Manfaat Sekolah Balita

Manfaat Sekolah Balita

Bagi orangtua, urusan anak menjadi urusan nan diletakkan pada prioritas pertama dalam kehidupannya. Terutama buat masalah pendidikan. Semahal apapun jika hasilnya menjanjikan buat mendidik anak menjadi baik, pintar, sholeh, dan aktif maka biaya tidak jadi masalah. Bahkan, di Jambi ada sekolah balita nan biayanya lebih mahal daripada kuliah. Saat ini, telah tersedia sekolah balita buat menunjang pendidikan anak usia dini (PAUD).



Konsep Belajar di Sekolah Balita

Bukankan sekolah identik dengan belajar? Sementara global anak apalagi balita (bawah lima tahun) ialah dunianya buat bermain, bermain, dan bermain. Belum saatnya pikiran polos balita dibebani dengan belajar semudah apapun materinya dan semenarik apapun metodenya demi menjaga jenjang berpikir manusia normal.

Tapi tunggu dulu, tentunya tak sembarangan sekolah balita didirikan jika materi dan metodenya bermanfaat bagi balita. Sekolah balita didirikan buat membimbing anak dalam global bermainnya, dengan kata lain anak balita belajar dasar-dasar kehidupan, membangun mental ( carracter building ), hubungan sosial, sebenarnya berawal dari global bermainnya.

Pemikiran dan konsep pendirian sekolah semacam ini juga telah mendasarkan diri pada konsep-konsep perkembangan anak. Sekolah seperti ini bertujuan melesatkan potensi anak. Memang banyak orangtua nan berpikiran bahwa buat apa mengirimkan anak ke sekolah sedini mungkin kalau apa nan dipelajari dan nan dilakukan oleh sekolah juga dapat dilakukan oleh orangtua sendiri di rumah?

Tidak ada sekolah buat orangtua dan tak sporadis orangtua tak mempunyai konsep apa-apa dalam mendidik anak-anaknya. Mereka membesarkan anak berdasarkan pengalaman dan insting belaka. Mereka bingung harus mulai dari mana. Mereka tak tahu metode apa nan dipakai agar anak-anak mereka tumbuh menjadi anak-anak nan mereka bayangkan. Di samping kesibukan dalam mencari penghidupan telah membuat para orangtua, terutama orangtua baru nan berusia muda, tak mempunyai waktu dna tak dapat membuat satu metode pendidikan di rumah nan terkonsep dan berkesinambungan sehingga kemajuan anak dapat terukur dengan baik.

Sekolah spesifik buat balita inilah nan memberikan konsep pendidikan kepada anak. Lain bagi orangtua nan mempunyai kemampuan mendidik dan tahu arah mencapai tujuan pendidikan anak-anaknya. Mereka biasanya tahu bagaimana mengarahkan dan memberikan bimbingan bagaimana mencapai tujuan atau sasaran pendidikan bagi anak-anaknya.

Sekolah balita ini akan memberikan bimbingan nan terstruktur sehingga kemajuan dan perkembangan anak dapat dilihat dan dapat diukur. Sekolah seperti ini juga akan mengembangkan pola komunikasi antara pihak sekolah dan pihak orangtua serta memberikan contoh membangun komunikasi antara anak dan orangtua. Tanpa disadari sebenarnya sekolah seperti ini mengajarkan kepada orangtua bagaimana memberikan pendidikan nan tepat kepada anak-anak mereka. Kalau pun harga nan ditawarkan oleh pihak sekolah cukup tinggi, sepertinya hal tersebut seimbang dengan pengetahuan nan didapatkan baik oleh anak sendiri maupun oleh orangtua.



Memilih Sekolah Balita

Sekolah ialah loka buat membina dan membentuk kepribadian seorang anak. Memilih sekolah tak dapat sembarangan. Apalagi bagi balita nan masih dalam lingkup 'Golden Age'. Masa pertumbuhan emas ini ialah masa nan sangat krusial bagi seorang anak. Salah mendidik dan salah memberikan pengaruh kepada balita tersebut, sama dengan menenggelamkan masa depannya.

Hal pertama nan harus dilihat ialah konsep ketuhanan nan ditakini oelh pihak sekolah dan pengajarnya. Konsep ketuhanan ini akan memberikan imbas dan akibat nan tak kecil kepda pola asuh nan diterapkan oleh pihak sekolah. Kata-kata nan digunakan dan tingkah laku nan dilihat oleh anak ketika berada di sekolah,s emua terekam dengan baik di otak anak dan rekaman tersebut akan dibawanya seumur hidupnya.

Pastikan bahwa konsep pedagogi dan konsep pendidikan aqidah nan pertama kali harus didapatkan oleh anak, sejalan dengan konsep aqidah nan dianut oleh pihak sekolah. Jangan sampai orangtua salah pilih. Bagaimana pun, tanggung jawab pendidikan anak berada di pundak orangtua dan bukan di pundak pihak sekolah. Uang dapat dicari. Kehidupan dapat didapatkan. Tetapi keimanan tidak dapat diturunkan. Keimanan itu harus dibentuk dan ditanamkan. Kehidupan anak nan nantinya akan lebih kompleks daripada kehidupan orangtuanya harus dibekali dengan ilmu tentang keimanan sedini mungkin. Kertas putih kehidupan seorang anak harus diisi dengan pemahaman tentang makna dan tujuan kehidupannya terlebih dahulu. Anak harus mengenal Tuhannya.



Manfaat Sekolah Balita

Ada beberapa kegunaan sekolah balita nan mungkin dapat dipertimbangkan oleh orangtua nan memiliki persepsi sekolah balita masih belum krusial saat ini, padahal termasuk golongan keluarga nan taraf ekonominya mapan. Atau bagi orangtua nan sudah berminat, dapat juga memilih sekolah balita nan memiliki SDM, fasilitas, materi, dan metode seperti nan akan dijelaskan. Manfaat tersebut di antaranya:



1. Menanamkan cinta belajar sedini mungkin

Tiap anak balita punya cara belajar masing-masing, namun tiap anak pada dasarnya mempunyai kesamaan, yaitu rasa ingin tahu. Dalam hal ini, proses menikmati belajar harus ditumbuhkan. Pihak sekolah balita cukup tahu bagaimana mengarahkan rasa penasaran anak dengan metode nan terstruktur.



2. Anak balita belajar dengan caranya masing-masing

Menyamaratakan proses belajar anak balita bukanlah hal nan bijak. Anak balita nakal, biasanya dicap susah belajar, padahal dapat jadi cara belajarnya nan berbeda. Pihak sekolah paham sekali bagaimana tata cara penanganan anak dengan kebutuhan spesifik ini. Para pendidik nan terampil dengan pengetahuan nan mumpuni dibidangnya dan dengan kesabaran nan tinggi, tahu bagaimana berinteraksi dengan anak-anak nan mempunyai sifat nan bhineka tersebut.



3. Mengontrol akibat negatif

Dampak hubungan anak balita dengan lingkungannya tidak selamanya baik. Ketika konduite negatif mulai dilakukan anak balita sebagai bagian dari proses peniruan, maka harus segera diluruskan.



4. Rehabilitasi "anak balita istimewa"

Terdapat penanganan spesifik bagi "anak balita istimewa", autis misalnya. Pembinaan nan ekstra menjadi keharusan sebagai termin awal rehabilitasi "anak balita istimewa" ini. Metode di sekolah balita ini bahkan dapat juga diterapkan di rumah sehingga perkembangan anak lebih cepat berdampak baik bagi semua, baik bagi anak maupun bagi orangtua.



5. Konsentrasi kepada barang-barang nan disukai anak balita

Tiap anak balita tertarik kepada benda atau mainan nan berbeda-beda. Biarkanlah ia bermain dan mengenal benda itu sampai puas, selama tak berbahaya.



6. Waktu dan materi nan fleksibel

Meskipun waktu bermain ditentukan, bukan berarti proses bermain dan belajar menjadi kaku. Disamping itu, tutor anak balita perlu memiliki pengetahuan nan luas ketika anak bertanya tentang sesuatu, ia dapat menjawabanya dengan tepat dan mudah dipahami.



7. Anak balita ditemani sepanjang hari

Anak balita selalu ditemani ketika bermain. Akan lebih baik lagi jika mengarahkan anak balita menemukan sendiri jawaban dari permainanya supaya lebih ingat dan paham.



8. Tekanan dari lingkungan diminimalisir

Ini barkaitan dengan mengontrol akibat negatif. Sebenarnya ini ialah peluang buat membangun karakter ( carracter building ) anak balita ketika berinteraksi dengan lingkungannya.



9. Perkembangan anak balita sinkron dengan kemampuannya

Kebebasan anak dalam memilih barang atau mainan kesukaannya sampai puas mengenalinya, membantu anak buat berkembang sinkron dengan kemampuannya.



10. Anak billingual

Sesekali menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing ketika membimbing anak balita akan memberikan pengetahuan bahasa selama tak dipaksakan.



Sekolah Balita - Kualitas dan Biaya

Namun demikian, pemerintah lebih tegasnya Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) jangan tinggal diam sebab tugasnya dalam mendidik bangsa telah dibantu oleh forum partikelir buat mendidik generasi bangsa sedini mungkin. Sangat perlu adanya pengendalian dan cross check terutama dalam hal biaya sekolah balita agar tak terjadi komersialisasi pendidikan.

Pendidikan memang krusial dan memakan biaya nan tak sedikit, oleh sebab itu ekuilibrium antara biaya nan tidak sedikit harus dikompensasikan dengan kualitas. dan fasilitas nan sinkron harga, jangan asal mahal tapi juga berkualitas.