3G - General Packet Radio Services (GPRS) – 2,5 G

3G - General Packet Radio Services (GPRS) – 2,5 G

3G ialah sebuah baku nan dibuat oleh International Telecommunication Union (ITU) hasil adopsi dari IMT-2000 buat digunakan pada jaringan telepon seluler. Pada umumnya, istilah 3G mengacu pada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ketiga. Dengan 3G, para pemakai hp dapat mempunyai akses cepat ke internet dengan bandwidth hingga 384 kilobit per detik saat alat tersebut dalam kondisi diam taupun bergerak secepat pajalan kaki.

Akses cepat ialah keunggulan dari 3G dengan fasilitas nan bermacam-macam, misalnya menonton video langsung dari internet, berkomunikasi dengan orang lain memakai video, dan lain-lain. Iin artinya 3G mengalahkan pendahulu-pendahulunya, baik GSM ataupun GPRS. Sebagai informasi tambahan, sebagaian perusahaan seluler global akan menempatkan 3G sebagai baku baru jaringan nirkabel nan ada di pasaran maupun di negara berkembang.



Definisi 3G

Pada 1999, International Telecommunication Union (ITU) membuat baku nan terkenal dengan sebutan IMT-2000 ( International Mobile Telecommunications -2000) nan mencakup GSM, EDGE, UMTS, CDMA, DECT dan WiMAX. Sementara itu, 3G ada di bawah baku IMT-2000 tersbut. Teknologi 3g didefinisikan sebagai bentuk solusi nirkabel nan mampu memberikan kecepatan akses sebagai berikut.

  1. Kecepatan akses sebesar 128 Kbps buat kondisi bergerak cepat atau memakai kendaraan bermotor.
  2. Kecepatan akses sebesar 384 Kbps buat kondisi bergerak.
  3. Kecepatan akses minimal sebesar 2 Mbps buat kondisi statik atau pemakai stasioner.
  4. Pemakaian General Packet Radio Service (GPRS) mencapai 114 Kbps.

Terlepas dari kebutuhan komunikasi suara, teknologi GSM terus berusaha membuat added value dari layanannya. Pesan teks berupa SMS (Short Message Service) dan turunannya nan berupa EMS (Enhanced Messaging Service), MMS (Multimedia Messaging Service) dan E-mail (Electronic Mail) merupakan beberapa added value nan diberikan oleh layanan GSM baik itu polos ataupun ditambah dengan audio, gambar atau video.

Namun seiring dengan kemajuan teknologi nan pesat, kebutuhan akan internet membuat para pengembang GSM harus mampu mengembangkan teknologi demi memenuhi kebutuhan tersebut. Berikut ini diuraikan secara singkat metamorfosa dari komunikasi data pada GSM nan senantiasa terus semakin maju demi tercapainya keperluan akses data nan cepat dan dalam kapasitas besar atau broadband, termasuk 3G dan generasi sesudahnya .



3G - Circuit Switched Data (CSD) & High-Speed Circuit-Switched Data (HSCSD)

Teknologi komunikasi data nan dikembangkan pertama kali ialah Circuit Switched Data (CSD). Berawal dari kemampuan komunikasi data menggunakan teknologi CSD (Circuit Switch Data) atau GSM Data Call . CSD menggunakan slot waktu radio tunggal buat melakukan transmisi data 9,6 kbit/detik ke jaringan GSM dan bisa dihubungkan melalui modem biasa nan digunakan pada telpon rumah atau Public Switched Telephone Network (PSTN). Beberapa operator selular sebelum mengimplementasikan teknologi GPRS masih mengandalkan fitur ini buat menunjang komunikasi data seperti browsing internet atau sekedar membuka e-mail.

Tidak jauh berbeda dengan CSD, High-Speed Circuit-Switched Data (HSCSD) ialah sistem nan mengadopsi teknologi CSD namun dirancang buat memberikan kecepatan data nan lebih tinggi dengan menggunakan kanal pengkodean nan lebih efisien dan/atau slot waktu ganda (hingga 4). Pemberlakuan tarif komunikasi data menggunakan teknologi CSD ini oleh operator seluler dikenakan biaya berdasarkan waktu pemakaian. Jadi hampir sama dengan pemberlakuan waktu pemakaian internet menggunakan dial-up pada telepon rumah.



3G - General Packet Radio Services (GPRS) – 2,5 G

Teknologi GPRS ini populer disediakan dan digunakan oleh seluruh operator GSM di Indonesia sejak Indosat ikut meramaikan bisnis operator seluler di Indonesia dengan IM3 dan akhirnya mengakuisisi Satelindo. Teknologi GPRS ini bisa mendukung layanan-layanan ponsel mencakup internet browser dari nan paling sederhana seperti Wireless Application Protocol (WAP) maupun browser lain nan lebih canggih, buat fasilitas Messaging seperti SMS hingga MMS atau e-mail.



3G - Enhanced Data rates for GSM Evolution (EDGE) atau Enhanced GPRS (E-GPRS) – 2,75 G

Teknologi EDGE sedikit lebih tinggi dibandingkan GPRS biasa sebab memungkinkan kecepatan transmisi nan lebih tinggi dan kehandalan data transmisi nan lebih baik. Walaupun secara teknis merupakan teknologi jaringan 3G namun teknologi ini masih tergolong 2,75 G sebab kecepatan jaringan nan lebih lambat. EDGE bisa digunakan buat berbagai pelaksanaan seperti koneksi internet, pelaksanaan data kecepatan tinggi seperti layanan video dan multimedia lain.



Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) - 3G

Komunikasi data UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) ialah merupakan salah satu teknologi 3G nan sedang dalam termin pengembangan menuju 4G. UMTS memiliki baku kecepatan data 384 kbps. Kelima operator GSM nan mendapatkan lisensi 3G ialah Hutchisson CP, Natrindo Telepon Seluler, Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat.



High Speed Downlink Packet Protocol Access (HDSPA) - 3G

HDSPA ialah protokol telepon bergerak 3G nan menyediakan jalan mulus evolusioner bagi jaringan berbasis UMTS buat memungkinkan transfer data berkecepatan lebih tinggi. Sementara ini kecepatan HSDPA nan diterapkan mendukung kecepatan 1,8/2,6/7,2 Mbps download. Termin berikutnya mencapai 14,4 Mbps atau lebih cepat lagi di masa mendatang.



3G - Tambahan

Sementara itu, teknologi komunikasi data dari sisi layanan CDMA pun tak kalah canggihnya. Teknologi EVDO nan merupakan kepanjangan dari “Evolution, Data Only” atau “Evolution, Data Optimized” merupakan teknologi wireless broadband kecepatan tinggi buat sistem telekomunikasi CDMA . Biasa dikenal juga dengan nama EV-DO, 1xEvDO namun nama resmi nan diberikan oleh Telecommunication Industry Association ialah “CDMA2000, High Rate Packet Data Air Interface” ialah satu dari dua baku 3G. Secara teknis CDMA 2000 1x EVDO ini mampu mentransfer data dengan kecepatan hingga 2,4 Mbps dengan kecepatan rata-rata sekitar 1 Mbps. Operator CDMA pertama nan menyediakan layanan EVDO ini ialah Mobile-8.



3G di Indonesia

Sejak awal masuknya 3G ke Indonesia, perusahaan-prusahaan telekomunikasi berebut mengincar 3G. Setelah adanya pelelangan nan diselenggarakan oleh Derektorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, dipilihlah tiga perusahaan seluler nan mempunyai lisensi buat mengembangkan 3g di tanah air, yaitu:

  1. Telkomsel;
  2. Excelcomindo Pratama; dan
  3. Indosat.

Banyak kalangan nan mengharapkan penerapan teknologi 3G di Indonesia membawa akibat positif bagi operator seluler di Indonesia, khususnya meningkatkan pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU). Seperti nan kita ketahui bersama, ARPU seluruh operator seluler di Indonesia cenderung mengalami penurunan sejak 2003.

Dibukanya tender 3G oleh pemerintah pada 2003, ialah antisipasi mengatasi masalah tersebut. Teknologi 3G nan didukung dengan kecanggihannya akan membuka peluang kepada operator seluler dalam berkreasi dan berinovasi membuat layanan dan pelaksanaan baru. Dengan penemuan ini, pendapatan operator seluler akan meningkat, khususnya pernsarapatn dari layanan non-voice nan selama ini pemasukannya masih sangat kecil dari total pendapatan.

Operator seluler di Indonesia sangat konfiden dengan teknologi 3G. Hal ini dibuktikan dengan keberanian operator seluler menanamkan kapital sangat besar pada teknologi 3G, seperti investasi buat mendapatkan lisensi dari pemerintah, investasi pada jaringan, serta penyediaan konten. Tentunya, langkah ini telah diperhitungkan secara matang. Hasilnya, setelah beberapa tahun pelanggan seluler di Indonesia bisa menikmati majemuk layanan dan pelaksanaan berbasis teknologi 3G.