Alasan Kolektor Jual Perangko Koleksi Pribadi

Alasan Kolektor Jual Perangko Koleksi Pribadi

Sebagai alat pembayaran resmi buat kegiatan surat menyurat, maka nan jual perangko tentunya Pos dan Giro. Di Pos dan Giro inilah kita bisa memperoleh perangko pada saat kita mengirimkan surat. Kita membeli ke salah satu meja petugas nan memang melayani penjualan benda-benda pos seperti perangko ini.

Peran perangko dalam hal surat menyurat berada pada posisi utama. Ketika perangko ditempelkan, maka surat tersebut akan bisa dikirim langsung oleh kantor pos ke loka nan dituju. Hal itu menunjukkan bahwa perangko sebagai salah satu bentuk legalnya surat tersebut. Selain itu, perangko dengan majemuk jenis mulai dari gambar, harga, tahun atau pun rona bisa dikoleksi oleh orang nan menyukai kegiatan koleksi perangko tersebut.

Meski majemuk pula alasan buat melakukan koleksi, tapi majemuk pula tujuan koleksi benda itu. Selain perangko, biasanya ada juga jenis koleksi benda pos lainnya. Misalnya saja koleksi amplop dengan majemuk kreasinya. Biasanya kegiatan koleksi memang mengasyikkan sebab benda nan dikumpulkan termasuk salah satu kesukaan.

Biasanya istilah koleksi ini sering dikenal dengan kegiatan filateli nan berkaitan dengan benda-benda pos. Salah satunya koleksi perangko. Majemuk usia pun juga bisa melakukan kegiatan koleksi ini dengan alasan mereka masing-masing. Namun demikian, taraf perkembangan diri dan kondisi kehidupan nan mulai sibuk, menjadikan banyak kolektor tak sempat lagi memperhatikan koleksinya ini.

Akibat dari kondisi tersebut, maka banyak perangko koleksinya nan rusak. Oleh sebab itu, agar tak semakin rusak, maka kolektor harus jual koleksi perangko tersebut. Selain itu, masih ada banyak lagi alasan lainnya nan menjadikan para kolektor tersebut mengambil langkah menjual koleksinya. Berikut ini ulasannya.



Alasan Kolektor Jual Perangko Koleksi Pribadi

Kolektor selalu berharap agar barang koleksinya selalu dalam kondisi terbaik. Mereka tak ingin barang itu rusak atau mengalami sesuatu nan tak diinginkan. Tetapi, nan sering terjadi ialah keteledoran terhadap koleksi tersebut. Dalam hal ini termasuk perangko, sehingga kondisi dari perangko nan dikumpulkan beberapa waktu lamanya tak terawat dan rusak.

Untuk menanggulangi hal tersebut, maka mereka jual koleksi perangko nan telah dikoleksinya tersebut. Alasan masing-masing kolektor tentunya majemuk sinkron dengan kondisi nan dialaminya. Meski kebanyakan dari mereka sebenarnya ada nan tak berkeinginan buat menjualnya. Kebutuhan pribadi maupun kondisi lainnya ternyata berkaitan dengan beberapa alasan nan akan diulas di bawah ini.

Oleh sebab itu, berdasarkan kondisi nan sudah dijelaskan, maka alasan kolektor jual perangko ialah sebagai berikut:



1. Takut koleksi mengalami kerusakan parah

Ini seringkali dijadikan alasan sehingga terpaksa jual majemuk jenis perangko koleksinya. Mereka merasa kawatir jika perangko koleksinya rusak. Biasanya alasan munculnya kondisi rusak tersebut yaitu mereka tak bisa lagi merawatnya. Adapun langkah nan diambil biasanya ialah menjual majemuk jenis perangko tersebut.

Ini merupakan kondisi terbaik buat menjaga eksistensi perangko koleksi nan selama ini dijaga dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara dengan menjual majemuk jenis perangko koleksi tersebut, maka mereka memiliki asa agar pemilik barunya bisa memelihara, merawat dan menjaga agar perangko tetap dalam kondisi baik.

Bagaimanapun, sebagai seorang kolektor, rasa sayang terhadap barang koleksi sedemikian besarnya. Wajar saja mereka berpendapat, daripada rusak, lebih baik dimiliki oleh orang lain. Dengan cara seperti ini, maka keberadaan perangko tersebut masih bisa dinikmati. Tentunya dinikmati oleh pemilik barunya maupun orang lain termasuk pemilik lamanya.



2. Seri koleksi nan tak lengkap

Alasan lain nan sering disampaikan mengapa seseorang jual majemuk jenis perangko koleksinya ialah sebab perangko nan dikoleksi serialnya tak lengkap. Mereka ingin melakukan perombakan koleksi dengan menukarkan atau menjual majemuk jenis perangko tersebut. Dengan menjual majemuk jenis perangko koleksi nan selama ini dirawat, maka setidaknya mereka mempunyai dana buat pengadaan koleksi serial perangko nan lainnya.

Seperti diketahui, seringkali pemerintah dalam hal ini perusahaan Pos dan Giro menerbitkan serial perangko. Tentunya buat mengkoleksi perangko ini, maka mereka harus mendapatkan semua serialnya. Misalnya serial lambang pemerintah daerah seluruh Indonesia. Dalam hal ini tentunya cukup banyak perangko nan harus dimiliki. Karena itulah, para kolektor biasanya mengikuti perkembangan mutakhir dan planning pngkoleksiannya ke depan.



3. Bosan dengan koleksi

Alasan ini mungkin salah satu alasan nan tak bisa diterima oleh sebagian besar kolektor perangko di manapun berada. Bagaimana seseorang nan mengatakan dirinya sebagai kolektor ternyata merasa bosan dengan koleksinya sendiri?

Tetapi, setidaknya dalam hal bosan sering dijadikan alasan buat jual majemuk jenis perangko koleksi. Karenanya, semua itu merupakan hal nan dianggap wajar dan biasa. Oleh sebab itulah, maka jual majemuk jenis perangko koleksi tak perlu dipermasalahkan. Paling juga, penjualnya akan merasa menyesal jika ternyata perangko koleksi nan dijualnya ternyata menjadi incaran kolektor lainnya. Jadi, hati-hati juga para kolektor dengan adanya alasan kedua ini.



4. Ingin bertukar koleksi

Bertukar koleksi perangko juga menjadi salah satu cara membeli koleksi perangko nan baru. Ini merupakan trik para kolektor buat mendapatkan atau mengganti koleksi perangko nan selama ini telah dimiliki.

Bertukar koleksi ini sebenarnya bisa dilakukan secara langsung atau dengan cara khusus, misalnya satu ditukar dengan perangko nan lainnya dari kolektor lain. Dengan cara seperti ini, maka variasi perangko lebih menarik.

Alasan ini termasuk hal nan mengasyikkan bagi mereka nan menyukainya. Tetapi, semuanya kembali pada masing-masing orang nan melakukan kegiatan koleksi perangko tersebut. Wajar jika alasan ini tak menjadi alasan primer sebab tak semua kolektor berpikir cara ini.

  1. Kebutuhan dana atau kesulitan uang

Inilah alasan nan sangat jauh dari konsep dasar kolektor perangko. Bahwa mereka jual perangko koleksi hanya buat mendapatkan uang. Namun demikian, alasan ini tetap memungkinkan buat dilakukan para kolektor dengan kondisi perekonomian kehidupan seperti sekarang ini.

Menawarkan perangko dengan harga tinggi agar mendapatkan dana atu uang nan banyak. Sungguh ini merupakan cara nan tak etis jika dilihat dari sisi konsep dasar kolektor perangko. Seharusnya sebagai kolektor, rasa cinta kepada barang koleksinya tinggi dan bertahan buat tak menjual dan sebagainya.

Itulah mengapa alasan ini termasuk alasan terakhir para kolektor menjual hasil koleksi majemuk jenis perangkonya. Uang sebenarnya bukan menjadi hal nan sinkron buat dijadikan alasan suatu kegiatan terlebih kegiatan itu nan disukainya.

Begitulah alasan-alasan nan menyebabkan seorang kolektor harus jual perangko koleksinya. Semua itu kembali pada konsep kebutuhan hayati nan tak bisa dibantah lagi. Kebutuhan hayati nan semakin beragam, tentu saja menjadikan setiap orang mempertimbangkan beberapa kegiatan kesukaannya. Manajemen energi maupun waktu sekaligus dana, semuanya mempengaruhi sekecil apapun jenis kegiatan manusia termasuk berkaitan dengan koleksi perangko dan menjualnya.

Semoga hal ini mudah dimengerti bagi kita nan mungkin ada keinginan atau sudah menjadi kolektor perangko. Segala kegiatan membutuhkan perencanaan dengan matang. Tujuannya tentu saja agar kita siap menghadapi perubahan kondisi serta kebutuhan hidup. Jangan terlena oleh hal nan disukai saja. Akan tetapi lebih mengarah pada hal nan juga mempengaruhi kehidupan keseharian kita.