Warung Musik - Apa Pun Pilihannya, nan Krusial Tetap Mendengar Musik

Warung Musik - Apa Pun Pilihannya, nan Krusial Tetap Mendengar Musik

Warung musik ? Wah ... wah, ada-ada saja. Ternyata, bukan hanya warteg alias warung tegal saja nan ada ya, sekarang ternyata ada juga warung musik. Seperti banyak diketahui, musik ialah alat nan menyenangkan siapa saja. Musik dianggap sebagai bahasa universal. Mampu menyuarakan hati, enak didengarkan dan dapat menghasilkan. Tidak terbayang andai global tanpa musik, pastinya sepi dan tak menyenangkan.

Dahulu, buat dapat mendengarkan musik, kita membutuhkan alat nan bernama tape . Tanpa alat itu, mustahil kita dapat menikmati musik. Namun, ketika teknologi canggih semakin ditemukan, alat pemutar musik pun bertambah, bahkan bentuk nan menjadi asal musik pun berubah. Dahulu buat mendengarkan musik dibutuhkan kaset, sekarang tanpa kaset pun kita dapat mendengarkan musik.

Zaman semakin maju, file musik sudah dapat diubah menjadi bentuk digital sehingga dapat masuk ke dalam komputer anda, ke dalam Ipod Anda, bahkan ke dalam handphone Anda. Alat buat mendengarkan musik sudah berubah, jeda musik pun semakin dekat dan mudah di dapat. Anda cukup mengunjungi internet terdekat dan di sana, seolah-olah tercipta sebuah “warung musik” dimana anda dapat mendapatkan file musik nan anda inginkan, secara perdeo pula.



Warung Musik Gratis

Berbicara warung, niscaya teringat dengan loka berjualan. Biasanya warung lebih merujuk pada penjualan barang-barang umum. Misalnya warung sembako, warung rokok, warung tegal. Semuanya mengindikasikan penjualan. Hmmm, tapi warung nan satu ini unik juga, namanya warung musik, hanya dapat anda temui di global maya.

Ada banyak sekali blog ataupun web nan mengatasnamakan “warung musik”. Ada nan menggunakan embel-embel gratis. Ada juga nan berbayar. Karena itu ialah warung, maka maksudnya ialah loka di mana sesuatu diperjualbelikan.

Kalau memang diperjualbelikan, kok dapat perdeo sih . Nah, inilah uniknya. Para pengguna global maya, atau netter tentu suka dengan sesuatu nan berbau gratis. Kalau ada kata perdeo niscaya lebih cepat mengundang pengunjung datang. Sama seperti seseorang nan baru membuka warung, mereka akan melakukan segala cara buat dapat mengundang pembeli.

Ada nan memberi insentif misal beli satu perdeo satu. Ada nan sengaja dalam waktu dua hari menggratiskan makanannya. Agar para pelanggan mencoba dulu kuliner di tempatnya, baru setelah menyukai, niscaya akan setia datang sebagai pembeli. Jadi, embel-embel perdeo ialah taktik dagang.

Jualan di global maya sebenarnya gampang-gampang susah. Karena nan dilihat ialah jumlah pengunjung alias ratingnya. Semakin banyak blog atau web kita dikunjungi para netter, rating akan naik dan berimbas pada adsens. Wah, kok muncul kata tak dikenal ya? Yup, inilah daya tarik banyak para bloger nan pengen bisa recehan dari internet. Recehan bukan rupiah lho, tapi dolar.

Bayangkan, kalau recehan sen-sen kemudian jadi dolar, nilainya berapa kalau dirupiahkan? Wajarlah kalau bisnis adsens menguntungkan. Nah, inilah sebabnya banyak blog dan web spesifik nan sengaja memberi embel-embel gratis, termasuk pada warung musik gratisan. Kata perdeo akan memikat para pengunjung. Apalagi dipikat dengan musik-musik terbaru nan lagi in , pastinya tambah banyak pengunjung nan datang melihat-lihat.

Namun, jangan melulu kita melihat sesuatu hanya berdasar ada uangnya atau tidak. Karena ada juga nan sengaja ingin berbagi kegembiraan pada para netter lain. Berbagi situs musik ialah salah satu cara buat dapat berkomunikasi dengan majemuk orang dan juga berbagi kebahagiaan. Jadi, uang tak selalu menjadi faktor seseorang memberikan sesuatu secara gratis. Akhirnya semua kembali pada nan membuat blog atau web itu sendiri.



Pro Kontra Warung Musik di Global Maya

Segala sesuatu nan berhubungan dengan copyright sering menjadi pro dan kontra. Entah itu video gratis, ataupun situs nan memuat perdeo kontens ataupun musik. Musik sendiri ialah karya cipta nan memiliki penciptanya. Sang pencipta karya tersebut tentu berharap konpensasi dari hasil kerjanya berupa rupiah.

Namun, menggratiskan hasil karya cipta akan mengurangi konpensasi nan akan diterima pencipta lagu maupun yangmembawakan lagu. Akibatnya, warung musik-warung musik global maya nan memberikan lagu-lagu berbentuk arsip MP3 secara perdeo dianggap membajak para pemilik lagu. Muncul geliat kemarahan, namun sayangnya. Yang namanya segala sesuatu nan ada di global maya tak mampu dicegah.

Walaupun itu dianggap melanggar hak cipta, sebab belum ada undang-undangnya. Segala sesuatu nan beredar di global maya (selain segala sesuatu nan berbentuk konten pornografi). Namun, di Amerika, sudah ada undang-undang nan melarang menyebarkan konten nan memiliki hak cipta. Kalau ketahuan ada konten tersebut, blog atau pun web nan memuat konten itu akan segera dicabut dan dihapus dari global maya. Undang-undang tersebut menuai banyak kritik.

Karena akan banyak web besar nan akan tergusur dampak undang-undang tersebut, contohnya adalah web wikipedia. Web pengetahuan terbesar dan konten perdeo setara dengan eksiklopedia global maya.

Konten ini dianggap memuat banyak copyright orang-orang dan tak membayar copyright tersebut sehingga terancam akan ditutup. Tampaknya undang-undang tersebut menyebabkan penyempitan penggunaan internet, terutama di wilayah Amerika serikat.

Hmmm, bagaimana jadinya kalau undang-undang itu masuk ke Indonesia. Pastinya bakal melibas abis semua konten warung musik perdeo dan juga konten-konten perdeo lainnya. Pastinya bakal membuat banyak para pemburu gratisan nan akan kecewa.



Warung Musik - Apa Pun Pilihannya, nan Krusial Tetap Mendengar Musik

Bagi Anda nan sangat menghargai copyright dan hasil karya seseorang, alangkah baiknya bila anda mau membeli musik mereka berupa CD aslinya, dan juga mau memasang ringtone mereka, selain anda mendapatkan musik perdeo mereka lewat warung musik gratisan. Dan bagi masyarakat nan belum sadar tentang hak cipta, segera dan secepatnya menyadari, atau musik dalam negeri akan segera mati.

Hak cipta ialah biaya hayati para pemusik nan mencari sesuap nasi dari berkarya. Itu buat para pemusik nan memang ingin mencari penghasilan lewat bermusik. Namun, sekali lagi harus ditekankan, terkadang tak semua orang melihat dan menikmati musik dari uangnya. Ada orang-orang nan menciptakan musik sebab peduli. Itu dapat terlihat dari beberapa blog nan ternyata memuat musik kreasi sendiri nan dikhususkan pada lagu anak-anak.

Mereka dengan sengaja menggratiskan karya mereka sebab rasa peduli. Hal itu diakibatkan minimnya lagu anak-anak sehingga anak-anak lebih banyak mengonsumsi lagu-lagu dewasa dengan tema percintaan, tentu saja itu tak baik buat pertumbuhan mental anak.

Sebab itu beberapa di antara orang-orang nan peduli tersebut menciptakan blog spesifik buat lagu anak-anak dan memberikan fasilitas perdeo pada para mengakses situs mereka. Kepedulian ternyata menciptakan rasa bersama. Oleh karena itu, lahirlah karya nan tulus dan peduli.



Warung Musik nan Serba Musik

Walaupun katanya warung musik, tak selalu web tersebut berembel-embel kata warung musik pada alamat webnya. Mereka akan memilliki majemuk nama web . Tapi intinya, mereka memberikan majemuk jenis musik nan bisa di unduh oleh para pengunjung, mulai dari musik barat, dangdut, sampai musik terbaru.

Bila Anda mengetik kata warung musik pada Google, maka situs pencari ini akan dengan cepat memberikan daftar warung musik-warung musik nan dapat anda kunjungi buat dijelajahi. Intinya, seperti apa pun musik nan anda inginkan. Apa ingin perdeo ataupun berbayar, tetap saja dinamakan warung musik.

Kalau di warteg anda akan puas makan, maka di warung musik anda akan dimanjakan dengan aneka jenis musik. Kalau kesulitan, “mbah” Google akan membantu anda mencarikan warung musik nan cocok dengan selera lagu anda. Cobalah!