Cinta 2 Hati dalam Film

Cinta 2 Hati dalam Film

Apa nan dipikirkan ketika pertama kali mendengar frasa tersebut? Galau? Rasanya iya! Bagaimana tidak, jika cinta nan harusnya dijatuhkan pada satu hati, harus “terjatuh” di dua hati. Di antara Anda niscaya pernah merasakan ini, cinta dua hati ! Seperti lagu milik Afgan nan beberapa waktu lalu wara-wiri di global musik Indonesia.

Perasaan cinta memang tak pernah ada habisnya buat menginspirasi siapa pun menciptakan karya. Bukan hanya lagu, tapi juga film, tarian, hingga lukisan. Cinta ialah sumber inspirasi terbesar nan ada di jagat raya ini. Setuju?

Menjadi kreatif sebenarnya tak begittu sulit. Rasakan secara mendalam rasa cinta Anda terhadap pasangan. Dengan tanpa sadar, Anda akan menjadi seorang nan lebih beride. Tidak percaya? Ketika Anda jatuh cinta, perasaan senang nan ada di dalam hati akan memancarkan aura positif. Ide-ide akan lebih mudah muncul. Akui saja hal ini pernah terjadi pada Anda. Karena memang, cinta sebenarnya ialah sumber kekuatan nan Tuhan berikan kepada manusia.

Tapi, beda soal jika rasa cinta nan dimiliki seperti cinta dua hati ini. Dapat jadi Anda justru akan sangat tak bersemangat sepanjang hari. Konsentrasi buyar sebab memikiran si dua hati tersebut. Jika sudah demikian, nan harus Anda lakukan ialah segera mengakhiri. Putuskan jalan nan akan Anda lalui. Memilih di antara satu atau tak sama sekali.

Permasalahan cinta seperti ini identik dengan wanita. Karena wanita cenderung mudah jatuh hati. Sehingga, jatuh cinta pada dua hati nan berbeda, lumrah terjadi. Tapi, ternyata keidentikan ini luluh ketika beberapa tahun lalu, Afgan membawakan sebuah lagu berjudul Cinta Dua Hati. Dan lagu tersebut langsung laris manis di pasaran. Lagu tersebut bermunculan bersamaan dengan film bertitle sama dan juga dibintangi oleh Afgan.

Lagu Cinta Dua Hati tersebut menjadi original soundtrack dari film bertitle sama, Cinta 2 Hati. Apakah Anda sempat menyaksikannya? Apa nan dirasakan? Gemas terhadap sosok lelaki di film tersebut, sebab ia tak dapat dengan apik memilih? Atau malah menikmati jalannya cerita?

Ketika perasaan seperti ini dimiliki oleh seorang lelaki, rasanya cukup aneh. Mengingat lelaki ialah makhluk nan tak suka ketidakpastian. Mengingat lelaki ialah pemegang control atas sesuatu nan terjadi pada dirinya. Sehingga, seharusnya hal-hal seperti ini tak akan terjadi di dalam hidupnya. Tetapi, dalam lagu sekaligus film Cinta Dua Hati ini, sang lelaki lah nan justru mempunyai masalah .

Lelaki sudah lama memiliki label sebagai “tukang selingkuh”. Tetapi, rata-rata sebagian besar, rasanya bukan sebab atas dasar benar-benar mencintai selingkuhannya. Melainkan hanya penasaran dan memenuhi nalurinya sebagai “penguasa”. Jadi ketika seorang lelaki benar-benar jatuh cinta pada dua wanita secara bersamaan, rasanya akan cukup ganjil. Walau pun hal tersebut bukan sesuatu nan mustahil. Karena mungkin ada saja lelaki dengan sikap seperti itu. Seperti sosok Afgan dalam lagu sekaligus film Cinta Dua Hati ini.



Cinta 2 Hati dalam Film

Menjadi seorang penyanyi terkenal dengan banyak penggemar sepertinya merupakan idaman bagi siapa pun. Termasuk Alfa, nan diperankan oleh Afgan. Alfa ialah penyanyi muda berbakat dengan segudang fans gadis belia nan fanatik. Mereka rela melakukan apa pun buat dapat lebih dekat dengan Alfa, sang pujaannya.

Beruntung bagi Alfa, sebab dengan demikian ia dapat mendapatkan banyak dukungan dari para penggemarnya. Tapi tak bagi Laras. Kekasih Alfa nan diperankan oleh Tika Putri. Kesibukan Alfa sebagai seorang penyanyi terkenal bukan suatu hal nan diimpikannya. Hubungannya dengan Alfa nan selama ini bak-baik saja, terancam mendapatkan gangguan dari kesibukan sang pacar. Meski pun demikian, Laras ialah gadis nan pengertian. Selain itu, ia juga ialah gadis cantik nan lemah lembut.

Sampai suatu hari. Datang sebuah “ujian” dari seorang fans fanatik Alfa bernama Jane, nan diperankan oleh Olivia Jansen. Jane benar-benar fans Alfa nan fanatik. Ia ingin dapat masuk ke dalam kehidupan Alfa dan berposisi lebih dari sekadar fans. Kegilaannya pada Alfa membuat kakek Jane, nan merupakan konglomerat , turun tangan.

Belakangan baru diketahui bahwa Jane ialah penderita kanker. Sehingga, tak heran jika dengan kuasanya, sang kakek, nan diperankan oleh Deddy Mizwar , dapat melakukan apa pun buat “memasukkan” Jane ke dalam kehidupan Alfa. Sudah bisa dipastikan bahwa Jane dapat masuk dengan mudah ke kehidupan Alfa.

Lalu, bagaimana dengan Laras? Apakah Alfa meninggalkannya? Tentu saja tidak. Alfa mencinta Laras. Kedekatannya dengan Jane tak dapat dinikmati dengan sepenuh hati. Meskipun pada akhirnya, perlahan Alfa seperti memberikan sebuah asa pada Jane. Tapi, mengenai bagaimana perasaan Alfa nan sesungguhnya terhadap Jane, dapat diketahui melalui lirik lagu Cinta Dua Hati.

Film Cinta 2 Hati ini dirilis pada 2010 lalu. Dibintangi oleh seniman muda sekaligus senior. Mereka nan terlibat dalam pembuatan film drama ini ialah Afgansyah Reza, Olivia Jansen, Tika Putri, Deddy Mizwar, Jaja Miharja, Ayu Dyah Pasha, dan Dwi Yan. Akting mereka dalam film ini diarahkan oleh Benni Setiawan selaku sutradara. Sementara selaku produser ialah Zairin Zain.



Cinta Dua Hati dalam Lagu

Peluncuran lagu ini hampirbersamaan dengan kemunculan film Cinta 2 Hati, sebab lagu ini sekaligus mengisi soundtrack dari film tersebut. Berikut ini lirik lagunya buat Anda!

Cinta Dua Hati

Tak kusangka, dirimu hadir di hidupku
Menyapaku dengan sentuhan cintamu
Kusesali, cerita nan kini terjadi
Mengapa di saat, kutelah berdua
Maafkan bila cintaku, takmungkin kupersembahkan seutuhnya
Maaf bila kau terluka
Karena kujatuh
Karena kujatuh di dua hati
Maafkan bila cintaku, takmungkin kupersembahkan seutuhnya padamu
Maaf bila kau terluka
Karena kujatuh
Karena kujatuh di dua hati

Lirik lagu ini menggambarkan perasaan Alfa kepada Jane. “Dirimu” pada bait-bait lagu ini tak lain ialah Jane. Bahwa Alfa tak mungkin mempersembahkan seluruh cinta nan dimiliki hanya buat Jane, sebab ada Laras nan lebih dulu mengisi hati serta hari-hari Alfa.

Jika dilihat dari lirik lagunya, Alfa sepertinya juga memiliki perasaan cinta, tapi itu semua menjadi tak mungkin sebab ia sudah bersama Laras. Alfa seperti menyesali hubungannya dengan Laras, seperti dalam bait “Kusesali, cerita nan kini terjadi. Mengapa di saat, kutelah berdua.”

Namun meskipun demikian, Alfa terlihat mencoba buat tetap pada pendiriannya, bahwa ia tak dapat memberikan cinta seutuhnya kepada Jane. Meskipun Alfa tahu ini akan sangat menyakitkan bagi Jane tapi, nan dapat dilakukannya hanya itu.

Jika mau melihat secara sisi kepribadian, Alfa sepertinya lelaki dengan kepribadian nan takkalah lemah lembut dibanding kekasihnya, Laras. Jika ia tak “mengizinkan” Jane buat hadir di kehidupannya, Alfa risi ia harus ikut bertanggungjawab apabila sesuatu nan jelek terjadi pada Jane. Mengingat Jane ialah penderita kanker nan sewaktu-waktu dapat saja tumbang.

Ketegasan Alfa sebagai seorang lelaki dimentahkan oleh posisinya nan serba membingungkan. Ia tak ingin menjadi seorang lelaki nan kejam dengan membiarkan Jane “gila” bersama obsesi terhadap dirinya. Di sisi lain, ia juga tak ingin mengkhianati Laras nan memang sudah lebih dulu mengisi hatinya. Jika berada di posisi Alfa, apa nan akan Anda lakukan?

Cinta dengan segala permasalahnnya membuat perasaan ini justru lebih memiliki loka nan istimewa di hati setiap manusia. Bahwa tak ada cinta tanpa air mata ialah sebuah asumsi nan rasanya tak terlalu dilebih-lebihkan. Itu artinya, ketika jatuh cinta, Anda juga harus siap terluka. Will you?!