Pengertian Informasi dalam Fungsi dan Manfaat

Pengertian Informasi dalam Fungsi dan Manfaat

Shannon dan Weaver [1949] didukung analisis tripartit mengenai informasi menjelaskan mengenai pengertian informasi , yakni:

  1. Masalah teknis nan berkaitan kuantifikasi informasi;
  2. Masalah semantik berhubungan dengan makna dan kebenaran; dan
  3. Apa nan disebutnya masalah "berpengaruh" tentang akibat dan efektivitas informasi tentang konduite manusia, nan menurutnya harus memainkan peran nan sama pentingnya satu sama lain.

Luciano Floridi memberikan pengertian informasi nan juga menjelaskan bahwa informasi ialah sebuah labirin konseptual. Yang dia maksudkan sebagai labirin konseptual, informasi merupakan kerangka pemahaman nan tak dapat dibentuk suatu pemandangan umum, tentang apa itu informasi. Melainkan melalui pemahaman nan lainnya, nan mendukung tentang pengertian informasi itu sendiri.

Misalkan, pengertian informasi sebagai bentukan dari pelbagai data. Pengertian informasi sebagai bentukan dari lingkungannya, pengertian informasi sebagai isi dari suatu kode semantik, atau pengertian informasi sebagai komunikasi data.



Pengertian Informasi Sebagai Paket dari Data

Istilah data atau informasi sering kali digunakan secara bergantian. Ada nan menyebut data, padahal informasi. Sebaliknya, ada nan mengatakan informasi padahal itu data. Oleh sebab itu, sebelum penulis menjelaskan arti informasi, akan dijelaskan terlebih dahulu arti data. The Liang Gie menjelaskan bahwa “Data atau bahan keterangan ialah hal, peristiwa atau fenomena lainnya apa pun nan mengandung suatu pengetahuan buat dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan. Data ialah ibarat bahan mentah nan melalui pengolahan eksklusif lalu menjadi keterangan”.

Sementara itu, S. P Siagian menjelaskan arti data dan pengertian informasi, yaitu: “Ada disparitas konsepsial nan cukup prinsipil antara data dan informasi. Disparitas nan biasanya dibuat ialah dengan mengatakan bahwa data ialah “bahan baku” nan harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Disparitas ini krusial buat disadari oleh sebab sesungguhnya data tak mempunyai nilai-nilai apa-apa buat mengambil keputusan. Hanya informasilah nan mempunyai nilai, dalam arti bahwa informasi akan memudahkan seseorang pimpinan buat mengambil keputusan.

Jelaslah bahwa data merupakan sumber, pengertian infomasi merupakan bahan informasi, dan dengan sendirinya erat hubungannya dengan informasi. Didalam klipping, data tersebut merupakan sumber informasi, yaitu dalam hal ini diambil dari berbagai media cetak, sejalan dengan itu, agar data itu menjadi informasi nan bermanfaat bagi para pemakai jasa layanan informasi, data tersebut harus diproses terlebih dahulu melalui suatu penyeleksian nan cermat dengan memperhatikan antara lain, faktor-faktor kemutakhirannya, relevansinya, kebenarannya, dan seterusnya.

Data nan diproses, menjadi informasi atau tetap data, jika menjadi informasi, ini berarti bahwa data tersebut diperlukan buat sesuatu kegiatan. Bila data itu tetap data, simpanlah ia ke dalam penyimpanan. Data yangdikumpulkan bersama-sama dengan data nan disimpan terlebih dahulu pada suatu ketika akan dikeluarkan sebab dibutuhkan. Sejalan dengan apa nan telah dikemukakan diatas, maka menurut Gordon B. Davis nan dikutip oleh Onong UE mengatakan bahwa pengertian informas i adalah, “Informasi ialah data nan telah diproses ke dalam bentuk nan mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai konkret dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”. (Effendy, 1989 )

Jadi, bisa diambil konklusi bahwa pengertian informasi itu sangat erat hubungannya dengan data. Informasi itu berasal dari data. Data merupakan bahan mentah nan mengalami pengolahan dan pemrosesan, diolah dan diproses dalam format tertentu, nan memberikan arti kepada nan menerimanya dan dalam proses pengambilan keputusan.



Pengertian Informasi Sebagai Isi dari Suatu Kode Semantik

Ketika data telah terbentuk dan dipahami, hasilnya dikenal sebagai isi dari semantik (Bar-Hillel dan Carnap, 1953). Pengertian informasi, dipahami sebagai isi semantik, datang dalam dua varietas utama: faktual dan instruksional. Dalam contoh kita, seseorang dapat menerjemahkan lampu merah di jalan raya berkedip ke konten semantik dalam dua pengertian, yaitu:

  1. Sebagai bagian dari informasi faktual, mewakili fenomena bahwa terdapat prosedur eksklusif nan membuat si lampu merah berkedip.
  1. Sebagai bagian dari informasi instruksional, menyampaikan perlunya tindakan tertentu, misalnya, Anda harus berhenti.

Pengertian Informasi sebagai suatu penanda kode semantik, dalam perihal informasi faktual, dapat dipahami sebagai empiris nan berjalan dalam lingkungan bagaimana informasi itu dipahami. Bagaimana riilnya, dalam parting-parting tertentu. Yang semacam ini seperti menjelaskan bahwa Laptop itu benda plastik. Parfum itu merupakan campuran bahan kimia. Pesawat terbang itu merupakan alumunium dengan berat tertentu. Karena memang demikianlah faktanya. Demikianlah apa nan telah menjadi bagian dari apa nan dipelajari manusia dalam kaitan partisif.

Sebaliknya, pengertian informasi intruksional, merupakan pengertian informasi nan menjelaskan bahwa informasi merupakan suatu pemilahan kode-kode transaksional. Bersifat konotatif, dan merupakan bagian dari mitos pula. Dalam hal ini ialah kesepakatan umum, bahwa suatu muatan informasi akan di maknai sinkron sebagai kode bersama. Seperti, kecantikan itu ialah memoles bedak, merapihkan alis, memakai pewarna bibir, dan seterusnya.

Dalam sisi lain, kode bersama ini, dapat dilanggar kesepahamannya, dalam arti nan diinformasikan demikian, dapat tertolak oleh mereka nan tak menjadi bagian dari kesepakatan. Misalkan dalam debat agama. Suatu pemuka agama eksklusif berdebat tentang fungsi dari ibadat, bahwa beribadat itu harus ke masjid, sementara pemuka agama lain menuturkan bahwa Ibadat kepada Tuhan itu harus ke gereja, satu dengan nan lainnya dapat berbeda muatan informasis. Karena kodenya berbeda, maka akan sulit dicarikan kesepahaman dari informasi nan masing-masing berikan.



Pengertian Informasi dalam Fungsi dan Manfaat

Pengertian informasi dari sudut pandang fungsi informasi cukup beraneka ragam bergantung khasiatnya bagi setiap orang nan kebutuhannya berbeda-beda. Dilihat secara lebih jauh, fungsi informasi terus berkembang sinkron dengan bidang garapan nan dibutuhkannya. Namun setidaknya nan primer ialah sebagai data dan fakta nan bisa membuktikan adanya suatu kebenaran.

Sebagai penyalur hal-hal nan sebelumnya masih meragukan, sebagai prediksi buat peristiwa-peristiwa nan mungkin akan terjadi pada masa nan akan datang. Informasi itu banyak fungsinya, tak terbatas pada salah satu bidang atau aspek saja, melainkan menyeluruh, hanya bobot dan khasiatnya saja nan berbeda sebab disesuaikan dengan kondisi nan membutuhkan. Fungsi primer informasi menurut Bruch dan Stractes dalam bukunya “Information System : Theory and Practice” seperti nan dikutip oleh Moekijat, yaitu:

  1. Menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi.
  1. Mengurangi keanekaragaman.
  1. Mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian buat menyebabkan diambilnya suatu keputusan nan baik.
  1. Memberikan standar-standar, aturan-aturan, dan aturan-aturan keputusan buat penentuan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan kontrol.

Informasi nan diperoleh bisa mengurangi ketidakpastian bagi khalayak nan menerimanya sehingga bisa mengambil keputusan. Seperti nan dikemukakan oleh Gordon B. Davis nan dikutip oleh Widyahartono bahwa informasi mengurangi ketidakpastian. Ia mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil nan diharapkan oleh pengambil keputusan saat ini atau mendatang. (Widyahartono, 1992)

Alasan buat mendapatkan informasi ialah buat mengurangi ketidakpastian atau keanekaragaman sebagai mana nan dimaksudkan dihubungkan dengan sejumlah alternatif-alternatif mungkin terkandung dalam suatu berita, jadi mengurangi ketidakpastian dan keanekaragaman sama dengan mengurangi jumlah alternatif nan mungkin banyak informasi dalam warta tersebut.

Pada umumnya, banyak bagian informasi nan mungkin berguna dan dengan cara apa saja bisa mempengaruhi tanggapan si penerima informasi dalam situasi tertentu. Beberapa pengertian informasi bisa berasal dari pengamatan perseorangan; kelompok; beberapa informasi lainnya berasal dari luar seperti majalah-majalah, surat kabar, dan lain-lain.