Sebuah Kisah Nyata

Sebuah Kisah Nyata

Dunia - sebagai loka mahluk hayati menghabiskan waktunya - menyimpan banyak sekali hal-hal nan terkadang sulit dijelaskan oleh akal. Misalnya, sebuah pohon nan mampu bertahan hayati selama ratusan tahun.

Bentuk batu bermacam-macam nan latif nan tidak dapat dilogika bagaimana semua itu dapat terjadi. Hal-hal nan semacam itu kerap disebut keajaiban nan ada di alam oleh manusia. Jika disebutkan seluruhnya, tentulah akan sangat banyak sekali. Yang patut dicermati dari keajaiban alam nan telah ditemukan itu ialah pencerahan diri bahwa Tuhanlah nan telah menciptakan semuanya.



Penemuan Berbagai Keajaiban di Alam

Dalam Al-Quran diungkapkan bahwa lebah ialah salah satu hewan nan diberkahi. Madu nan dihasilkan oleh lebah itu dapat menyembuhkan begitu banyak penyakit. Bahkan global kecantikan pun tak mau ketinggalan dalam memanfaatkan apa nan telah disediakan oleh alam ini. Kehidupan lebah pun menjadi contoh nan luar biasa bagi manusia. Dengan cara makan nan baik dan hanya makan makanan nan baik pula, lebah mampu memberikan hasil nan baik.

Lebah tidak akan menyerang kalau tak terdesak sebab ia tahu, sekali ia marah dan menggunakan kekuatannya buat menyakiti bahkan orang nan telah membuatnya menderita, ialah satu kematian baginya. Lebah akan wafat setelah ia menyengat. Teladan ini mengungkapkan kalau dalam hayati itu ternyata marah atau berusaha membalas dendam itu sama dengan menempuh jalan kematian. Saat marah, dasah menjadi kotor, hitam, pekat, beracun. Darah nan beracun ini akan membunuh jantung, hati, dan organ tubuh lainnya nan membutuhkan pasokan darah segar.

Otak pun akan merespon kemarahan dengan sangat tak baik. Ketegangan nan ada di otak ketika marah itu berbahaya dan dapat menyebabkan stroke. Kalau stroke telah menyerang, akan sangat sulit menemukan satu kesembuhan paripurna seperti sedia kala. Jadi menjaga kondisi hati agar tak tertekan dan meluap-luap sebab emosi, ialah satu hal nan sangat bagus walaupun sudah barang tentu akan sangat sulit melakukannya.

Kisah kehidupan lebah ini dapat dikatakan sebagai satu fakta keajaiban nan ada di alam. Mungkin tak banyak orang nan menganggapnya sebagai satu keajaiban nan ada di alam sebab memang lebah tak terlalu mengagumkan bagi sebagian orang. Namun, bila memperhatikan cara lebah membangun sarangnya, orang mungkin akan merasakan betapa lebah ini mempunyai kehidupan dan kemampuan nan luar biasa. Lebah tidak harus belajar dari manusia. Lebah telah diberi kekuatan pikiran sendiri oleh Allah Swt.

Selain lebah nan dapat dikatakan sebagai hewan hebat, ada lagi beberapa hewan hebat nan dapat dikatakan mempunyai satu keajaiban nan luar biasa. Hewan itu ialah semut. Dengan tubuh kecilnya, semut dapat membangun koloni nan besarnya beribu kali lipat dari tubuhnya. Semut bahkan mempunyai kehidupan nan dapat ditiru oleh manusia. Gotong royong dan pembagian tugas nan dilakukan dengan disiplin tinggi ialah di antara hal-hal nan dapat dipelajari dari mahluk imut itu.

Bahkan ada satu koloni semut nan melakukan bunuh diri agar para generasi semut nan lain dapat hayati damai dalam koloni tersebut. Hal ini terjadi sebab sempitnay wilayah nan dimiliki oleh koloni itu. Selain semut, ada lumba-lumba nan sangat cerdas.

Tidak hanya hewan ini telah menjadi inspirasi pembuatan pakaian penyelaman nan tipis tetapi hangat, suaranya nan membuat inovasi tentang alat komunikasi bawah laut, hingga aksinya dalam menyelamatkan orang nan hampir tenggelam.

Baru-baru ini malah ada video nan diunggah oleh seseorang nan menggambarkan seekor lumba-lumba dewasa nan diperkirakan ialah seekor induk lumba-lumba, berusaha membawa mayat anaknya ke tengah laut. Dalam video itu tergambar dengan baik bagaimana sang induk lumba-lumba berjuang mengangkat mayat anaknya nan tewas sebab luka di bagian perut.

Setelah berhasil, sang induk segera berenang ke tengah laut. Video ini membuat banyak orang terharu. Lumba-lumba saja begitu sayang kepada anaknya. Harusnya manusia lebih sayang lagi kepada anaknya.

Tiga ekor ikan paus nan terperangkap di es di kutub, juga dapat menjadi pelajaran bahwa keajaiban nan ada di alam itu sangat luar biasa dan manusia harus mau belajar dari semua keajaiban alam itu. Kisah ketiga paus ini malah menjadi inspirasi sebuah film.

Betapa dua ekor paus dewasa nan diperkirakan merupakan orangtua dari bayi paus nan terluka. Kedua paus dewasa itu tidak mau meninggalkan anaknya nan sekarat. Setelah anak paus itu akhirnya wafat dan tenggelam, barulah kedua paus dewasa itu berenang ke bahari melalui jalan nan telah dibuat oleh manusia nan ingin menyelamatkannya dengan susah payah.



Keajaiban Lain

Baru-baru ini, global dikejutkan dan dibuat terpana oleh penemuan-penemuan sungai di dasar laut. Bagaimana tidak, air bahari nan asin dan air sungai nan tawar manunggal dalam sebuah media nan sama, namun sama sekali tak mangalami percampuran rasa pada masing-masing airnya. Subhanallah . Tidak mungkin kenyataan tersebut dibuat oleh tangan manusia. Niscaya Sang Maha Segalanyalah nan telah membuat semua keajaiban itu dapat terwujud.

Fenomena temuan sungai-sungai dasar bahari boleh dibilang ialah sebuah keajaiban alam nan absolut sebagai bukti kebesaran Allah Swt. Walaupun mungkin saja tak semua orang melihat kenyataan itu sebagai satu kekuasaan Tuhan, tetap saja bahwa inovasi satu ini merupakan satu hal nan patut disyukuri.

Mungkin orang berpikir bahwa sungai itu terbentuk oleh letusan satu gunung dan memang antara air asin dan air tawar tidak dapat bercampur sebab masa air asin nan tebih tinggi. Apapun nan dikatakan orang, satu nan niscaya bahwa Al-Quran itu sahih dan niscaya bukan protesis Muhammad saw. Tidak mungkin ada manusia nan dapat meramalkan sesuatu dengan sangat tepat.

Jangankan inovasi sungai di bawah laut, inovasi sungai bawah tanah nan ada di Gunung Kidul berikut goa-goa nan saling menyambung satu sama lain saja, telah mampu membuat orang-orang beriman tercengang. Apalagi kalau menyaksikan satu kenyataan alam nan sangat luar biasa nan telah tercantum dalam Al-Quran.

Pasti orang-orang nan beriman itu akan bertambah keimanannya dan semakin yakinlah bahwa tidak ada nan tidak mungkin bagi Allah Swt. Tak perlu Allah Swt melakukan banyak hal buat membukakan hati seorang hamba, cukup diberinya orang tersebut satu pemahaman nan utuh tentang ala dan kehidupan, maka orang itu akan mempunyai kemampuan memahami hidup.

Pengalaman seorang pakar oceanographer dari Perancis, nan juga salah satu pentolan program TV Discovery, Mr. Jacques Yves Costeau berikut akan semakin menguatkan asumsi tersebut. Diharapkan bahwa bukti empirik itu akan membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana dapat sebuah kitab kudus dapat berkata sangat jujur.



Sebuah Kisah Nyata

Suatu hari, saat dirinya melakukan eksplorasi bawah laut, Ia menemukan kumpulan air tawar nan rasanya sangat segar dan berbeda dengan air bahari nan asin. Seperti ada membran dan dinding spesifik nan memisahkan bahari dengan kumpulan air tawar tersebut, ungkapnya.

Fenomena aneh bin ajaib ini membuat dirinya melakukan penelitian buat mencari tahu karena terpisahnya dua genre air nan sama-sama berada di dalam lautan tersebut. Ia masih tak percaya dengan apa nan dialaminya sendiri, bahkan ia merasa bahwa itu hanyalah sebuah halusinasinya saja.

Pada suatu hari, dirinya berjumpa dengan salah seorang professor muslim. Ia menceritakan pengalaman aneh nan didapatkannya dari dasar lautan itu kepada sang professor. Profesor itu langsung teringat dengan ayat al-quran nan berkaitan dengan cerita Mr. Costeau tersebut.

Adapun ayat-ayat al-Quran tersebut, di antaranya sebagai berikut:

Qs Ar-Rahman ayat 19-20

Ayat tersebut mengandung arti, “Dia membiarkan dua lautan mengalir nan keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas nan tak dilampaui masing-masing.

Qs. Al-Furqan ayat 53

Ayat satu ini nan artinya: “Dan Dialah nan membiarkan dua bahari nan mengalir (berdampingan); nan ini tawar lagi segar dan nan lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas nan menghalangi.

Setelah mendengar ayat-ayat al-Quran tersebut, dirinya sangat kagum dengan apa-apa nan ada dalam kadungan al-Quran. Sebuah kitab nan dibuat di abad nan sudah sangat silam mampu menggambarkan keajaiban alam di era modern seperti nan dialaminya. Kekagumannya terhadap isi al-Quran kontan membuatnya berpindah keyakinan dan memeluk agama Islam. Subhanallah .