Makanan Selingan Balita

Makanan Selingan Balita

Anak semakin besar, maka kebutuhan akan makanan dan minuman semakin bertambah pula. Asupan ASI sebagai pensuplai gizi nan dibutuhkan terkadang tak cukup terutama kalau pasokan ASI berkurang seiring dengan padatnya aktivitas ibu atau makanan ibu nan kurang memberikan memicu produksi ASI. Bila kenyataannya ASI tak mampu memenuhi kebutuhan anak, itu artinya anak membutuhkan pasokan makanan lain. Pemberian makanan selingan balita sudah harus mulai dilakukan.



Bertahap

Pemberian makanan selingan ini dilakukan setahap demi setahap. Hal ini tak dapat dilakukan langsung. Perlu tahapan-tahapan penyesuaian. Pemberian pertama akan membuat bayi dan ibu mengalami kesulitan, sebab sebelumnya bayi hanya mengkonsumsi ASI dengan bentuk cair. Jangan muah kesal atau gelisah ketika belum sinkron dengan harapan. Bayi butuh menyesuaikan diri dengan makanan baru. Ibu harus lebih cerdas dalam mengolah perasaan dan emosinya. Jangan sampai anak merasa terganggu dengan aktivitas barunya.

Ibu nan cerdas dan kreatif akan berusaha memberikan makanan selingan nan tak merusak selera makan anak hingga ia dewasa. Misalnya, ibu tak akan memberikan makanan nan terlalu banyak mengandung gula. Bila perlu anak tak diberikan makanan kaleng atau makanan nan menggunakan bahan pengawet. Makanan nan berkalori tinggi atau dengan taraf pedas nan luar biasa juga tak diperkenalkan kepada anak. Ada baiknya ibu memasak sendiri makanan selingan ini. Ibu dapat mengkombinasikan berbagai sayuran dan buah agar rasa nan dihasilkan cocok dengan keinginan anak.

Bila perlu, ibu juga menyukai makanan nan dibuat buat bayinya. Kalau bayinya tak suka, sang ibu dapat menghabiskan makanan itu. Contohnya, bubur kacang hijau nan dicampur dengan kacang kedelai ditambah pandan dan jahe dengan manis dari gula merah. Kalau ibu terlalu sibuk, makanan tambahan buat anak dengan berbagai rentang usia banyak dijual di pasaran. Namun, makanan itu tak selamanya disenangi oleh anak. Untuk makanan nan sedikit asin atau gurih, ibu dapat membuat bubur nasi nan ditambah dengan wortel dan kentang.

Penggunaan blender dengan fungsi nan bhineka dapat menjadi solusi agar pembuatan makanan ini menjadi lebih cepat. Puding juga dapat diberikan kepada anak. Usahakan tak terlalu manis. Bila perlu manisnya berasal dari buah, seperti mangga, apel, atau melon. Cara membuat puding buat bayi ini cukup mudah. Buah nan akan digunakan diblender. Setelah itu untuk puding dengan jelly nan sudah dipilih. Agar rasa puding benar-benar alami, sebaiknya pilih jelly atau agar-agar nan tak mempunyai rasa alias ‘plain’ saja.

Selingan makanan ini harus terus diupayakan dan jangan berhenti hanya sebab anak tak mau makan makanan tertentu. Pemberian susu formula dan produk olahan susu lainnya semacam keju dan yoghurt juga sangat baik diberikan. Perhatikan asupan makanan nan telah dimakan oleh anak. Jangan sampai anak kelebihan gizi. Anak nan terlalu gendut tak lucu walaupun paras mereka tetap menggemaskan. Obesitas akan membuat jantung dan organ dalam lainnya bekerja terlalu keras.

Batasi makanan tinggi kalori seperti ayam goreng cepat saja. Buatlah ayam panggang nan dimasak sendiri agar bumbu-bumbu nan digunakan tak melanggar anggaran makanan bagi anak-anak. Perkenalkan dengan makanan sehat sedini mungkin. Jangan sampai anak malah lebih bahagia dengan makanan nan kandungan gizinya tak karuan. Bila ini terjadi, anak akan mudah makan apapun nan ia suka tanpa berpikir apakah makanan itu sehat buat dirinya atau tidak. Kebiasaan ini akan sangat berbekas hingga anak dewasa.



Makanan Selingan Balita

Ketika umur empat bulan, umumnya bayi membutuhkan makanan tambahan, walaupun tak semua bayi berumur 4 bulan, kadang ada nan 6 bulan baru membutuhkan makanan tambahan. Ini tergantung, kondisi tubuh bayi dan bergantung seberapa kuat sang ibu memberikan ASI eksklusif. Bagi ibu nan makan daun singkong, etri, dan katu serta sayuran lain nan bisa memacu produksi ASI, pemberian ASI tertentu ini akan sukses dengan baik dan anak tumbuh dengan sehat. Tubuh ibu pun akan kembali seperti semula sebab aktivitas menyusui membantu berat badan ibu kembali ideal.

Ciri-ciri bayi nan membutuhkan makanan tambahan ialah selalu lapar. Ia juga menyusu terus-menerus. Awalnya bayi selalu tidur sepanjang malam, pada saat membutuhkan tambahan makanan ia selalu bangun dan minum susu, tidur menjadi tak nyaman dan selalu bangun, bayi tertarik melihat ibu-nya makan. Jika memang menunjukkan gejala seperti itu, sudah waktunya bunda memberikan makanan selingan pada bayi. Makanan nan dapat dijadikan makanan selingan bayi, ialah sebagai berikut.



Bubur

Pada awal pemberian makanan selingan balita sebaiknya masih dalam berbentuk lunak agar bayi dengan mudah mencernanya. Seperti bubur sumsum. Harap memberikan variasi dengan menu nan seimbang. Jangan sampai anak merasa bodan hingga ia memuntahkan makanan nan sedang dimakannya. Tanda ini tak baik. Ibu harus mengerti bahwa bayi juga telah mengenal rasa bosan.



Biskuit bayi

Biskuit bayi berbentuk lempengan-lempengan. Awalnya bayi hanya memainkan biskuit di tangannya. Biarkan, sebab Ini dapat membantu kecerdasan motorik. Lama-kelamaan bayi akan menghisap biskuit. Jika tak mau atau susah larut di mulut bayi, biskuit dicampurkan dengan air putih atau susu agar bayi tak bosan. Rasa biskuit juga harus dibuat berbeda. Caranya dengan memasukan biskuit ke buah nan telah diblender.

Rasa nan berbeda ini akan membuat anak tak bosan dan akan lahap makan. Sebaiknya jangan membiasakan anak makan sambil berjalan-jalan atau makan sambil bermain. Waktu makan ia harus makan di loka nan telah disediakan. Kalau pun anak masih belum dapat duduk sendiri dengan baik, ibu nan duduk dan jangan mengajak anak makan sambil keliling komplek perumahan. Hal ini tak baik bagi perkembangan psikologis anak. Anak menjadi tak peka dan tak tahu bahwa makan itu ada loka dan waktunya.

Kalau anak telah terbiasa diajak jalan-jalan ketika makan, anak akan mengamuk ketika tak diajak jalan-jalan saat ia minta makan. Mempelajari tata cara makan dan kesopansantunan dalam makan juga merupakan kewajiban orangtua. Sangat dianjurkan buat menghindari berjumpa dengan anak-anak nan makan sambil jalan-jalan. Apa nan dilihat oleh anak akan terekam dalam otaknya. Suatu saat ia juga ingin makan seperti itu. Hal ini niscaya akan sangat memusingkan kepala orangtua. Cegahlah sebelum terlanjur salah dan merepotkan.



Buah-buahan

Selain kaya akan vitamin, buah-buahan juga mengandung serat, nan bagus buat pencernaan. Berikan buah-buahan seperti jeruk, pepaya, pisang, dan tomat. Agar bayi tak kesulitan makan, buah-buahan dapat diberikan dalam bentuk jus. Namun, jangan beri buah-buahan nan mengandung getah, sebab bisa menimbulkan sakit perut, seperti nanas, mangga, sawo, durian, dan lain-lain. Untuk taaruf awal, berikanlah jus buah-buahan. Selain buat membiasakan rasa, bunda juga dapat mengetahui buah-buahan mana nan sensitif bagi bayi (biasanya nan dapat menimbulkan sakit perut).



Susu formula

Hati-hati dalam memilih susu formula buat bayi. Jika tak cocok, akan mengakibatkan bayi mencret atau diare. Tapi tidak sporadis juga sebab botol loka susu tak steril. Mensterilkan botol dot dilakukan dengan merebus botol dalam air nan mendidih. Pemberian susu harus disesuaikan anggaran dan jumlahnya. Susu nan terlalu kental akan membuat bayi haus, pencernaan kurang serat. Terlalu banyak minum susu akan membuat bayi susah makan.



Tetap Berikan ASI

Jangan sebab dengan adanya makanan tambahan lalu bunda melupakan pemberian ASI. Bagaimanapun juga ASI ialah asupan nan krusial dan mengandung banyak gizi, nan diperlukan oleh tubuh. ASI memiliki komposisi nan sangat ideal dan mampu memenuhi gizi bayi tiap hari, dilengkapi dengan zat kekebalan nan sangat krusial guna menghindari penyakit. Pemberian ASI ini hingga anak berusia 2 tahun. Setelah itu disapihlah. Selain pada saat itu anak sudah pandai berbicara, anak nan masih menyusu pada ibunya biasa akan mendapatkan ejekan dari orang lain.

Ejekan ini terkadang membuat anak menjadi murung. Satu sisi ia masih mau minum ASI langsung dari ibunya. Tetapi di sisi lain ia harus menghentikan hal itu dengan terpaksa. Untuk pemberian makanan tambahan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Ada nan 3 jam sekali, 4 jam sekali. Pemberian makanan tambahan atau selingan ini bukan sekadar menambah kecerdasan motorik, namun mengajarkan anak buat beradaptasi, dan belajar dengan cepat.