Ir. Ciputra

Ir. Ciputra

Wirausaha ialah salah satu jalan nan bisa ditempuh buat meraih berhasil secara finansial. Meski demikian, wirausaha bukanlah hal nan mudah sebab diperlukan keuletan, kemauan, dan kerja keras. Beberapa kisah wirausahawan berhasil Indonesia mungkin akan menjadi sebuah inspirasi dan motivasi buat meraih impian.

Di negara kita ini, banyak sekali wirausahawan nan berhasil dan kini berubah menjadi seorang raksasa bisnis nan memiliki banyak perusahaan nan bergerak di pelbagai bidang. Nama-nama seperti Hary Tanoesudibjo, Ir Ciputra, Merry Riana, dan banyak lagi ialah sederetan nama-nama pengusaha berhasil di Indonesia.

Kisah mereka mengawali usaha ialah hal nan patut kita ketahui buat menjadi inspirasi dan motivasi kita. Sebagian besar dari wirausahawan berhasil ini memulai bisnis atau usahanya dengan kerja keras dan keadaan nan serba terbatas.

Namun, keadaan nan seperti inilah nan membuat para wirausahawan mampu mengeluarkan seluruh potensi dan kemampuan nan dimilikinya buat berusaha dan meraih kesuksesan.

Lalu bagaimana kisah mereka? Berikut kisah beberapa wirausahawan berhasil Indonesia, semoga menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua.



Merry Riana

Merry Riana saat ini terkenal sebagai pembicara dan motivator nan cukup populer di Indonesia dan Asia Tenggara. Merry Riana ini mampu mendapatkan penghasilan 1 juta dolar pada saat umur 26 tahun, luar biasa!

Namun, di balik prestasi nan mengesankan itu terdapat kisah perjuangan nan luar biasa dari seorang wanita nan dulu terpaksa berjuang di negeri jiran, Singapura. Kisah Merry Riana ini berawal ketika beliau terpaksa harus kuliah di Singapura sebab keadaan keamanan di Indonesia tak memungkinkan ketika terjadi peristiwa kerusuhan tahun 1998.

Dari sisi finansial, jelas saat itu keluarga Merry Riana hanya mampu membiayai kuliah di dalam negeri saja. Namun, sebab alasan keamanan akhirnya terpaksa kuliah di NTU, Singapura.

Menjalani kuliah di NTU bukan perkara nan mudah dan masih ditambah beban pikiran sebab kurangnya biaya. Tahun-tahun awal, Merry Riana menjalani kuliah di NTU sangatlah berat.

Beliau hanya memiliki uang nan sangat terbatas buat memenuhi kebutuhan nan paling dasar, yakni makan. Bahkan, pada tahun-tahun awal beliau kuliah di NTU ini setiap hari sarapan mi instan buat menghemat biaya. Karena memang saat itu beliau benar-benar tidak memiliki uang nan cukup buat memenuhi kebutuhan dasar sekalipun.

Meski keadaan finansial nan sangat memprihatinkan, hal ini sama sekali tidak membuat kuliah Merry Riana terganggu. Beliau terus berusaha agar bisa tetap kuliah dan mencukupi kebutuhan hayati di Singapura nan terbilang cukup mahal.

Mencari pekerjaan sampingan saat liburan kuliah ialah salah satu cara Merry Riana buat memenuhi kebutuhan finansialnya. Apa saja pekerjaan nan dijalani?

Berdasarkan kisah nan ada di buku Mimpi Sejuta Dollar, Merry Riana menjalani pelbagai pekerjaan sampingan saat kuliah. Mulai dari menyebar brosur, penjaga toko bunga, hingga menjadi pelayan restoran.

Selain menjalani pekerjaan sampingan tersebut, tahun-tahun berikutnya Merry Riana mencoba terjun ke global bisnis. Di sinilah mental wirausaha seorang Merry Riana diasah.

Tentu saja jalan nan dilalui tak mulus. Pelbagai tawaran bisnis ia coba, seperti MLM (Multi Level Marketing), jual beli saham, dan beberapa bisnis lainnya. Beliau juga sering menemui kegagalan saat itu, seperti tertipu oleh bisnis MLM, bisnis MLM Tianshi nan gagal, hingga kerugian besar dampak bermain jual beli saham.

Setelah lulus kuliah, Merry Riana ini mengambil jalan nan berbeda dari teman-teman seangkatannya. Jika teman-teman seangkatannya ini banyak nan memilih melamar pekerjaan sinkron dengan ilmu nan di bisa di NTU, Merry Riana malah melamar menjadi seorang sales asuransi.

Di sinilah perjuangan berat dimulai. Menjalani pekerjaan sales asuransi ini awalnya sangat berat dan hampir membuat beliau putus asa. Namun, berkat dukungan, kemauan, dan motivasi nan kuat, beliau terus berjuang menjalani pekerjaanya sebagai seorang sales asuransi.

Akhirnya, beliau sukses mendapatkan penghasilan sebesar 1 juta dollar ketika masih berumur 26 tahun. Sebuah prestasi nan luar biasa!

Kini Merry Riana telah memiliki usaha di Singapura dan kini kegiatan sehari-hari beliau ialah menjadi pembicara seminar dan motivator keliling Indonesia dan Asia Tenggara.



Ir. Ciputra

Ir. Ciputra ialah seorang pengusaha properti nan berhasil di Indonesia melalui Ciputra Group, Jaya Group, dan Metropolitan Group. Sama seperti pengusaha berhasil lainnya, di balik kesuksesan nan diraih oleh Ir. Ciputra terdapat kisah perjuangan nan panjang.

Ir. Ciputra lahir pada 24 Agustus 1931 di Parigi, Sulawesi Tengah dengan nama Tjie Tjin Hoan. Sejak kecil Ir. Ciputra ini telah berjuang. Dan pedihnya lagi, ayahnya nan bernama Tjie Siem Poe ditangkap oleh pasukan bersenjata nan tak diketahui asal kesatuannya, sebab dituduh sebagai mata-mata Belanda atau Jepang dan tidak pernah kembali lagi.

Meski demikian, Ir. Ciputra tetap bersemangat menjalani hayati tanpa kenal putus asa. Beliau menempuh pendidikan di Manado, yakni SMP dan SMA Frater Don Bosco.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, beliau memutuskan buat melanjutkan pendidikannya di Jawa dan akhirnya kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketika masih kuliah, jiwa enterpreneur nan ada di dalam diri beliau sudah terlihat.

Beliau mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan bersama dua orang temannya. Saat itu usaha itu dijalani di sebuah garasi. Setelah beliau lulus dari ITB dan meraih gelar Insinyur, akhirnya beliau memutuskan buat pergi ke Jakarta.

Di ibu kota, Ir. Ciputra ini kemudian masuk ke perusahaan daerah nan merupakan milik pemerintah daerah DKI Jakarta, yakni Jaya Group. Karir Ir. Ciputra di Jaya Group cukup cemerlang dan perusahaan tersebut mampu mengakomodasi kreatifitas dan penemuan nan dimiliki Ir. Ciputra dalam bekerja.

Tak heran, pelbagai proyek nan ditangani Jaya Group dengan sentuhan Ir. Ciputra ini menuai hasil nan memuaskan, seperti proyek pembangunan Ancol. Tak hanya itu, karier Ir. Ciputra ini terus menanjak dan beliau menduduki posisi sebagai direksi di Jaya Group hingga berusia 65 tahun.

Ir. Ciputra kemudian menggandeng beberapa rekan bisnisnya buat mendirikan badan usaha baru nan juga bergerak di bidang properti , yakni Metropolitan Group. Selain Ir. Ciputra, di dalam Metropolitan Group ini juga terdapat nama-nama pengusaha besar Indonesia, sebut saja Liem Soe Liong (Sudono Salim), Ibrahim Risjad, Sudwikatmono, dan Djuhar Sutanto.

Pelbagai proyek bergengsi sukses diselesaikan oleh Metropolitan Group, sebut saja kompleks perumahan Kota Berdikari Bumi Serpong dan perumahan mewah Pondok Indah.

Karir Ir. Ciputra ini di Metropolitan Group ini juga tidak kalah hebat seperti di Jaya Group. Ir. Ciputra menduduki posisi sebagai presiden komisaris di Metropolitan Group. Ir. Ciputra juga mendirikan perusahaan sendiri bernama Ciputra Group.

Meski demikian, perjalanan bisnis Ir. Ciputra ini tidak selamanya mulus, guncangan cukup kuat terjadi ketika krisis moneter tahun 1997 nan menyebabkan banyak usaha milik Ir. Ciputra mengalami kemunduran nan signifikan, bahkan beberapa harus ditutup.

Meski demikian, usaha Ir. Ciputra melalui Ciputra Group masih bertahan dan kini malah terus berkembang hingga ke luar negeri. Kini, Ir. Ciputra menduduki peringkat ke-27 sebagai orang paling kaya di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai US $950 juta. Luar biasa!