Timur Tengah

Timur Tengah

Permainan catur telah dikenal sebagai seni, sains dan olah raga. Hampir semua orang bisa memainkannya. Tujuan primer dari permainan catur ialah buat memerangkap pion raja milik lawan.

Jangan pernah lupakan tujuan tersebut! Karena selama apapun permainan catur nan Anda mainkan, tujuannya hanya itu saja. Lalu bagaimana sejarah catur hingga permainan tersebut bisa mendunia seperti sekarang ini?



Sejarah Awal Permainan Catur

Sejarah catur pertama kali ditemukan di masyarakat Persia dan Arab. Kata ’catur’ itu sendiri berasal dari kata ’ chaturanga ,’ nan dalam bahasa Sanskrit berarti empat divisi ketentaraan. Catur kemudian menyebar ke seluruh global dengan pelbagai varian permainan sampai kemudian kita kenal seperti sekarang.

Permainan ini menyebar sampai ke Timur Jauh dan India dan menjadi salah satu pelajaran di keluarga kerajaan dan ningrat Persia. Pemuka agama Budha, pedagang nan lalu-lalang di Jalan Sutra mulai menggunakan papan catur buat permainan ini.

Chaturanga masuk ke Eropa melalui Kerajaan Byzantine Persia, dan menyebar ke Kekaisaran Arab. Pemeluk agama Islam kemudian membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, dan Spanyol pada abad ke-10.

Permainan ini kemudian menjadi populer di Eropa. Dan, pada akhir abad 15, permainan ini lolos dari daftar permainan nan dilarang Gereja. Pada abad modern mulai lahir buku-buku surat keterangan catur, kemudian penggunaan jam catur, serta sejumlah anggaran permainan dan pemain-pemain hebat.



India

Asal-usul sejarah catur modern semula dikenal dengan nama Charuranga, nan berkembang di India pada abad ke-6. Sejak awal permainan ini sudah memperkenalkan dua pihak nan bermain, disparitas buah catur dengan kekuataan nan berbeda, dan kemenangan tergantung pada buah terakhir, atau dalam catur modern ditandai dengan tumbangnya sang raja. Dalam catur kuno, papan catur memiliki 100 kotak atau malah lebih.

Pada awal abad 19, sebuah pendapat disampaikan Kapten Hiram Cox dan Duncan Forbes bahwa dulu catur dimainkan 4 orang sekaligus, termasuk empat pemain dalam chaturanga.

Dalam terminologi sanskrit, ” chaturanga ” berarti ”memiliki empat bagian” dan dalam puisi epos kepahlawanan kata itu juga berarti ”tentara.” Nama itu sendiri bersumber dari sebuah formasi pertempuran dalam epos Mahabrata nan terkenal di India. Chaturanga ialah sebuah simulasi permainan perang guna memperlihatkan kekuatan taktik militer India saat itu.

Ashtapada , kotak 8 x 8 di sebuah papan merupakan loka bermain Charuranga . Papan lain nan dikenal di India ialah Dasapada 10 x 10 dan Saturankam 9 x 9.

Ilmuwan Arab Abu al-Hasan ‘Ali al-Mas’udi memberi rincian tentang penggunaan catur yakni sebagai sebuah alat taktik militer, matematik, perjudian dan terkadang dihubungkan dengan ramalan nasib di India dan loka lainnya.

Catatan Mas’udi juga menunjukkan Ivory di India merupakan daerah produsen alat permainan catur buat pertama kali, dan menyebarkan serta memperkenalkan permainan ini dari Persia ke India semasa Kerajaan Nushirwan.

Kemudian terjadi evolusi pada permainan chaturanga nan dikenal dengan nama Shatranj (chatrang) , yakni sebuah permainan dua orang pemain nan kekalahan dan kemenangan ditentukan melalui pembersihan terhadap semua bidak versus (kecuali raja) atau melalui penaklukan terhadap raja lawan. Posisi pion dan kuda tak berubah, tapi bidak lain mengalami perubahan bentuk.



Timur Tengah

Karnamak-i Ardeshir-i Papakan, seorang pendiri Kekaisaran Sassanid Persian di Irak memperkenalkan permainan chatrang sebagai salah satu cara agar rakyat mengenangnya sebagai seorang pahlawan legendaris. Catatan tertua tentang permainan ini dibuat pada abad ke-10 yakni notasi permainan antara seorang sejarawan Baghdad dan muridnya.

Pada abad ke-11, Ferdowsi menuturkan seorang Raja datang dari India buat melakukan pertandingan di papan catur. Kisah ini diterjemahkan dalam Bahasa Inggris berdasar manuskrip British Museum.

Suatu hari seorang duta besar Raja Hindu datang ke persidangan Persia di Chosroes, dan setelah berbasa-basi, duta besar itu mempersembahkan sebuah papan catur nan terbuat dari kayu eboni dan gading. Ia lalu melontarkan tantangan:

“Oh raja nan besar, temukanlah orang-orang terpandai dan terbijak buat memecahkan rahasia permainan ini. Jika mereka sukses sesembahan kami Raja Hindu akan memberikannya gelar. Namun jika ia gagal hal itu membuktikan taraf kepandaian penduduk Persia lebih rendah dan kami akan meminta petunjuk dari Iran.”

Utusan itu kemudian menunjukkan papan catur nan ia bawa. Sehari kemudian, setelah berpikir keras, Buzurjmihir, sukses memecahkan rahasia itu dan kemudian mendapat gelar seperti nan dijanjikan.



Eropa

Variasi charunga masuk ke Eropa melalui Persia, seiring penyebaran pengaruh Kerajaan Byzantine dan ekspansi Kekaisaran Arab. Catur masuk ke Eropa Selatan pada akhir milenium pertama.

Terkadang catur dibawa oleh pasukan nan menduduki tanah jajahan baru, seperti saat Normandia memasuki wilayah Inggris. Catur semula kurang populer di Eropa Utara, nan tidak terbiasa berpikir abstrak, namun perlahan-lahan menjadi populer saat bidak figuratif dikenalkan.

Nilai sosial menjadi kelebihan permainan ini, pada masa lalu permainan ini dikaitkan dengan kehormatan dan kebudayaan tinggi, sehingga beberapa papan catur dibuat dari bahan istimewa dan berharga mahal. Popularitas catur melemah di masyarakat Barat antara abad 12 sampai 15 M. Saat itu buku catur biasanya ditulis dalam bahasa Latin.

Pada perkembangannya catur kemudian dihubungkan dengan gaya hayati ksatria Eropa. Peter Alfonsi dalam bukunya Disciplina Clericalis, memasukkan catur ke dalam tujuh keahlian nan harus dimiliki seorang ksatria.

Simbol-simbol perwira dan ketentaraan mulai masuk dalam catur. Raja Henry I, Raja Henry II dan Raja Richard I dari Inggris merupakan patron catur masa itu. Kerajaan lain nan menaruh perhatian serius pada permainan ini ialah Raja Alfonso X Spanyol dan Raja Ivan IV dari Rusia.

Saat gereja mengeluarkan embargo terhadap berbagai permainan di masyarakat, catur lolos dari daftar hitam. Santo Peter Damian mengumumkan permainan ini menjauhkan akibat jelek bagi masyarakat. Bishop Florence itu membela permainan ini sebab melibatkan keahlian serta “tidak seperti permainan lainnya.”

Pada abad ke 12, buah catur mulai tetap, menjadi raja (king), ratu (queen), gajah/patih (bishops), kuda (knights) dan benteng (rooks). Bidak/pion (pawn) mulai dihubungkan dengan pasukan infantri. Perbandingan terminologi catur menurut Sanskrit, Arabic, Latin dan English:

  1. Raja (King) Shah Rex King
  2. Mantri (Minister) Firz (Vizir) Regina Queen
  3. Gajah (war elephant) Al-Phil Episcopus Bishop/Count/Councillor
  4. Ashva (horse) Fars Miles Knight
  5. Ratha (chariot) Rukh Rochus Rook
  6. Padati Baidaq Pedes Pawn

Pada abad pertengahan, permainan ini berjalan lama, bahkan ada permainan nan baru selesai setelah diadakan berhari-hari lamanya. Peraturan tentang restriksi waktu baru mulai diperkenalkan tahun 1.300. Anggaran pion/bidak boleh melangkah dua bidak saat pertama kali melangkah juga diperkenalkan.

Pada tahun 1.475 terjadi evolusi permainan catur. Mulai diperkenalkan konsep langkah Ratu, buah nan paling kuat, erta mulai diperkenalkan konsep promosi pion nan dapat berubah menjadi ratu.

Gajah perang dalam chatunga juga berubah istilah menjadi bishop. Dengan demikian skak mat menjadi lebih mudah di permainan ini dan mengurangi secara drastis langkah-langkah nan diperlukan.

Seorang pemain Italia, Gioacchino Greco, tercatat sebagai pecatur profesional pertama dalam sejarah permainan ini. Ia menulis buku catur dan menampilkan beberapa komposisi permainan serta analisis catur. Karya ini membuat catur menjadi permainan populer serta mulai menunjukkan teori, strategi dan taktik permainan ini.

Karya pertama nan memuat berbagai variasi dan kombinasi kemenangan ditulis oleh Francois Andre Danican Philidor dari Prancis. Ia menunjukan permainan catur terbaik selama 50 tahun terakhir dan buku itu dipublikasi pada abad 18. Bukunya berjudul L’Analyze des echecs (Analisa Catur), sebuah buku berpengaruh hingga dicetak ulang sampai 100 kali.



Era Modern

Kompetisi catur mulai digelar tahun 1.834 dan tahun 1.851 Turnamen Catur London mulai mengenalkan restriksi waktu bagi setiap pemain.

Dalam catatan pertandingan seorang pemain terkandang menghabiskan waktu hingga berjam-jam buat menganalisa satu langkah. Tapi di turnamen catur London seorang pecatur hanya diperbolehkan menghabiskan waktu 2 jam 20 menit buat mengambil satu langkah.

Pada perkembangannya, mulai diperkenalkan catur cepat: catur 5 menit. Namun nan populer ialah anggaran dua jam bagi setiap pecatur buat melangkah sebanyak 30 kali.

Pada varian akhir, seorang pemain nan gagal memenuhi kewajiban itu akan mendapat penalti. Di tahun 1.861 turnamen catur dengan restriksi waktu mulai dimainkan di Bristol, Inggris. Alat waktu nan digunakan ialah jam pasir.

Jam catur modern dengan dua tombol lalu ditemukan buat memudahkan permainan ini. Seorang pemain dapat menghentikan jarum jamnya saat ia selesai melangkah. Jam catur nan dilengkapi tanda, bendera jatuh, bagi pemain nan melampaui batas waktu juga mulai dikenal pada akhir abad 19.

Permainan catur berkembang dari permainan serupa selama kurun waktu ratusan tahun nan lalu. Orang telah memainkan versi nan bhineka dari catur, seperti misalnya di China, orang memainkan Xiang Qi (baca: shyang chi ). Permainan catur versi China ini mungkin merupakan permainan nan paling banyak dimainkan orang di seluruh dunia.

Permainan catur muncul sejak ribuan tahun nan lalu saat munculnya peradaban dunia. Permainan ini pertama kali muncul di India, dengan nama Shaturanga pada abad 16. Permainan Shaturanga ini dimainkan oleh 4 orang pemain menggunakan dadu.

Selama abad 16 peraturan-peraturan dalam permainan Shaturanga mulai dibuat dan diubah buat mengakomodasi hukum agama Hindu. Misalnya, pelarangan berjudi sehingga penggunaan dadu ditiadakan. Permainan Shaturanga nan dimainkan oleh 4 pemain, berubah menjadi 2 pemain saja dan nama permainannya pun berubah menjadi Shatranj.



Sejarah Catur

Banyak versi mengenai sejarah catur , diantaranya:

  1. Kaum muslim nan membawa permainan tersebut pada adab pertengahan ke Eropa ketika mereka menyerbu Spanyol melalui Afrika Utara.
  1. Raja Romawi menerima satu set permainan Shatranj sebagai hadiah dari ratu Byzantium.
  1. Ksatria nan pulang dari perang salib membawa permainan tersebut di abad ke 12.


Organisasi Catur Sedunia

Catur mungkin hanya sebuah permainan, namun bagi sebagian orang, permainan ini sangat serius bahkan dibentuk federasi catur nan disebut FIDE (Federation International des Echecs nan dibentuk di Paris pada tahun 1924.

Hingga kini, FIDE masih merupakan organisasi primer buat olah raga catur, dengan anggota mencapai 156 federasi dari seluruh dunia. FIDE ini nan membuat anggaran dalam turnamen dan kompetisi catur, termasuk pada kejuaraan catur global (FIDE World Championship). FIDE juga nan memberi gelar kampiun seperti Grandmaster, International Master, Woman Grandmaster dan lain-lain.