Komik Topeng Kaca - Desas-desus di Balik Topeng Kaca

Komik Topeng Kaca - Desas-desus di Balik Topeng Kaca

Pada 1993 sempat meledak serial komik Topeng Kaca. Yang diterbitkan pertama kali oleh pihak Elex Media nan memang biasa mencetak berbagai jenis komik. Kiprah penerbit itu berlanjut bahkan sampai sekarang. Original komik ini sendiri pertama kali dibuat oleh manga-ka Suzue Miuchi pada era 70-an di Jepang. Apabila dihitung-hitung maka berarti usia komik ini sudah hampir puluhan tahun.

Seandainya saja diibaratkan serupa manusia, maka komik itu mungkin sudah tumbuh dewasa. Ibarat seorang gadis, mungkin saat ini si "komik" sudah berumah tangga dan memiliki anak pula. Lalu, apa menariknya sih membahas komik berusia tua ini? Eits ! Jangan salah, teman. Komik Topeng Kaca memiliki sejuta penggemar dan terus bertambah setiap tahunnya.



Sekilas Kisah

Judul orisinil komik ini sendiri di Jepang yaitu " Garasu no Kamen ". Ya, apabila dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya dapat berarti Topeng Kaca. Garasu sendiri ialah lafalan Glass dari bahasa Inggris nan dibahasakan dalam bahasa Jepang. Sedangkan kamen sendiri artinya ialah topeng. Apabila digabungkan maka Garasu no Kamen berarti, ya Topeng Kaca , dalam bahasa Indonesia.

Penggemar komik shoujo ini tak terbatasi oleh usia. Hampir semua lapisan usia memiliki penggemar-penggemar komik ini, dan cukup fanatik pula. Sejatinya komik ini memang digandrungi dan bahkan membius banyak kaum perempuan buat membacanya.

Terutama para gadis belia. Memang tak bisa ditampik, bahwa komik Jepang nan satu ini benar-benar melegenda dan cukup fenomenal. Bukan hanya pada jamannya saja, namun juga dikenal dan bertahan pada beberapa era berikutnya.

Kisahnya sendiri memang sangat unik. Dan cukup berbeda dibandingkan dengan manga-manga Jepang lainnya. Bahkan sebab keunikan jalan ceritanya membuat pembaca rela menunggu bertahun-tahun buat membaca lanjutannya. Mengagumkan, bukan?

Namun inti dari kisah pada komik Topeng Kaca ini sebenarnya ialah tak berbeda jauh dengan spirit dasar hayati orang Jepang. Yakni : berjuang. Dan dalam Topeng Kaca, mampu memperlihatkan proses perjuangan seorang gadis sederhana nan sangat patut buat ditiru kegigihannya.

Yuk, kita intip sedikit tentang manga Topeng Kaca ini.



Komik Topeng Kaca - Romantisme Cinta buat Maya

Kisahnya dimulai dari seorang anak nan masih duduk di bangku sekolah setingkat SMP. Bernama Maya Kitajima. Ia dikenal sebagai gadis nan ceroboh, tak dapat apa-apa. Namun nan paling menonjol ialah sikapnya nan tergila-gila terhadap sesuatu hal bernama " Drama".

Drama, bagi Maya bukan hanya sekadar buat ditonton saja. Namun Maya punya kemampuan menghapal tiap obrolan dari drama nan dilihatnya hanya dengan sekali menyaksikan. Sungguh luar biasa. Dan tak berhenti pada menghapal obrolan saja, Maya pun mampu menirukan setiap akting dari para seniman dan aktor drama nan pernah dilihatnya.

Sayangnya bakatnya itu hanya dapat berlaku pada naskah drama, tapi tak pada pelajaran. Alhasil, di sekolah Maya dikenal sebagai murid lamban nan bodoh dan miskin. Namun begitu, Maya ialah gadis nan cukup menyenangkan. Kebersahajaannya cukup diterima oleh beberapa teman sekolahnya. Kesederhanaan dan sikapnya nan apa adanya, membuat setiap orang tak merasa segan buat berteman dengan Maya.

Keahlian maya nan suka meniru berbagai mimik karakter ternyata menarik minat Mayuko Chigusa. Ia ialah seorang wanita mantan seniman terkenal, nan terpaksa turun anjung dampak menderita stigma di separuh wajahnya. Mayuko pun mengambil Maya sebagai muridnya.

Ternyata daya tarik Maya dipanggung menimbulkan banyak masalah. Selain menciptakan musuh dan saingan, juga menghadirkan cinta. Kisah ini bergulir seputar bagaimana Maya berusaha mengatasi masalah dalam hal akting. Juga cara dia bersikap, dan juga persaingan dan intrik di global anjung drama nan tak dia mengerti.

Ditambah sebuah romansa yang unik nan pastinya bikin banyak pembaca berdebar-debar. Pembaca dibuat tak sabar dengan lanjutan romansa Maya, sang tokoh komik. Terutama pada sosok misterius nan selalu membayangi kehidupan Maya. Namun juga sebagai motivator dan pemberi perhatian sejati. Dialah si 'Mawar Jingga'. Mungkinkah Mawar Jingga akhirnya akan membuka jati dirinya pada Maya. Dan pada akhirnya akan menjadi jodoh hayati Maya.

Kisah cinta Maya Kitajima selalu membuat penasaran pembaca. Beberapa tokoh pria bermunculan satu persatu, nan mungkin saja akhirnya menjadi jodoh hayati Maya. Namun, hebatnya sang manga-ka bisa menutup apik dan rapat-rapat, kisah percintaan Maya, nan sebenarnya terasa sekali sangat lambat perkembangannya. Bertolak belakang dengan karier Maya di global drama, nan berusaha gadis itu tekuni, melejit cukup laju.

Apabila disetarakan dengan kisah Romeo dan Juliet, mungkin romantisme romansa Maya hampir senada. Hanya saja, romansa di dalam komik Topeng Kaca ini, sangat lembut dan tak terlalu kentara sekali. Romantisme cinta, hanya sebagai imbuhan dari kisah kegigihan gadis nan memiliki cita-cita nan kokoh buat menjadi seorang dramawan terkemuka. Seolah cinta bagi Maya, ialah bumbu di dalam kehidupannya nan penuh perjuangan sesungguhnya.



Komik Topeng Kaca - Desas-desus di Balik Topeng Kaca

Setelah berjalan selama 35 tahun, semenjak pertama kali diciptakan. Serial Komik Topeng Kaca mulai tersendat-sendat. Hal itu terjadi sejak seri terakhirnya Bidadari Merah nomor 8. Untuk mencapai nomor 9 butuh waktu sekitar 6 tahun. Wah, cukup lama juga ya! Bahkan, ketika terjadi kevakuman, para penggemarnya menyangka bahwa sang pengarang sudah meninggal dunia.

Gosip itu tak sahih sebab kemudian akhirnya muncul juga lanjutan Topeng Kaca seri 9 dan 10 dalam jarak waktu 1 tahun. Namun, tak urung hal itu membuat para pembaca merasa kuatir. Kekuatiran pembaca terutama pada kondisi sang manga-ka . Pembaca kuatir bahwa sang manga-ka tak dapat melanjutkan seri Topeng Kaca tersebut, diakibatkan sebab faktor usia nan sudah lanjut.

Beberapa kali pula, serial komik Topeng Kaca , diisukan akan diangkat ke layar perak. Namun, isu itu tetap cuma menjadi isu belaka. Karena hingga saat ini tetap tak ada fenomena nan terbukti. Dan biasanya pula, sebuah kisah dalam bentuk printing seperti majalah, komik atau pun novel, tak akan seasyik bentuk aslinya, ketika diangkat menjadi sebuah film di layar lebar. Mungkin itu pula nan menjadi pertimbangan para sineas ketika bermaksud menggarap komik Topeng Kaca ini menjadi sebuah film.



Komik Topeng Kaca - Kisah nan Inheren di Hati

Di balik kesuksesan komik Topeng Kaca, ada nama besar sang manga-ka si pencipta komik tersebut. Sebutlah Suzue Miuchi. Sungguh benar-benar hebat Suzue Miuchi dalam membuat karya fenomenal seperti serial Topeng Kaca ini. Jalinan cerita nan membuat penasaran dan tak dapat ditebak ending nya, bahkan kisah cintanya sendiri masih membuat geregetan pembaca. Pembaca selalu merasa penasaran menunggu siapakah sebenarnya laki-laki nan akhirnya akan dipilih Maya.

Apakah romansa beda usia antara Maya dan Masumi dapat terselesaikan dengan ending nan membahagiakan? Wah, tampaknya kita harus menunggu lagi lebih lama sampai sang manga-ka menyelesaikan kisahnya.

Sampai sekarang, komik Topeng Kaca masih terus digemari. Dari tahun ke tahun, penggemarnya terus bertambah. Sinkron dengan alur generasi nan ada. Kadang-kadang dalam satu keluarga, generasi nan lebih tua dengan bahagia hati mewariskan setumpuk Komik Topeng Kaca kepada generasi berikutnya nan lebih muda. Dan tradisi keluarga nan menggemari komik Topeng Kaca ini pun terus berlanjut.

Nah, bagaimanakah dengan Anda? Mungkin saja Anda salah satu penggemar komik Topeng Kaca ?