Lahirnya Olahraga Unik

Lahirnya Olahraga Unik

Sejak zaman purba, nenek moyang kita sudah mengenal dengan baik aktivitas nan kemudian kini disebut sebagai olahraga . Saat itu, olahraga tidak dilihat sebagai aktivitas terpisah dari perkerjaan berburu. Aktivitas nan menuntut kekuatan, kecekatan, dan ekuilibrium otot-otot tersebut, kemudian berkembang menjadi tidak sekadar aktivitas bertahan hidup.



Manfaat dan Unsur Pokok Olahraga

Sebagai kegiatan nan paling digemari oleh seluruh manusia, olahraga memang punya banyak manfaat. Salah satunya dengan berolahraga, metabolisme tubuh jadi lancar. Ini membuat distribusi dan penyerapan nutrisi krusial dalam tubuh menjadi efektif dan efisien. Sederhananya, tubuh jadi sehat. Pikiran pun ikut jenih bila seseorang rajin mengolah tubuhnya.

Olahraga telah jadi kebutuhan nan tidak boleh dilalaikan. Dipadukan dengan pola makan dan istirahat, olahraga membentuk suatu pola nan dinamakan dengan pola hayati sehat. Adapun buat unsur pokok dari olahraga masa kini, setidaknya ada tiga, yaitu bermain (rekreasi), latihan fisik (kebugaran), dan prestasi. Jika dua unsur terakhir (latihan fisik dan prestasi), tentunya kita sudah lazim melihat atau bahkan terbiasa dengan jenis-jenis olahraga tersebut. Untuk unsur nan pertama pun (bermain), bukan hal nan asing.

Semua jenis olahraga, niscaya diawali dari niat bermain para penemunya. Dari bermain kemudian berkembang ke usaha serius buat kebugaran (latihan fisik) dan kompetisi (prestasi).



Ragam Jenis Olahraga Unik

Namun, bagaimana jika seseorang berolahraga dengan niat bersenang-senang (bermain), tapi jenisnya membuat kita mengerutkan kening? Ya, olahraga nan tak lazim dan kelihatan ‘aneh’. Jenis olahraga nan dapat kita sebut unik dan dilakukan di luar kewajaran.

Sebelum mengetahui lebih jauh apa dan mengapa seseorang atau kelompok menyenangi jenis-jenis olahraga unik itu, ada baiknya sekilas kita ketahui apa saja olahraga tersebut. Olahraga nan absurd tetapi tetap punya kegunaan bagi pemainnya.



1. Olahraga Memanggul Istri

Dari namanya saja pastinya membuat kita terkekeh-kekeh menahan tawa, apalagi jika melihat secara langsung olahraga itu dimainkan. Dalam olahraga ini, seorang ‘suami’ berlari sambil memangggul ‘istrinya’ di punggung.

Tak cukup hanya berlari, ‘suami’ juga harus melewati rintangan sulit seperti jalanan berbatu, menurun dan menanjak, berair dan berlumpur, serta halangan-halangan lainnya. Biasanya halangan itu berupa jebakan lompat dan jebakan air di trek lari sepanjang 250 meter. Pemenang ialah pasangan nan pertama mencapai garis finis.

Disebut suami dan istri (dalam tanda kutip) sebab suami nan menggendong dan istri nan digendong tak harus suami dan istri asli. Siapa saja boleh memainkan olahraga ini. Hanya saja, sang suami (asli atau palsu) harus berhati-hati dalam menggendong istrinya (asli atau palsu) tersebut.

Hati-hati agar tak terjatuh selama berlari dan memanggulnya istrinya. Jika terjatuh, tidak hanya menyakiti pasangan bermain, tetapi juga diberi sanksi berupa tak boleh meneruskan permainan selama 15 detik.

Permainan nan berasal dari Finlandia ini, semakin heboh dan disenangi banyak orang ketika salah seorang atlet basket kelas global (NBA), Dennis Rodman secara iseng mengikutinya. Bukan hanya Rodman nan kemudian ketagihan, para fans Rodman dan masyarakat luas pun jadi tergila-tergila dengan olahraga unik dan menarik ini.



2. Olahraga Air Kicking

Jika Anda penggila sejarah perang di abad Pertengahan, pastinya tak asing dengan olahraga ini. Dulu, ketika perang frontal berupa penaklukkan benteng sering dilakukan, masyarakat pada masa itu biasa menggunakan katapel raksasa ( cataput ) atau meriam buat melontarkan batu ke arah benteng nan hendak direbut. Jika masa damai, ketapel raksasa atau meriam itu tidak hanya melontarkan batu, tapi juga manusia sebagai permainan uji nyali. Begitu juga dengan olahraga ini.

Air kicking ialah permaian nan tidak hanya ‘gokil’, tetapi juga mendebarkan. Bagaimana tidak, menggunakan alat serupa katapel, pesertanya dilempar dan terbang (secara parabola/melengkung) hingga lebih dari 8 meter.

Hanya saja tidak seperti pada abad Pertengahan, nan sering berakhir dengan kematian, olahraga air kicking dijamin 100 persen aman. Soalnya, selain sudah di- setting dengan cermat (peralatan safety- nya), peserta olahraga ini pun akan mendarat di kolam renang atau matras bantalan. Hanya saja, tetap saja air kicking tak dianjurkan bagi mereka nan tidak terbiasa dengan aktivitas nan memacu adrenalin (olahraga ekstrem).



3. Olahraga Cheese Rolling (Guling Keju)

Dibandingkan dengan dua olahraga sebelumnya (memanggul istri dan air kicking), olahraga ini termasuk kategori ‘edan’ dan sangat tak dianjurkan buat dilakukan. Risiko keselamatan dan cedera nan sangat tinggi jadi pertimbangan utamanya.

Dilihat dari anggaran mainnya, olahraga ini terbilang sederhana. Sebuah roda kayu berisi keju digelindingkan menuruni kaki bukit terjal. Lalu, orang-orang nan berkumpul di sepanjang lintasan loka roda itu berguling, berusaha meraih keju nan ditempatkan di dalamnya.

Aturannya memang sederhana, tapi risiko cedera dari olahraga ini tidaklah sederhana. Tercatat pada1998, dua pertiga kontestan cedera berupa cedera kepala dan patah kaki nan serius. Hal ini membuat aparat keamanan setempat menghentikan dan melarang olahraga nan diadakan di bukit Cooper, Gloucestershire, Inggris itu. Tapi, namanya saja orang nan sudah ketagihan, permainan ini tetap saja dilakukan walau secara ilegal.



4. Olahraga Buzkashi

Jika dilihat sepintas, buzkashi tidak berbeda dengan olahraga polo. Hanya saja, ‘bola’ nan digunakan tak seperti pada olahraga polo. ‘Bola’ tersebut ialah domba, kambing, atau anak sapi nan sudah mati.

Aturannya, dua tim berkendara kuda berusaha memperebutkan ‘bola’ nan kemudian berusaha dilemparkan ke dalam sebuah wadah (bak) atau lingkaran di belakang garis nan sudah disepakati. Tim nan paling banyak memasukkan ‘bola’ ke dalam wadah/bak jadi pemenangnya.

Bagi mereka nan tinggal di Afghanistan dan negara-negara di sekitarnya (kawasan Asia Tengah), olahraga buzkashi lazim dilakukan. Bahkan di Afghanisatan, buzkashi merupakan olahraga nasional di negara nan kini masih dilanda perang itu. Dan disebut-sebut sebagai cerminan semangat masyarakat Afghanistan.



5. Olahraga Suit Batu! Gunting! Kertas!

Dari semua olahraga nan telah disebutkan di atas, sepertinya permainan ini nan paling membuat ngakak siapa saja nan melihatnya. ‘Olahraga’ nan jika di Indonesia biasa dimainkan oleh anak-anak itu, di luar negeri dikelola dengan ‘sangat profesional’.

Layaknya olahraga nan punya organisasi resmi, permainan suit batu! gunting! kertas! ini juga punya organisasi bernama The U. S. Association of Rock Paper Scissors ( USARPS ) dan ada kejuaraannya.

Lalu, bagaimana permainannya? Nah , ini nan membuat olahraga ini jadi begitu unik dan lucu. Dua orang ‘atlet’ nan punya bodi gede dan sangar , bertarung satu sama lain dengan cara suit batu, gunting, atau kertas. Coba, siapa nan tak tertawa lebar ketika olahraga ini dimainkan?



Lahirnya Olahraga Unik

Setelah melihat berbagai jenis olahraga unik di atas, niscaya timbul segudang pertanyaan dalam diri kita. Salah satunya adalah, mengapa ada orang nan mau memainkan atau bahkan tergila-gila dengan olahraga nan bagi kebanyakan orang tak terpikirkan buat dilakukan? Lebih khusus lagi, apa nan memotivasi mereka (para penggemar olahraga itu) buat mau melakukannya?

Ya. Motivasilah nan jadi alasannya. Tentu saja jenis-jenis olahraga unik itu, dilakukan bukan buat alasan kebugaran atau prestasi. Lalu, apakah dilakukan hanya sekadar having fun (bermain-main)?

Alasan ini mungkin ada benarnya. Tapi, ia tak dapat menjelaskan dengan paripurna pada permainan unik nan punya taraf risiko tinggi (seperti olahraga cheese rolling ). Oleh sebab itu, sebagian ahli psikologi mengajukan anggapan bahwa olahraga unik lahir lebih dimotivasi oleh daya aktualisasi diri dari keunikan manusia.

Olahraga unik merupakan wahana buat mengekspresikan diri. Bahwa setiap manusia itu unik ( individual differences ) dan bebas mengekspresikan keunikannya itu. Salah satunya melalui berbagai permainan tidak lazim. Ketika bermain, secara sadar atau tak sadar, individu tersebut berusaha menegaskan bahwa ia ialah pribadi nan otonom (mandiri). Bebas buat memilih dan bebas pula bertanggung jawab atas pilihannya itu dan olahraga unik jadi salah satu wahana mengekspresikannya.