Entri Kata Sederhana dalam Kamus Filsafat

Entri Kata Sederhana dalam Kamus Filsafat

Pernahkah Anda membaca kamus filsafat? Apa nan Anda dapatkan dari membaca kamus filsafat? Jawaban atas dua pertanyaan tadi tentunya akan beragam. Namun, dari keberagaman jawaban nan mungkin diutarakan tersebut, kita dapat tahu bahwa kamus filsafat ini merupakan sebuah kamus nan menarik buat dibaca.

Ya kamus filsafat menyediakan berbagai ilmu nan mungkin belum diketahui khalayak. Tak hanya itu, kamus ini pun tidak hanya membahas definisi, melainkan membahas semua hal nan memiliki kaitan dengan kata nan sedang diulasnya. Kamus filsafat seperti lazimnya kamus-kamus nan lain memiliki abjad berurutan dari entri A sampai Z.

Seperti nan biasa terdapat pada kamus kata, kata masukan atau kata kepala disusun berdasarkan abjad. Sedangkan kelas kata nan dimaksud, ada dalam urutan: kata benda, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata depan, kata sambung, kata seru, kata kerja, kata majemuk.



Perbedaan Kamus Filasafat dengan Kamus Biasa

Sederhananya, apa nan membedakan kamus filsafat dengan kamus nan lain (bahasa misalnya). Kamus filsafat menggunakan istilah filsafat. Jadi, jika kata "mati" dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai terputusnya jasad dari badan dan roh. Maka dalam kamus filsafat istilah "mati" masih dapat dipertanyakan lagi, ke manakah manusia setelah mati? Di manakah rumah bagi jiwa-jiwa sudah mati? Pendek kata, filsafat ialah bertanya sekaligus menggugat.

Sebagian pemula pembelajar filsafat mungkin akan kebingungan dengan istilah filsafat. Karena dasarnya tak diketahui, dengan melihat kamus justru tambah mengetahui, karena di kamus dijelaskan tentang definisi suatu kata. Kamus pulalah nan menuntun kita menemukan akar kata (definisi) dan pengertian nan berbeda-beda.

Misalnya pada kamus bahasa Inggris, kata ring adalah cincin, sedangkan pada kamus istilah teknik ring berarti baut. Begitu pula halnya dengan filsafat. Selain itu di kamus filsafat, kita bukan hanya menemukan akar kata tetapi juga persamaan kata.

Idealnya, Seperti Apakah Kamus Tersebut?

Hal krusial dalam kamus ialah memuat entri tentang definisi kata. Definisi biasa disebut definiens , sedangkan kata nan didefinisikan disebut sebagai definiendum .

Perlunya sebuah definisi kata, lantaran erat hubungannya dengan karateristik kata. Adapun ciri kata sendiri terdiri dari genera (jenis atau spesies)dan differentia (pembeda). Genera ialah kelompok kata dalam makna nan sedekat mungkin. Sedangkan differentia merupakan pembeda kata dengan kata lainnya.



Istilah dan Kajian Filsafat
  1. Filsafat menitikberatkan kepada definisi, istilah, dan pengertian dasar suatu kata.
  2. Filsafat ialah studi pemikiran manusia.
  3. Filsafat tak bereksperimen tetapi beragumentasi.
  4. Filsafat ialah spekulatif, ragu, dan menaruh minat besar terhadap sesuatu.
  5. Filsafat mempertanyakan segala hal, tanpa terkecuali.
  6. Filsafat bisa diklasifikasikan ke dalam filsafat barat, timur, filsafat agama (Islam, Kristen, Hindu, Buddha, genre kepercayaan). Tetapi, kemudian hari sudah tak bisa lagi ditarik garis disparitas antara timur-barat, semua seakan menyatu dan terhubung (online). Artinya, apa nan terjadi di belahan global timur terjadinya di barat, utara-selatan.
  7. Filsafat mempelajari metafisika mengkaji hakikat segala nan ada.
  8. Filsafat mempelajari epistemologi mengkaji sumber-sumber pengetahuan.
  9. Filsafat mempelajari aksiologi mengkaji nilai pada kehidupan.
  10. Filsafat nan bermazhab materialisme berpendapat alam semesta ialah materi (bendawi) tak mengakui spiritualisme. Antagonis dengan idealisme nan berkeyakinan global ialah ide.


Entri Kata Sederhana dalam Kamus Filsafat
  1. A = absolut-aktivisme-antinomi-a priori-a posteriori-atomisme-atribut-axioma
  2. D = dasein-dekonstruktivisme-deduksi-dialektik-Ding an sich- dualisme-darwinis
  3. E = empirisme-epikurisme-epifenomenalisme-epistemologi-estetika-etik-eksistentialisme
  4. F = fenomenologi
  5. H = hedonisme-hermeneutik-historisme-holisme-humanisme-feminisme
  6. I = idealisme-ide-induksi-innatisme
  7. K = kategori-kausalitas-klasifikasi-konseptualisme-konotasi/denotasi-kosmos
  8. L = logika
  9. M = materialisme-metafisika-metodologi-monisme
  10. N = neo-platonisme-nominalisme
  11. O = ontologi
  12. P = pancasila-paradigma-paradox-personalisme-pluralisme-positivisme-postmodernisme-pragmatisme-poststrukturalisme
  13. R = rationalisme-realisme-relativisme-res cogitans/res extensa
  14. S = skolastika-sofisme-stoisisme-substansi-silogisme-sistem-strukturalisme-sosialisme


Beberapa Contoh Definisi dari Entri Kata di Kamus Filsafat

Absolute

Inggris: absolute . Latin: abiolumi . Kata, abiolutus merupakan bentuk partisipium perfek dari kata absohm . Kata kerja absohm merupakan penggabungan dua kata ab yang berarti "dari" dan solivy yang berarti "membebaskan", "menyelesaikan". Mutlak secara harfiah berarti "terlepas dari", "bebas dari". Kata Latin abiolutui berarti pula "yang sempurna" atau "lengkap". Dalam pengertian ini, bila sesuatu disebut absolut, berarti sesuatu itu tak membutuhkan nan lain buat menjadi sempurna.



Dualisme

Dualisme ialah ajaran atau aliran/faham nan memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi. Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan dalam alam Contoh nan paling jelas tentang adanya kolaborasi kedua hakekat ini ialah terdapat dalam diri manusia.



Empirisme

Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" nan berarti pengalaman inderawi. Oleh sebab itu empirisme dinisbatkan kepada faham nan memilih pengalaman sebagai sumber primer pengenalanan dan nan dimaksudkan dengannya ialah baik pengalaman lahiriah nan menyangkut global maupun pengalaman batiniah nan menyangkut pribadi manusia.



Hedonisme

Hedonisme ialah etos nan menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi ialah tujuan primer hidup. Mereka nan mengamini faham ini senantiasa akan berbuat sesuatu dengan satu tujuan bernama kesenangan.



Materialisme

Materialisme merupakan faham atau genre nan menganggap bahwa global ini tak ada selain materi atau nature (alam) dan global fisik ialah satu. Para penganut paham ini telah banyak menrima kritik, terutama yan berkaitan denagn 4 asumsi mereka, yakni sebagai berikut.

  1. Materialisme menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan sendirinya dari khaos (kacau balau).
  2. Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum alam.
  3. Materialisme mendasarkan segala kejadian global dan kehidupan pada asal benda itu sendiri.
  4. Materialisme tak sanggup menerangkan suatu kejadian rohani nan paling fundamental sekalipun.


Rasionalisme

Rasionalisme ialah merupakan faham atau genre atau ajaran nan berdasarkan ratio, ide-ide nan masuk akal.Selain itu, tak ada sumber kebenaran nan hakiki.



Pentingnya Kamus Filsafat

Kejelasan dan kebenaran dalam filsafat sulit "diakurkan-rujuk" sebab hampir dapat dipastikan setiap dua pemikir merumuskan filosofi sama, tetapi mungkin berbeda buat konsep dasarnya.

Pentingnya kamus filsafat ialah supaya ada definisi jelas dan ringkas berdasarkan istilah filsafat. Gambaran filsafat bersandarkan kepada konsep khusus dan terminologi. Setiap filsuf atau cabang filsafat cenderung menggunakan kata-kata teknis nan sama dalam konteks nan berbeda dan dengan arti nan berbeda. Untuk perbandingan silakan lihat philosophy-dictionary.org.

Filsafat bergantung dan terpengaruh kepada bahasa. Bahasalah nan menentukan global kita. Keterbatasan pemikiran dapat jadi sebab dominasi bahasa.

Terakhir, orang nan mencintai filsafat ialah orang nan mencintai kebenaran dan kebijaksanaan (hikmah). Filsafat bukanlah jawaban, tetapi bagaimana cara (alat) kita bertanya dan mempertanyakan sesuatu. Sahabat Nabi yakni Imam Ali bin Abi Thalib nan bergelar pintu gerbang Nabi dan lautan ilmu mengatakan, "pertanyaan nan sahih ialah setengah dari jawaban."

Nah, itulah pembahasan mengenai kamus filsafat nan cukup ringkas ini. Untuk mendapatkan informasi nan lebih lengkap tentang global filsafat, rekan pembaca dapat membaca kamus lengkap filsafat nan sudah banyak beredar di pasaran, bahkan ada juga nan dapat didownload secara perdeo di internet.

Semoga dengan adanya kamus para peminant ilmu filsafat semakin memahami sahih kajian ilmu nan sedang dipelajarinya dan dapat mengamalkannya secara positif dalam kesehariannya. Semoga bermanfaat