dan Musik

dan Musik

Komunitas punk Indonesia ialah satu dari sekian banyak komunitas nan hadir di Indonesia. Mereka ialah orang-orang nan memilih punk sebagai "gaya hidupnya". Kesan punk nan cenderung negatif di masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah bagi mereka. Setidaknya, hal itulah nan paling mungkin dirasakan oleh orang di luar komunitas punk.



Komunitas Punk Indonesia

Komunitas punk Indonesia merupakan gabungan dari komunitas punk nan ada di seluruh Indonesia. Mereka tersebar di seluruh bagian Indonesia. Ada komunitas punk Bandung, komunitas punk Jakarta, komunitas punk Pontianak, dan komunitas punk lain nan berada di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Pada awalnya mereka merupakan kelompok nan terlahir sebab budaya. Komunitas punk ialah mereka kaum pekerja nan terdeskriminasi oleh keadaan sosial dan pihak pemerintahan nan dinilai tak berpihak sama sekali terhadap kaum kecil. Namun perlahan, mereka kemudian menuangkan kekecewaannya terhadap keadaan sosial, khususnya permasalahan ekonomi pada bentuk nan lebih luas.

Mereka kemudian mulai mengidentifikasikan diri dengan cara menciptakan berbagai gaya berpakaian nan cenderung urakan, gaya bermusik nan bernada keras dengan kata-kata sederhana, namun tak sporadis juga sangat tajam. Semua itu mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap keadaan nan tak berpihak kepada kaum kecil.

Komunitas punk tak sulit buat dikenali. Kita akan dengan mudah mengidentifikasikan bahwa mereka ialah anak punk dari gaya berpakaian, model rambut, serta aksesori nan dikenakan.

Jika Anda pernah berjumpa dengan segerombol pemuda dengan gaya cenderung acak-acakan, potongan rambut nan terlihat berbeda dengan orang kebanyakan seperti layaknya orang Indian dengan tambahan berbagai warna, serta aksesori berupa rantai-rantai, gelang dan kalung nan berbentuk duri, maka Anda telah berjumpa dengan komunitas punk.



Gaya Hayati Punk

Kemerosotan nilai moral sering dianggap sebagai penyebab awal mula terbentuknya gaya hayati baru ini. Punk ada dampak kekerasan zaman. Ketidakberpihakkan keadaan terhadap mereka nan merasa rakyat kecil tidak henti-hentinya didengungkan sebagai penyebab kehadiran punk di muka bumi ini.

Stacey Thompson, ilmuwan dan penulis buku tentang punk, mengatakan bahwa anggota komunitas punk dipengaruhi oleh empat unsur utama.

Keempat unsur primer tersebut ialah musik, gaya berbusana, loka berkumpul atau istilah kerennya tongkrongan, dan pemikiran atau cara pandang terhadap berbagai permasalahan hidup. Keempat unsur primer tersebut dipercaya bisa semakin mengeratkan interaksi emosional antara anggota komunitas punk.

Gaya punk nan pada awalnya dianggap urakan pada akhirnya justru terkenal di kalangan masyarakat luas. Terutama gaya berpakaian, potongan rambut dan pola tingkah laku nan terkesan ekstrem. Mereka dengan sangat berani mencukur habis rambut dan hanya menyisakan pada bagian tengahnya. Bagian tengah rambutnya juga dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai sirip ikan.

Belum lagi tambahan berbagai rona mencolok nan semakin menambah kesan ekstrem pada kepala mereka. Gaya rambut seperti itu dikenal dengan nama mohawk . Gaya rambut seperti itu, ternyata terinspirasi dari gaya suku Indian nan merupakan suku orisinil dari negara adidaya Amerika.

Selain mohawk mereka juga memperkenalkan gaya potongan rambut ala feathercut . Lagi-lagi dengan rona nan terang dan menarik perhatian siapa pun nan melihatnya.

Punk nan memang sudah terkesan ekstrem dengan gaya rambutnya, ternyata masih belum puas hanya dengan hal itu. Mereka kemudian menciptakan gaya berpakaian nan berbeda dari manusia kebanyakan.

Pakaian kegemaran mereka ialah jaket kulit, celana berbahan denim nan ketat, pakaian nan semakin lusuh justru semaklin "canggih". Ditambah dengan sepatu model boots , aksesoris berupa rantai dan spike, yaitu aksesoris berupa kalung atau gelang nan berbentuk seperti duri landak, entahlah, nan jelas aksesoris tersebut tak kalah ekstrem dengan model rambut mereka.

Gaya berpakaian tersebut mereka jaga guna memperkuat image anti kemapanan dan anti sosial. Semua itu dampak dari keadaan nan mereka anggap sangat tak berpihak pada mereka. Gaya punk nan seperti itu, mau tak mau berakibat pada pengertian punk di masyarakat nan menjadi buruk. Mereka sering dianggap kaum perusuh, pemabuk berat, dan begundal nan bisanya hanya membuat rusuh.

Namun, pendapat seperti itu sepertinya juga tak adil bila ditujukan pada semua anak Punk. Banyak di antara mereka nan justru berkarya dan melakukan hal baik dalam hidupnya.

Mereka menciptakan berbagai lagu nan bernada "protes". Mereka banyak bercerita tentang ketidakpuasan mereka terhadap keadaan politik, sosial, ekonomi, ideologi, dan agama. Dan lagu-lagu nan mereka hasilkan juga tak kalah diminati oleh banyak masyarakat luas.

Mereka bergaya punk bukan sebab "ingin menjadi jelek", tapi sebatas pada wahana mengekspresikan diri nan ingin bebas dalam bergaya. Mereka bergaya dengan caranya sendiri, ala kebebasan. Kebebasan anak Punk tergambarkan dalam motto atau jargon mereka nan berbunyi we can do it ourselves.



Komunitas Punk Indonesia dan Musik

Anggota komunitas punk dapat diidentifikasi secara individu atau berkelompok. Komunitas punk Indonesia nan berkelompok sebagian besar membentuk sebuah band. Band mereka secara otomatis akan memiliki genre musik nan tak biasa. Genre musik tersebut dikenal juga dengan istilah genre punk atau punk rock.

Musik rock sering menjadi cerminan musik anak punk sebab aliran musik tersebut beraliran keras atau cadas. Musik rock ialah jenis musik nan mulai dikenal pada tahun 50-an.

Akar dari musik rock ini ialah dari rhythm and blues dan musik country dari tahun 40-an sampai 50-an dengan berbagai pengaruh lainnya juga. Kemudian, musik rock ini mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat, jazz, dan musik klasik.

Musik rock mempunyai musik nan khas dari gitar listrik atau gitar akustik, dan satu lagi dengan adanya penggunaan back beat nan sangat kentara pada rhythm section dari gitar bass dan drum, kibor atau organ, piano, atau synthesizer.

Terkadang, selain alat musik di atas, penggunaan saksofon dan harmonika bergaya blues digunakan sebagai instrumen musik solo. Di dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords, backbeat nan konsisten dan mencolok, dan melodi nan menarik.

Seiring dengan perkembangannya, musik rock mulai dikenal di seluruh dunia, salah satunya ialah di Indonesia. Akan tetapi, awal kemunculan musik rock di Indonesia tak sepenuhnya diterima di Indonesia sebab musiknya nan keras dan cadas, serta identik dengan anak-anak punk.

Padahal, di negara asalnya, musik rock sangat dihargai dan diakui eksistensinya di global musik. Penikmat musik rock juga ialah semua kalangan. Hal tersebut belum dapat terjadi di Indonesia.

Hanya sebagian orang saja nan bisa menerima musik rock sebagai musik nan berkualitas. Eksistensi musik rock di Indonesia memang harus dibangkitkan dan mengubah gambaran musik rock menjadi salah satu musik nan berkualitas.

Orang-orang nan salah mengartikan musik rock sebagai musik anak punk harus dihapuskan sebab hal tersebut secara tak langsung merusak nilai musikalitas musik rock itu sendiri.

Kegemarannya terhadap musik keras semakin mendukung tampilan sangar mereka. Lagu-lagu bergenre punk rock nan keras tidak ubahnya sebuah makanan nan akan mereka santap sepanjang hari. Namun, ada sesuatu nan mungkin tak Anda ketahui perihal lagu-lagu punk jalanan. Tidak semua lagu nan mereka dengarkan dan dendangkan itu lagu keras. Perlu bukti?

Jika Anda berada di wilayah Bandung, cobalah datangi kawasan Jalan Riau, tepatnya di perempatan lampu merah nan berdekatan dengan sebuah pusat perbelanjaan terkenal di Bandung.

Ya, lokasi tersebut merupakan lokasi loka berkumpulnya anak punk jalanan di wilayah Bandung. Dengarkanlah lagu nan mereka bawakan saat mengamen di lampu merah tersebut. Tidak ada kesan lagu keras sama sekali. Bahkan, lebih terdengar mellow .

Kebebasan manusia dalam mengekspresikan sesuatu memang tak mengenal batas. Selama manusia tersebut nyaman dan meyakini bahwa hal itu tak merugikan orang, tampaknya hal apa pun akan menjadi sangat menyenangkan. Salah satu bentuk kebebasan berekspresi nan kita kenal sekarang ini ialah komunitas punk.

Komunitas punk sebagian besar menghabiskan hayati mereka di jalanan. Anda dapat menemukan mereka di beberapa titik keramaian kota. Sebagian besar waktunya mereka manfaatkan buat berkreasi. Jenis ciptaan nan paling sederhana dan sering dilakukan komunitas punk ialah bermusik.

Musik nan beraliran punk, akan cenderung memiliki pilihan bahasa nan "pedas". Lirik-lirik itu diciptakan buat "menyentil" mereka nan dianggap tak menghargai persamaan hak. Dalam hal ini, pemerintah biasanya menjadi target empuk bagi lagu-lagu mereka.

Lirik nan "pedas" tersebut semakin "panas" dengan hadirnya pilihan nada-nada nan menghentak dan tempo nan cepat. Perpaduan dua hal itu semakin memperjelas kekecewaan terhadap hal nan dianggapnya tak sinkron dengan cara pandang dan pola pikir anak-anak punk, sehingga muncullah komunitas punk Indonesia.