Bagaimana Menyiasatinya?

Bagaimana Menyiasatinya?

Menjelang seremoni hari besar, seperti: lebaran, natal, tahun baru, dan libur sekolah, harga tiket transportasi (laut, udara, darat) melambung tidak logis.

Ketiga macam alat transportasi tersebut seperti berbondong-bondong buat segera berpesta pora menikmati kenaikan harga nan tak wajar dan sangat tak menguntungkan konsumen tersebut.

Tapi apa mau dikata, meski terbilang mahal, toh para konsumen masih tetap saja memburunya, sebab “keterpaksaan” dan “keharusan”. Akibatnya, konsumen rela menghabiskan hampir seluruh gajinya hanya buat membeli tiket buat mudik.

Bahkan beberapa di antaranya juga ada nan rela menghabiskan seluruh gaji tanpa residu hanya buat membeli tiket mudik saja. Salah satu alat transportasi nan turut terkena efek naik secara drastis menjelang libur hari besar ialah kereta api.

Harga tiket kereta barah dapat naik berlipat-lipat saat hari besar tiba. Tak hanya 100 persen, bahkan dapat mencapai 200 persen. Tak tanggung-tanggung bukan kenaikannya.

Kenaikan harga tiket kereta barah dipicu oleh naiknya permintaan. Seperti nan dibilang oleh hukum ekonomi, bahwa bila permintaan naik harga juga akan cenderung naik, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, janganlah heran bila pada saat hari besar, harga tiket kereta barah melambung tinggi.

Tak peduli apakah itu kelas eksekutif, bisnis, atau ekonomi. Semuanya naik di luar estimasi dan tidak logis. Konsumenpun hanya dapat mengelus dada ketika “pasar” sudah menguasai dan tidak ada nan dapat menghentikannya.

Konsumen pada akhirnya hanya dapat pasrah ketika harga tiket kereta barah tidak sinkron dengan nan diharapkan. Mau bagaimana lagi, mereka butuh tiket kereta barah tersebut buat pulang. Sungguh kondisi nan sangat memprihatinkan.



Bagaimana Menyiasatinya?

Dari sisi konsumen, kita dapat melakukan hal-hal sebagai berikut, yaitu:

  1. Beli Tiket Kereta Barah Jauh-Jauh Hari

    Bila kita sudah dapat memprediksi kapan kita akan mudik, maka sebaiknya jangan ditunda buat membeli tiket kereta api. Segeralah beli, sebab semakin kita menunda, harga tiket akan semakin naik.

  2. Hindari Membeli Tiket Dari Calo

    Jangan sekali-sekali membeli tiket di calo, sebab itu sama saja dengan kita melegalkan perbuatan criminal. Belilah tiket kereta barah di loka nan sudah semestinya.

  3. Siasati Dengan Membeli Dengan Arah Yang Berlawanan

    Maksudnya, pada saat arus mudik, kita tahan keinginan kita buat mudik. Nanti pada saat harga kereta barah sudah wajar sebab sporadis orang nan mudik, kita baru beli.

Sedangkan dari sisi pemerintah hal nan dapat dilakukan adalah:

  1. Menertibkan Calo

    Inilah nan paling sering terjadi, yaitu tiket kereta barah habis bukan buat hal nan semestinya tapi buat hal nan tak penting, yaitu dibeli dan diborong oleh calo-calo tidak bertanggung jawab. Calo-calo semacam inilah nan akan merugikan konsumen. Oleh karena itu pemerintah harus semakin tegas dalam menindak calo agar mereka tak dapat berbuat seenaknya. Mungkin salah satu anggota kepolisian turut terjun langsung di loka pembelian tiket, dan bila ada orang nan membeli tiket dalam jumlah banyak dan tak wajar, dapat ditanyai apa maksud dan tujuannya.

  2. Tidak Terlalu Drastis Dalam Menaikkan Harga Tiket Kereta api

    Bagaimanapun juga pemerintah harus pro rakyat. Oleh karena itu dalam menaikkan harga tiket kereta barah sebaiknya tak terlalu drastis.

Menjelang seremoni hari besar, harga tiket kereta barah sudah dapat dipastikan akan naik secara drastic. Berbagai macam persiapan harus dilakukan, baik dari sisi konsumen maupun dari sisi produsen.

Dari sisi konsumen, misalnya dengan membeli tiket kereta barah jauh-jauh hari. Sedangkan dari sisi produsen nan dalam hal ini ialah pemerintah, yaitu menertibkan calo dan tak menaikkan harga secara drastic.