Sanitasi Lingkungan dan Air

Sanitasi Lingkungan dan Air

Sanitasi lingkungan erat kaitannya dengan konduite tertib menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan loka kita berada. Tujuannya, buat mencegah diri sendiri dan lingkungan bersentuhan langsung dengan kotoran (buangan rumah tangga/tinja) atau bahan buangan berbahaya lainnya (limbah industri atau limbah rumah tangga).

Dalam kaitannya dengan lingkungan di sekitar kita, sanitasi terhadap lingkungan berarti segala sesuatu nan berbentuk upaya buat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitar kita. Upaya tersebut dapat berupa segala cara buat menjaga kebersihan lingkungan.

Misalnya membuang sampah pada tempatnya atau melakukan segala cara buat pengolahan sampah tersebut. Dengan demikian, sampah tidak menjadi tumpukan nan sia-sia hingga akhirnya bisa memberikan akibat negatif pula pada kesehatan lingkungan (sebagai penyebab endemi banjir sebab adanya pendangkalan sungai).

Sanitasi terhadap lingkungan telah dilakukan sejak masa kehidupan masyarakat dalam kebudayaan Lembah Hindus, juga pada masyarakat Bangsa Romawi. Salah satu bentuknya saat itu ialah penyaluran air higienis kepada penduduk nan berasal dari sumur-sumur mata air setempat.

Sedangkan, peristiwa gagalnya sanitasi terhadap lingkungan nan tercatat dalam sejarah ialah peristiwa endemi penyakit pes nan berjangkit di Eropa sehingga memakan banyak korban penduduknya. Peristiwa tersebut mencapai puncaknya pada abad pertengahan di Eropa.



Konduite buat Mendorong Sanitasi Lingkungan

Sanitasi terhadap lingkungan paling mudah dilakukan dengan mengotrol penyediaan air sehingga ketersediaannya berlangsung dalam jangka waktu nan lama. Air merupakan zat nan paling krusial buat menunjang kehidupan kita.

Selain buat diminum, air banyak diperlukan pula buat keperluan sehari-hari. Konduite nan menunjang kegiatan tersebut paling sederhana pun memerlukan air sebagai pendukungnya, yaitu mencuci tangan.

Mencuci tangan ialah konduite sederhana buat mendorong terwujudnya sanitasi terhadap lingkungan. Bagaimanakah hal itu dapat terjadi? Untuk mencegah diri pribadi maupun lingkungan di sekitar tercemar dari kotoran ataupun bahan lainnya nan bisa membahayakan, cara paling mudah dilakukan dengan mencuci tangan dengan bersih, ditambah memakai sabun nan sesuai.

Tangan kita akan mudah menjadi media mediator perpindahan kotoran tadi, dengan berpindah ke dalam tubuh kita ataupun ke tangan orang lainnya. Dengan membersihkan tangan setiap kita membutuhkannya, terutama jika hendak makan, kita telah berusaha memutus mata rantai perpindahan kotoran tersebut.

Dengan demikian, secara tak langsung, kita telah mendorong buat terwujudnya sanitasi terhadap lingkungan di sekitar kita. Segala upaya dalam menjaga atau mendorong kebersihan dan kesehatan lingkungan, antara lain dilakukan dengan cara:

  • Penggunaan larutan kebersihan: sabun cuci, lisol, karbol, pemutih
  • Penggunaan teknologi sederhana: pemakaian septic-tank buat menyalurkan buangan rumah tangga sehari-hari (tinja).
  • Latihan-latihan proses menjaga kebersihan dan kesehatan: mencuci tangan menggunakan sabun atau menggosok gigi sebelum tidur.


  • Sanitasi Lingkungan dan Air

    Aspek krusial nan terkait erat dengan sanitasi terhadap lingkungan ialah air, nan memegang peranan krusial dalam kehidupan manusia. Pada pembahasan ini, kegiatan sanitasi tersebut berperan dalam hal-hal berikut ini:

    • Menjaga kesehatan, alasannya air sangat berperan krusial dengan buruknya kesehatan masyarakat, dikaitkan dengan pengelolaan (pengumpulan atau pembuangan) limbah nan kurang baik.

      • Penggunaan air, air nan digunakan saat membuang limbah menggunakan toilet siram akan menghabiskan 19 liter air dari holistik keperluan keluarga. Menurut penelitian, air nan dibuang menggunakan toilet siram akan sekitar 40% dari keperluan seluruh keluarga.
        • Pengelolaan air buangan, air buangan nan berasal dari limbah rumah tangga dan limbah industri hendaknya dikelola dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai limbah air buangan tersebut malah menjadi bumerang terhadap kehidupan manusia di sekitarnya.
        • Dewasa ini, tidak sporadis terdengar air minum nan tidak layak pakai lagi sehingga kebanyakan orang lebih memilih menggunakan air mineral instan daripada menjerang air minumnya sendiri.

          Tidak salah, tetapi jika kita bisa memberdayakan sumber mata air nan ada, mengapa kita tidak secara optimal buat memberdayakannya?

          • Pembentukan selokan nan memadai, pembangunan selokan-selokan nan akan mengalirkan terutama air hujan sangatlah krusial buat dilakukan. Genre air hujan nan kurang layak dapat menimbulkan bala lain bagi kehidupan manusia, antara lain bala banjir nan melanda pada saat musim penghujan tiba.
          • Pengelolaan kebersihan pun tidak kalah pentingnya, jangan sampai selokan nan sudah tersedia dengan memadai ternyata dimampati oleh tumpukan sampah nan menghadang genre air hujan menuju loka seharusnya.



            Sanitasi Lingkungan dan Kesehatan Publik

            Sanitasi lingkungan disebut-sebut pula ada hubungannya dengan sanitasi ekologi. Artinya, segala daya upaya dan proses buat menjaga kebersihan dan kesehatan dari berbagai limbah rumah tangga dari air nan didaur ulang kembali sebab mengandung berbagai jenis limbah rumah tangga tadi. Tujuan primer dari kegiatan sanitasi ekologi ini adalah:

            • Untuk mengurangi risiko kesehatan nan jelek dikaitkan dengan sanitasi terhadap lingkungan nan diakibatkan oleh sumber mata air nan sudah terkontaminasi dan buangan/limbah rumah tangga atau industri.
            • Untuk mencegah pencemaran terhadap sumber mata air terutama berupa air permukaan dan air tanah.
            • Untuk menggunakan kembali energi atau gizi nan terkandung dalam limbah-limbah buangan di lingkungan sekitar.
            • Pembahasan tentang sanitasi ekologi ini memang belum begitu populer, bahkan terasa ekstrem bagi telinga seorang awam. Mana mungkin, kita bisa menggunakan kembali sesuatu nan telah dibuang dan tidak layak dikonsumsi? Ternyata, hal tersebut tidak mustahil buat dilakukan dan mungkin buat saat sekarang ini diperlukan biaya nan sangat mahal buat melakukannya.

              Jika semuanya sudah membudaya dan menjadi lumrah, risiko mahalnya biaya nan ditanggung tidak akan menjadi masalah lagi, dan kita akan menjadi terbiasa meminum air langsung dari keran sumur pompa tanpa harus dijerang terlebih dahulu. Forum kesehatan global WHO dan UNICEF menyatakan bahwa sanitasi lingkungan nan memadai, antara lain tersedianya fasilitas berikut:

              • Wahana dan prasarana langsung menuju selokan sebagai buangan publik.
              • Wahana dan prasarana langsung menuju loka buangan limbah rumah tangga khususnya berupa septic-tank.
              • Rumusan kedua forum kesehatan global tersebut dilakukan pada saat dilakukan program “Joint Monitoring” buat air dan sanitasinya. Diharapkan, banyak negara akan menerapkan kebijakan ini secara bertahap sinkron dengan kemampuan masing-masing.



                Urgensi Sanitasi Lingkungan

                Tak pelak lagi, pembahasan singkat mengenai segala daya nan berhubungan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan dari kotoran atau bentuk limbah lainnya. Pada akhirnya, kegiatan tersebut tidak akan mudah dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian nan tidak terelakkan lagi.

                Dengan demikian, sudah selayaknya kita masing-masing punya peran, minimal dalam lingkungan rumah tangga atau keluarga, buat mengoptimalkan kegiatan sanitasi lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

                Dalam lingkungan keluarga kegiatan sanitasi nan dapat dilakukan berupa kegiatan-kegiatan sederhana dan dapat dilakukan oleh seluruh anggota keluarga,antara lain:

                • Melakukan penghijauan di sekitar lingkungan rumah, meskipun hanya tersedia huma kecil. Untuk mengatasinya bisa menggunakan pot-pot nan dapat ditanami jenis-jenis tanaman pilihan masing-masing nan ada dalam anggota keluarga. Penghijauan ini krusial dilakukan sebagai penyedia udara higienis di sekitar lingkungan rumah tangga.
                  • Memeriksa dan mengelola dengan baik saluran pembuangan air kotor sebagai limbah rumah tangga dan juga saluran air hujan agar selalu layak dan memadai, sehingga tidak akan merugikan lingkungan sekitar.
                    • Melakukan kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga dengan membuangnya pada loka nan disediakan, lalu melakukan kegiatan pemrosesan sampah tersebut jika memungkinkan, misalnya dibuat homogen kompos atau melakukan kegiatan daur ulang dari sampah tersebut.
                      1. Menggalakkan gerakan kebersihan di lingkungan sekitar rumah, dengan cara melakukan gotong royong atau kerja-bakti di lingkungan rumah, sedikitnya buat membersihkan selokan nan ada di lingkungan sekitar rumah tersebut.


                      Sanitasi Lingkungan di Tengah Isu Dunia Warming

                      Sanitasi lingkungan merupakan usaha nan baik buat dapat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Aplikasi sanitasi lingkungan bertujuan agar masyarakat memiliki kehidupan lingkungan nan nyaman dan bersih. Masyarakat dapat melakukan berbagai macam program sanitasi lingkungan buat dapat mewujudkan kehidupan nan higienis dan nyaman.

                      Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi sanitasi air dari berbagai macam polusi dan kegiatan lain nan tentu saja berdampak baik terhadap pengurangan pemanasan dunia (global warming) nan kini tengah menjadi isu hangat di dalam kehidupan bermasyarakat.

                      Hal pertama nan harus dilakukan buat mencapai tujuan sanitasi lingkungan ialah mengurangi polusi, yakni masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke air atau udara. Hal ini dapat memicu terjadinya perubahan komponen air dan udara sehingga kualitas air dan udara nan digunakan manusia menjadi lebih jelek sebab pencemaran tersebut.

                      Oleh sebab itu, buat menghindari polusi, kita harus senantiasa melakukan sanitasi lingkungan dengan rajin memisahkan sampah organik, sampah anorganik, dan sampah limbah besi agar. Pembuangan sampah pun harus dilakukan pada tempatnya agar tak mencemari sungai atau kebun nan seharusnya tak dicemari.

                      Setelah sampah tersebut dipisahkan, maka kita dapat membuat lubang biopori, yakni teknologi sederhana dengan membuat lubang pada tanah nan ditimbun sampah organik buat menghasilkan kompos. Sampah tersebutlah nan nantinya akan menjadi sumber kehidupan flora dan fauna nan berada di dalam tanah sehingga sanitasi lingkungan pun sukses dilakukan buat mencegah timbulnya polusi tanah, air, dan udara.

                      Sementara itu, kegiatan sanitasi lingkungan nan lain dapat dilakukan dengan mendaur ulang sampah anorganik seperti kertas atau plastik bekas menjadi produk fashion nan ramah lingkungan serta mengurangi timbunan sampah.

                      Produk tersebut dapat berupa tas, payung, trashbag, atau barang lain. Tapi, kalau kita tak dapat membuatnya sendiri, serahkan saja pada ahlinya. Sekarang sudah banyak rumah produksi nan spesifik mendaur ulang plastik dan kertas bekas demi sanitasi lingkungan.

                      Cara lain nan dapat dilakukan buat mencapai tujuan santasi lingkungan ialah dengan mengirit bahan bakar dan air. Pengiritan bahan bakar ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan wahana transportasi generik daripada menggunakan motor atau mobil pribadi jika kita hanya berangkat sendirian.

                      Lantas buat sanitasi lingkungan nan berhubungan dengan air, kita cukup menghemat air saat mandi atau melakukan aktivitas lain nan memang memerlukan air. Caranya ialah dengan menggunakan shower buat mandi dan cuci piring. Sementara buat menyiram tanaman, langsung saja kita gunakan ember agar dapat mengatur dengan baik air nan dikeluarkan buat menyiram tanaman tersebut.



                      Memulai Sanitasi Lingkungan di Rumah

                      Untuk memulai program sanitasi lingkungan di rumah, kita dapat melakukan hal-hal nan telah disebutkan di atas, seperti memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, membuangnya ke loka penampungan sampah, mengurangi penggunaan bahan bakar, listrik, dan air, serta mendaur ulang barang-barang agar menjadi barang nan ramah lingkungan.

                      Lantas jika kita memiliki cucian nan cukup sedikit, hindari mencuci dengan menggunakan mesin cuci sebab selain membuang energi listrik dan meningkatkan emisi karbon, hal itu juga membuat kita semakin malas saat berada di rumah. Ini fungsi sanitasi lingkungan nan tak tercantum dalam buku manapun, yaitu menjadikan manusia lebih rajin memelihara lingkungan.

                      Jika termasuk orang nan sibuk, kita dapat menggunakan jasa wet cleaning buat mengganti jasa dry cleaning nan dikenal tak ramah lingkungan. Jasa nan dimaksud ialah jasa pencucian baju dengan tangan, dibilas dengan air dingin, dan menggunakan sabun lembut nan ramah lingkungan. Selain membantu mencapai tujuan sanitasi lingkungan, jasa tersebut tentu saja membuat kita lebih percaya kalau pakaian nan dititipkan tak akan rusak tergores bagian mesin cuci.

                      Sementara itu, buat sanitasi lingkungan nan bermula dari jenis makanan dan pakaian, kita sebaiknya memilih jenis makanan organik nan ditanam, diproduksi, dan dihasilkan tanpa bahan kimia. Selain rasanya nan enak, makanan jenis ini juga mengandung gizi nan lebih sehat sebab tak terkontaminasi zat-zat lain seperti pestisida atau zat kimia lain.

                      Menggunakan baju organik juga merupakan salah satu usaha nan dapat membantu mencapai tujuan sanitasi lingkungan sebab bahan kain nan digunakan juga diproses tanpa menggunakan bahan kimia. Namun, sebab keamanan dan kenyamanan produk ini, kita masih belum dapat mendapatkannya dengan mudah dan murah.

                      Kemudian, kegiatan lain nan dapat mendukung program sanitasi lingkungan ialah belanja di toko terdekat. Pilihlah toko nan dekat. Kalau dapat sih tak usah menggunakan kendaraan sehingga selain dapat mengirit bahan bakar, kita juga membuat tubuh lebih sehat dengan berjalan kaki.

                      Saat berbelanja, kita juga dapat memilih barang dengan ukuran besar agar tak boros. Kita juga dapat menggunakan tas daur ulang nan dibawa sendiri dari rumah. Selain itu, ajak juga anggota keluarga nan lain buat melakukan tindakan nan sama dalam mencapai tujuan sanitasi lingkungan. Lantas buat mengurangi emisi karbon di udara, kita juga dapat mendukung sanitasi lingkungan dengan cara mencabut charger saat tak digunakan atau saat baterai handphone sudah terisi penuh.

                      Kegiatan seperti itu dapat kita mulai dari diri sendiri. Lalu, kita tularkan kepada anggota keluarga dan teman-teman kita secara pelan-pelan sambil memberi tahu kegunaan dari proses sanitasi lingkungan tersebut buat hayati kita di masa mendatang.



                      Sanitasi Lingkungan ala Selebritis

                      Selain terkenal sebab kehidupan nan glamor dan serba hedon, ada juga beberapa aktor dan aktris nan justru mendukung program sanitasi lingkungan dengan cara mereka masing-masing. Satu di antaranya ialah aktris penyanyi Christina Aguilera nan menunjukkan kepeduliannya terhadap program sanitasi lingkungan dengan menjadi supporter Natural Resources Defense Council.

                      Dalam tur albumnya, penyanyi terkenal ini juga menolak menggunakan piring, gelas, dan alat makan sekali pakai lainnya. Walaupun dibilang kontribusinya terhadap kesehatan lingkungan masih kecil, namun kita juga dapat memulai hal nan baik seperti dia.

                      Lalu aktris Hollywood, Penelope Cruz, juga mendukung program sanitasi lingkungan dengan cara menggunakan mobil ramah lingkungan serta mendukung pemilihan kota ter’hijau’ di Amerika, di mana pemenangnya akan mendapatkan pelayanan taksi nan ramah lingkungan.

                      Jika ingin mengikuti jejak Penelope Cruz dalam mendukung program sanitasi lingkungan, kita juga dapat mendukung salah satu organisasi hijau nan ada di Indonesia, yaitu Greenpeace. Cek saja webnya! Begitu juga dengan aktor dan aktris lainnya seperti John Mayer, Jennifer Garner, dan Paris Hilton. Mayer mendukung program sanitasi lingkungan di era dunia ini dengan cara menggelar konser ramah lingkungan. Semua bus nan ditumpangi saat tur menggunakan bahan bakar B20 biodiesel. Selain itu, ia juga menjual merchendise ramah lingkungan, mendaur ulang sampah di backstage, serta memilih makanan organik.

                      Sementara itu, Jennifer Garner menggunakan tas daur ulang buat berbelanja dan memilih minuman alami buat mendukung sanitasi lingkungan, sedangkan Paris Hilton mengampanyekan ‘hijau’nya dengan menggunakan pakaian berbahan serat organik.

                      Kalau aktor dan aktris Hollywood nan glamor saja dapat melakukan kegiatan nan mendukung program sanitasi lingkungan, kenapa kita tidak? Mulai dari diri sendiri, dari hal nan kecil, dan mulai dari sekarang! Nyaman kan kalau lingkungan kita lebih higienis dan sehat?