Saung Angklung Mang Udjo - Berbagai Kegiatan dan Pertunjukan

Saung Angklung Mang Udjo - Berbagai Kegiatan dan Pertunjukan

Pernahkah Anda mendengar lagu "Bohemian Raphsodya" atau "We Are The World" nan dimainkan dengan instrumen angklung? Hmm niscaya unik dan cantik. Saung angklung Mang Udjo ialah satu-satunya sanggar kesenian angklung terbesar di Indonesia nan terus berjaya hingga kini dan telah dikenal di seantero negeri bahkan hingga ke mancanegara.

Jika Anda sedang berada di kota Bandung, Jawa Barat, jangan lewatkan kesempatan mengunjungi Saung angklung Mang Udjo di kawasan Padasuka. Di sana setiap harinya tak pernah sepi dengan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara juga anak-anak nan rajin berlatih angklung atau malahan menikmati pertunjukan angklung nan dimainkan oleh anak-anak kecil nan terampil itu.

Mengunjungi saung angklung Mang Udjo sungguh menyenangkan. Hal itu sebab selain Anda bisa memperoleh hiburan dari mendengarkan suguhan hiburan permainan angklung, Anda juga bisa belajar membuat angklung sendiri. Loka ini sangat cocok buat dijadikan loka liburan. Semua orang niscaya bahagia jika berada di loka ini. Hal itu sebab suasananya mirip dengan suasana pedesaan nan nyaman dan penuh ketenangan.

Pengelola saung angklung mang Udjo telah sukses menjaga keberadaan loka ini, sehingga sampai sekarang pun saung Angklung Mang Ujo ini tak pernah sepi dari nan namanya pengunjung. Anda pun wajib mengunjungi loka wisata nan ada di kota Bandung ini, terutama pada saat liburan.



Saung Angklung Mang Udjo - Berawal dari Kecintaan terhadap Musik dan Budaya Sunda

Udjo Ngalagena ialah seorang putra tanah Pasundan nan sangat mencintai budaya Sunda, khususnya dalam bidang kesenian. Talenta dan kecintaannya pada budaya dan kesenian Sunda telah diperlihatkan sejak kecil. Udjo ialah anak keenam dari pasangan Bapak Wiranta dan Ibu Imi nan lahir pada tanggal 5 Maret 1929.

Udjo kecil mulai mempelajari angklung sejak usia dini. Dua tangga nada dasar nan dipelajarinya ialah diatonik dan pentatonik nan membuatnya mudah mempelajari berbagai jenis musik, baik tradisional hingga lagu-lagu Barat. Oleh sebab kepiawaiannya memainkan angklung, Udjo kemudian diminta buat mengajar kesenian di beberapa sekolah di kota Bandung.

Udjo dikenal sebagai sosok nan gigih dan bersemangat buat terus belajar, maka tidak heran jika ia berguru langsung pada para maestro kesenian di tanah Pasundan. Para 'guru besar' nan membantu Udjo berkembang itu, antara lain Mang Koko sang maestro kecapi, Rd. Machyar Angga Kusumahdinata sang maestro gamelan, danDaen g Soetigna nan merupakan pencipta angklung diatonik. Daeng menaruh hati pada anak didiknya ini, sehingga ia menunjuk Udjo sebagai asistennya dan memberi mandat pada Udjo buat memimpin sebuah pertunjukan musik sebagai wakilnya.

Bersama sang istri, Uum Sumiati, Udjo kemudian membangun sanggar kesenian nan diberi nama Saung Angklung Udjo atau nan disingkat SAU pada tahun 1966. Kesepuluh anak mereka ternyata juga memiliki gairah nan sama terhadap angklung, sehingga Saung Angklung Mang Udjo hingga kini terus dikelola dan dikembangkan oleh kesepuluh anak-anak Udjo.

Mang Udjo nan lengendaris itu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa pada tanggal 3 Mei 2001 nan tentunya menorehkan duka mendalam bagi negeri sebab kehilangan salah satu putra terbaiknya. Namun, segala perjuangan Udjo dalam melestarikan kesenian dan budaya Sunda tak berakhir sebab kesepuluh anak-anaknya masih setia buat meneruskan perjuangannya dan justru membuat Saung Angklung Mang Udjo ini semakin berkembang dan bertambah besar.



Saung Angklung Mang Udjo - Sanggar nan Atraktif dan Mendidik

Anda dapat menemukan sanggar angklung Mang Udjo di Jalan Padasuka no 118, Bandung Timur. Anda akan menemukan sensasi tersendiri ketika berkunjung ke sana. Seolah Anda akan dibawa ke perbedaan makna pedesaan tanah Parahyangan nan khas di huma seluas kurang lebih 2 hektar ini. Meskipun lokasi sanggar tersebut berada di antara padatnya pemukiman penduduk, namun di kompleks Saung Angklung Mang Udjo nan tertata apik dengan arsitektur etnik Sunda nan cantik dan halaman-halaman nan luas, akan membuat siapapun merasa seolah kembali ke desa.

Di kompleks sanggar itu, Anda akan menemukan gedung pertunjukan nan terbuka, bengkel pembuatan dan penyimpanan angklung, serta ruang display loka Anda dapat membeli angklung dan berbagai macam souvenir khas Sunda. Huma nan luas dengan pepohonan bambu nan rindang di sana-sini membuat perbedaan makna pedesaan semakin kuat terasa. Belum lagi alunan musik angklung nan dapat Anda dengar setiap saat di kompleks ini, dijamin membuat Anda betah berlama-lama di sini.

Di kompleks sanggar seni Udjo ini pengunjung dapat belajar bermain angklung dan bahkan ikut terlibat dalam pembuatan alat musik berbahan dasar bambu ini. Selain itu, suguhan pentas seni nan dipersembahkan anak-anak kecil nan menjadi anak didik sanggar anglung Udjo juga pastinya akan membuat kunjungan Anda terasa sempurna.



Saung Angklung Mang Udjo - Berbagai Kegiatan dan Pertunjukan

Saung Angklung Mang Udjo menyediakan berbagai macam kegiatan nan dapat diikuti pengunjung dan juga berbagai pertunjukan nan dapat dinikmati. Jadi jika Anda berkunjung ke sana, Anda tak hanya berjalan-jalan melihat-lihat dan pulang, tapi Anda akan benar-benar diajak terlibat dalam gairah berkesenian para penghuni sanggar.

Dua paket kegiatan dan pertunjukan nan disediakan, yaitu paket pertunjukan internal dan paket pertunjukan eksternal. Pertunjukan internal terdiri dari beberapa pilihan, yaitu pertunjukan bambu petang, setengah hari di Saung Angklung Udjo, Sehari di Saung Angklung Udjo, dan Workshop Angklung Udjo. Sementara itu, pertunjukan eksternal memiliki beberapa pilihan yaitu paket Iwung Awi, Gombong, Arumba, dan pertunjukan khas Sunda nan lain.

1. Pertunjukan Internal