Pembagian Bahasa Jawa

Pembagian Bahasa Jawa

Bahasa Jawa ialah salah satu bahasa komunikasi nan dipergunakan secara spesifik di lingkungan etnis Jawa atau nan dipakai oleh orang dari suku Jawa. Di Indonesia, bahasa ini digunakan oleh orang-orang nan tinggal di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Karena memang etnis jawa kebanyakan tinggal di dua provinsi ini.

Bahasa ini merupakan bahasa pergaulan, hubungan antar personal nan memungkinkan terjadinya transfer informasi sehingga tak ada personal nan ketinggalan jaman. Dan, sebagaimana umumnya, hanya dengan bahasa Anda bisa melakukan komunikasi secara lisan dan tertulis.

Sementara diketahui bahwa di dalam komunikasi berbahasa, Anda akan mendapatkan banyak kata. Kata-kata ini setiap saat selalu mengalami perubahan, baik kuantitasnya maupun pengertiannya. Hal ini sebab bahasa ialah bagian integral dari kehidupan nan sangat terkait kondisinya dengan taraf intelektualitas dan pergaulannya di masyarakat. Apalagi dalam Bahasa orang Jawa ini nan variasi katanya sangat banyak.

Semakin tinggi taraf intelektualitas seseorang, maka semakin banyak kosa kata nan dimilikinya. Begitu juga semakin luas pergaulannya, maka kosa katanya juga semakin banyak. Dan, repotnya, seringkali kosa kata tersebut terbatas pada lingkungan mereka saja. Bahasa orang jawa sering kali dan memang hanya terbatas di lingkungan etnis jawa. Oleh sebab itu, maka perlu dilakukan sesuatu nan memungkinkan pengenalan kosa kata ke masyarakat.



Mensosialisasikan Kosa Kata Kepada Masyarakat

Anda perlu menyadari bahwa Bahasa etnis Jawa memang unik. Pada setiap kata nan dimiliki ternyata memberikan pengertian nan berbeda, atau sebaliknya ada pengertian nan sama tetapi diberikan kata nan berbeda. Tentunya, jika Anda tak memahami bisa menjadikan kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Untuk mencegah kesalahpahaman ini, maka nan harus dilakukan ialah mensosialisasikan setiap kata kepada masyarakat. Langkah pensosialisasian ini bisa dilakukan dengan menyusun sebuah buku spesifik nan terkait dengan kosa kata Bahasa ini. Sebuah kamus atau buku nan membahas tuntas tentang Bahasa orang Jawa dan mengedarkannya buat masyarakat.

Secara bertahap, Anda bisa saja mempergunakan kata-kata Bahasa ini buat beberapa jargon nan terkait dengan masyarakat. Hal ini sangat menguntungkan bagi perkembangan Bahasa ini di lingkungan masyarakat nan heterogen. Bukan berarti Anda menghilangkan peranan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, tetapi setidaknya bisa mengingatkan kembali masyarakat eksistensi Bahasa nan digunakan oleh orang Jawa di lingkungannya.

Apalagi, sekarang ini, etnis jawa sudah tersebar hampir di seluruh bagian wilayah negeri ini. Ini bukan ingin menjawakan Indonesia, tetapi setidaknya hal tersebut merupakan sebuah pertanggungjawaban moral atas eksistensi suku nan ada. Orang jawa sudah ada dimana-mana dan mereka tak boleh kehilangan jati dirinya serta harus bisa menjadi teladan bagi saudara-saudaranya sehingga mampu berkiprah lebih baik buat masyarakatnya.



Perlu Kamus Spesifik Bahasa Jawa

Jika Anda kesulitan mendapatkan arti sebuah kata, maka langkah nan dilakukan ialah mencari buku nan memang spesifik membahas mengenai kata-kata dan artinya. Buku tersebut ialah kamus Bahasa Jawa. Dengan kamus ini diharapkan setiap orang bisa memperoleh informasi secara lengkap mengenai kosa kata Bahasa ini.

Jika selama ini nan diketahui kamus buat Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, maka selanjutnya dengan taraf kepedulian terhadap upaya pelestarian budaya bangsa, kamus Bahasa Jawa akan melengkapi rak buku atau tas buku orang-orang. Dan, setiap saat mereka bisa mencari arti kata nan tak mereka pahami saat berkomunikasi dengan etnis jawa.

Kamus memang sangat membantu dalam memahami masalah bahasa. Dengan kamus, maka bisa mengetahui arti dan beberapa kosa kata nan belum diketahui. Khususnya dalam Bahasa orang Jawa, kamus ini sangat krusial buat membantu Anda menemukan kata-kata sulit nan tak diketahui.

Beberapa contoh kata Bahasa Jawa nan perlu diketahui artinya
Mangan artinya makan,
Turu artinya tidur
Mlaku artinya jalan
Mlayu artinya lari
Ndelok artinya nonton
Ngimpi artinya mimpi
Menek artinya memanjat
Mlebu artinya masuk
Lengo artinya minyak
Brengos artinya kumis
Kulon artinya barat
Wetan artinya timur
Kidul artinya selatan
Lor artinya utara

Anda memang sangat perlu melakukan pengumpulan kata-kata dan memberinya arti dalam Bahasa Indonesia sehingga setiap orang bisa memahami isi dari semua pesan atau kalimat. Bahasa ini memang sangat unik sehingga seringkali menyulitkan banyak orang. Untuk menghindari kesulitan tersebut, maka kamus bisa dijadikan sebagai nara sumber tertulis buat kata-kata Bahasa ini nan mungkin tak dikenal banyak orang.



Pembagian Bahasa Jawa

Bahasa orang Jawa ini termasuk bahasa nan unik dan berbeda dengan bahasa lain nan ada di Indonesia bahkan nan ada di dunia. Dalam bahasa ini terdapat pembagian bahasanya nan dilihat dari siapa nan diajak bicara. Pembagian dalam segmen orang nan diajak bicara ini berdasarkan pada tingakatan mereka dalam hubungannya dengan si pembicaran.

Jadi dalam bahasa ini, terdapat disparitas bahasa nan digunakan dengan melihat siapa nan diajak bicara. Tentu hal ini sangatlah berebda dengan bahasa lain nan ada dimana dalam bahasa lain tetap meggunakan bahasa nan sama buat semua orang nan diajak bicara tanpa melihat bagaimana kedudukan mereka dalam hubungannya dengan si pembicara.

Pembagian bahasa ini sangatlah berkaitan dengan upaya si pembicara buat menghormati orang nan ia ajak bicara. Semakin tinggi penghargaan dan penghormatan nan ingin diberikan oleh si pembicara terhadap orang nan ia ajak bicara maka bahasa nan digunakan akan lebih halus lagi.

Pembagian bahasa ini boleh jadi dikatakan dengan menjadikan bahasa jawa nan halus dan juga bahasa jawa nan kasar. Walau pun sebenarnya arti atau makna nan dikandung oleh bahasa nan diucapkan ialah sama, hanya penggunaan kata-kata dalam bahasnya saja nan berbeda.

Berikut ialah pembagian bahasa jawa:

Bahasa ngoko. Bahasa ngoko ialah bahasa nan digunakan buat berbicara dengan teman sepermainan atau orang nan memilikii tingaktan nan sama dengan si pembicara. Jadi si pembicara tak perlu buat menghormati atau menghargai lebih orang yag ia ajak bicara.

Contohnya ialah kata kamu dalam bahasa Indonesi jika diterjemahkan dalam bahasa ngoko nan dimiliki oleh orang jawa akan menjadi sampean atau koen . Sampean dan koen pun memiliki arti implisit nan berbeda. Sampean akan terdengar lebih halus dan memiliki kesan buat lebih menghormati orang nan diajak bicara. Sedangkan koen terkesan lebih kasar dan lebih sedikit memberikan penghargaan terhadap orang nan diajak bicara.

Bahasa kromo. Bahasa kromo ini digunakan buat berbicara dengan orang nan lebih dihormati oleh si pembicara. Misalnya ialah orang tua, suami dari srang istri, majikan atau orang nan dianggap memiliki kedudukan nan lebih tinggi dibandingkan si pembicara.

Bahasa kromo ini ialah bahasa nan memiliki kesan paling halus dalam bahasa nan digunakan oleh orang jawa. Orang jawa akan memakai bahasa kromo ini buat menunjukkan penghormatan mereka terhadap orang nan diajak bicara.

Contohnya ialah kata kamu. Dalam bahasa kromo, kata kamu akan menjadi panjenengan. Jadi kata ini digunakan daripada kata sampean atau kata koen tadi.

Coba bandingkan bahasa orang jawa ini dengan bahasa lain nan ada di Indonesia atau di dunia. Tentulah tak sama dengan bahasa orang jawa ini. Tidak ada disparitas strata bahasa nan digunakan buat menunjukkan penghormatan dan penghargaan terhadap orang nan diajak bicara.

Sebut saja dalam bahasa Indonesia, kata kamu tetap menjadi kamu buat siapa pun orang nan diajak bicara. Untuk orang tua tetap kamu, buat pacar juga tetap kamu bahkan buat musuh pun juga tetap kamu. Atau dalam bahasa Arab, kata kamu tetapla anta, entah itu dipakai buat berbicara dengan anak, orang tua, musuh atau pun bahkan kepda Rasululloh. Bahkan buat Rasululloh pun bahasa nan digunakan sama tanpa ada disparitas strata nan menunjukkan penghormatan lebih terhadap orang nan diajak bicara.

Sedangkan dalam bahasa orang jawa ini tentulah ada disparitas bahaa nan digunakan berdasarkan tingakatan interaksi nan dimiliki oleh orang nan bicara dan orang nan diajak bicara.

Namun saying, strata bahasa ini sporadis sekali dimengerti dan dipahami oleh banyak orang termasuk orang jawa sekali pun. Karena strata bahasa ngoko dan bahasa kromo ini terkenal memiliki kesan nan sulit dalam bahasa Jawa.