Ular Sebagai Inspirasi

Ular Sebagai Inspirasi

Ular, reptil nan satu ini ialah salah satu hewan nan cukup menakutkan bagi sebagian besar orang. Bagaimana tak menakutkan kalau sekali digigit ular, naywa ialah taruhannya. Apalagi kalau nan menggigit ialah ular berbisa seperti kobra. Hnaya dalam waktu hitungan menit, mangsa akan lumpuh. Jangankan digigit, semburan bisanya saj atelah dapat membuat manusia terkalahkan oleh si kobra. Menurut para ahli, banyak sekali jenis ular nan hayati di bumi ini dan memiliki ciri masing-masing.



Secara Umum

Secara garis besar, ular terdiri dari dua macam, yaitu ular nan berbisa dan nan tak tak berbisa. Ular berbisa tentu menjadi jenis ular nan paling ditakuti. Namun ular nan tak berbisa pun tetap harus diwaspadai. Mereka mungkin memang tak memiliki racun, tapi ada beberapa ular bertubuh besar nan tetap dapat membunuh dengan cara melilit mangsanya.

Berita tentang ular piton berukuran 3 meter nan masuk rumah bahkan hingga melingkar di bawah bantal seorang nenek, menunjukkan bahwa keberadaan ular di tengah masyarakat masih banyak. Kalau di daerah pedesaan dan di daerah perkebunan kelapa sawit. Ular-ilar ini malah dilepas. Ular tersebut diharapkan akan memangsa tikus nan menjadi hama. Selain ular, ada burung hantu nan juga akan memangsa tikus. Ular dan burung hantu ini sangat berguna ketika bibit sawit masih berukuran kecil dan baru tumbuh.

Sebenarnya tak perlu takut dengan ular sebab ular itu takut dengan manusia. Klaau ia berjumpa dengan manusia, ular lebih bahagia menyingkir. Tetapi, kalau ular itu kaget, ia dapat langsung menggigit manusia. Dapat ular itu kalau tak dikeluarkan akan menumpuhkan kerja jantung dan kematian akan datang. Ular telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Dalam beberapa kisah ular menghiasi perjalanan hayati manusia itu sendiri.

Bagi orang-orang nan bahagia bertualang di alam bebas, ular ialah santapan nan lezat sebagai salah satu seni bertahan hidup. Bagi nan percaya, makan ular kobra malah sangat digemari sebagai obat kuat dan obat penyakit kulit. Padahal, dalam Islam, ular dianggap hewan nan bertaring dan dianggap sebagai binatang buas nan haram buat dimakan. Ular ini memang unik. Dalam global kesehatan, ular malah menjadi lambang.

Lambang itu dibuat lantaran ular dianggap sangat berjasa. Serum ular itu ialah penangkal racun. Manusia malah ada nan hayati dengan ribuan ular berbisa. Seolah tak takut kalau ular itu dapat menjadi musuh kapan pun. Itulah manusia. Senang sekali melawna alam. Ketika alam balik melawan, manusia akan kalah. Banyak cerita ular nan dimakan dan darahnya diminum. Harga ular juga cukup mahal. Untuk ular piton ukuran 3 meter, harganya dapat mencapai 500 ribu rupiah. Ular ini sendiri banyak dioleh menjadi berbagai macam hidangan. Di Yogyakarta malah ada sebuah rumah makan nan menyediakan daging ular kobra. Rumah makan Cobra ini menyediakan sate dan tongseng ular.

Menurut nan pernah makan ular, daging ular itu lezat. Entah apakah mereka ingat kalau ular itu pernah makan manusia, namun, bagi nan menggemari ular, dagingnya sangat lezat. Jangankan ular, buaya saja dimakan oleh manusia. Kata nan pernah makan buaya, daging buaya itu keras. Manusia seolah telah melupakan hukum nan dibuat buat melindungi dirinya. Ular dan buaya diharamkan niscaya Tuhan mempunyai tujuan buat melindungi manusia sebagai mahluk ciptaannya nan apling sempurna. Manusia saja nan kadang tak sadar kalau disayangi oleh Penciptanya.

Jenis-Jenis Ular

Mengetahui tentang ular bukan buat memangsanya dan mengoleksinya. Mengetahui tentang ular agar tahu jenis dan bahayanya. Berikut ini ialah beberapa macam ular nan patut buat diketahui keberadaannya.

Acrochordidae

Ular nan satu ini termasuk jenis ular nan suka hayati di perairan. Umumnya mereka memiliki kulit nan tak licin/ketat, terkesan lembek dan longgar. Hal inilah nan membuat orang Indonesia sering menyebutnya sebagai ular karung.
Ular nan panjangnya dapat mencapai 2,5 meter ini termasuk ular predator nan suka berburu mangsa di air, seperti ikan misalnya. Jenis ular ini banyak ditemukan di Asia, seperti di India, Filipina, Indonesia, dan Malaysia.

Atractaspididae

Jenis ular ini termasuk ular nan berbisa, namun para pakar menilai kalau racun dapat ular ini tak terlalu mematikan dan sangat sedikit kasus kematian nan disebabkan oleh ular ini. Walau begitu, manusia tetap harus berhati-hati dengan ular berbisa nan satu ini. Ular ini umumnya berwarna hitam atau abu-abu gelap dan banyak ditemukan di daerah Timur Tengah dan juga Afrika.

Boidae

Jenis ular ini juga sering disebut ular boa. Reptile nan satu ini termasuk ular raksasa sebab memiliki tubuh nan panjang dan cukup besar. Kelompok ular ini memang tak berbisa, namun dengan tubuh nan besar dan kuat, mereka dapat membunuh mangsa dengan sekejab. Ular ini umumnya akan melilit mangsanya dengan sangat kuat, hingga mangsa tersebut tak dapat bergerak dan mulai kehabisan nafas. Begitu mangsa telah mati, barulah ular ini melahap mereka bulat-bulat.

Colubridae

Jenis ular ini ada dua macam, yaitu nan berbisa dan tak berbisa. Ular jenis Colubridae nan berbisa pun ada bermacam-macam. Sebagian ada nan memiliki dapat mematikan, namun ada pula nan bisanya tak terlalu berbahaya bagi manusia. Salah satu contoh dari jenis ular ini ialah ular cincin emas nan dikenal cukup berbisa.

Cylindrophiidae
Ular ini termasuk jenis ular nan tak memiliki bisa. Salah satu contoh dari jenis ini ialah ular berkepala dua. Biasanya memiliki rona hitam dengan garis-garis kuning di sekujur tubuhnya. Salah satu karakteristik khas dari ular ini adalah, ketika ia merasa terancam oleh musuh, ia akan mengangkat ekornya seperti kepala. Jadi, ketika musuh sibuk dengan ekornya, ular ini akan menyerang musuh tersebut dengan kepala nan sesungguhnya.

Elapidae

Salah satu jenis ular nan paling ditakuti ialah kelompok Elapidae. Mereka ialah ular berbisa dan dapat sangat mematikan. Umumnya mereka memiliki gerakan nan sangat cepat dan terkenal sangat militan pada siapapun nan mereka anggap musuh, termasuk manusia. Beberapa contoh jenis ular ini ialah king cobra, ular sendok, dan juga ular weling nan memang terkenal cukup buas dan berbahaya.

Phytonidae

Kebanyakan orang menyebutnya sebagai ular phyton. Jenis ular ini memiliki tubuh nan panjang dan besar. Seperti halnya dengan ular boa, phyton ialah jenis ular nan tak memiliki dapat dan akan membunuh mangsa dengan cara melilitnya hingga wafat lemas.

Xenopeltidae

Salah satu jenis ular nan termasuk dalam kelompok ini ialah Xenopeltidae unicolor atau nan sering disebut sebagai ular pelangi. Termasuk jenis ular nan sangat jinak, tak berbisa, dan memiliki keunikan pada sisik-sisiknya. Ketika terkena cahaya matahari, kulit ular ini seperti berwarna-warni, sebab itulah ia disebut sebagai ular pelangi. Panjang jenis ular ini dapat bervariasi, namun kebanyakan berkisar antara 70-130 cm. Jenis ular ini biasanya menjadi peliharaan sebab termasuk ular nan tak militan dan tak berbahaya.



Ular Sebagai Inspirasi

Ular ternyata benar-benar tak dapat dipisahkan dari manusia. Salah satu film malah diberi judul sinkron dengan nama ular nan menjadi inspirasinya, Anakonda. Anakonda ialah salah satu ular berukuran raksasa. Ular ini hayati di perairan Amazon, Brazil. Kulit ular Anakonda nan paling besar nan pernah ditemukan berdiameter seperti sebuah drum dengan panjang nan mencapai 55 meter. Kalau agak sulit membayangkan panjangnya, bayangkan saja deretan rumah sederhana dengan lebar 10 meter. Itu artinya panjang rumah itu setara dengan 5,5 rumah sederhana itu.

Walaupun ular itu berbisa dan dapat mematikan, ternyata banyak juga orang nan berteman dan memelihara ular. Salah satu selebritas tanah air, Irfan Hakim, ialah pemelihara ular. Ular peliharaannya cukup besar. Program di televisi juga sering menampilkan orang-orang berani menantang maut bergulat dengan ular. Sebut saja Panji. Pemuda andal ini ialah bintang dari program televisi nan diberi nama Panji Sang Petualang. Dalam program tersebut, Panji tak saja bermain-main dengan ular, ia juga bermain dengan hewan buas lainnya. Dengan sumber daya alam nan masih ada, Indonesia cukup menyimpan banyak jenis ular, baik nan berbisa maupun nan tak berbisa.