Budidaya Jamur Tiram

Budidaya Jamur Tiram

Bagi Anda nan suka mengkonsumsi jamur, maka jamur tiram bukanlah jamur nan asing buat Anda. Jamur tiram merupakan salah satu jamur nan dapat dikonsumsi oleh manusia, selain jamur kuping, jamur kancing, dan jamur merang.

Permintaan konsumsi jamur tiram nan kian meningkat dari tahun ke tahun, membuat budidaya jamur tiram menjadi huma wirausaha nan lumayan menjanjikan. Asalkan Anda mengetahui proses budidaya jamur tiram tersebut serta huma pemasarannya.



Lingkungan Budidaya Jamur Tiram

Untuk memulai usaha budidaya jamur tiram, tidaklah sulit. Anda hanya membutuhkan huma nan dapat digunakan buat memproduksi jamur tiram. Sebaiknya huma nan Anda miliki bersifat tertutup, cukup lembab dengan kondisi lingkungan nan sejuk.

Biasanya pembudidaya jamur tiram menggunakan ruangan nan berdinding bambu. Suhu nan biasa dijadikan patokan buat pertumbuhan jamur tiram antara 19 hingga 22 derajat celcius, sehingga budidaya jamur tiram selalu identik dengan daerah pergunungan dengan udara nan segar. Pembibitan Jamur Tiram

Setelah huma dan ruangan budidaya jamur tiram telah siap, maka proses pembibitan jamur tiram dapat dimulai. Proses pembibitan tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Belilah jamur tiram di toko-toko terdekat atau pasar-pasar di sekitar rumah Anda. Jamur tiram ini Anda gunakan sebagai starter atau bibit awal buat budidaya jamur tiram Anda.
    1. Jemurlah bibit jamur tiram Anda di loka terbuka nan terkena sinar matahari secara langsung, hingga jamur tiram tersebut cukup kering. Perlu Anda ketahui bahwa jamur tiram berkembang biak dengan spora. Spora jamur tiram dapat Anda jumpai di bagian bawah tudung jamur tiram. Spora jamur tiram cukup tahan terhadap kondisi panas. Sehingga Anda tak perlu risi bahwa spora jamur Anda tak tumbuh ketika ditanam.
    1. Hancurkan bibit jamur tiram Anda dengan menggerusnya. Tidak perlu terlalu halus, secukupnya saja. Tujuan dari penggerusan ini ialah mengeluarkan spora dari rudung jamur tiram sehingga lebih mudah tumbuh ketika ditanam.
    1. Siapkan wadah pembibitan jamur tiram berupa kantung-kantung kecil dari plastik, boleh Anda isi dengan sekam (kulit padi) atau dengan limbah pabrik kayu nan berupa serat-serat hasil mutilasi kayu nan digergaji. Rapatkan kantung tersebut namun biarkan ujung kantung-kantung tersebut dalam posisi terbuka. Posisi terbuka ini dimaksudkan sebagai loka pertumbuhan jamur tiram, sehingga jamur tiram mudah dipanen.
    1. Masukkan bibit jamur tiram nan telah Anda gerus ke dalam kantung-kantung plastik nan telah Anda siapkan. Tempatkan kantung-kantung plastik dengan bibit jamur tiram tersebut ke dalam loka pembibitan jamur tiram di huma nan sudah dikondisikan. Usahakan posisi kantung jamur tiram Anda tak terkena cahaya matahari secara langsung. Ini akan mengurangi kelembaban kantung dan berakibat keringnya kantung plastik nan Anda miliki. Sehingga jamur tak mampu tumbuh dengan optimal.
    1. Semprotlah kantung-kantung plastik Anda dengan air secukupnya, setiap hari. Sehingga kondisi kantung-kantung plastik Anda selalu basah dan lembab. Perlu diingat, basah nan dimaksudkan ialah kantung Anda memiliki butri-butri air nan kecil. Tidak perlu Anda semprot hingga kantung Anda tergenang air.
    1. Sekarang Anda tinggal menunggu tumbuhnya jamur tiram hasil budidaya Anda sendiri.

      Anda dapat memulai budidaya jamur tiram Anda hari ini. Siapa tahu kesuksesan Anda dalam berwirausaha berada di dalam spora jamur tiram.

      ***

      Budidaya jamur tiram memang saat ini banyak diminati. selain mudah dilakukan, budidaya jamur tiram juga menghasilkan laba nan menggirukan. Nama jamur tiram ( Pleurotus ostreatus ) belakangan ini populer sebagai salah satu komoditi pangan. Tidak sulit mengenali jenis jamur ini sebab cirinya nan khas, dengan tubuh buah berwarna putih krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran menyerupai cangkang tiram.

      Permukaan jamur agak licin dengan diameter 5-20 cm dengan tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Jamur tiram berkembang baik di hutan pegunungan beriklim sejuk. Biasanya tumbuh menumpuk pada batang pohon lapuk atau pokok pohon besar.



      Budidaya Jamur Tiram - Kandungan Gizi

      Jamur tiram ialah makanan sehat dengan kandungan nutrisi, protein, vitamin, mineral, dan zat besi. Dengan kandungan protein rata-rata 3.5-4% dari berat basah, dua kali lipat lebih tinggi dari asparagus dan kubis. Jamur tiram juga memiliki kegunaan sebagai obat untuk:

      1. menurunkan kolesterol, lemah jantung, lever, diabetes, dan anemia,
      2. membantu penurunan berat badan, sebab memiliki kandungan serat tinggi dan membantu pencernaan,
      3. antitumor dan antioksidan, sebab mengandung senyawa pleuran, polisakarida, khususnya Beta-D-glucans,
      4. antivirus, antitumor, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
      5. menghasilkan enzim hidrolisis dan oksidasi,
      6. membunuh nematode.


      Budidaya Jamur Tiram

      Saat ini, budidaya jamur tiram telah berkembang menjadi lapangan usaha baru nan menjanjikan. Banyak petani di pedesaan nan memperoleh penghasilan tambahan melalui budidaya jamur ini.

      Budidaya jamur tiram ialah budidaya nan mempunyai beberapa keunggulan dan kemudahan dalam hal proses budidaya jamur tiram itu sendiri sampai menjadi sebuah usaha sampingan nan bisa berupa usaha ekonomi skala kecil, menengah dan besar (industri). Cina, belanda, Spanyol, Prancis, Belgia dan Thailand , ialah negara-negara nan sudah mengembangkan budidaya jamur tiram sebagai agrobisnis nan diandalkan dan diunggulkan. Selain itu, negara-negara tasdi ialah produsen jamur terbesar di dunia.

      Jika berminat menajani usaha budidaya jamur tiram, hal primer nan harus Anda penuhi yaitu membuat dan menjaga kondisi lingkungan pemeliharaan ( cultivation ) sebagai syarat pertumbuhan jamur tiram. Hal lain nan juga krusial saat menekuni budidaya jamur tiram ialah menjaga lingkungan pertumbuhan jamur tiram agar terbebas dari tumbuhan pengganggu atau mikroba lainnya. Tidak sedikit pelaku usaha budidaya jamur tiram menemukan baglog (kantong buat media budidaya jamur tiram) ditumbuhi banyak tumbuhan lain selain jamur tiram. Penyebabnya ialah sterilisasi nan tak baik dan lingkungan nan kurang kondusif.

      Hal-hal nan harus dieprsiapkan saat akan melakukan budidaya jamur tiram ialah pemeliharaan atau penanaman jamur tiram (persiapan wahana produksi serta tahapan budidaya jamur tiram). Tahapan ini ialah sebuah proses budidaya jamur tiram dari awal pembuatan media sampai termin pemanenan jamur tiram. Jika tak ingin rumit menyemai benih, para pelaku usaha budidaya jamur tiram bisa membeli baglog nan telah dilengkapi dengan benih jamur tiram dan sudah siap dibudidayakan.

      Jika Anda tertarik buat menekuninya, perlu Anda perhatikan kiat-kiat berikut ini.



      1. Menyiapkan Media Tanam nan Baik

      Media tanam nan digunakan dalam budidaya jamur tiram umumnya jerami dan serbuk gergaji. Tidak semua jerami baik buat budidaya jamur tiram. Yang paling baik ialah jerami keras, sebab mengandung banyak selulosa nan diperlukan oleh jamur. Untuk menghasilkan jamur tiram nan berkualitas baik, perhatikan kiat-kiat berikut ini:

      1. Pilih jerami nan higienis dan kering. Jangan menggunakan jerami nan sudah membusuk sebab akan memungkinkan tumbuhnya jamur jenis lain.
      2. Potong jerami menjadi berukuran 1-2 cm, kemudian direndam semalaman. Setelah itu ditiriskan.
      3. Campurkan dedak dan kapur dengan jumlah cukup pada media tanam jerami. Dedak berfungsi meningkatkan nutrisi media tanam, sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen. Sedangkan kapur merupakan sumber kalsium dan berfungsi mengatur pH.

      Selain jerami, media lain nan digunakan sebagai media tanam jamur ialah serbuk gergaji. Ada pula nan menggunakan alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, dsb. Tapi, dari sekian banyak media tanam, nan paling baik ialah jerami dan serbuk gergaji.



      2. Proses Pembungkusan

      Setelah media tanam disiapkan dengan baik, langkah selanjutnya ialah membungkus media tersebut menggunakan plastik-plastik kecil. Isi ¾ plastik dengan media tanam, dan sisakan ¼ bagiannya. Sebagai campuran bisa ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15: 5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam.



      3. Sterilisasi

      Sterilisasi bertujuan menekan pertumbuhan mikroba lain nan dikhawatirkan menghambat pertumbuhan jamur. Caranya dengan memanaskan baglog menggunakan air pada suhu 95-120 °C.



      4. Inokulasi dan Inkubasi

      Lakukan inokulasi atau penularan miselium dari bibit ke media tanam, setelah baglog nan sudah disterilisasi didiamkan selama beberapa hari. Perlu diperhatikan bahwa proses inokulasi harus dilakukan dengan steril. Inkubasi ialah proses penumbuhan miselia jamur. Pada proses ini, suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi nan stabil dan rendah cahaya. Barulah setelah baglog berwarna putih merata, kira-kira setelah 40 hari, baglog dipindahkan ke kumbung. Di loka nan minim cahaya, miselia jamur lebih cepat berkembang. Tapi, pada masa pertumbuhan badan buah, jamur memerlukan rangsangan sinar, dan justru tak dapat tumbuh pada loka nan sama sekali tak ada sinar matahari.



      5. Pemanenan Jamur

      Pemanenan jamur biasanya sekitar 30 hari sejak inkubasi, dan dilanjutkan dengan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari sekali. Jamur nan sudah siap panen harus segera dipanen. Kalau tidak, kualitas jamur akan memburuk. Saat panen, bersihkan jamur dari kotoran nan menempel, buat meningkatkan daya tahan jamur. Dalam kondisi baik, jamur dapat bertahan 1-2 minggu dengan penyimpanan freezer atau kulkas. Dan kalau menghendaki dikeringkan, jamur dijemur selama kurang lebih 5 hari.



      6. Memasarkan Jamur

      Agar jamur segera terdistribusi dengan baik, setiap petani harus menjalin interaksi nan baik dengan pasar dan konsumen. Karena itu, sangat krusial bagi petani buat membangun komunikasi dan jaringan seluas-luasnya berkaitan dengan pemasaran ini.



      Budidaya Jamur Tiram - Bisnis Sampingan

      Salah satu alternatif bisnis sampingan nan dapat dijalankan di rumah ialah budidaya jamur tiram. Budidaya jamur tiram ialah usaha nan sifatnya sampingan sehingga mudah dilakukan dengan sedikit kapital nan diperlukan. Meskipun termasuk bisnis sampingan, budidaya jamur tiram ternyata menghasilkan laba nan besar jika ditekuni dengan sungguh-sungguh.

      Kenapa budidaya jamur tiram dianggap usaha sampingan nan menguntungkan? Jawabannya ialah sebab jamur tiram termasuk salah satu komoditi nan banyak digemari majemuk masyarakat, mulai kelas bawah sampai kalangan atas. Oleh sebab itulah, bisnsi budidaya jamur tiram sangat potensial mendatangkan uang.

      Berikut alasan kenapa banyak orang menekuni bisnis budidaya jamur tiram.

      1. Budidaya jamur tiram dijalankan hanya bermodalkan limbah organik nan sangat banyak dijumpai di sekitar lingkungan, murah, dan mudah didapat.
      1. Modal buat memulai budidaya jamur tiram cukup kecil dan terjangkau sehingga dapat dijalankan oelh siapa saja.
      1. Lahan nan diperlukan buat memulai usaha budidaya jamur tiram tidaklah luas, cukup dengan luas huma 100 mater persegi. Luas huma ini mampu menampung sekitar 7500 baglog dengan estimasi penghasilan sebesar Rp20.000 per hari.
      1. Budidaya jamur tiram bersifat fleksibel sehingga bisa dilakukan kapanpun, di manapun, dna oleh siapapun. Bisnis budidaya jamur tiram juga bisa dijalankan dalam skala kecil (rumah tangga), menengah, ataupun dengan memakai teknologi modern.

      Selamat mencoba!