Semangat Femina

Semangat Femina

Sangat sporadis wanita usia 35 tahunan tak tahu dengan majalah Femina . Majalah wanita nan telah berusia 40 tahun ini telah menjadi salah satu teman wanita muda dan wanita dewasa setiap minggunya. Kehadiran Femina nan terlahir dari kebutuhan kaum wanita Indonesia akan informasi, telah membuat majalah Femina seolah seperti oase di padang pasir yang gersang.

Para wanita nan haus informasi tentang hal-hal nan ada di sekitarnya itu melalap habis majalah nan penuh dengan gambar latif dan majemuk artikel, terutama nan berkaitan dengan kewanitaan.



Femina - Teman Wanita

Bagaimana Femina tak dikatakan sebagai teman wanita. Pendiri majalah nan diluncurkan pertama kali pada tanggal 18 September 1972 ialah para wanita nan juga haus akan informasi. Widarti Gunawan, Mirta Kartohadipradjo, dan Atika Makarim, merupakan tiga serangkai nan membidani lahirnya majalah nan kini telah pula melahirkan banyak majalah dan tabloid.

Menurut kisah nan dituturkan oleh para penerus majalah Femina , pada saat peluncuran pertama kali itu, harga majalah Femina ialah Rp125. Waktu itu harga itu termasuk cukup mahal karenanya majalah Femina ini ditujukan bagi wanita kalangan menengah. Artikel nan dimuat juga lebih menyasar para wanita dari golongan nan cukup terpelajar dan cukup mapan.

Dari hanya sekadar majalah nan tentunya jangkauannya terbatas (hanya beberapa ribu eksemplar), sekarang majalah Femina mempunyai situs spesifik dan bahkan juga mempunyai akun Facebook di mana Femina dapat membuat status nan berhubungan dengan isi majalah nan sedang beredar.

Femina sangat paham bahwa perubahan zaman harus disikapi dengan perubahan pula. Tidak mungkin sebuah majalah nan awalnya sangat dinantikan dan sangat disuka akan tetap dinanti dan disuka bila tak mampu memenuhi kebutuhan para pembacanya.

Bagaimanapun tak ada seorang konsumen pun nan mau monoton membeli suatu barang hanya sebab adanya ikatan batin dan hanya ingin menolong. Tanpa majalah Femina terus mengikuti arus perubahan gaya hayati dan perubahan cara pandang pembacanya, maka majalah Femina tak akan dapat bertahan hingga sekarang.

Dinamika ini sama persis denga dinamika kehidupan dan siklus hayati seorang wanita nan terus bertumbuh dan berkembang. Hanya wanita nan mampu bertumbuh dan berkembanglah nan akan menjadi tua dengan elegan dan terus berkarya.

Wanita seperti ini tak menjadi tua lalu menjadi nenek nan sangat cerewet. Kecerewetan itu dapat jadi merupakan imbas dari ketidakmampuan menghadapi perubahan nan terjadi pada bentuk fisik dan mental kejiwaan.

Perubahan hormon tubuh wanita setelah manepause juga akan mempengaruhi daya pikir dan daya tahan tubuh wanita. Agar tetap bugar, seorang wanita harus tetap menjaga penampilan dan terus mengisi otaknya dengan berbagai informasi sehat dan bukan sekadar informasi sampah nan akan membuat batinnya tertekan.

Hal ini sangat dipahami oleh majalah Femina . Awak Femina nan kebanyakan para wanita itu sangat paham akan diri mereka sendiri sehingga isi majalah kesayangan para wanita tersebut sesungguhnya tak jauh berbeda dengan apa nan dialami oleh awak majalah Femina .

Tidaklah salah kalau banyak wanita nan berpendapat bahwa dia tumbuh bersama Femina . Apa nan disuguhkan oleh Femina merupakan alur kisah kehidupan. Masalah nan diangkat oleh Femina seolah menjadi bagian dari permasalahannya juga.

Pembahasan dan solusi nan ditampilkan oleh Femina menjadi hal nan sangat dinanti sebagai donasi surat keterangan menyelesaikan masalah tersebut. Ulasan Femina menjadi acuan langkah nan akan diambil dalam setiap rintangan hayati nan ada di depan mata.

Kepercayaan kepada Femina ini tak lahir dari kelatahan dan asal ambil sebab memandang Femina sebagai majalah wanita. Kepercayaan kepada Femina tersebut terlahir sebab Femina tak asal bicara dan asal comot berita.

Femina menggunakan teknik penulisan warta nan berpedoman pada etika jurnalistik. Femina juga menggandeng banyak pakar di bidangnya nan tak hanya berjenis kelamin wanita tapi juga para pria cerdas nan paham tentang masalah-masalah nan berkaitan dengan wanita. Para pakar itulah nan memberikan pandangan bagaimana sebauh masalah dilihat dari sudut pandang secara keilmuan dan teknik pemecahan masalah secara ilmiah.

Keilmiahan ini sangat dibutuhkan oleh para kaum wanita para pembaca Femina yang semakin cerdas dan semakin melek informasi. Tanpa tampil cantik dan cerdas, Femina akan ditinggalkan oleh pembacanya.

Seorang wanita nan mudah terjebak kepada lubang kebosanan akan sangat malas membaca sesuatu nan sudah dia ketahui dengan sangat baik. Tapi kalau sesuatu nan sudah diketahuinya itu diulas dan ditampilkan dengan lebih cantik dan dengan tambahan informasi dari berbagai bidang, maka wanita tersebut tak akan sungkan buat menghabiskan banyak uang buat mendapatkan informasi itu.



Semangat Femina

Femina tak hanya menampilkan gaya berpakaian, ragam masakan, dan cara membesarkan anak. Femina juga mendorong para wanita buat menjadi wanita nan berdikari baik secara finansial maupun secara mental, cerdas, cantik, disiplin, dan memesona.

Setiap tahun, Femina menyelenggarakan majemuk lomba, baik lomba penulisan cerita pendek dan cerita kontiniu maupun lomba nan berkaitan dengan kewiraswastaan. Hadiah nan diberikan juga lumayan besar, berada pada kisaran jutaan rupiah.

Selain hadiah uang itu, tentunya para pemenag akan diliput di majalah nan sudah cukup ternama ini. Ulasan itulah nan akan membuat porto folio para pemenang semakin 'cantik'. Hal ini dapat menjadi batu loncatan buat mengembangan diri lebih lanjut.

Femina sangat peduli dengan perkembangan wanita. Oleh karenanya, berbagai ulasan nan berkaitan dengan pengelolaan keuangan keluarga dan bahkan pengelolaan keuangan perusahaan berskala kecil menjadi suatu obsesi nan sering kali diulas oleh Femina .

Ketika wanita-wanita cerdas telah terlahir, maka generasi berikutnya akan menjadi cerdas juga. Wanita ialah sekolah pertama dan primer bagi anak-anaknya. Itu artinya kalau pendidikan wanita baik, generasi berikutnya akan baik dan bahkan akan semakin baik. Jadi Femina merasa ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan kaum wanita demi pemugaran generasi nan akan datang.

Dengan menjadi wanita pengusaha, wanita menjadi lebih berdikari dibidang finansial. Bila wanita menjadi berdikari secara keuangan, mobilitas wanita tersebut akan semakin luas. Saat geraknya semakin luas, wanita nan lembut ini akan dapat banyak berkiprah di masyarakatnya.

Itu artinya kemandirian wanita tersebut akan berdampak pada lingkungan dan kesejahteraan lingkungan wanita itu sendiri. Dengan demikian, kemiskinan akan bisa teratasi ketika kaum wanita ikut menggerakkan roda perekonomian. Itulah salah satu hal nan diyakini oleh Femina.

Melihat kenyataan wanita nan semakin berdikari itu, bahasan Femina pun tak hanya tentang urusan domestik rumah tangga. Femina juga membahas tentang teknologi dan politik. Seorang wanita nan melek teknologi dan politik biasanya akan mempunyai kepribadian nan kuat dan tak takut buat menghadapi permasalahan nan lebih besar seorang diri sebab dia konfiden donasi dari pihak lain akan datang ketika diri sendiri mau bergerak buat menolong dan berusaha bangkit terlebih dahulu.

Cara pandang wanita cerdas dan terpelajar nan mempunyai banyak pengetahuan itu akan sangat berbeda dengan wanita cerdas tapi belum melek informasi. Femina hadir buat memberikan apa nan dibutuhkan oleh para kaum wanita cerdas tersebut. Femina pun hadir buat lebih mencerdaskan kaum wanita terutama wanita Indonesia.