Burung, tikus besar, reptil, kambing, domba, rusa muda, dan anak kerbau menjadi mangsanya.



6. Kucing Hutan atau Jungle Cat

Kucing ini tersebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Kalimantan. Umumnya, kucing ini berbulu lebat. Bagian kepalanya nan pipih berwarna merah dan berangsur-angsur menjadi rona putih di bagian dada, leher, dan perut bawah. Kaki depannya berwarna gelap. Ikan, udang, katak, dan ayam menjadi mangsanya.

Kucing Merah, Bay Cat, atau Bornean Red Cat. Kucing ini termasuk kucing endemik nan hanya ditemukan di Pulau Kalimantan dan aktif pada malam hari. Tubuhnya sangat kecil dengan ekor nan sangat panjang dan berbulu tebal. Burung, tikus, serangga, reptil, monyet, dan bangkai hewan nan dibunuh hewan lain menjadi mangsanya.



7. Kucing Rumah atau Domestic Cat

Kucing ini memiliki ukuran tubuh dan rona nan bervariasi. Populasi kucing ini menjadi tak terkendali sehingga menjadi permasalahan di kota-kota, termasuk Jakarta, sebab menjadi pembawa penyakit, seperti rabies.

Itulah klarifikasi tentang kucing asia. Semoga klarifikasi singkat ini bisa menambah pengetahuan kita tentang kucing, terutama kucing asia.