Komponen Standar

Komponen Standar



Plan dan Planning

Bisnis tak dapat dijalankan tanpa adanya pertimbangan berbagai faktor. Kesalahan nan dilakukan akan berakibat kerugian nan banyak. Kalau bisnis ini berskala besar, maka nan akan dirugikan mungkin tak hanya sedikit orang melainkan banyak orang sehingga dapat membuat banyak pihak merasa kecewa dan sakit hati. Masih untung kalau bisnis nan dijalankan sendiri, maka nan akan menelan rasa kecewa itu ialah diri sendiri. Kalau kuat mungkin akan bangkit, tetapi kalau tak kuat mungkin akan agak sulit buat bangkit.

Tidak sedikit orang nan kecewa dalam bisnis akhirnya berhenti berbisnis dan lebih memilih buat bekerja pada orang lain. Rasa putus asanya membuatnya tak ingin melirik bisnis apapun. Ia merasa tak dapat berbisnis dan tak pandai mengelola bisnis. Beda dengan orang nan tak berputus asa. Baginya kegagalan ialah sesuatu nan tak harus disesali. Kegagalan merupakan sesuatu nan memang harus dialami sebelum meraih kesuksesan.

Walaupun akhirnya ia pun gagal meraih apa nan impikannya, ia tak kecewa sebab tanpa berbisnis, ia tak akan dapat mencukupi kebutuhannya. Keterpaksaan membuatnya berjuang keras mendapatkan apa nan diinginkannya. Tanpa perjuangan, ia akan wafat kelaparan. Orang-orang seperti ini seperti tak pernah kehabisan amunisi melakukan berbagai cara agar dapat berhasil dalam bisnis. Untuk berhasil, mereka pun membuat perencanaan nan matang dan berusaha menjalin kolaborasi dengan orang lain.

Tidak ada bisnis nan dapat dijalankan sendiri. Semua pebisnis membutuhkan orang lain. Tanpa orang lain, mereka akan mati. Bisnis ialah urusan dengan manusia nan penuh dengan perasaan dan emosi. Ketika bisnis ini tak melibatkan emosi, maka bisnis tak akan berjalan lama. Persaingan dalam bisnis juga terkadang sebab adanya gejolak emosi. Oleh sebab itu, pebisnis nan baik ialah orang nan mampu mengendalikan emosinya. Emosi inilah nan akan membuat orang memahami orang lain.

Mereka nan dapat menyadari kalau berusaha mengerti dan memahami ialah satu cara berhasil dalam bisnis, maka mereka akan melakukan banyak hal agar apa nan dilakukan berjalan sinkron dengan rencana. Misalnya, saat membuka huma buat bisnis, silaturrahmi dengan orang di sekitar loka usaha, sangat penting. Kalau tak dilakukan silaturrahmi, dapat saja ada pihak nan tak bahagia dan berusaha buat menghalangi bisnis nan baru akan dijalankan. Halangan ini akan membuat bisnis terhambat.

Malah ada nan hingga menutup bisnis nan baru berjalan sebab tak adanya perencanaan buat merangkul pihak-pihak nan mungkin saja berhubungan dengan bisnis nan akan dijalankan. Usahakan tak ada konkurensi sehingga tak ada masalah nan berkaitan dengan hukum. Bila telah bersentuhan dengan hukum apalagi di Indonesia, urusannya akan lama dan berbelit. Selama adanya proses hukum itu, pengeluaran akan tinggi. Tidak ada nan tak membutuhkan uang dalam setiap tindakan hukum nan ada di tanah air ini.

Pelajari dengan matang apa nan akan dilakukan. Kalau akan berencana merekrut karyawan, sebaiknya mencarinya lewat donasi dari teman ke teman agar ada surat keterangan dan rekomendasi nan dapat dimintai keterangan. Kalau memang mempunyai permodalan nan besar, tak menjadi masalah mengumumkan lowongan pekerjaan nan dibutuhkan. Bila ada dana nan cukup, tak ada salahnya melakukan pengrekrutan dengan melibatkan pihak nan lebih berwenang agar calon karyawan nan didapatkan benar-benar sinkron dengan nan diinginkan.

Sistem penggajian dan fasilitas lainnya buat karyawan juga harus dipikirkan agar tak terjadi demo atau protes kepada perusahaan. Uruan pawung hukum termasuk perizinan nan dibutuhkan juga harus selesai sebelum bisnis beroperasi. Bila tidak, nantinya akan ada sesuatu nan tak diinginkan. Planning dan perencanaan dalam bisnis ini memang harus rapi dan bagus. Semua perusahaan nan besar melakukan hal nan sama. Mereka membuat planning dan perencanaan nan matang. Kapital nan besar saja belum cukup.

Harus ada banyak hal nan dilakukan sebelum terjun ke global bisnis. Pengetahuan tentang bisnis mungkin dapat didapatkan dari hasil diskusi dengan orang-orang nan berpengalaman, buku-buku, dan hasil dari menghadiri seminar dan konferensi nan menyangkut bisnis. Tetapi pada dasarnya, bisnis ini harus dipelajari dengan terjun langsung ke arena pertarungan dalam global bisnis. Kalau baru teori saja, biasanya belum mendapatkan jiwa bisnis. Setelah terjun langsung, baru akan terasa bagaimana menjalankan bisnis nan sebenarnya.



Tujuan Utama

Tidak ada orang nan bisnis ingin merugi. Semua ingin mendapatkan untung. Kalau tak mempunyai kapital sendiri, maka perencanaan bisnis ini dapat dijadikan seperti proposal buat menarik orang lain terlibat dalam bisnis tersebut. Keterlibatan banyak orang akan semakin membuat semangat melakukan bisnis tersebut.

Selain tujuan primer tersebut, tujuan mempersiapkan business plan ialah buat memperoleh donasi kapital dalam menjalankan bisnis tersebut. Oleh sebab itu, business plan harus dibuat sekomprehensif dan sebaik mungkin agar memudahkan pihak calon pemodal buat memahami dan pada akhirnya memutuskan buat menanamkan modalnya pada bisnis nan akan Anda jalankan. Kalaupun tidak, business plan itu akan digunakan buat mendapatkan kapital dari orang lain atau bank.



Komponen Standar

Berikut ini ialah beberapa komponen baku business plan.

Deskripsi Perusahaan
Pada bagian ini, cantumkan nama, slogan, logo, struktur, deskripsi, dan lokasi bisnis anda. Paparkan juga secara singkat alasan berdirinya bisnis Anda, posisi di dalam pasar, pembiayaan modal, dan proyeksi finansial. Indikator finansial nan digunakan tak usah terlalu banyak. ROI (return on investment) dan PP (payback period) sudah cukup buat menggambarkan kinerja bisnis Anda.

Latar Belakang
Paparkan pada bagian ini, situasi dan kondisi apa nan mendorong Anda mendirikan bisnis tersebut.

Tujuan Bisnis
Jelaskan secara singkat namun jelas visi dan misi bisnis Anda. Visi ialah sesuatu nan ingin Anda capai di masa depan. Sedangkan misi ialah cara-cara buat mencapai visi tersebut. Kalimat visi hendaknya kalimat nan berisi impian besar, seperti ‘Menjadi Penyedia Jasa Internet Terbesar di Dunia’.

Deskripsi Produk dan Jasa
Uraikan secara jelas dan rinci produk dan jasa apa saja nan Anda tawarkan dalam bisnis tersebut. Jelaskan spesifikasi, disparitas antarkategori jika Anda memiliki beberapa kategori produk /jasa, dan terutama jelaskan kelebihan produk /jasa Anda dibandingkan dengan nan sudah ada lebih dulu di pasaran saat ini.

Perencanaan Pemasaran Bisnis
Pada bagian ini, sampaikan bagaimana Anda membagi-bagi segmen pasar, segmen mana nan ditargetkan, dan di mana posisi bisnis tersebut saat ini jika dibandingkan dengan bisnis lain di industri nan sama. Kemudian proyeksikan permintaan pasar akan produk /jasa Anda dalam 5 tahun mendatang. Jabarkan juga asumsi-asumsi (asumsi perekonomian, keuangan, politik, dan lain-lain) nan digunakan dalam membuat proyeksi tersebut.

Proyeksi Keuangan
Pada bagian ini Anda akan lebih banyak menyuguhkan angka. Sampaikan secara jelas dan serinci mungkin mengenai apa saja investasi nan anda butuhkan, bagaimana alokasi biaya dalam bisnis anda, proyeksi rugi-laba, berapa besar kebutuhan dana buat kapital awal nan aman, bagaimana sumber pembiayaan nan anda rencanakan, dan berapa besar NPV (net present value) bisnis Anda.


Jika belum memiliki kemampuan buat mengkalkulasi semuanya, konsultasikanlah dengan kerabat atau teman nan memiliki latar belakang keuangan atau akuntansi. Ingat, kehati-hatian dalam perhitungan proyeksi keuangan akan sangat mempengaruhi keputusan calon pemodal Anda.

Analisis Resiko Bisnis
Paparkan resiko apa saja nan mungkin Anda hadapi, nan berpotensi menghambat atau menggagalkan bisnis tersebut. Semakin jelas penggambarkan resiko bisnis, apalagi jika Anda sudah merencanakan solusinya, berarti sudah paham sahih medan nan bisnis nan akan dimasuki dan sudah siap menjalaninya.

Terakhir nan juga harus disiapkan ialah tampilan fisik dari business plan Anda. Pelajari lebih dulu kepada siapa akan Anda sampaikan business plan tersebut. Kemaslah dengan tampilan nan menarik menurut mereka, bukan menarik menurut Anda. Selamat berjuang membuat Business plan!