Luas Landasan Bandara Soekarno Hatta

Luas Landasan Bandara Soekarno Hatta

Tahukah Anda Bandara Soekarno Hatta? Bandara Soekarno Hatta merujuk pada pasar monopoli, dimana barier to entry pada pasar ini sangatlah tinggi, sebab segala hal nan berhubungan dengan penyediaan dan pengelolaan bandara seluruhnya dikuasai oleh pemerintah. Pihak partikelir tak atau belum diperbolehkan buat menyediakan dan mengelola sebuah bandara di Indonesia.

PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara-bandara di Indonesia memiliki kekuatan buat bertahan dalam pasar ini sangatlah tinggi, hal ini disebabkan sebab perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara, segala hal nan berhubungan dengan kelangsungan hayati perusahaan dijamin oleh pemerintah. Memang, di Jakarta terdapat satu lagi bandara besar selain Bandara Soekarno-Hatta, yaitu Bandara Halim Perdana Kusuma, nan sejak 1985 ditutup oleh pemerintah DKI Jakarta buat penerbangan pesawat komersial berbadan lebar sebab berada di tengah kawasan nan padat penduduk.



Sekilas Tentang Bandara Soekarno Hatta

Bandara Soekarno-Hatta ialah sebuah Bandar udara primer nan melayani Kota Jakarta. Bandara Soekarno Hatta sering juga disebut Cengkareng nan terletak 20km barat Jakarta. Bandara ini memiliki luas 18 km², mempunyai dua landasan nan dipisahkan oleh dua taxiway sepanjang 2,400m.

Ada dua bangunan terminal primer di Bandara Soekarno-Hatta. Terminal 1 berfungsi buat semua penerbangan domestik kecuali penerbangan nan dioperasikan Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines. Terminal 2 melayani seluruh penerbangan internasional dan penerbangan domestic oleh Garuda Indonesia serta Merpati.

Setiap terminal di Bandara Soekarno Hatta terdiri atas 3 concourse . Terminal 1A, 1B, dan 1C, umumnya dipakai buat penerbangan domestik oleh maskapai penerbangan lokal. Terminal 1A melayani penerbangan maskapai Lion Air dan Wings Air. Terminal 1B melayani penerbangan maskapai Kartika Airlines dan Sriwijaya Air. Sementara itu, terminal 1C melayani penerbangan maskapai Airfast Indonesia, Batavia Air, dan Citilink.

Semua penerbangan internasional maskapai luar di Bandara Soekarno Hatta, dilayani di terminal 2D dan 2E. Terminal 2D digunakan buat maskapai penerbangan luar nan dilayani oleh PT Jasa Angkasa Semesta, salah satu kru darat bandara. Terminal 2E diperuntukkan bagi maskapai internasional nan dialayani oleh Garuda, teramsuk juga seluruh penerbangan internasional Garuda dan Merpati. Sementara itu, terminal 2F diperuntukkan bagi penerbangan domestik Garuda Indoensia dan Merpati Nusantara Airlines.

Bandara Soekarno Hatta mempunyai 150 loket check-in , 30 pengklaiman bagasi, dan 42 gerbang. Setiap sub-terminal mempunyai 25 loket check-in , 5 pengklaiman bagasi, dan 7 gerbang.



Maskapai Penerbangan di Bandara Soekerno Hatta

Berikut beberapa maskapai penerbangan nan beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.

  1. AirAsia
  2. Air China
  3. All Nippon Airways
  4. Batavia Air
  5. Cathay Pacific
  6. Cebu Pacific
  7. China Airlines
  8. China Southern Airlines
  9. Citilink
  10. Emirates Airline
  11. Etihad Airways
  12. EVA Air
  13. Malaysia Airlines
  14. Philippine Airlines
  15. Qatar Airways
  16. Qantas
  17. Royal Brunei Airlines
  18. Saudi Arabian Airlines
  19. Shenzhen Airlines
  20. Singapore Airlines
  21. Sriwijaya Air
  22. Thai Airways International
  23. Turkish Airlines
  24. Valuair
  25. Wings Air
  26. Yemenia


Luas Landasan Bandara Soekarno Hatta

Bandara Soekarno-Hatta nan resmi beroperasi sejak 1985 ini memiliki landasan nan sangat lebar dan panjang sehingga bisa didarati pesawat-pesawat komersial berbadan lebar. Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta juga memiliki teknologi dan sumber daya nan lebih maju jika dibandingkan dengan bandara lain di Indonesia.

Karena PT Angkasa Pura II ialah perusahaan monopoli, maka manajemen Bandara Soekarno-hatta bisa menetapkan tarif sinkron nan mereka inginkan buat bidang aeronautikal, walaupun kisaran harga tak bisa terlalu jauh berbeda dengan bandara-bandara di kawasan regional Asia. Sinkron dengan prinsip elastisitas permintaan terhadap harga pada pasar monopoli, di mana kenaikan harga berapa pun oleh perusahaan tak akan berpengaruh banyak pada permintaan terhadap jasa perusahaan ini.

Berapa pun tarif nan ditetapkan oleh PT Angkasa Pura II tak mempengaruhi jumlah pesawat komersial nan mendarat di Bandara mana pun nan dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Selain itu, jika dilihat dari sudut pandang konsumen aeronautical , penetapan rute penerbangan perusahaan pesawat komersial tak bergantung pada tarif aeronautical yang ditetapkan oleh bandara, melainkan berdasarkan pada jumlah penumpang potensial nan akan menuju suatu kota atau negara tujuan penerbangan.



Pengaruh Keamanan dan Politik Terhadap Bandara Soekarno-Hatta

Hal nan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya demand dari konsumen PT. Angkasa Pura II ialah keadaan keamanan dan keadaan politik di Indonesia. Keadaan politik dan keamanan nan tak stabil bisa mengurangi frekuensi maskapai penerbangan internasional nan akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, nan merupakan sumber pendapatan paling potensial buat PT. Angkasa Pura II nan memberlakukan pembedaan tarif kepada maskapai penerbangan internasional.

Dampak lain nan ditimbulkan dari berkurangnya frekuensi penerbangan internasional nan masuk ke Bandara Soekarno-Hatta ialah menurunnya jumlah frekuensi penerbangan lanjutan ke kota-kota lainnya di Indonesia nan dilayani oleh maskapai penerbangan dalam negeri. Karena sebagian besar maskapai penerbangan internasional men- transfer penumpangnya di Bandara Soekarno-Hatta kepada maskapai penerbangan dalam negeri buat selanjutnya penumpang bisa diantarkan ke bandara atau kota tujuan penumpang. Sehingga, bisa dipastikan pendapatan aeronautical nan seharusnya diperoleh PT. Angkasa Pura II dari maskapai penerbangan dalam negeri juga ikut berkurang.



Monopoli Lain di Bandara Soekarno-Hatta

Sedangkan, pada bisnis-bisnis nan lain ( non-aeronautical ) Bandara Soekarno-Hatta berada pada struktur pasar monopoli, contohnya buat jasa pemugaran pesawat, jasa pergudangan dan penanganan kargo, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, serta jasa-jasa lain nan secara langsung menunjang kegiatan penerbangan. Beberapa jasa nan tak langsung menunjang kegiatan penerbangan seperti boarding lounge dan penitipan barang juga berada pada struktur pasar monopoli. Tetapi, beberapa output dari bandara Soekarno-Hatta seperti penyediaan restoran dan bar, jasa perawatan gedung dan kantor, dan jasa pelayanan angkutan darat, bandara Soekarno-Hatta berada pada pasar monopolistic competition .



Bisnis-bisnis Pendukung di Bandara Soekarno-Hatta

Penyediaan fasilitas listrik dan air, bandara Soekarno-Hatta berada pada struktur pasar monopoli sebab tak ada penyedia jasa tersebut nan lain. Sedangkan, buat penyediaan wahana telekomunikasi, bandara Soekarno-Hatta berada pada struktur pasar monopolostic competition .

Pada penyediaan huma dan penyediaan media iklan, PT Angkasa Pura II selaku pengelola dari Bandara Soekarno-Hatta berada pada pasar nan merupakan pasar monopolistic competition . Harga nan ditetapkan tak bisa berbeda terlalu jauh dari tempat-tempat lain nan menyediakan jasa nan sama, sebab dengan ditetapkannya harga sewa huma dan media iklan nan mahal, berarti konsumen akan pindah ke loka lain nan memiliki harga sewa nan lebih rendah.



Pengaruh Bandara Soekarno-Hatta Terhadap Masyarakat Sekitar

Adanya Bandara Soekarno-Hatta membawa akibat ekonomi nan positif bagi masyarakat sekitar. Adanya lapangan pekerjaan nan spesifik diperuntukkan bagi penduduk nan berdomisili di daerah sekitar bandara Soekarno-Hatta ialah pengaruh nan secara langsung meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Contoh-contoh lapangan pekerjaan baru nan tersedia bagi masyarakat sekitar bandara di antaranya ialah sebagai berikut.

  1. Tenaga-tenaga layanan kargo.
  2. Pelayanan katering makanan.
  3. Pemeliharaan pesawat.
  4. Transportasi darat di dalam dan di sekitar bandara.