Teknik Dasar Renang

Teknik Dasar Renang



Keseriusan

Mempelajari cara berenang dengan teknik olahraga renang nan tepat sangat krusial sebab selain bisa meningkatkan percaya diri seseorang ketika berada dalam air, juga bisa memberikan kegiatan mengisi waktu nan menyenangkan. Yang menjadi hambatan ketika menyukai olahraga satu ini ialah sinar matahari nan akan merusak kulit. Berenang biasanya pada saat tak terlalu pagi atau tak terlalu sore. Namun, sinar matahari nan masuk k ekolam renang outdoor itu masih tajam sekali sehingga membuat kulit gosong.

Selain itu, air kolam nan mengandung kaporit dapat membuat mata terkena iritasi. Kulit pun dapat menjadi kering dan bersisik. Kalau memang ingin mempelajari tentang renang dengan serius, pertimbangkanlah hal-hal nan telah disebutkan sebelumnya. Banyak juga gadis nan akhirnya mengurungkan niatnya buat berenang setelah mengetahui rambutnya menjadi lepek dan mudah patah. Beda kalau berenang di kolam dengan air segar dan tak diberi kaporit.

Pasti akan sangat menyenangkan dapat berenang di air kolam nan segar dan benar-benar dari mata air nan jernih dan sehat. Tidak banyak kolam renang nan seperti ini kecuali memang di dekat kolam renang itu ada mata air dan air di kolam memang mengalir secara alami seperti kolam renang nan berada di dekat Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Selain masalah air dan kulit nan gosong, menjadi perenang itu membutuhkan pengorbanan lain. Misalnya, waktu latihan nan ketat.



Latihan Serius

Tanpa adanya latihan nan teratur dan terprogram, akan sangat sulit menjadi perenang nan handal. Rasa cinta akan mengalahkan semua hambatan. Untuk itu kalau ada anak nan bahagia berenang dan kemampuannya ada, ia perlu ditanya dengan serius apakah mau ikut berlatih dengan program nan bagus. Kalau ia tak menjawab dengan nada serius, sebaiknya tak perlu. Pelatihan buat menjadi perenang nan handal tak murah.

Para perenang ini harus banyak makan protein. Makanan dan olahraga ialah pertalian nan sangat erat. Terkadang ada gadis nan tak mau menjadi perenang sebab takut bahunya menjadi besar. Bagaimanapun, para atlit itu akan mempunyai tubuh nan atletis. Agak sulit menghindari bentuk tubuh sebagai seorang perenang. Biaya masuk ke kolam renang juga tak murah. Selain itu, rasa lelah dan makanan nan diatur terkadang tak memuaskan para perenang muda.

Mereka masih mau makan makanan nan tak sehat nan hanya akan menambah kalori. Tidak mengherankan kalau Indonesia belum mempunyai perenang nan handal nan dapat memberikan asa baik di ajang Asean maupun Asia. Dahulu ada keluarga Nasution dari Jambi nan merajai hampir setiap kejuaraan di dalam maupun di luar negeri. Kini keluarga Nasution dengan ayahnya nan menjadi pelatih, tak lagi terlalu bergiat pada cabang olahraga satu ini.

Indonesia belum mempunyai perenang nan dapat menyumbangkan 8 medali emas dalam satu kancah event internasional. Kalaupun ada, para perenang Indonesia ini masih kalah bersaing dengan para perenang dari bahkan negara Asia Tenggara. Mungkin nasib olahraga satu ini sama dengan nasib cabang olahraga lainnya. Bangsa ini kehabisan amunisi buat membentuk atlit nan mumpuni. Banyak pelatihan dan pemusatan latihan nan tak sinkron dengan harapan.

Tidak perlu saling menyalahkan. Walaupun tanpa dukungan pemerintah, rasanya akan sangat sulit buat dapat berjaya di luar negeri. Biaya nan mahal mulai dari akomodasi hingga fisik sang atlit, membuat global olahraga Indonesia terpuruk. Keinginan meraih banyak medali dicabang renang sebenarnya selalu ada, namun, bila tak ada nan mengambil keputusan, maka hal ini akan menjadi senjata makan tuan.



Teknik Dasar Renang

Ada empat gerakan dasar dalam renang: gaya bebas, gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu. Setiap gerakan memiliki gerakan spesifik nan harus dikuasai jika ingin menjadi perenang hebat. Teknik ini sebenarnya tak sulit dipelajari. Hanya saja bagi nan biasa mandi di sungai, mereka mengira bahwa berenang itu dengan menggunakan gaya bebas. Kalau ia dapat berenang, kekhawatiran orangtua sedikit berkurang sebab anaknya dapat makan nasi.

1. Gaya Bebas
Seperti namanya, gaya ini menggunakan gerakan bebas, dan gerakan merangkak ialah nan paling popular dan tercepat. Mungkin sekilas tampak mudah, namun sebenarnya ada beberapa elemen gerakan dalam gaya bebas. Elemen-elemen itu seperti, menggunakan seluruh tubuh buat bergerak: tangan, kepala, kaki. Panjangkan tubuh sepanjang mungkin di atas air. Posisi nan sahih saat gaya ini ialah mengapung lurus seperti gelondongan kayu.

Wajah di dalam air, hingga batas bawah kening. Melihat ke depan dan sedikit ke bawah. Lalu tangan keluar dari air dan mengayuh seperti dayung di dalam air buat menggerakkan tubuh, secara bergantian kiri dan kanan. Kaki ikut bergerak buat membantu mendorong tubuh maju. Saat dua gerakan sudah dilakukan, kepala miring ke kiri (atau kanan) dan mengambil nafas. Gerakan nan terlihat mudah ini memerlukan latihan nan teliti. Kalau telah berlatih beberapa saat, biasanya akan terasa apa nan kurang dan apa nan belum cukup.

2. Gaya Punggung
Gaya ini agak sulit dipelajari, namun paling nyaman buat dilakukan. Yang paling sulit adalah, perenang tidak bisa melihat arah renangnya. Dengan latihan, tentunya kekuatiran akan menabrak pinggir kolam akan hilang dengan sendirinya. Tangan akan semakin peka begitu juga dengan gerakan lain nan membutuhkan ketrampilan dan kesabaran tersendiri. Kalau tak latihan dengan tekun, maka tak akan mampu dapat berenang dengan teknik nan bagus.

Cara mempelajari gaya punggung, mulai dari belajar mengapung dengan terlentang di atas air. Bayangkan tidur di atas kasur. Tubuh harus lurus. Kepala tegak sambil mata melihat jauh ke atas kolam. Telinga berada sedikit di bawah air dan pipi sedikit di atas air. Permukaan air sejajar dengan separuh kepala. Setelah mengapung, gerakan tangan ke atas dan mengayuh saat berada di dalam air agar tubuh maju. Kaki sedikit digerakkan buat membantu mendorong tubuh.

Tidak banyak perenang nan mampu menahlukan banyak pertandingan senam baik taraf nasional maupun taraf internasional. Orang Cina mempunyai teknik nan luar dapat mengenai bagaimana membentuk perenang nan handal. Selain motivasi dan daya juang nan tinggi, mereka memang dijanjikan banyak hal termasuk beasiswa buat sekolah. Beda dengan di Indonesia. Tidak sporadis para perenang ini masih berpikir jauh apakah akan mengorbankan sekolahnya demi renang.

3. Gaya Dada
Gaya ini berbeda dengan gaya lain dalam renang. Ketika melakukan gaya dada, kaki dan tangan selalu berada di bawah air. Teknik mempelajari gaya dada dengan cara tubuh direntangkan, tangan ke depan dan kaki dinamis ke atas. Kaki hanya berada kira-kira 15 cm di bawah air. Jari kaki menghadap keluar dan lutut menekuk, kemudian dua kaki menendang, gerakan ini disebut tendangan katak.

Latih gerakan kaki terlebih dahulu, hingga terbiasa dengan tendangan seirama. Lalu tangan meraih ke depan dan masuk ke dalam air sambil mengayuh di dalam air membantu tubuh maju sambil kaki menekuk dan menendang secara bergantian.

4. Gaya Kupu-kupu
Gaya ini ialah gaya renang nan paling baru dikenalkan dalam olah raga renang. Gerakan ini menggunakan tendangan ala lumba-lumba. Cara mempelajarinya, pertama, dalam posisi awal (mengapung), tangan ke depan . Paras di dalam air hingga alis. Tekuk kedua lutut sedikit, hingga tumit naik.

Lalu turunkan pinggul sambil meluruskan kaki dan menendang pada saat nan bersamaan. Luruskan jari kaki saat tendangan selesai. Ulangi hingga dua kali, dan saat tangan mengayuh, kepala dinaikkan buat mengambil nafas.


Di atas ini ialah teknik olahraga renang dasar nan bisa Anda pelajari. Jika ingin menguasai teknik olahraga renang ini dengan lebih mendalam, sebaiknya mencari guru renang nan bisa melatih Anda menjadi perenang nan handal.