Manfaat Hipnotis

Manfaat Hipnotis

Belakangan Indonesia dimarakkan dengan warta kejahatan nan menggunakan kekuatan hipnoptis buat menjerat mangsanya. Warta ini sesungguhnya bukan warta baru, mengingat kejahatan dengan modus seperti ini memang seringkali terjadi.

Hipnotis nan identik dengan para pesulap, kini juga ditekuni oleh para penjahat. Di masyarakat Indonesia, hipnotis memang identik dengan kejahatan. Padahal sesungguhnya, hipnotis memiliki kegunaan nan cukup banyak. Jadi, perihal masalah ini, sebenarnya benar-benar bergantung pada masing-masing pribadi.

Sama seperti pisau, apabila dipegang oleh orang dengan kepribadian jahat, ia benda tersebut dapat menyebabkan seseorang terluka. Sebaliknya, jika dipegang oleh orang baik, pisau tersebut dapat bermanfaat.

Sayangnya, perbuatan-perbuatan hipnotis nan dilakukan oleh orang jahat, sukses membuat hipnotis berubah citra. Gambaran hipnotis di mata masyarakat menjadi buruk. Banyak orang berlaku sinis terhadap seseorang nan diketahui dapat melakukan hipnotis. Misalnya para mentalis atau magician.

Hipnotis bisa diartikan secara bebas sebagai sesuatu nan bisa menghilangkan ingatan seseorang sehingga mau dan mampu melakukan sesuatu di luar kesadarannya. Seseorang nan menguasai teknik hipnotis, berarti dia mempunyai kemampuan mempengaruhi seseorang buat tujuan tertentu.

Sebenarnya, keberadaan hipnotis dalam kehidupan ini sangat diperlukan. Hal ini sebab cukup banyak orang nan kehilangan kejujuran dalam hidupnya. Sementara, dengan menerapkan kemampuan hipnotis, maka kita bisa mengorek keterangan sejujur-jujurnya dari seseorang.

Jika saja kita terapkan kemampuan ini buat tujuan nan baik, sungguh sangat bermanfaat, tetapi sayangnya, justru banyak orang nan memanfaatkan kemampuan hipnotisnya buat melakukan perbuatan-perbuatan negatif.

Hal ini bisa diketahui dalam kehidupan, terutama pada saat menjelang hari raya, pada saat itu banyak orang mudik, maka pemudik ini lah nan seringkali menjadi sasaran.

Selama ini, nan dikenal buat penggunaan hipnotis ialah sebagai alat buat melakukan kejahatan. Setiap saat terdengar adanya orang-orang nan menjadi korban dari penghipnotisan, gendam nan mengalami kerugian banyak sekali. Mereka ditidaksadarkan dan selanjutnya semua barang diminta, mereka akan memberikan apapun nan diminta.

Apalagi ketika menyaksikan tayangan penerapan kemampuan hipnotis di layar TV. Seperti nan kita ketahui TV ialah media massa nan paling primer buat saat sekarang. Siaran TV buat saat sekarang telah dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pada acara tersebut, seakan kita memberikan pembelajaran kepada masyarakat bahwa kita menguasai kemampuan hipnotis, maka apapun bisa dilakukan terhadap obyek hipnotis kita.

Hipnotis merupakan "kegiatan" atau "proses" menghipnosi. Hipnosi sendiri merupakan suatu kondisi mental nan dikenai peran imajinatif. Hipnotis bisa terjadi bermula dari sugesti. Sugesti tersebut biasanya berupa intruksi panjang.

Berikut ini ialah beberapa klarifikasi tentang hipnosis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipnosis bisa diartikan keadaan seseorang nan berada dalam fase tertidur sebab sugesti nan diberikan oleh orang lain. Awalnya, orang nan dihipnosis tersebut berada di bawah pengaruh pemberi sugesti. Kemudian, setelah semakin dalam, orang nan dihipnosis akan tak sadar sama sekali.

Sementara itu menurut Kamus Katholik Modern, pengertian hipnosis ialah kenyataan nan membuat seseorang bisa tertidur (secara buatan), nan berakibat pada kemampuannya buat terbuka menerima segala sugesti secara tak normal.

Dalam Kamus Katholik Modern, kegiatan hipnosis dibolehkan. Terutama dalam kondisi-kondisi tertentu. Meski pun dibolehkan, beberapa syarat tetap harus dipenuhi ketika seseorang akan melakukan hipnosis. Karena ini berkaitan dengan "diambilnya" pencerahan seseorang buat kemudian dikendalikan.

Hipnosis memiliki sejarah nan cukup panjang. Kenyataan ini sudah ada sejak abad 18. Jadi benar, bahwa hipnotis bukan lah hal baru di kehidupan manusia. Kendali pikiran sudah dipelajari sejak lama.



Perlu Pembelajaran Positif Penerapan Hipnotis

Fenomena ini pun berkembang di zaman modern. Perkembangan tersebut diiringi oleh berbagai tingkah laku manusianya. Media memuat bagaimana keadaan seseorang ketika dihipnosis, termasuk dalam televisi. Saat menikmati penayangan acara di TV, nan didapatkan ialah sebuah pembelajaran mengenai penggunaan kemampuan hipnotis terhadap seseorang.

Dan, jika ditelaah, maka nan pertama muncul dalam memori pemirsa ialah bahwa hipnotis bisa digunakan buat hal-hal negatif. Dengan menghipnotis seseorang, ternyata obyek tersebut bisa diminta menceritakan segala hal tanpa tedeng aling-aling lagi.

Permasalahannya ialah pembelajaran nan dialami masyarakat sebatas nan mereka lihat. Akibatnya, banyak orang nan berkeinginan buat bisa menguasai kemampuan hipnotis. Tujuan buat belajar hipnosis pun sedari awal sudah melenceng.

Dan, secara langsung bisa diketahui bahwa tujuan nan ada di balik hati mereka ialah buat mempengaruhi orang lain agar bisa bertindak jahat, negatif pada mereka. Yakinlah hal tersebut niscaya terjadi, karena dengan penayangan secara vulgar dampak penghipnotisan tersebut, maka insting dursila seseorang sangat mudah terpicu dan terpacu buat melakukan hal nan negatif.

Pertanyaan selanjutnya nan perlu dijawab ialah mengapa tak ada upaya buat pembelajaran penerapan kemampuan hipnotis buat hal-hal nan lain, misalnya pada bidang-bidang penyidikan?

Tentunya hal tersebut langsung mendapatkan counter karena dalam hal penyelidikan, krusial buat mendapatkan informasi dari subyek nan penuh kesadaran. Tetapi, fenomena nan fenomena bahwa dalam kondisi sadar seringkali kita berbohong agar selamat dari sesuatu nan jelas membahayakan eksistensi.

Kita memang perlu melakukan proses pembelajaran buat penerapan kemampuan hipnotis buat hal-hal positif dalam kehidupan. Bagaimana cara buat mendapatkan informasi sejujur-jujurnya dari mereka nan telah melakukan tindak kejahatan.

Jika mereka diinterogasi dengan menggunakan kemampuan ini, maka setidaknya hal tersebut bisa dijadikan sebagai bagian krusial membongkar kejahatan nan telah mereka lakukan.



Konsekuensi Logis Acara

Sekarang kita bicarakan mengenai acara nan ditayangkan salah satu televisi partikelir mengenai penerapan kemampuan hipnotis. Bisa dilihat, walau pun pada akhirnya disampaikan kepada masyarakat bahwa penayangan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari obyek hipnotis, setidaknya bisa juga dilihat bahwa selalu ada akibat negatif dari proses hipnotis tersebut.

Misalnya pada saat obyek hipnotis sepasang kekasih nan dihipnotis dan dikorek segala misteri nan disimpan selama kebersamaan mereka. Maka setiap orang dari pasangan tersebut mengungkapkan banyak hal nan seringkali justru bertentangan dengan kondisi ideal nan diharapkan. Dan, akhirnya nan terjadi ialah nampak mereka bertengkar.

Dari penayangan seperti itu, kita tak mengetahui secara niscaya dampak penghipnotisan terhadap obyek tersebut. Tetapi, nan jelas bisa dilihat ialah mereka menjadi emosional dan meninggalkan pasangannya, walaupun mungkin sebagai skenario acara hiburan.

Setidaknya masyarakat diberi citra bahwa setelah mereka dihipnotis dan dikorek misteri dirinya, maka mereka tetap baik-baik saja. Ini ialah konsekuensi logis sehingga masyarakat memahami bahwa ini hanya hiburan.

Sebab bagi sebagian besar masyarakat niscaya mengatakan bahwa pembawa acara telah memasuki ranah pribadi seseorang pada saat tak sadar. Dan, hal tersebut jelas merupakan pelanggaran hak asasi. Apa nan mereka lakukan setelah obyek hipnotis mengalami kesusahan? Kita tak pernah mengetahui hal tersebut!



Manfaat Hipnotis

Dalam bidang terapi, hipnotis juga dikenal dengan baik. Berkenaan dengan hal itu, hipnosis berubah nama menjadi hipnoterapi. Terapi ini dapat diterapkan pada berbagai keluhan. Seperti ingin berhenti merokok, ingin mengurangi berat badan, ingin menghilangkan kecanduan pada sesuatu dan lainnya.

Manfaat lain dari Hipnotis juga dapat digunakan buat membantu mengungkapkan kejahatan. Kepolisian di mana pun sepertinya membutuhkan hal ini. Dengan demikian, kebohongan nan dilontarkan pelaku kejahatan selama menjalani inspeksi bisa diminimalisasi.

Pada intinya, hipnosis memiliki lebih banyak kegunaan daripada mudharat. Jadi, jika Anda mau belajar hipnosis, belajar lah sebab ingin bermanfaat bagi nan membutuhkan.