Proses Transformasi Minyak Bumi

Proses Transformasi Minyak Bumi

Proses pembentukan minyak bumi nan berasal dari fosil membutuhkan waktu nan tak sebentar. Proses ini tak terjadi hanya dalam hitungan puluhan atau ratusan tahun, melainkan membutuhkan waktu hingga jutaan tahun lamanya hingga fosil nan terpendam di dalam tanah berubah menjadi sumber daya alam nan memiliki nilai krusial dalam kehidupan manusia ini.

Proses pembentukan minyak bumi nan cukup lama inilah, menyebabkan manusia selalu berusaha mendapatkan cadangan minyak bumi nan baru. Hal ini buat mengantisipasi menipisnya cadangan minyak bumi dari lokasi nan sebelumnya sudah ada.

Dalam proses pembentukan minyak bumi ini, dibutuhkan beberapa senyawa nan terdiri dari beberapa jenis senyawa hidrokarbon. Masing-masing senyawa ini memiliki sifat nan saling berbeda, baik dari sifat fisika atau juga sifat kimia.



Teori Organik

Salah satu proses pembentukan minyak bumi bisa diketahui melalui klarifikasi dalam teori organik atau biogenesis. Menurut teori ini, proses pembentukan minyak bumi terjadi disebabkan munculnya kebocoran kecil nan terjadi secara permanan pada rantai putar karbon. Pada perputaran karbon ini, terbentuk antara atmosfir dan permukaan bumi. Hal ini disimbolkanmenggunakan gambar dua panah nan arahnya saling berlawanan. Dalam proses ini, karbon akan dibawa dalam bentuk karbondioksida atau CO2.

Pada gambar panah nan pertama, karbon dioksida nan ada di atmosfir akan berasimiliasi. Maksudnya, karbondioksida ini akan mengalami proses ekstraksi dari atmosfir melalui proses organisme fotosintetis darat serta laut. Di panah nan kedua, karbondioksida akan dilepaskan kembali menuju atmosfir melalui proses respirasi makhluk hidup.

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh P.G Mackuire. Menurut Mackuire, minyak bumi nan ada dalam perut bumi terbuat dari tumbuhan nan terkubur dalam waktu nan lama. Mackuire memiliki beberapa alasan nan memperkuat argumentasinya pada teori nan dikemukakanya tersebut.

Beberapa alasan nan dikemukakan Mackuire mengenai pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan antara lain :

  1. Salah satu sifat minyak bumi adalam mampu memutar bidang polarisasi. Hal ini terjadi disebabkan dalam minyak bumi tersebut terdapat unsur kolesterol atau zat lemak nan ada dalam darah. Sementara zat organik tak dijumpai dalam darah serta tak mampu menyebabkan bidang polarisasi berputar.
  2. Dalam minyak bumi terdapat kandungan porfirin atau zat komplek. Zat ini tersusun dari hidrokarbon nan mengandung unsnur vanadium, nikel dan lain sebaginya.
  3. Susunan hidrokarbon nan berasal dari atom C serta H, memiliki kemiripan dengan zat organik nan memiliki kandungan unsur C, H serta O. Meskipun dalam zat organik ini terkandung oksigen serta nitrogen dalam jumlah besar.
  4. Hidrokarbon berada di bagian dalam lapisan sedimen serta menjadi bagian nan tidak terpisahkan dalam proses sedimentasi.
  5. Secara umum, dalam lapisan minyak bumi dapat didapatkan dalam bagian kambium hingga pleistosan tanaman.
  6. Pada minyak bumi, terdapat kandungan klorofil sebagiamana nan ada dalam tumbuhan.


Proses Pembentukan

Jika dilihat dari tahapannya, proses pembentukan minyak bumi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkat. Ketiga taraf tersebut ialah :

1. Termin Pembentukan

Pada termin ini, terdapat tiga proses nan digolongkan dalam tahapan pembentukan. Ketiga tahapan tersebut antara lain :

  1. Proses mengumpulkan zat organik ke dalam endapan.
  2. Proses mengawetkan zat organik dalam endapan.
  3. Proses pengubahan zat organik menjadi minyak bumi.

2. Termin Migrasi

Dalam tahapan ini, minyak bumi nan mulai terbentuk dan menyebar dalam lapisan endapan akan mulai terkumpul.

3. Termin Akumulasi

Setiap kumpulan minyak bumi dalam endapan nan menyebar, mulai berkumpul di suatu loka sehingga dapat dieksplorasi.

Dalam proses kimia organik secara generik dapat dipecahkan melaui percobaan di laboratorium. Hanya saja, adanya beberapa faktor geologi nan membahas mengenai proses pembentukan minyak bumi berikut cara penyebaran dalam endapan tak boleh dilupakan. Fakta mengenai hal ini dikemukakan oleh Cox, melalui teorinya nan dikenal dengan pagar Cox.

Isi dari pagar Cox ini antara lain ialah :

  1. Minyak bumi sebagian besar terdapat dalam batuan sedimen dan secara generik berada di sedimen marine. Sedimen marine ini merupakan sedimen nan paling primer dalam proses pembentukan minyak bumi serta biasanya berada di sekitar pantai.
  2. Minyak bumi merupakan sumber daya alam nan tersusun dari campuran komplek hidrokarbon.
  3. Pembentukan minyak bumi dalam kondisi reduksi nan cirinya terdapat forfirin serta belerang.
  4. Minyak bumi mampu bertahan apabila terjadi perubahan tekanan dalam rentang 8 hingga 10000 psi.


Proses Transformasi Minyak Bumi

Dalam proses transformasi minyak bumi, dipengaruhi oleh beberapa hal. Beberapa hal nan mempengaruhi proses ini antara lain :

1. Degradasi Thermal

Apabila sedimen tertimbunan dan terbenam, akan menyebabkan perubahan tekanan serta suhu. Dan perubahan suhu merupakan faktor nan sangat vital dalam proses transformasi minyak bumi.

2. Reaksi Katalis

Penggunaan katalis akan menentukan waktu proses kimia nan berlangsung.

3. Radioaktivasi

Adanya penumpukan asalm lemak secara berlebih melalui partikel alpha, dapat menyebabkan pembentukan hidrokarbon parafin. Hal ini mengindikasikan pengaruh radioaktif pada zat organik.

4. Aktifitas Bakteri

Bakteri memiliki potensi besar pada termin pembentukan hidrokarbon serta memiliki peran mulai dari matinya senyawa organik hingga proses diagnosa. Bakteri juga berperan pada proses penyiapan kondisi nan menyebakan proses pembentukan minyak bumi berlangsung.



Pengolahan Minyak Bumi

Proses pengolahan minyak bumi terjadi dalam dua tahap, yakni melalui proses utama dan sekunder. Dalam proses primer, sebelum minyak bumi dipanaskan dalam furnace. akan dimaksukkan melalui kolom fraksinasi. Proses pemanasan ini dilakuan dalam suhu 350o C. Selanjutnya, minyak nan telah panas tersebut dimasukkan melalui bagian flash chamber. Bagian ini biasanya terdapat di sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi. Guna menjaga suhu serta tekanan dalam kolom, digunakan sistem penguapan air bertekanan tinggi.

Setiap komponen hidrokarbon tersebut akan terpisah berdasarkan disparitas titik didihnya. Hidrokarbon nan ringan akan terletak di bagian atas kolom dan di bagian bawahnya akan berisi hidrokarbon nan lebih berat. Demikian seterusnya dan setiap hidrokarbon akan berkumpul sinkron dengan titik didihnya.

Dari hasil proses utama ini, akan didapatkan minyak bumi nan digolongkan dalam fraksi berat. Contoh fraksi berat ini misalnya solar, minyak berat dan residu. Sehingga, hasil dari proses utama ini tak banyak digunakan buat kepentingan masyarakat. Sebab, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lebih membutuhkan hasil pengolahan minyak bumi nan tergolong dalam fraksi ringan.

Dari sinilah kemudian dikenal dengan adanya proses sekunder, yakni proses pengolahan minyak bumi buat menghasilkan produk nan digolongkan dalam fraksi sekunder. Proses sekunder ini dilakukan dengan cara memecah hidrokarbon nan berantai panjang hingga terbentuk hidrokarbon berantai pendek sehingga menjadi fraksi ringan.

Contohnya ialah molekul hidrokarbon C30 atau dikenal dengan nama solar. Agar dapat lebih banyak dimanfaatkan, molekul ini dipecah menjadi C15 sebanyak dua buah sehingga menghasilkan minyak tanah atau kerosin. Atau juga menjadi molekul C 10 sebagai lambang fraksi bensin.