Permaian berdasarkan Usia Anak

Permaian berdasarkan Usia Anak

Saat nan sangat dinantikan setelah keluarga baru terbentuk ialah lahirnya sang buah hati. Merupakan saat nan sangat sensitif bagi seorang anak (balita) dalam menerima pengalaman-pengalaman baru pada masa pertumbuhannya.

Bagi pasangan baru, umumnya akan bertanya kepada orang nan lebih tua tentang merawat dan membesarkan anak. Bermain bersama anak akan sangat menyenangkan. Namun bagi beberapa ibu baru itu bukanlah hal nan mudah. Ada beberapa permainan sederhana yang dapat mengisi waktu Anda bersama anak.



Pentingnya Bermain

Selain kegiatan belajar nan diperlukan buat meningkatkan kecerdasan anak ternyata juga diperlukan kegiatan bermain bagi anak. Kegiatan bermain nan dimaksud bukanlah sebuah kegiatan nan digunakan oleh anak buat membuang-buang waktu dengan percuma.

Banyak sekali permainan nan dapat diberikan kepada anak nan bersifat mendidik. Permainan nan mendidik akan membuat anak belajar tanpa disadarinya. Jadi kegiatan belajar masih dapat dilakukan meskipun seorang anak tersebut sedang bermain.

Kebanyakan hal nan seperti ini tidaklah disadari oleh oleh para orang tua kebanyakan. Namun saat ini semua itu sudah berangsur membaik. Maksudnya ialah para orang tua sudah mulai memahami dan mengerti pentingnya bermain buat membuat anak belajar. Jadi ketika bermain anak tetap diberikan sebuah pelajaran sehingga kemampuan otaknya dalam berpikir akan terus terasah meskipun kegiatan nan dilakukan ialah bermain.

Jadi buat bisa belajar tak harus dengan membaca buku dan melalui bimbingan belajar atau les privat saja. Dengan bermain anak juga masih dapat belajar tentang berbagai hal. Orang tua harus dapat menyingkirkan pandangan konvensional atau antik nan beranggapan bahwa belajar hanya dapat dilakukan dengan membaca buku saja. Belajar masih dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Sebagai orang tua kita pun harus pandai-pandai memilih sebuah permainan nan benar-benar memiliki fungsi nan mendidik kepada anak. Kebanyakan saat ini permainan nan ada hanyalah bersifat hiburan semata sedangkan nilai pendidikan nan diberikan kepada anak masihlah sangat kurang atau bahkan tak ada.

Jika anak bermain permainan nan seperti itu maka sebagai orang tua kita harus segera dapat mengalihkannya kepada permainan lainnya nan lebih mendidik. Jangan ragu-ragu buat segera mengalihkannya kepada permainan lainnya meskipun terkadang anak akan sedikit berontak.

Untuk mengatasinya maka orang tua harus jeli dalam memilih game nan akan dimainkan oleh anak. Ketika didapatkan game nan dirasakan cocok buat anak maka segera orang tua memberikan permainan tersebut kepada anak buat dimainkan sebagai pengalih dari game sebelumnya nan tak memiliki buat mendidik sama sekali.

Selain permainan nan bersifat digital atau seperti video game, ada sebuah permainan lainnya nan dapat juga dimainkan oleh anak. Permainan tersebut ialah sebuah permainan nan terkadang dianggap sebagai sebuah hal sederhana tetapi cukup menghibur.

Malahan sekarang ini jenis permainan nan dirasakan sederhana ini lebih baik daripada permainan modern nan menampilkan kecanggihan visual. Semua itu seakan konkret sehingga mampu membius pemainnya buat terus bermain dalam waktu nan lama tanpa menghiraukan apa nan dapat terjadi pada fisiknya.

Namun hal tersebut dapat diatasi jika seorang anak bermain sebuah permainan sederhana nan biasanya mementingkan mobilitas tubuh. Gerakan tubuh ini akan membuat seorang anak menjadi lebih cerdas dari segi motorik kasar maupun motorik halusnya.

Tidak hanya baik buat motorik kasar dan motorik halus tetapi juga akan sangat baik bagi kesehatan anak. Masa anak-anak ialah masa perkembangan dan pertumbuhan sehingga ketika anak sering melakukan mobilitas maka otot dan organ nan ada di dalam tubuh akan berkembang dengan baik.

Gerakan nan dilakukan dalam permainan ibarat seperti sebuah olahraga nan digunakan demi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Seseorang nan sporadis bergerak maka akan banyak sekali organ dan otot serta jantung nan tak dapat berfungsi secara maksimal. Akibatnya ialah kesehatan seseorang akan menurun sebab tak terlalu banyak bergerak.

Hal inilah nan sekarang ini diwaspadai oleh para orang tua ketika melihat anaknya kecanduan video game ataupun game online. Dalam game tersebut anak hanya duduk dan memainkan jari-jarinya saja. Tentu saja jika dilakukan secara monoton akan berakibat jelek bagi kesehatan anak.



Permaian berdasarkan Usia Anak

USIA 12 – 15 BULAN

Ketika menginjak usia 12-15 bulan, tubuh anak mulai membentuk kekuatan otot dan ekuilibrium tubuh. Seorang anak mulai merangkak, belajar berjalan (rambatan), mencoba meraih loka – loka tinggi dan mulai berbicara. Berikut ini beberapa permainan sederhana nan cocok di usia anak 12-15 bulan:

  1. Cilukba.

Permainan cilukba ialah permainan nan sangat mudah dilakukan, ibu bisa melakukan dengan menyembunyikan paras tersenyum dibalik jemari tangan, dan tiba – tiba membuka jemari tangan sambil menunjukkan paras tersenyum sambil berkata cilukba.

Meskipun terlihat sederhana, namun ternyata memberi akibat nan sangat baik bagi anak. Melalui permainan ini, kemampuan reflek, motorik sekaligus kemampuan bersosialisasi anak mengalami perkembangan.

  1. Memanggil dan datang

Adalah hal nan sangat menyenangkan bagi bayi nan mulai belajar merangkak dari satu loka ke loka nan lain. Kita bisa melatih kemampuan fisiknya dengan permainan memanggil dan datang. Bersihkan area nan akan digunakan dari benda nan bisa melukai anak.

Berikutnya ialah pilih mainan atau benda nan sekiranya bisa menarik perhatiannya. Lalu berdirilah di sudut nan berbeda dengan anak, pegang mainan atau benda tersebut sambil memanggil nama anak buat menghampirinya.

Ketika anak sukses mengampiri Anda, berilah pujian dan ajak buat merangkak berjalan bersama di ruangan. Bila anak sudah mulai mampu berdiri sendiri, Anda dapat meletakkan mainan atau benda kegemarannya di loka nan lebih tinggi. Mainkan musik nan riang supaya kegiatan lebih menyenangkan.

USIA 15 – 18 BULAN

Mulai belajar menirukan tingkah laku orang dewasa dan mulai sibuk dengan mainannya sendiri. Pada masa inilah kemampuan otak anak mengalami perkembangan buat berpikir dan melakukan sesuatu nan diinginkan.

Kegiatan nan bisa dilakukan bersama anak pada usia ini cenderung bersifat impulsif dan bisa dilakukan setiap saat. Misalnya bernyanyi bersama, bermain tebak – tebakan, membacakan cerpen dan mendampingi si kecil menonton tayangan televisi anak.

USIA 18 – 24 BULAN

Di usia ini, kemampuan penyerapan pengetahuan anak akan semakin meningkat. Pemahaman kata dan merangkai kalimat sederhana sudah mulai bisa dilakukan olehnya. Saat inilah kita bisa melakukan permainan nan lebih kreatif dengan menggabungkan beberapa kegiatan nan berbeda.

Misalnya dengan membacakan cerpen kesukaan si kecil sembari mempraktekkan kegiatan karakter dalam cerita dengan boneka/mainan. Dengan kegiatan ini, anak belajar buat memahami berbagai aktualisasi diri baru berdasarkan emosi serta pemahaman berbahasa.

USIA 24 – 36 BULAN

Pada usia ini anak mulai dapat diajak berkomunikasi sederhana. Anak mulai banyak mengajukan pertanyaan tentang berbagai hal nan tak ia mengerti. Anak mulai mengalami pembentukan karakter dan kepercayadirian, dari setiap hal nan diterimanya.

Oleh sebab itu kebijaksanaan kita sebagai orang tua dalam menjelaskan ialah bagian terpenting dalam masa ini. Beberapa permainan sederhana nan dapat Anda lakukan bersama anak:

  1. Berburu Harta Karun

Kegiatan berburu harta karun bisa dilakukan dengan menyembunyikan hadiah nan ingin kita berikan kepada anak dan meminta anak buat mencari hadiah tersebut. Misalnya pada saat ulang tahun, kita ingin membelikannya sepeda baru.

Sepeda kita letakkan di ruangan nan sama pada saat acara meniup lilin kue ulang tahun. Setelah acara tiup lilin dan pangkas kue, kita mengatakan bahwa kita punya hadiah spesial untuknya dan hadiah tersebut ada di ruang nan sama.

Bila anak tak bisa menemukannya, kita bisa memberikan petunjuk dimana kita menyimpan sepeda itu. Setelah anak menemukannya, katakanlah mengapa kita memilih sepeda sebagai hadiah ulang tahunnya dan asa kita atas sepeda nan diterimanya.

  1. Amati sekitarmu

Saat berada di luar ruangan atau dalam perjalanan, stimulasi kemampuan visualnya dengan bertanya padanya: Apa nan kau lihat? Permainan ini dapat mengusir kebosanan saat sedang berkendara jauh dan membantunya mengembangkan kemampuan buat mengamati alam sekitar.

Tanyakan padanya: Apa nan kau lihat? Jika dia berkata, “Sawah!” maka lanjutkan dengan pertanyaan mengenai detail nan ada di persawahan itu, misalnya apakah warnanya?, apakah ada kerbau disana? Dll.

Menghabiskan waktu bersama anak ialah saat nan menyenangkan. Cobalah beberapa permainan sederhana di atas dan nikmatilah waktu bersama sang buah hati.