Sejarah Game Portable

Sejarah Game Portable

Pengertian game portable memang agak rancu. Bagi pengguna setia PC atau komputer, niscaya menangkap istilah game portable ialah game nan tak perlu diinstal lagi pada komputer mereka. Alias tinggal tekan arsip eksekusi, maka game pun siap dimainkan. Ada beberapa game yang sebenarnya butuh diinstal pun kini sudah dibuatkan dalam versi game portable.

Nah, beberapa orang awam atau orang kebanyakan menganggap game portable ialah gadget untuk bermain game . Karena kata portable memang berarti bisa dibawa ke mana-mana. Sehingga saat mendengar kata game portable, maka akan ingat gadget PSP atau Play Station Portable dan Nintendo DS.

Tetapi tahukah Anda bahwa cikal bakal kedua game portable nan populer tersebut berawal dari Game Boy dan Atari Lynx. Bagi generasi nan mengalami masa kanak-kanak tahun 1980-an tentunya ingat bahwa Atari dahulu ialah jawara video nan bersaing ketat dengan Nintendo.



Game Portable Komputer

Game portable pada komputer ialah game yang tak perlu diinstal pada komputer. Anda tinggal mengeksekusi langsung dari arsip tersebut. Laba dari game portabel ini ialah Anda tak perlu menginstal, game cukup dikopi atau bahkan dimainkan langsung dari media penyimpanan portabel seperti disket, cd, flashdisk, atau turunan dari kartu memori SD lainnya.

Jika Anda pernah mengenal game Sven Bom wollen, tentunya tahu bahwa game ini harus diinstal terlebih dahulu. Bahkan, Anda harus membeli buat mendapatkan versi utuhnya. Game asal Jerman ini memang kurang cocok buat anak-anak sebab memiliki konten seksual.

Anda berperan sebagai kambing hitam bernama Sven nan berada di suatu loka penggembalaan kambing. Tugas Sven ialah mengawini kambing-kambing putih nan sedang digembalakan oleh Lars Einnicken. Setelah kambing putih mengalami orgasme, maka akan terlihat indikator bahwa kambing tersebut bahagia, kemudian menghilang dan nilai Anda pun bertambah. Demi menyelesaikan suatu level Sven harus membuat seluruh kambing putih menghilang.

Kelihatannya memang mudah, tapi tentu saja ada tantangan lain. Wotan, sang anjing gembala begitu galak. Begitu Wotan sukses menangkap Sven, maka Sven akan segera dihabisi. Si gembala pun tidak kalah galaknya, dapat jadi dia menggebuki Sven sampai babak belur. Cara menghindari kedua musuh Sven tersebut ialah dengan lompat ke sungai atau genangan air. Maka Sven pun akan muncul di loka nan lain pada layar.

Sesungguhnya Anda harus menginstal versi utuh game ini dari CD-ROM nan telah Anda beli di toko atau situs online seperti Amazon. Anda pun bisa mengunduh versi demo dan menginstalnya terlebih dahulu buat dimainkan. Namun, game demo tersebut hanya terbatas beberapa level saja. Game ini sudah berkembang menjadi beberapa seri yaitu Sven Bømwøllen, Sven Zwo, Sven XXX, Sven 004, Sven Kommt, Sven-Gut zu Vögeln, dan Mach’s noch einmal, Sven.

Tetapi bagi Anda nan suka mencari-cari game bajakan. Maka Anda pun bisa memperoleh game Sven Bomwollen versi portabel. Setelah mengunduh game portable maka permainan pun bisa langsung dimainkan dengan mengeksekusi arsip tersebut. Tetapi tampilan grafisnya sering berkedip, dan ada sedikit disparitas pada fitur permainan di level-level tertentu. Yah, sebaiknya memang Anda membeli permainan utuh versi aslinya.



Sejarah Game Portable

Akhir tahun 1970-an dan awal 1990-an merupakan awal dari industri game portable. Tepatnya pada tahun 1979, cikal bakal game portable telah diluncurkan oleh Microvision, walaupun kemudian wafat di awal tahun 1980an. Game Boy berhasil meraih banyak penggemar walaupun hanya bermodalkan layar monokrom sebab baterai nan awet.

Hal ini sebab teknologi baterai nan bisa dicatu ulang belum maju sehingga masih menggunakan batu baterai nan tidak bisa dicatu ulang. Sehingga game macam Sega Game Gear dan Atary Lynx nan sudah menggunakan layar grafis rona kurang diminati sebab baterai nan boros.

Game Boy pertama kali diluncurkan pada 21 April 1989 oleh Nintendo. Desain dari game portable ini dibuat oleh Gunpei Yokoi. Beberapa kritikan terhadap Game Boy ini pun bermunculan. Mulai dari layar nan dianggap terlalu kecil dan daya pemroses nan kurang memadai. Yokoi merasa Game Boy butuh pelaksanaan killer yang bisa membuatnya menjadi hits . CEO Nintendo Amerika, Minoru Arakawa pun membeli copyright Tetris setelah melihat demonstrasi game tersebut pada suatu pameran dan mengemasnya pada Game Boy.

Pada tahun 1987, Epryx membuat suatu game portable nan kemudian bermetamorfosa menjadi Atari Lynx pada tahun 1989. Ini ialah game portable pertama dengan layar rona dan backlit . Gadget ini juga sudah memiliki kemampuan unuk koneksi jaringan dengan 17 pemain nan lain, serta sudah bisa memperbesar tampilan layar atau zoom . Game portable ini bisa dibalik sehingga memudahkan pengguna nan kidal.

Kecanggihan Atary Lynx ini tentunya juga harus dibayar dengan harga nan cukup tinggi, sehingga orang lebih suka memilih alternatif nan lebih murah. Kekurangan dari gadget ini ialah boros baterai dan kurangnya dukungan dari pihak ketiga. Tentu saja hal ini merupakan laba tersendiri bagi pesaingnya, Nintendo pun sangat militan dalam melakukan kampanye marketing. Maka Atari Lynx pun mengalami kegagalan secara komersil.

Pada tahun 1990, lahirlah Turbo Express nan merupakan versi portable dari TurboExpress. Harga perdananya ialah USD 249,99, kemudian sempat naik ke angka USD 299,99. Namun, akhirnya turun ke angka semula. Harga tersebut turun drastis pada tahun 1992 menjadi USD 199,99. Di tahun nan sama, diluncurkan juga Bitcorp Gamate di Asia nan berusaha menyaingi Nintendo Game Boy. Game Portable tersebut pun didistribusikan secara mendunia pada tahun 1991.

Bitcorp Gamate ini seperti Sega Game Gear nan memiliki orientasi horisontal dan membutuhkan 4 baterai AA. Layarnya agak sulit digunakan, sebab memiliki masalah gerakan nan blur.

Berikutnya ialah game portable nan sempat populer di Indonesia, yaitu Sega Game Gear. Game ini diluncurkan di Jepang pada tahun 1990, disusul tahun 1991 di Amerika Utara dan Eropa. Permainan ini didasari oleh Sega Master System. Sayangnya, popularitas dari Sega ini tak pernah sanggup menyaingi Nintendo.

Kesuksesan Sega dengan Game Gear ini menimbulkan ide buat menyediakan fitur layar sentuh, jauh sebelum muncul Nintendo DS. Namun teknologi tersebut sangat mahal di masa itu. Biayanya diperkirakan sekitar USD 289. Maka Sega pun malah meluncurkan Sega Nomad.

Pada tahun 1992, Watara Supervision pun diluncurkan dengan model pertama nan menyerupai Game Boy. Namun dengan rona abu-abu dan ukuran layar nan sedikit lebih besar. Game portable ini cukup sukses, namun tak mempengaruhi penjualan Nintendo atau Sega sama sekali.

Supervision pun didesain ulang dan diberi nama “The Magnum”, dengan jumlah produksi terbatas. Tampilannya mirip dengan Game Boy Pocket dan tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu kuning, hijau dan abu-abu. Permainan pada game portable ini banyak dirancang sendiri oleh Watara. Namun, gadget ini juga bisa menggunakan dukungan pihak ketiga, kebanyakan produksi dari Sachen.

Tiger Electronics membuat terobosan dengan meluncurkan Game.com pada September 1997. Fiturnya seperti PDa nan menggunakan layar sentuh dan stylus. Game portable ini juga merupakan penantang Game Boy. Fitur canggih lainnya mencakup dua slot cartridges.

Ini ialah gadget pertama nan mengadopsi fitur tersebut, hingga Nintendo membuatnya dalam versi DS dan DS lite. Bahkan, Game.com juga bisa dihubungkan ke modem 144 kbits. Memang teknologi canggih bukan segalanya, tanpa kelihaian taktik marketing tetap kurang dapat meraih hati market.

Pada tahun 1998, Game Boy Color pun diluncurkan dengan fitur layar warna. Gadget ini sering juga disebut GBC atau CGB. Gadget ini tetap bisa memainkan game yang diperuntukkan bagi gadget sebelumnya, sehingga tidak hanya bisa memainkan game yang dibuat spesifik buat Game Boy Color. Ukuran GBC ini sedikit lebih besar dari Game Boy Pocket. Prosesornya memiliki kecepatan lebih cepat dari Game Boys, memiliki memori dua kali lebih besar, serta tersedia port komunikasi dengan infrared.

Hingga masa kini pun, game portable masih memiliki banyak peminat. Dan dua vendor besar nan berebut manisnya market ini ialah Sony dengan berbagai versi PSP menantang Nintendo nan mengusung produk Nintendo DS dengan berbagai variannya.