Kisah Banana Crispy Bayu Reksa

Kisah Banana Crispy Bayu Reksa



Di Balik Kesuksesan Made Ngurah Bagiana

Namanya Made Ngurah Bagiana, pemilik Edam Burger. Ia memulai bisnis nan disebutnya sebagai usaha buat bertahan hayati ini dengan bermodalkan dua gerobak. Sekarang, sepuluh pabrik dan 2.000 outlet Edam Burger nan tersebar di seluruh Indonesia telah dimilikinya.

Pria nan lahir pada 1956 ini telah terbiasa kerja keras sejak kecil. Pengalaman menjalani masa kecil dan bersekolah tanpa uang jajan pernah dirasakannya. Bila ingin memiliki uang, ia harus pergi ke kebun dan mencari daun pisang buat dipotong-potong dan dijual ke pasar. Begitu seterusnya hingga ia memasuki jenjang pendidikan nan lebih tinggi. Kerasnya tempaan hayati menjadikannya kuat dan optimis dalam memandang kehidupan.

Wirausaha nan dibangun oleh pria lulusan STM bangunan ini tentunya tak mudah. Setelah lulus sekolah di Bali, ia bertolak ke Jakarta dan menumpang di rumah kakaknya. Untuk membiayai kehidupannya sendiri, ia bekerja sebagai tukang cuci, tukang bangunan, kondektur bus hingga preman. Setelah pensiun jadi preman, ia usaha jual telur, menjadi supir omprengan, dan menjalani usaha mobil omprengan. Namun, usahanya bangkrut pada 1986 sebab deflasi.

Pindah ke kawasan Klender bersama istri mendatangkan satu inspirasi baginya buat membangun usaha baru. Semua berawal dari melihat orang berjualan burger. Pinjam uang sebesar RP 1.500.000,00 dari teman, ia memulai segalanya. Dua buah gerobak dan kompor dibelinya. Bahan-bahan pembuatan burger seperti roti, daging, saus, mentega, dan sayur dibelinya secara eceran. Bahkan tidak sporadis selada ia ambil di kebun nan ada di Pulogadung.

Tak banyak nan membeli burgernya walaupun harga nan dipatok sangat murah hanya Rp 1.700,00 per buahnya. Akhirnya ia mengajak ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumahnya buat berjualan burger dengan bahan-bahan diambil darinya dengan harga nan lebih murah.

Upaya tersebut berhasil. Dalam jangka waktu dua tahun, gerobak burgernya bertambah menjadi 40 buah. Made Ngurah pensiun berjualan burger keliling dan menyerahkan pada anak buahnya. Ia pun mulai berinovasi dalam pembuatan roti dan saus sendiri.

Usahanya ternyata tak mengecewakan. Ia sukses membuat roti dan saus burger nan sinkron dengan lidah orang Indonesia. Kini, ia menikmati buah dari hasil kerja kerasnya. Kuncinya hanya satu, bila sudah berniat memulai jangan berhenti dan terus lakukan inovasi.



Keuntungan dari Bisnis Maya Asri Tadda

Asri Tadda merupakan seorang sarjana kedokteran nan lebih suka menghabiskan waktunya di depan komputer buat melakukan bisnis online. Bukannya ia kecanduan akan media internet, ia memanfaatkan semua media jejaring sosial itu buat meningkatkan jiwa kewirausahaannya.

Lelaki nan akrab disapa Asta ini menangkap peluang besar buat mencetak penghasilan dari hobi berselancar di global maya. Pemuda kelahiran Luwutimur Sulawesi Selatan 28 tahun nan lalu ini meyakini bahwa belajar buat berbisnis sejak dini akan berguna bagi kehidupannya di masa mendatang.

Seiring dengan perkembangan zaman, ia membawa bekal keyakinan tersebut buat merintis bisnis periklanan berbasis blog. Ia membuat banyak blog dengan berbagai tema, seperti tema kedokteran dan kesehatan.

Jadi, apabila dokter lain mempraktikkan ilmunya buat mengobati banyak pasiennya secara nyata, Asta malah menyalurkan ilmunya melalui global online kepada khalayak ramai.

Kini ia mengelola sekitar 200 blog dengan tema nan lebih luas dan lebih universal dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris buat mengelola blog-blog tersebut.

Ia menyadari bahwa penetrasi blog menembus berbagai batas, termasuk batas geografis negara sehingga bahasa Inggris juga dianggap krusial buat digunakan pada blog nan dikelolanya.

Bisnis nan dikembangkan di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini kemudian meluas ke berbagai layanan dengan tetap berbasis internet. Ia juga kemudian menyediakan jasa internet marketing, web development, konsultan, dan web atau blog sekolah.

Ia juga kemudian mengelola sebuah kafe nan dilengkapi dengan wifi agar posisinya digilai oleh para penggila blog nan menjadi target utamanya. Ia menamai kafenya dengan nama kafe blogger. Dengan menggunakan bendera Asta Media Group, ia sukses membukukan omset 480 juta rupiah per tahun hanya buat 3 perusahaan advertising berbasis blognya.

Pada akhir tahun 2008, ia mendapatkan kampiun II buat wirausaha uda berdikari taraf Nasional nan digelar oleh Bank Mandiri. Wirausaha muda berdikari tersebut ialah suatu program dari Bank Berdikari nan ditujukan buat mendukung semangat kewirausahaan kaum muda melalui berbagai persaingan wirausaha muda.



Kisah Banana Crispy Bayu Reksa

Bayu Reksa Nugraha ialah seorang laki-laki nan lahir di Tasikmalaya pada tanggal 23 Mei 1987. Ia memiliki hobi memancing dan menempuh SD Padjadajaran Tasikmalaya nan dilanjutkan ke SMP Tarbiyatul Mualimin Al Islamiyah Ponpes Walisongo Ngabar Ponorogo.

Ia kemudian pindah ke Pulau Kalimantan dan berkuliah di fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman di Samarinda.

Sejak SD, kedua orang tuanya selalu mengajarkannya buat berhemat. Walaupun pada saat itu, ia harus benar-benar menahan diri buat mencukupi kebutuhannya sinkron dengan uang nan diberikan oleh kedua orang tuanya. Hal ini membuatnya berpikir bahwa kedua orang tuanya sangat pelit.

Akan tetapi, didikan nan keras itu justru menuai hikmah nan menjadikan Bayu berpikir buat dapat mendapatkan uang agar cukup buat jajan di kantin. Ia membelikan uang nan dimiliki buat membeli jambu tetangganya nan kemudian dijual kepada teman-temannya. Tidak hanya itu, ia juga kemudian menjual benda lain seperti gambar tempel dan kertas mewarnai buat mendapatkan uang jajan.

Orang tua Bayu merupakan wirausahawan di bidang jasa pendidikan dengan nama badan usaha Ganesha group. Ia membantu kedua orang tuanya dengan membantu bekerja di kantor perusahaan orang tuanya sambil belajar.

Ia kemudian resmi menjadi karyawan di kantor ayahnya buat mengurus penempatan kerja bagi para siswa nan telah selesai belajar. Sejak itu, terjadi perubahan besar dalam hayati lelaki ini.

Ia mengaku bahwa bekerja selalu membuatnya mengasah otak, menemukan inovasi, serta memerlukan pemikiran nan kreatif. Apalagi jika ia ditempatkan di bagian kepala bidang marketing nan kemudian meyakinkan dirinya bahwa setiap orang memiliki kesempatan buat menjadi sukses.

Pola pikir ialah faktor primer nan membatasi seseorang buat sukses. Baginya, Tuhan tak akan mengubah seseorang keculai jika orang tersebut mengubah dirinya sendiri.

Setelah berhenti bekerja pada saat harus menghadapi ujian nasional, ia kemudian bergabung kembali di kantor ayahnya nan berjalan di bidang jasa pendidikan komputer, mengemudi, dan pendidikan setara diploma.

Munculnya ide mengenai kisah berhasil wirausaha ialah ketika ia melihat ruang kantin nan kosong. Ia kemudian berjualan jajanan kantin nan hanya bermodalkan sedikit hingga akhirnya ia mendapatkan laba nan besar.

Lantas muncullah ide buat menjual banana crispy nan kemudian laku terjual di kantor tersebut. Ia kemudian membuat gerobak kayu sederhana buat menjual jajanannya di depan halaman kantor.

Tanpa mengganggu jadwal kerjanya di kantor, ia terus mengembangkan usahanya ini dengan membuka stand di pameran-pameran sehingga namanya menjadi sangat terkenal sehingga ia dapat mendapatkan outlet baru buat menjual banana crispy-nya itu.

Dari tiga kisah berhasil wirausaha di atas, siapa nan menjadi inspirasi Anda?