Ring atau Arena Tinju

Ring atau Arena Tinju

Siapa nan tak kenal dengan tinju? Olahraga semakin hari semakin menyemarakkan program olahraga di stasiun-stasiun televisi, Bahkan, salah satu stasiun televisi partikelir ada nan memiliki acara bertajuk “Gelar Tinju Dunia”. Ya, acara tersebut seringkali menampilkan pertandingan tinju kelas global nan sangat menegangkan buat ditonton. Namun, artikel kali ini tak akan mengulas lebih jauh mengenai acara tersebut.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas serba-serbi tinju dunia, khusunya mengenai apa-apa saja nan berkaitan dengan global tinju. Beberapa nan akan penulis bahas, di antaranya selayang pandang tinju dunia, peraturan tinju, dan arena tinju. Berikut ialah pembahasannya.



Selayang Pandang Tinju

Sebelum mengulas lebih jauh mengenai peraturan tinju, arena tinju, dan perlengkapan nan digunakannya, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu sekilas pandang tentang tinju. Tinju merupakan olahraga nan dimainkan oleh dua orang dengan berat badan seimbang dan di antara keduanya akan bertarung dengan menggunakan kepalan tangan bersarung nan dinamakan sarung tinju. Olahraga ini termasuk jenis olahraga nan memiliki banyak penikmat, sehingga tak heran jika kemudian tinju ini termasuk ke dalam salah satu olahraga nan mendunia.

Tinju kerap dilabeli sebagai olahraga keras sebab di dalamnya melibatkan adu fisik di antara kedua pemainnya. Meskipun demikian, janganlah menganggap tinju sebagi olahraga nan kasar dan membahayakan. Karena bagaimanapun, tinju merupakan bentuk olahraga nan tak memiliki maksud buat melukai atau mencederai lawan, melainkan mengungguli versus dengan keterampilan dan kekuatan nan dimiliki petinju.

Tinju termasuk ke dalam salah satu jenis olahraga nan menyehatkan dan aman. Dengan mengikuti tinju, seseorang akan memiliki badan nan lebih sehat. Selain itu, seseorang nan menekuni tinju akan memiliki jiwa pemberani, mempunyai reaksi cepat, pengendalian diri nan baik, dan menjunjung tinggi sifat sportivitas dalam dirinya.

Seorang tak perlu risi terluka jika hendak melakukan olahraga tinju sebab dalam tinju terdapat alat pelindung nan digunakan. Apalagi jika dicermati lebih lanjut, dalam tinju ada bagian-bagian tubuh nan boleh langsung kena pukul dan ada pula nan tak boleh kena pukul.

Alat buat melindungi bagian tubuh nan langsung kena pukul, antara lain pelindung gigi, pelindung kepala, sarung tinju, dan pembalut jari-jari tangan. Sedangkan alat buat melindungi bagian nan tak boleh kena pukulan langsung, salah satunya ialah alat pelindung kemaluan.

Seorang bisa menjadi petinju nan berprestasi jika memperhatikan faktor-faktor berikut.

1. Kesegaran Jasmanai, nan meliputi:

  1. Ketahanan (endurance),
  2. Kekuatan (strenght),
  3. Kelincahan (agility),
  4. Keseimbangan (balance),
  5. Kecepatan (speed), dan
  6. Kelenturan (flexibility).

2. Keterampilan dan taktik.

3. Disiplin waktu dan mematuhi instruksi pelatih.

Dari faktor-faktor di atas, kesegaran jasmani sangat memegang peranan nan paling penting. Alasannya, sebab tinju merupakan olahraga nan mengandalkan kekuatan fisik (80%) dan selebihnya mengandalkan taktik atau strategi (20%). Dengan demikian, strategi dan taktik nan mumpuni tak akan berarti jika si petinju tak meemiliki kesegaran jasmani nan baik.



Peraturan Olahraga Tinju

Tinju merupakan jenis olahraga atau pertandingan nan bisa dipertanggungjawabkan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peraturan-peraturan di dalamnya. Adapun beberapa peraturan nan terdapat dalam olahraga tinju, antara lain batasan pertandingan (ronde)diberlakukannya teguran, peringatan, dan didiskualifikasi jika terjadi pelanggaran. Bukan hanya itu, dalam olahraga tinju pun terdapat perangkat pertandingan lain, seperti wasit, hakim, juri, dan tim medis nan berhak memberikan ketentuan medis sebelum bertanding.



1. Ronde

Setiap pertandingan tinju mempunyai batasan waktu nan disebut ronde. Durasi atau batasan waktu dan jumlah ronde antara tinju professional dan tinju amatir itu berbeda.

a. Durasi Ronde

Pada tinju professional dalam satu ronde terdiri atas 3 menit pertandingan dan 1 menit istirahat. Sedangkan dalam tinju amatir, dalam satu ronde terdiri atas 2 menit pertandingan dan 30 detik istirahat.

b. Jumlah ronde

Jumlah ronde dalam pertandingan tinju professional dikelompokkan sebagai berikut.

  1. 4 ronde buat taraf pemula.
  2. 6 ronde buat taraf selanjutnya.
  3. 8 ronde buat taraf lebih tinggi.
  4. 10 ronde buat taraf mahir.
  5. 12 ronde buat taraf kejuaraan, baik taraf global maupun taraf nasional.

Sementara dalam tinju amatir, jumlah ronde nan digunakan cukup bervariasi, mulai dari 3-6 ronde. Namun biasanya, semakin banyak jumlah ronde nan digunakan, maka durasi per ronde akan berkurang.



2. Wasit

Wasit merupakan petugas atau orang nan ditunjuk oleh badan tinju buat memimpin suatu pertandingan tinju. Ketika menjalankan tugasnya, seorang wasit tak sendirian. Ia dibantu oleh hakim nan terdiri atas tiga orang dalam tinju professional dan 5 orang dalam tinju amatir, serta satu orang dokter di atas ring tinju. Wasit mempunyai otoritas paling tinggi terkait pertandingan nan dilangsungkan, mulai dari ronde awal hingga ronde terakhir.



3. Hakim

Selain bertugas membantu wasit, hakim pun memiliki tugas lain yakni memberikan evaluasi terhadap petinju nan bertanding.



4. Dokter

Tinju termasuk ke dalam olahraga nan kondusif sebab dalam pertandingannya menyediakan dokter buat mengantisipasi dan member pertolongan pertama pada petinju nan mengalami cedera atau pendarahan. Berikut ialah tugas dokter di atas ring tinju dunia.

  1. Melakukan inspeksi kesehatan terhadap petinju sebelum dan sesudah p[ertandingan.
  2. Member pertolongan pertama pada petinju nan mengalami cedera atau pendarahan di atas ring.
  3. Member rekomendasi kepada wasit buat tak melanjutkan pertandingan apabila menurut inspeksi atau secara media seorang petinju mengalami cedera nan cukup serius dan membahayakan.


5. Ketentuan Medis

Sebelum bertanding, petinju harus lolos dari ketentuan medis nan ditentukan. Salah satu ketentuan medis nan harus diikuti petinju ialah melakukan medical check up, termasuk penimbangan berat badan sebelum bertanding. Penimbangan badan tersebut biasanya digunakan buat menentukan kelas petinju.

  1. Berat badan 48 Kg ke bawah digolongkan ke dalam kelas ringan.
  2. Berat badan 48-51 kg digolongkan ke dalam kelas terbang.
  3. Berat badan 51-54 kg digolongkan ke dalam kelas bantam.
  4. Berat badan 54-57 kg digolongkan ke dalam kelas bulu.
  5. Berat badan 60-63,5 kg digolongkan ke dalam kelas welter ringan.
  6. Berat badan 63,5-67 kg digolongkan ke dalam kelas welter.
  7. Berat badan 67-71 kg digolongkan ke dalam kelas welter berat.
  8. Berat badan 71-81 kg digolongkan ke dalam kelas berat.


Ring atau Arena Tinju

Pertandingan tinju memerlukan arena atau loka spesifik nan nyaman dan aman. Loka atau arena tinju disebut sebagai ring tinju. Istilah Ring bukan hal asing bagi penggemar tinju dunia. Arena ini disebut ring sebab pada awal pertandingan biasanya penonton akan berdiri mengelilingi arena pertandingan nan membentuk lingkaran. Ring tinju sendiri memiliki bentuk segi empat sama sisi. Ukuran panjang dan lebarnya adalag 33,6 sampai 4,88 meter.

Ring ini dibatasi atau dikelilingi oleh tali nan dibuat dari tambang nan berjumlah 4 pada setiap sisinya. Adapun ring ini didirikan di atas anjung setinggi 1,5 meter. Lantai Ring dibuat dari kanvas berlapiskan bulu kempa nan di dalamnya diisi karet busa. Pada sebuah arena tinju terdapat empat sudut ring. Dua sudut ring nan dibedakan warnanya, yaitu sudut merah dan sudut biru ditempati oelh masing-masing petinju dengan letak berhadapan. Dua sudut lainnya nan berwarna putih merupakan sudut netral dan tak ditempati petinju.

Nah, demikianlah pembahasan mengenai serba-serbi terkait tinju dunia. Semoga dengan membaca artikel ini Anda dapat lebih mengenal olahraga tinju sebagai salah satu olahraga nan menyehatkan.