Ceritakan setiap waktu

Ceritakan setiap waktu



Membentuk anak nan shaleh

Anak shaleh ialah anak dambaan setiap orang tua. Berbagai cara dilakukan agar mempunyai anak nan shaleh. Yaitu dengan cara mendoakan, mengajari dan mengasuh sinkron dengan apa nan pernah dijalankan Rasul dan petunjuk nan didapat dari Al Quran. Anak nan shaleh itu ialah anak nan berakhlak mulia, sinkron dengan ajaran Al Quran dan Al Hadist.

Mengingat anak ialah peniru nan ulung, maka metoda pedagogi dengan cara memberikan contoh berperilaku akhlak mulia sangat dianjurkan. Para guru dan orang tua dirumah wajib menjadi model bagi anak didiknya.

Ada metode nan sangat ampuh buat memberikan contoh berakhlak mulia pada anak-anak, yaitu dengan bercerita. Cerita anak soleh diberikan pada anak-anak agar mereka dapat mengambil hikmahnya dan menjadikan suri tauladan dalam berperilaku.



Cerita anak soleh

Cerita anak shaleh biasanya didapat dari kisah-kidah dalam Al Quran, perjalanan hayati Nabi, dan kisah-kisah sahabat Nabi. Yang niscaya cerita anak shaleh tidak pernah berisikan cerita dusta belaka atau cerita legenda turun temurun.

Cerita anak shaleh ialah cerita non fiksi atau kisah nyata. Selalu mengandung hikmah sebagai media pembentukkan anak-anak shaleh nan berakhlak mulia.
Agar menarik, cerita anak shaleh dsajikan dengan cara :

  1. Tampilan buku nan menarik dari segi fisik. Rona dan ilustrasi nan sangat tepat buat anak, serta bentuk dan ukuran huruf nan ramah pada anak. Dapat juga dengan sampul buku nan eksklusif.
  2. Dibuat dalam bentuk buku berseri, sebab banyak materi nan harus disampaikan dan saling berhubungan satu sama lain. Misalnya seri Kisah 25 Nabi, seri Akhlakul Karimah, dan lain-lain.
  3. Bercerita langsung. Di sini dituntut kepiawaian pembawa cerita agar dapat menarik perhatian anak-anak dan anak-anak bisa mengambil hikmah dari cerita nan disajikannya.


Ceritakan setiap waktu

Cerita anak shaleh kerap disajikan sinkron dengan konteks acara keagaamaan. Misalnya di masjid pada saat bulan Ramadhan, atau pada saat anak-anak belajar mengaji. Padahal cerita itu dapat saja disajikan setiap waktu dimana saja dan kapan saja.

Dengan begitu dapat langsung dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Ini sangat efektif hasilnya. Anak akan dengan mudah mengambil hikmahnya dan menerapkannya dalam kesehariannya.



Memilih buku cerita anak shaleh

Buku cerita anak shaleh banyak beredar di pasaran. Yang perlu kita cermati adalah
• Kebenaran dari isi cerita
• Akibat positif nan dapat diperoleh anak
• Gambar ilustrasi nan ramah buat anak.
• Kesesuaian isi cerita dengan usia si anak
Mungkin ide cerita diambil dari kisah-kisah kaum nan dursila nan ingkar terhadap Allah. Tokoh-tokohnya digambarkan dengan sosok muka nan menakutkan. Anak-anak jadi enggan membacanya.

Atau ada satu peristiwa nan mengerikan agak sadis misalnya. Disini perlu dicermati bagaimana ide ceritanya tetap muncul tapi diungkapkan dengan sehalus mungkin dan tidak perlu digambarkan sebab risi ada imbas samping secara psikis pada anak-anak.

Cermatilah buku-buku cerita anak shaleh nan beredar di sekitar kita. Mungkin perlu juga dilihat dari keberadaan penerbit bukunya dan siapa penulisnya. Lebih baik mencari penerbit nan memang eksis di global Al Islam termasuk global cerita anak shaleh, sehingga isi bukunya dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan suri tauladan bagi anak-anak kita.



Pengajaran Kebaikan dalam Cerita Anak Soleh

Salah satu buku bacaan nan dapat digunakan buat meningkatkan pemahaman anak mengenai kebaikan ialah dengan cerita anak soleh dalam cerita-cerita Islam. Kumpulan cerita seperti itu biasanya berkisah tentang segala sesuatu nan diajarkan oleh nilai-nilai agama Islam dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari umat manusia, khususnya konduite dan pendidikan semasa kanak-kanak.

Cerita-cerita tersebut biasanya disuguhkan kepada anak-anak kecil agar mereka dapat mengenal dan sedikit demi sedikit memahami ajaran agama mereka sejak masih kecil. cerita tersebut juga biasanya mengisahkan berbagai kehidupan para nabi dan rasul tentang berbagai hakikat kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mendengarkan cerita-cerita, anak tak hanya dituntut buat mendengarkan, tapi juga memahami hakikat kisah nan diceritakan oleh orang tua mereka mengenai berbagai kumpulan cerita anak soleh.

Orang tua dapat mengajarkan kebaikan-kebaikan tersebut dengan membacakan cerita anak soleh sebelum tidur malam sehingga anak dapat menyerap inti cerita selama masa tidurnya itu. Berikan pula penerangan-penerangan singkat mengenai berbagai hal nan terdapat di dalam cerita dengan bahasa si anak atau bahasa nan dimengerti oleh orang tua dan anak.

Saat tidur, anak akan mengingat dan menyimpan memorinya tentang cerita tersebut sehingga orang tua pun akan lebih mudah dalam mendidik anak sebab si anak sudah mengetahui sedikitnya tentang apa nan diajarkan ibu atau ayah melalui cerita-cerita dan dongeng sebelum tidur. Sebagai contoh, buat mengajarkan kesabaran, Anda dapat menceritakan kisah nabi Muhammad saat menghadapi kaum Quraisy.



Tambahkan Variasi Cerita

Berbagai buku kumpulan cerita anak soleh sepertinya mudah buat didapatkan di toko buku. Orang tua dapat memilih berbagai buku secara bervariasi agar anak tak bosan saat mendengarkan ceritanya. Anda dapat mengambil berbagai macam buku tentang nabi, tentang binatang-binatang, atau tentang kehidupan sehari-hari nan mudah diajarkan kepada anak.

Cerita-cerita tersebut dapat dibacakan secara bergantian dengan cara menanyakan kepada si anak buku atau cerita mana nan sekarang sedang ingin dibacanya. Jika malam ini buku nan dibacakan ialah kisah tentang nabi, maka besoknya Anda dapat membacakan kisah tentang binatang-binatang, dan begitulah seterusnya sampai si anak dapat mengerti apa nan dimaksud di dalam cerita-cerita tersebut.

Pilihlah buku cerita nan bergambar sebab anak akan lebih mudah mengingat sesuatu secara visual dibandingkan dengan hanya emndengarkan atau membaca buku saja. Berikan supervisi dan bimbingan agar apa nan dilihat dari buku sama dengan persespsi nan seharusnya dimiliki oleh si anak mengenai makna anak soleh dan berbagai macam nilai-nilai nan islami.

Waktu nan tepat buat membacakan cerita tersebut memang pada waktu malam hari, yakni sebelum tidur. Namun, orang tua juga dapat menceritakan isi buku kepada anak saat akan makan, belajar, dan beribadah. Sesuaikan isi cerita dengan waktu nan akan dipergunakan si anak sehingga anak dapat langsung menerima cerita tersebut sebagai pesan-pesan nan disampaikan secara tak langsung kepadanya.

Cerita-cerita seperti itu tentu saja diharapkan dapat memberikan pengetahuan sekaligus peningkatan kreativitas dan spiritual anak sehinga anak akan lebih mudah menyerap sesuatu, menangkapnya, dan mengaplikasikan ajaran agama dengan baik meskipun ketika ia sudah beranjak dewasa atau remaja.

Dengan cerita nan dianggap menarik, si anak juga biasanya akan melakukan perbuatan nan juga dilakukan si tokoh dalam cerita nan disenanginya itu. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua sebaiknya juga bertanya kepada anak tokoh mana nan paling disukainya sehingga Anda dapat melihat perkembangan kepribadian anak melalui tokoh dalam cerita tersebut.

Dengan membacakan cerita seperti ini, anak tak hanya mendapatkan peningkatan pengetahuan, wawasan, dan majemuk hal nan dimaksudkan buat meningkatkan kemampuan akademik, tapi juga buat meningkatkan kemampuan afektif sehingga ia dapat lebih mudah memahami kehidupan dari segi afektif.