Unsur Budaya

Unsur Budaya



Komik ialah Manga dan Manga ialah Komik

Pengertian komik ialah sebuah karya cerita nan disajikan dalam bentuk visual, yaitu gambar nan menampilkan adegan-adegan para tokoh cerita tersebut. Di Indonesia, jenis komik paling populer ialah manga, yaitu komik dari Jepang nan hampir merajai pasaran komik di setiap toko buku. Banyak sekali nan menyukai manga, dan tak sedikit penggemarnya mencoba menjadi mangaka atau komikus. Begitu populernya komik di tengah masyarakat hingga banyak orang nan tergila-gila dan terhipnotis oleh manga atau komik.

Karena penggemar nan begitu membludak ini, pihak televisi membuat komik menjadi kartun hingga figur dalam komik menjadi sangat populer. Sebut saja Doraemon nan telah bertahan selama puluhan tahun. Seolah anak-anak Indonesia sejak tahun 90-an telah hayati bersama dengan Doraemon. Siapa nan tak mengenal sosok dengan tubuh tambun nan mempunyai kantung ajaib? Kejenakaannya dan khayalan nan dihadirkannya membuat banyak orangtua membiarkan anak-anak mereka menonton acara ini hingga habis tanpa harus ditemani.

Selain Doraemon, ada detektif Conan, Naruto, Sinchan, nan semuanya berasal dari komik. Kehebatan cerita dan goresan tangan pembuatnya nan cukup fantastis seolah menyihir para penggemarnya. Inilah salah satu talenta nan cukup besar nan diberikan Tuhan kepada umat-Nya. Dengan talenta nan luar biasa dan diikuti dengan kerja keras dan disiplin nan tinggi, para komikus Jepang ini masih dikatakan sebagai penguasa global komik atau manga di seluruh dunia.



Mencoba Membuat Manga atau Komik

Bila Anda termasuk orang nan ingin melukis komik dan membuat manga berkualitas, Anda harus mengetahui terlebih dahulu tentang jenis peralatan membuat komik. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang macam-macam bahan nan diperlukan. Selain itu, cobalah buat memahami budaya Indonesia agar cerita nan akan dibuat menjadi sesuatu sangat istimewa. Dengan adanya keunikan dari budaya nan ada di Indonesia, bentuk figur dalam komik itu akan terlihat lain dan mudah dikenali.

Kertas
Perlengkapan apa nan pertama harus disiapkan dalam membuat komik? Tentu saja sebuah kertas. Para mangaka Jepang biasanya menggunakan manuscript paper atau kertas naskah spesifik buat menggambar komik. Anda dapat menggantinya dengan kertas HVS tebal. Sebagai bentuk latihan, tak menjadi masalah. Kalau nanti telah mahir dan sudah memasuki global profesional sebagai pembuat manga, pakailah kertas spesifik tersebut.

Pensil
Pensil merupakan salah satu peralatan menggambar nan cukup penting. Pensil biasanya digunakan buat membuat sketsa atau gambar dasar. Anda dapat memakai pensil mekanik atau pensil kayu biasanya. Hal nan cukup krusial ialah siapkan pensil dengan ketebalan nan berbeda-beda, misalnya 2B, HB, atau nan lain. Disparitas ketebalan ini buat membuat gambar semakin nyata. Apalagi setelah diarsir atau dibuat shadding.

Gambar nan terlihat lebih timbul dan lebih hayati itu akan menjadikan karakter begitu menyenangkan buat ditatap. Bagi para pembuat manga, mereka akan berusaha memberikan nan terbaik bagi gambar manganya agar menjadi gambar nan digemari. Matanya biasanya dibuat besar dan tak terlihat sedih. Bagi sebagian orang, menggambar sesuatu nan menyenangkan itu lebih membahagiakan. Siapa nan tak bahagia melihat paras nan ceria.

Pena
Bila sketsa telah jadi, Anda dapat melanjutkan melukis komik dengan menggunakan pena. Pena itu akan membuat gambar menjadi makin hayati dan seolah mempunyai nyawa. Mangaka dari Jepang umumnya menggunakan beberapa jenis pena di bawah ini.

* Maru pen
Pena buat membuat komik ini berbentuk seperti pena biasa nan bergagang kayu dengan mata pena nan lancip dari besi. Pena jenis ini biasanya digunakan para mangaka buat membuat background, misalnya gambar gedung atau pohon.

* G-pen
Untuk melukis karakter tokoh, umumnya mangaka memakai G-pen, pena orisinil dari Jepang nan tampaknya sulit sekali ditemukan di Indonesia. G-pen ini buat melukis paras karakter komik, mulai dari bentuk wajah, mata, atau rambut tokoh komik.

* Drawing pen
Bila Anda kesulitan mendapatkan maru pen atau G-pen, Anda dapat menggantinya dengan drawing pen nan mudah dijumpai di toko alat tulis. Bentuknya seperti spidol namun dengan ujung lancip nan tersedia dengan berbagai ukuran. Agar hasilnya maksimal, pilihlah jenis waterproof.

* Rotring pen
Rotring pen ialah jenis pena nan hampir mirip dengan maru pen namun dijual dengan harga nan lebih murah daripada maru pen.

* McKee pen
McKee pen terdiri dari berbagai warna, biasanya digunakan buat menggambar komik nan memang memerlukan warna, bukan komik hitam putih. Jenis pena ini biasanya dibuat buat melukis background komik.

* Fude Pen
Untuk menghitamkan beberapa bagian dalam komik, Anda akan membutuhkan fude pen nan memang memiliki ketebalan bagus buat melukis komik. Misalnya digunakan buat menebalkan rambut dari tokoh komik.

Screentone
Screentone ialah istilah buat latar belakang komik nan umumnya sedikit abstrak (bukan latar belakang berupa bangunan atau pohon). Contohnya ialah gambar langit, bintang, dll. Ada dua cara dalam memberi screentone pada komik.

* Screentone nan ditempel
Di Jepang, banyak sekali screentone tempel nan biasa digunakan oleh mangaka. Di Indonesia sendiri sepertinya masih cukup sulit menemukan benda ini.

* Screentone tempel ini sering digunakan sebab nisbi mudah dipakai dan mangaka tak perlu repot-repot melukis latar belakang secara manual. Apalagi ada banyak macam pilihan motif screentone nan dapat dipilih sinkron kebutuhan gambar komik.

* Screentone manual
Menggambar latar belakang nan sedikit abstrak dapat memakai screentone burnisher. Bentuknya seperti pena namun agak kecil dan perlu kemahiran eksklusif dalam pemakaiannya. Apabila Anda baru belajar membuat komik, sebaiknya tak memakai alat ini.

Tinta
Para mangaka Jepang biasanya melukis komik dengan menggunakan tinta, baik tinta putih maupun tinta hitam (tinta cina atau tinta india). Penggunaan tinta ini berfungsi buat menghitamkan atau memutihkan beberapa bagian pada gambar komik, misalnya background.

Itulah beberapa contoh alat membuat komik nan sering digunakan oleh mangaka di Jepang. Orang Indonesia nan belajar membuat manga sebaiknya mempelajari dan teknik pembuatannya dengan menggunakan benda nan sama. Bila perlu pergi ke Jepang dan langsung belajar dengan ahlinya di sana. Tidak sedikit orang Indonesia nan melakukan hal tersebut. Mereka benar-benar serius ingin dapat membaut manga. Selain dengan benda-benda nan telah disebutkan tersebut, ada juga cara membuat manga dengan komputer.

Tetapi ada nan berpendapat bahwa membuat manga dengan donasi komputer ini terasa kurang memuaskan. Gerakan tangan dengan gerakan mouse tentu saja berbeda. Ada kepuasan tersendiri kalau menggambar komik atau manga dengan tangan. Ada energi nan lebih nan tersalurkan dari diri sang penggambar nan tertuang dalam jiwa karakter atau figur nan digambarnya. Walaupun sebenarnya para penggemar komik tak terlalu peduli apakah gambar tersebut dibuat dengan tangan secara langsung atau dengan menggunakan kecanggihan komputer.



Unsur Budaya

Telah begitu banyak tokoh kartun atau karakter manga nan dibuat. Untuk menjadikan karakter nan dibuat itu menjadi sanagt khas, ada baiknya mempelajari budaya sendiri sehingga dapat membuat karakter nan dekat dengan budaya Indonesia. Budaya Indonesia itu tak hanya wayang dari berbagai daerah. Dapat juga budaya dari daerah lain. Niscaya ada unsur nan khas baik berupa baju nan dikenakan, kata-kata khas atau pun bentuk mobilitas tubuh nan tak ada dalam budaya lain.

Sudah begitu banyak komikus dari Indonesia nan bekerja pada perusahaan besar di luar negeri. Mereka bahkan mendapatkan penghidupan nan layak sebagai seorang pekerja seni. Inilah industri kreatif nan seharusnya telah berkembang baik di tanah air. Sayangnya, buat hal-hal nan berkaitan dengan komik atau manga, negara ini belum bersahabat. Para pembeli pun lebih cenderung mencari manga nan dibuat oleh mangaka dengan nama mirip orang Jepang. Suatu saat komikus Indonesia akan berjaya di negeri sendiri.