Winnie the Pooh dalam film

Winnie the Pooh dalam film

Tak perlu jauh-jauh pergi ke kebun binatang buat berkenalan dengan beruang madu. Karena kini kita dapat berkenalan dengan beruang madu dan teman-temannya ini melalui tayangan kartun di televisi.

Dalam serial berjudul Winnie the Pooh ini, kita dapat berkenalan dengan Piglet si babi pemalu, Tiger si macan nan hobi melompat, Owl si burung hantu, Kanga kanguru, Eeyore si keledai Rabbit si kelinci pemarah dan Christopher Robin, anak laki-laki nan menjadi sahabat Pooh.



Gabungan dari nama beruang dan angsa

Winnie the Pooh ialah karakter fiksi beruang kreasi A. A Milne. Buku pertama tentang beruang ini terbit pada tahun 1926, dengan judul Winnie-the-Pooh . Diikuti dengan buku kedua berjudul The House at the Pooh's Corner nan terbit pada tahun 1928.

Buku nan diilustrasi oleh E. H Shepard ini kemudian diadaptasi oleh The Walt Disney Company menjadi tayangan serial televisi dan film. Di Indonesia sendiri, serial Winnie the Pooh pernah ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta, RCTI.

Nama-nama tokoh dalam serial nan telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa ini berasal dari kehidupan pribadi A. A Milne. Nama tokoh anak laki-laki nan kerap bermain dengan Winnie the Pooh misalnya, berasal dari nama anak Milne, yaitu Christopher Robin.



Asal Nama Winnie the Pooh

Nama Winnie the Pooh sendiri punya sejarah cukup panjang. Pooh diambil dari julukan seekor angsa nan ditemui Christopher Robin saat liburan. Sementara nama Winnie berasal dari nama seekor beruang hitam Kanada milik seorang tentara bernama Letnan Harry Colebourne.

Colebourne membeli bayi beruang hitam itu dari seorang pemburu lokal dengan harga U$ 20 saat kereta nan ditumpanginya berhenti di White River, Ontario. Colebourne kemudian menamai bayi beruang ini "Winnipeg" nan belakangan disingkat menjadi "Winnie"

Saat pasukan Colebourne diminta buat ikut bertempur di Paris, Colebourne kemudian menyerahkan Winnie pada London Zoo. Di loka inilah si beruang Winnie berjumpa Christopher Robin nan tengah berkunjung ke kebun binatang. Demikian sayangnya Christopher Robin pada Winnie, sampai-sampai ia menamai boneka beruangnya "Winnie".

Winnie si beruang hitam sendiri hayati di London Zoo sampai tahun 1934.



Winnie the Pooh dalam film

Pada 4 Februari 1966, buat pertama kalinya diluncurkan tayangan animasi Winnie the Pooh produksi Walt Disney. Dalam animasi berjudul "Winnie the Pooh and the Honey Tree" ini berkisah tentang Pooh nan berburu madu. Pooh meminjam balon milik Christopher Robin dan mendarat di sebuah sarang lebah. Para kawanan lebah ini kemudian mengejar Pooh, sehingga Pooh terpaksa berlindung di suatu kubangan lumpur.

Dalam tayangan nan diambil dari dua seri pertama buku Winnie the Pooh ini juga dikisahkan juga tentang Pooh nan kegemukan sebab terlalu banyak makan madu. Alkisah, Pooh nan tengah berkunjung ke rumah Rabbit disuguhi madu. Pooh terlalu banyak melahap madu sampai kegemukan, sampai tidak dapat keluar dari pintu liang rumah Rabbit.

Kisah-kisah Winnie the Pooh nan sederhana, dengan karakter menggemaskan membuatnya populer dan dicintai anak-anak. Pada 20 Desember 1968, Walt Disney kembali memproduksi tayangan animasi Pooh. Tayangan berjudul "Winnie the Pooh and Blustery Day" ini berhasil menggondol Academy Award dan kemudian dirilis dalam bentuk film bertajuk "The Horse in the Gray Flanel Suit"

Masih ada banyak lagi film Winnie the Pooh. Mulai dari: The Many Adventures of Winnie the Pooh (1977), The Tigger Movie (2000), Piglet's Big Movie (2003), Pooh's Heffalump Movie (2005). Dan nan terbaru, akan dirilis The Walt Disney Company pada tahun 2011 dengan judul Winnie the Pooh.

Yuk, siap-siap berlari, berguling dan berburu madu bersama Winnie the Pooh!