Jenis-jenis bisnis distributor

Jenis-jenis bisnis distributor

Buka usaha di bidang pemasaran ialah peluang bisnis nan sangat menantang dan memiliki masa depan cerah. Tantangan nan sangat menarik ini juga menawarkan laba nan tak sedikit. Orang-orang nan haus akan kerja keras akan mereguk semua tantangan tersebut. Karakter ingin berhasil sangat dibutuhkan buat memasuki global ini.



Pengertian Supplier / Distributor

Sebelum membahas lebih lanjut tentang prospek bisnis distributor ada baiknya mari mengenal apa sih, pengertian distributor? Yang dimaksud dengan distributor atau supplier ialah usaha bisnis nan bergerak sebagai penjual langsung dari produsen, buat dijual kembali / distribusikan kepada pedagang eceran.

Dalam rantai ekonomi konvensional, distributor menempati posisi kedua setelah produsen sebagai sumber arus produksi barang. Distributor itu sama saja sebagai pedagang besar nan kulakan barang langsung dari produsen. Pada usaha jenis lain, dapat jadi distributor tidak menyediakan dana buat kulakan barang.

Tugas distributor menawarkan jasa mendistribusikan produk kesemua jaringan pemasaran sinkron sasaran pasar. Selain itu wajib ikut serta produsen membangun image produk agar brand image dapat dibangun sinkron asa produsen. Caranya aktif promosi melalui media massa dan menggelar promo event.

Distributor hanya mengambil selisih harga dari ambil barang dan harga jual ke pedagang grosir. Selisih harganya dapat 40% dari harga dasarnya.
Menjadi distributor resmi dari sebuah produk, diperlukan kontrak kolaborasi nan di dalamnya tertera klausul hak dan kewajiban dari kedua belah pihak. Keberadaan distributor sangat membantu produsen dalam menyebarkan produknya ke pasar. Tanpa perlu membangun devisi marketing sendiri.
Ambil contoh, produsen mobil dari Eropa, lebih bahagia bekerja sama dengan distributor lokal dalam proses penjualan produk ke pasar. Siapapun boleh mendaftarkan diri menjadi distributor tunggal, asalkan memenuhi kriteria minimum nan ditetapkan oleh produsen.



Syarat Buka Usaha Perusahaan Supplier

Buka usaha perusahaan supplier dapat menjadi jembatan meniti bidang pemasaran. Perusahaan supplier biasanya dijalankan oleh orang-orang nan sudah terlebih dahulu menjadi seorang agen marketing di perusahaan serupa. Juga demikian dengan orang-orang nan sudah akrab dengan para pemasok dan tahu jalur pemasaran produk tersebut.
Jika Anda tertarik ingin menggeluti bisnis distribusi produk, ada baiknya sebelum membuka usaha, harus memenuhi syarat-syarat legal, seperti di bawah ini.

1. Mengurus Surat-Menyurat
Pendirian perusahaan supplier nan berbentuk CV paling tak membutuhkan dana sebesar Rp. 50 juta keatas. Rp3 juta diperlukan buat pembuatan akte notaris. Akte ini menjelaskan bentuk perusahaan, berapa jumlah modal, siapa pemegang modal, berapa jumlah pemegang modal, berapa dana dari masing-masing pemegang modal, nama perusahaan, alamat perusahaan.
Bila akan membentuk sebuah PT, kapital minimal Rp200 juta, biaya notaris dapat sampai Rp. 5 juta. Lama pengurusan surat-menyurat di notaris ini sekitar 3 hari.

2. Mengurus Surat Izin Usaha dan Surat Izin Loka Usaha di Pemerintahan Setempat
Lamanya pengurusan izin ini dapat sampai seminggu. Biayanya, buat CV hampir sama dengan biaya notaris, Rp3 juta dan buat PT, sekitar Rp 5 juta. Syarat-syarat sah ini, dapat dipakai buat mengajukan kerjasama distribusi kepada produsen lain nan lebih besar. Seperti produk impor, produk IT , elektronik dan sebagainya.

3. Mengurus NPWP Perusahaan di Kantor Pajak
NPWP kepanjangan dari Nomor Peserta Wajib Pajak. Membuka usaha bisnis di Indonesia, salah satu syaratnya harus mendaftarkan diri menjadi peserta wajib pajak aktif. Setiap subjek pajak nanti diberi kartu NPWP. Membuat NPWP sangat mudah dan tidak perlu membayar. Lama pengurusannya sekitar seminggu.
Ketika subjek pajak sudah terdaftar menjadi subjek pajak, setiap tahun wajib membayar pajak buat usahanya dan wajib membuat SPT / Surat Pemberi Tahunan nan harus dibuat setiap tahun.

4. Menyiapkan SDM dan loka usaha
Pekerja nan dibutuhkan minimal 6 orang. Satu orang sebagai office boy, satu orang sopir, satu orang di bagian keuangan, dan satu orang mengurusi administrasi. Dua orang bagian marketing nan bertugas mendistribusikan barang ke pedangan grosir. Sedangkan distributor elektronik, menambah satu devisi reparasi buat barang retur sebab rusak dari konsumen.
Biasanya sebelum berani membentuk perusahaan supplier, calon perusahaan telah memiliki satu atau dua konsumen dengan pembayaran nan tertib dan teratur. Bila belum mendapatkan konsumen nan baik seperti itu, biasanya pemain di bidang ini belum akan mendirikan perusahaan sendiri.

Sedangkan loka usaha sebaiknya pilih rumah penduduk nan ukurannya agak luas. Tujuannya buat memarkirkan kendaraan, dan sbagian ruangan dipakai buat gudang logistik. Yang niscaya loka usaha, harus bebas banjir, fisik bangunan kokoh, bebas bocor, sedangkan loka menyimpan stok produk harus kering bebas dari lembab.
Apalagi kalau ingin menjadi agen distributor resmi produk elektronik atau buku, sebelum kerjasama disetujui oleh produsen, perwakilan produsen datang langsung meninjau lokasi usaha Anda, guna diperiksa kelayakan loka usaha dan kekuatan armadanya.
Jangan sampai usaha Anda rugi atau gagal menggaet produsen besar sebab tidak mengindahkan syarat minimum penyediaan tampat usaha.

5. Menentukan Jenis Supplier
Menghubungi pihak pemasok dan berpromosi kepada para calon konsumen dengan mengatakan bahwa perusahaan supplier tersebut bergerak di bidang supply aneka barang alias general supplier. Pokoknya apapun nan orang butuh, perusahaan supplier berusaha memenuhi kebutuhan tersebut.
Bagi pebisnis pemula, pilihlah jenis produk nan menjadi kebutuhan primer konsumen, misalnya beras, minuman sachet, susu kemasan, fashion dan sebagainya. Sedangkan produk sekunder nan direkomendasikan ialah buku, gadget, obat-obatan.

6. Analisis Keuangan
Bila sudah berjalan dengan baik dengan kondisi keuangan nan bagus, mulailah menganalisis semua barang nan selama ini di jual. Bila ada satu dua barang dengan penjualan nan baik, berusahalah buat mengajukan keagenan secara resmi kepada pihak pemasok.
Dengan menjadi agen resmi, apalagi barang nan sudah terkenal dan banyak digunakan oleh masyarakat, maka kehidupan perusahaan supplier akan semakin terjamin. Kalau sudah begini, perluasan dapat dilakukan. Perluasan berhasil, maka akan semakin banyaklah karyawan baru nan dapat direkrut.

Dana awal Rp. 50 juta tersebut dipakai buat pengurusan surat-menyurat, sewa tempat, biaya operasional, dan penggajian karyawan selama 3 bulan pertama serta dana cadangan. Bagaimana tertarik buat membuka usaha di bidang supplier?



Jenis-jenis bisnis distributor

Bentuk usaha bisnis supplier dilihat dari konsep pemasarannya terbagi menjadi sejumlah termin dan levelnya. Berikut ini merupakan klarifikasi tentang jenis-jenis distributor.

• Distributor tunggal
Jenis pertama ialah distributor tunggal, maksudnya ialah usaha nan bergerak dibidang perdagangan dari pihak pertama selaku produsen memasrahkan kepada pihak kedua distributor buat masarkan produknya secara ekslusif. Jadi hanya distributor nan ditunjuk saja nan boleh menjualkan produk –produk dari merk X.
Misalnya sepeda motor merk Z hanya dapat dibeli di agen A, harga resminya sudah jelas dan layanan purna jualnya pun tersedia di Agen A, selain itu ada sejumlah kemudahan lain nan ditawarkan. Konsumen nan membeli diluar agent A tidak akan mendapatkan garansi dan benefit lainnya.

• Sub distributor
Sub distributor ialah agen kedua setelah distributor resmi. Jadi distributor pertama menyerahkan produk dari produsen buat dijual oleh distributor kedua atau sub distributor. Kerjasama bisnis ini dimungkinkan dengan tujuan ketika agen pertama akan melakukan perluasan pasar ke sebuah wilayah baru tapi belum siap akan tambahan SDM dan armada pendukungnya. Jalan keluarnya ialah melakukan kerjasama dengan agen lokal buat memasarkan produknya. Mungkin sifat kerjasama bisnis ini hanya sementara sambil test market.

Ketika proses pengenalan dan test market menunjukan gejala positif dan omzet penjualan kian naik. Langkah selanjutnya distributor primer mendirikan cabang baru, wilayah pemasaran tersebut.
Kerjasama model begini kerap dilakukan oleh distributor dari luar negeri. Mereka sebelum membuka pasar di Indonesia, mencoba dulu mengenalkan produknya melalui sub distributor nan ditunjuk oleh produsen. Mungkin selama dua sampai tiga tahun mereka mencoba mengenalkan produk asing kepada pasar. Di sini ada dua pilihan produk laku dipasaran atau gagal jual sebab berbagai kendala. Ketika laku sebagaimana nan sudah dijelaskan diatas langsung buka cabang. Namun jika tidak laku atau gagal jual, kerjasama bisnis langsung dihentikan guna mengurangi kerugian nan lebih banyak dari kedua belah pihak.

Demikianlah sekilas tentang buka usaha menjadi agen distributor produk. Setiap bisnis ialah benefit dan resikonya.