Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Usahanya

Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Usahanya

Muhammad Hatta, wakil presiden pertama Republik Indonesia, ialah Bapak Koperasi Indonesia. Hatta begitu memimpikan masyarakat Indonesia nan sejahtera dan hayati dalam kondisi perekonomian gotong royong dengan koperasi sebagai penggeraknya. Koperasi dianggap lebih berkeadilan dalam pembagian kue ekonomi. Namun, memang impian Hatta itu belum sepenuhnya terwujud. Malah banyak orang membentuk koperasi hanya sebagi kedok dapat mengambil laba sebesar-besarnya dana nan disetorkan oleh para anggotanya. Ada baiknya sebelum Anda melibatkan diri pada usaha koperasi, Anda mengenali terlebih dahulu jenis-jenis koperasi nan ada di Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari ilmu nan hendaknya diketahui dan juga agar tak tergiur dengan taklik buta terhadap suatu usaha nan mengatasnamakan koperasi.



Pengertian Koperasi dan Contoh Jenis-Jenis Koperasi nan Manfaat

Koperasi merupakan jenis badan usaha nan anggotanya terdiri atas orang-orang atau badan hukum. Salah satu tujuan didirikannya koperasi ialah buat memenuhi keperluan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan sehari-hari dengan harga murah.Seperti Koperasi Karyawan LBPP LIA baik nan di Yogyakarta maupun nan ada di Palembang, telah benar-benar dirasakan khasiatnya oleh para anggota.

Pembagian Residu Hasil Usaha nan biasanya dilakukan setiap tahun pada bulan Juni, telah memberikan asa tersendiri bagi para anggotanya. Bayangkan saja kalau uang simpanan sukarela dapat mendapatkan bagi hasil hingga 10%. Ini artinya ialah bahwa taraf bagi hasil itu lebih tinggi dibandingkan dengan taraf bagi hasil nan diberikan oleh global perbankan di mana pun. Tidak heran kalau banyak anggota Koperasi Karyawan LBPP LIA Yogyakarta nan rela menyisihkan uangnya demi menabung di Koperasi Karyawan.

Unag tabungan sukarela dari para anggota itu dipinjam oleh para anggota nan membutuhkan. Jenis-jenis Koperasi Karyawan seperti ini benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap karyawan perusahaan. Memang sine qua non nan berkorban demi menjadi pengurus koperasi. Para pengurus itu tak diberi gaji, Mereka mendapatkan bagi hasil dari SHU biasanya sebanyak 10% dan dibagi kepada para pengurus koperasi.

Keterbukaan ialah kunci nan harus dipegang teguh di badan Koperasi Karyawan. Perusahaan tak ikut campur dalam hal ini. Koperasi Karyawan LBPP LIA Palembang bahkan tak mewajibkan semua karyawannya buat masuk menajdi anggota koperasi. Tetapi melihat kegunaan nan dirasakan, karyawan masuk menjadi anggota koperasi dengan sukarela. Jenis-jenis koperasi nan memberikan berjuta kegunaan seperti ini, sepertinya harus digalakan pendiriannya.

Koperasi para petani karet nan ada di desa Perjito, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim juga dapat dikatakan memberikan kegunaan kepada para anggotanya, Koperasi melakukan pembelian pupuk dan lalu dijual kepada para anggota dengan harga nan tak mahal. Selain itu, koperasi ini juga memberikan penyuluhan tentang merawat dan menyadap getah karet dengan benar.



Waspada Terhadap Jenis-jenis Koperasi Tipuan

Asa kekeluargaan inilah nan sering mengakali orang-orang awam nan begitu lugu dan percayanya menyerahkan uang mereka ke forum nan mempunyai nama ‘koperasi’. Bukan misteri lagi bahwa begitu banyak orang biasa nan tertipu uang jutaan atau bahkan miliaran rupiah oleh koperasi nan digerakan oleh seseorang nan dianggap sebagai seorang tokoh agama. Di Tangerang bahkan sang pimpinan koperasi mampu meraup uang anggotanya sebesar 6 triliun rupiah! Luar biasa! Hebatnya lagi, koperasi itu tak berhubungan dengan bank. Janji bagi hasil atau bagi untung nan besar nan ditawarkan koperasi bohongan itu, ternyata ialah satu-satunya nan telah membutakan mata hati dan mata batin para anggotanya.

Jangan mudah tergoda dengan nama ‘koperasi’ nan disandang oleh satu forum keuangan atau forum nan memberikan bagi hasil nan tak jelas. Uang Anda didapatkan dengan cucuran keringat darah hingga meninggalkan orang-orang nan disayangi nan menanti dengan harap rindu. Bayangkan wajah-wajah orang-orang tercinta nan menyayangi Anda, sebelum dengan mudahnya Anda menyerahkan uang berjumalah besar kepada forum nan tak dapat dipertanggungjawabkan. Jnagan mudah terlena.

Sebaiknya memang belajar dulu tentang perkoperasian dan jenis-jenis koperasi nan ada di Indonesia. Juga pelajari jenis-jenis koperasi nan mana nan selama ini sering mendapatkan masalah keuangan maupun masalah operasional lainnya. Pelajari juga para pengurusnya. Lihat latar belakang mereka dan kehidupan serta ekonomi mereka. Kalau mereka bicara hal nan besar padahal tak ada bukti dalam kehidupan konkret mereka dan keluarganya, lupakan saja jenis-jenis koperasi nan hanya menipu itu.

Ingatlah bahwa uang Anda ialah uang nan masih dapat Anda pakai kapan pun kalau uang itu ada di tangan Anda. Kalau uang itu dititipkan atau ditabungkan, belum tentu Anda akan dapat mendapatkan uang itu dalam waktu nan singkat. Jangan mudah percaya dnegan mulut manis para pekerja koperasi nan tak mempunyai izin atau itikad nan mulia. Hanya berhubungan dengan nan baik dan nan resmi dari pemerintah atau hanya berkaitan dengan koperasi nan dibentuk di loka kerja saja dan bukan koperasi asal-asalan nan manis diawal tapi getir diujung.



Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Usahanya

Secara umum, usaha koperasi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi simpan pinjam.

1. Koperasi Produksi

Koperasi produksi merupakan jenis koperasi nan terdiri atas orang-orang nan bisa memproduksi barang dengan tujuan buat memperlancar dan meningkatkan hasil produksi mereka. Dengan kata lain, koperasi ini dijalankan dengan cara membuat barang, kemudian menjualnya bersama-sama.

Biasanya, para anggota koperasi produksi mempunyai suatu usaha. Melalui koperasi produksi, para anggota koperasi ini mendapatkan donasi kapital dan pemasaran.

2. Koperasi Konsumen

Koperasi konsumsi merupakan jenis koperasi nan menyediakan keperluan sehari-hari bagi para anggotanya, seperti kebutuhan perabot rumah tangga, bahan makanan, pakaian, dan sebagainya. Koperasi konsumsi menjalankan usahanya secara bersama-sama dalam bidang ekonomi.

Koperasi konsumsi dibentuk dengan tujuan buat membantu, mendidik, dan melayani anggotanya demi kesejahteraan mereka. Dengan demikian, setiap anggotanya bisa membeli berbagai barang konsumsi berkualitas baik, namun dengan harga nan murah dan terjangkau.

3. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit merupakan jenis koperasi nan didirikan dengan maksud menolong para anggotanya dengan cara meminjamkan uang atau kredit. Pinjaman atau kredit nan diberikan kepada anggotanya ini disertai dengan kembang nan ringan. Uang nan dipinjamkan tersebut ialah buat produktivitas atau kesehjateraan anggotanya.

Selain memberikan dana pinjaman, koperasi simpan pinjam juga menampung simpanan para anggotanya. Untuk para anggota nan menabung atau meninjam dana akan diberikan imbalan jasa. Besarnya jasa bagi mereka ditentukan melalui kedap anggota.



Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya

Jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya ada banyak sekali. Namun, berikut ini hanya akan menjelaskan tiga contoh dari pengelompokkan koperasi ini.

1. Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa atau KUD merupakan jenis koperasi nan para anggotanya ialah masyarakat pedesaan. KUD dibentuk dengan menyatukan beberapa koperasi pertanian kecil dan banyak jumlahnya di pedesaan. KUD melakukan kegiatan atau aktivitas usaha ekonomi pedesaan, terutama bidang pertanian.

Oleh sebab itu, aktivitas nan generik dilakukan KUD tak jauh dari pertanian, seperti menyediakan pupuk, benih, alat pertanian, obat pemberantas hama tanaman, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.

2. Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah merupakan jenis koperasi nan anggotanya merupakan warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan para siswa. Koperasi jenis ini hanya berada di lingkungan sekolah saja. Koperasi sekolah diadakan dengan tujuan buat memajukan kesejahteraan para anggotanya, juga masyarakat.

Koperasi sekolah memiliki kegiatan buat menyediakan kebutuhan anggotanya, seperti alat tulis, buku tulis, buku pelajaran, makanan, dan sebagainya. Dengan adanya koperasi, para siswa, guru, dan seluruh staf sekolah bisa belajar cara belajar dan menghidupkan koperasi.

3. Koperasi Pedagang Pasar

Koperasi pedagang pasar merupakan jenis koperasi nan anggotanya terdiri atas para pedagang di pasar nan saling bekerja sama. Koperasi ini siap memberikan dukungan dan bimbingan nan memadai kepada para anggotanya. Bahkan, mereka siap buat melatih disiplin para anggotanya agar mencicil pinjamannya dengan baik sebab mereka sadar bahwa hanya dengan pengembalian nan baik akan terbuka kesempatan buat anggota lainnya.

Pendirian jenis-jenis koperasi tersebut sebaiknya berdasarkan kebutuhan para anggotanya.