Mainan Anak Tahun Kedua

Mainan Anak Tahun Kedua

Setiap orang niscaya pernah merasakan menjadi anak-anak. Masa anak-anak merupakan masa nan paling menyenangkan. Anak-anak dapat bermain bebas tanpa memiliki banyak masalah nan harus dipikirkan, seperti orang dewasa. Anak-anak biasanya bahagia bermain dengan melakukan sebuah permainan atau menggunakan mainan tertentu. Mainan nan digunakan pun bermacam-macam. Seiring berkembangnya zaman, mainan anak pun kian berubah dan bervariasi. Misalnya, mainan anak tahun 90-an niscaya berbeda dengan mainan pada tahun 2000-an.



Serba-serbi Mainan Anak

Mainan nan digunakan anak-anak buat bermain biasanya terbuat dari berbagai macam bahan, mulai bahan-bahan nan murah dan mudah didapat hingga bahan-bahan mahal. Sebagian mainan bisa dibuat sendiri oleh anak-anak. Namun sebagian harus dibuat oleh orang dewasa, bahkan diproduksi massal menggunakan mesin.

Mainan tradisional biasanya mudah dibuat sebab bahan nan digunakan pun mudah didapatkan, seperti mobil-mobilan dari kulit jeruk bali, pistol kayu, atau rumah-rumahan dari dus bekas. Sementara mainan nan tak bisa dibuat sendiri misalnya mainan-mainan nan biasa dijual di toko-toko mainan. Mainan tersebut harus diproduksi secara massal oleh pabriknya, misalnya peralatan dokter tiruan dari plastik, mobil-mobilan dari besi, atau boneka dari benang.

Mainan juga biasanya diberikan kepada anak-anak berdasarkan jenis kelaminnya. Anak laki-laki dan perempuan biasanya memiliki mainan nan berbeda. Misalnya, anak laki-laki memilih bermain mainan berupa pistol-pistolan, alat-alat perang tiruan, mobil-mobilan, bola plastik, tiruan superhero, dan lain-lain.

Anak perempuan lebih bahagia bermain mainan berupa boneka, peralatan memasak tiruan, peralatan salon tiruan, peralatan rumah tiruan, dan lain-lain. Namun demikian, ada juga mainan nan biasanya dimainkan anak laki-laki maupun perempuan, misalnya lego, peralatan dokter tiruan, atau mainan-mainan nan berfungsi buat melatih tumbuh bunga dan kreativitas anak.

Selain dibedakan menurut jenis kelaminnya, mainan diberikan kepada anak juga berdasarkan umurnya. Mainan nan diberikan kepada anak di bawah satu tahun niscaya berbeda dengan mainan anak usia dua, tiga, bahkan lima tahun. Pemberian mainan kepada anak berdasarkan umur ini mencegah terjadinya hal-hal nan tak diinginkan pada anak, seperti cidera dampak mainan.

Mainan nan diberikan kepada anak harus memiliki fungsi nan sinkron dengan pertumbuhan anak dan juga kreativitas nan bhineka sinkron umur mereka. Dengan demikian, mainan nan digunakan oleh anak-anak tak sekadar alat bermain nan membuat mereka senang, melainkan berguna bagi pertumbuhan fisik dan otak.

Oleh sebab itu, para orang tua harus pintar memilih mainan nan sinkron dengan umur anak mereka. Hal nan perlu diperhatikan orang tua ialah aspek konduite nan bhineka antara anak usia satu tahun hingga tiga tahun. Apabila orang tua bisa memahami konduite anak sinkron umur mereka, maka para orangtua tersebut bisa memberikan mainan nan sinkron dengan kebutuhan anaknya. Berikut ialah cara memilih mainan nan sinkron dengan umur anak-anak.



Mainan Anak Tahun Pertama

Anak nan baru dilahirkan hingga berusia satu tahun memerlukan mainan nan bisa melatih aspek fisiknya. Karena anak tersebut baru dilahirkan, maka mainan nan diberikan harus diseleksi dengan baik. Mainan nan diberikan tak boleh berupa benda-benda kasar nan tak sinkron dengan kulit anak. Apalagi di bulan-bulan pertama, aktivitas fisik anak sangat terbatas. Anak tak boleh banyak berinteraksi dengan benda asing terlalu banyak sebab rentan cidera.

Anak-anak di tahun pertama cenderung memiliki kesenangan buat menggenggam dan memandangi sesuatu. Oleh sebab itu, sangat baik apabila anak di bulan-bulan pertama diberikan mainan nan bisa berbunyi dan berwarna-warni. Mainan tersebut bisa diberikan tanpa harus digenggam oleh anak tersebut. Mainan nan diberikan hanya akan melatih penglihatan dan pendengaran anak. Dengan demikian, perkembangan motorik anak pun bisa berkembang dengan baik.

Apabila tumbuh lebih besar, anak mulai bisa duduk, merangkak, atau bahkan mencoba melangkah. Pada termin ini, anak-anak cenderung suka memasukkan apa pun ke dalam mulutnya. Hal tersebut merupakan bentuk eksplorasi anak dalam fase oral. Ini biasanya dialami anak menjelang usianya nan pertama. Oleh sebab itu, mainan nan disarankan ialah mainan dengan rona mencolok, bisa mengeluarkan bunyi, dan memiliki tekstur. Mainan nan diberikan sebaiknya berukuran besar buat mengurangi risiko tertelan oleh anak.

Jenis mainan dengan kriteria tersebut dan cocok buat anak di tahun pertama ialah boneka-boneka nan terbuat dari bahan lembut dan bisa mengeluarkan bunyi, kerincingan nan bisa berputar-putar, kotak musik plastik, dan boneka dengan berbagai bentuk unik, seperti bola, tiruan mobil-mobilan, tiruan hewan, tiruan alat musik, dan lain-lain.



Mainan Anak Tahun Kedua

Pada fase kedua ini (1 hingga 2 tahun), mainan nan cocok buat anak ialah mainan nan bisa melatih kemampuan bahasa. Pada usia menjelang dua tahun, anak mulai suka meniru bunyi-bunyian nan dia dengar. Maka dari itu, disarankan agar anak pada usia ini selalu diajak mengobrol buat memberikan stimulasi terhadap perkembangan otaknya. Begitu juga dengan mainan nan diberikan, pilihlah mainan nan bisa memberikan stimulasi kepada anak buat bisa bicara.

Selain itu, aktivitas anak pada usia pertama hingga kedua ini semakin meningkat. Anak mulai aktif mendorong, menarik, atau memindahkan barang dari satu loka ke loka lainnya. Dia bahagia memegang benda apa pun nan berada di sekitarnya. Anak juga mulai bisa berjalan tanpa bantuan. Maka dari itu, anak aktif bergerak dan mengeksplorasi aktivitas fisiknya. Dia akan bahagia melemparkan benda apa pun nan dia pegang, termasuk mainan nan diberikan kepadanya.

Oleh sebab itu, mainan nan cocok buat diberikan kepada anak pada tahun kedua ini ialah mainan nan bisa merangsang dia buat meniru bunyi nan dihasilkan. Mainan nan diberikan tetap harus terbuat dari bahan nan kondusif apabila terjatuh atau dilemparkan. Gambar-gambar nan ada pada mainan sebaiknya merupakan gambar nan mencolok buat memberikan stimulasi pada kemampuan penglihatan dan berpikirnya.

Jenis mainan nan cocok buat anak di usia kedua ini ialah audio-book (buku bersuara), boneka nan bisa mengeluarkan bunyi, aneka ragam kartu gambar, balok susun, mobil-mobilan nan bisa bergerak dan didorong, kereta dorong, bola, hingga sepeda spesifik anak usia dua tahun.



Mainan Anak Tahun Ketiga

Pada fase tahun ketiga ini, mainan nan diberikan kepada anak-anak harus bisa melatih aspek emosi. Pada usia dua hingga tiga tahun, anak tumbuh lebih energik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dia tak kenal lelah dan akan terus beraktivitas dengan lincah. Dia berlari, menaiki kursi, melompat, atau menendang. Selain itu, pada usia ini, anak mulai bisa menunjukkan majemuk emosi, seperti senang, sedih, kesal, atau marah. Namun demikian, dia belum bisa mengelola emosi itu dengan baik. Sehingga wajar saja, anak pada usia ini bisa mengamuk secara berlebihan.

Mainan nan cocok buat anak pada fase ini ialah mainan nan bisa membantunya menyalurkan energi dan emosi. Mainan tersebut harus bisa membantunya mengelola emosi agar bisa sinkron norma. Selain memberikan mainan, orang tua juga bisa mendorongnya buat bermain sebuah permainan, misalnya bermain peran, mengajaknya bermain bola, atau membuat ciptaan sendiri. Dengan demikian, anak bisa menyalurkan energinya buat hal nan bermanfaat dan mengelola emosinya agar lebih stabil.

Jenis permainan pada usia ini ialah tiruan peralatan rumah tangga, tiruan peralatan profesi tertentu, bola sepak, boneka tangan, buku cerita bergambar, audio-book, dan puzzle sederhana.