Museum Batik Danar Hadi

Museum Batik Danar Hadi

Sangat susah melepaskan batik dari bukti diri bangsa Indonesia. Batik ialah satu dari seribu hasil kebudayaan nan dimiliki negeri ini. Sebagai warisan dari kebudayaan lampau batik mampu bertahan hingga sekarang bahkan telah mendapatkan pengakuan dari badan global UNESCO sebagai warisan budaya orisinil Indonesia. Hal ini menjadi sebuah mometum pengakuan global terhadap batik orisinil Indonesia.

Oleh sebab itu, pemerintah mendukung dengan baik upaya pelestarian batik mulai dengan mencanangkan penggunaan seragam batik kepada seluruh pegawai negeri di Indonesia, mendirikan museum batik hingga bekerjasama dengan beberapa pihak partikelir buat mengolah dan mengembangkan kualitas batik Indonesia.

Siapa tak mengenal batik? Bahan baju dari Pulau Jawa ini dikenal seantero Nusantara. Bahkan, dunia. Coraknya pun majemuk sinkron karakteristik khas daerah masing-masing. Tak heran jika banyak ditemukan museum batik di beberapa wilayah, seperti Pekalongan, Yogyakarta, dan Surakarta. Tujuan didirikannya museum ini tentu saja dalam upaya memperkenalkan batik dan sejarahnya serta menjadikannya suatu simbol warisan budaya nan diharapkan monoton dilestarikan pada generasi selanjutnya.

Museum Batik - Benda Berharga Aset Budaya

Museum merupakan salah satu wahana nan diperlukan bagi pembinaan dan pelestarian bdaya bangsa Indonesia. Dalam museum benad-benda warisan dari budaya nan harapan di Indonesia dikelola dan dipelihara dengan baik, sehingga bisa dilihat oleh para penerus bangsa. Museum menurut artinya ialah suatu bangunan nan berfungsi buat menyimpan benda-benda peninggalan masa lampau dan juga digunakan sebagai loka buat memamerkan benda-benda nan patut mendapat perhatian umum.

Pemeo nan mengatakan “dimuseumkan” nan diartikan tak berguna lagi namun sayang buat dibuang, sebenarnya keliru, sebab benda nan disimpan di museum sebenarnya ialah benda pilihan, nan dipilih buat menjadi wakil masa lampau. Benda nan menjadi wakil tersebut berupa benda nan mempunyai sifat spesifik sebagai atributnya. Lalu benda nan dipilih tentu tak akan dibiarkan rusak dan dijaga kelestariannya, termasuk dengan batik.

Semuanya itu mengisyaratkan betapa pentingnya benda nan terpilih buat menghuni museum. Benda-benda nan dijadikan koleksi museum tentulah suatu benda nan oleh penanggungjawab atau pemilik museum dianggap penting. Bagi masyarakat awam musem merupakan suatu ajang tontonan nan menarik. Oleh sebab itu diusahakan agar penyajian dalam museum cukup menarik sebagai tontonan.

Museum sebagai tontonan tentu berbeda dengan tontonan nan lazim, misalnya seni pentas, sirkus, pertunjukan sebuah orkes dan sebagainya. Sajian di museum bisa dinikmati apabila ada pertisipasi intelektual pada penonton. Misalnya kemampuan berimajinasi. Dalam interaksi ini bisa dipahami bahwa apresiasi pengunjung berbeda menurut latar belakang nan bersangkutan.

Jenis museum bermacam-macam dan bisa ditinjau dari berbagai segi, nan paling sering ditinjau yaitu dari segi koleksi. Jenis museum juga bisa ditinjau dari segi penyelenggara dan kedudukan museum. Menurut koleksi nan dimiliki, jenis museum bisa dibagi dalam dua bagian besar, yaitu museum generik dan kuseum khusus. Museum generik ialah museum nan koleksinya terdiri dari kumpulan-kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya nan berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.

Museum spesifik ialah museum nan koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya nan berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi. Apabila koleksi suatu museum bisa mewakili dua kriteria atau lebih, makanmuseum bagian dari salah satu cabang tersebut sudah tentu termasuk museum khusus, jadi museum spesifik itu banyak sekali jenisnya. Museum batik termasuk ke dalam kategori museum khusus.

Museum Batik - Keragaman Corak dan Jenis Batik Nusantara

Corak dan jenis batik sangatlah beragam, hampir di seluruh wilayah kepulauan Indonesia memiliki bermacam corak dan pola batik nan berbeda-beda. Bahkan di pulau Jawa sendiri, daerah pesisir pantai Jawa akan memiliki corak dan pola batik nan berbeda dengan daerah Jawa daratan.

Tak hanya itu, corak dan pola batik juga dipengaruhi oleh budaya Jawa akulturasi dengan pengaruh agama Hindu. Ini dapat dilihat dari pola Garuda, pohon Hayat, dan lidah api. Selain itu, saat pedagang Cina mulai masuk ke wilayah Indonesia, pengaruh budaya Cina juga mempengaruhi pola dari batik Indonesia sehingga bisa ditemui batik nan memiliki corak gambar hewan-hewan dari mitologi Cina seperti naga, singa, phoenix, dan lain sebagainya.

Dari sini terlihat bahwa batik memiliki corak dan pola nan sangat beragam, belum lagi beberapa pola dan corak batik nan berasal dari luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi dan lain-lain. Setiap corak nan berbeda tersebut memperlihatkan keragaman budaya nan dimiliki oleh Indonesia. MAsyarakat nan menciptakan kebudayaan nan bersumbr dari tradisi, sudah tentu akan terus menciptakan tradisi sampai kapanpun dengan daya dan karsanya.

Keragaman corak batik nan dimiliki oleh Indonesia dapat kita lihat dalam museum batik nan tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Di museum tersebut kita dapat melihat majemuk corak batik nan kaya akan motif nan sarat akan makna. Pembuatan motif batik ini menyesuaikan dengan potenasi alam nan dimiliki setiap daerah di Indonesia. Itu menjukkan betapa kaya nya alam Indonesia tercinta ini.

Museum Batik - Koleksi Batik Nusantara

Seperti nan sudah dijelaskan di atas, jika Indonesia kaya akan batik nan ada di beberapa daerah. Batik termasuk budaya bangas nan harus dilestarikan sampai kapanpun. Untuk itulah dibuatkan beberapa museum batik di beberapa daerah di Indonesia, supaya masyarakat menyadari arti krusial warisan budaya. Berikut beberapa museum batik nan ada di Indonesia:

Museum Pekalongan

Museum ini terletak di Kota Pekalongan, di daerah Bundaran Jatayu dekat dengan Jalan Diponegoro. Gedung museum awalnya merupakan balai kota sejak zaman penjajahan Belanda. Kemudian, direnovasi menjadi museum dengan tetap mempertahankan bangunan klasik, seperti tersedianya kamar-kamar dengan ventilasi dan pintu besar. Museum ini menyimpan lebih dari 800 koleksi batik antik dan modern.

Sebagian besar koleksi batik antik sudah terlihat ringkih sebab termakan usia. Pengunjung tak diperbolehkan menyentuh kain batik nan dibuat pada era penjajahan Belanda hingga 1900-an. Koleksi batik nan diperlihatkan hanya 300.

Setiap tiga bulan sekali, diganti dengan 300 koleksi lain dan begitu seterusnya. Hingga kurun waktu kurang dari 1 tahun, pengunjung bisa melihat holistik koleksi. Motifnya pun bermacam-macam, seperti parang, kawung, truntum, semen, boketan, dan alas-alasan.

Museum Batik Yogyakarta

Museum ini memiliki 1200 lebih koleksi batik mulai kain batik tulis, batik cap, macam-macam jenis canting (alat buat membatik), dan bahan-bahan pewarna batik. Bahkan pada 2000 museum ini memperoleh penghargaan dari MURI atas karya sulaman batik terbesar berukuran 90x400 cm persegi.

Batik nan terdapat di museum ini terdiri dari berbagai macam motif dari Jogjakara, Solo, Pekalongan dan beberapa gaya tradisional lainnya. Sedangkan buat corak dan pola banyak dari koleksinya nan berupa corak pesisiran, pinggiran, terang bulan, dan motif esuk-sore.

Koleksi-koleksi batik nan cukup terkenal di museum ini ialah Kain Panjang Soga Jawa (1950-1960), Sarung Isen-isen Kuno (1880-1890) protesis nyonya Belanda EV. Zeuylen dari Pekalongan, Kain Panjang Soga Ergan Lama (tahun tak tercatat), dan koleksi tertua di museum batik ini ialah batik protesis 1840.

Semua koleksi batik nan ada di museum ini ialah milik dari keluarga pendiri Museum Batik Jogjakarta. Museum ini terletak di Jalan Dr.Soetomo Jogjakarta, dan dimiliki oleh sepasang suami-istri Hadi Nugroho.

Selain Museum Batik Jogjakarta ini, terdapat beberapa museum batik lain di beberapa kota seperti Solo dan Pekalongan. Dengan melihat dan mengetahui berbagai jenis batik corak dan motifnya membuat pengetahuan kita akan salah satu warisan leluhur yang latif ini semakin lengkap, dan kita akan semakin bangga mengenakan batik.



Museum Batik Danar Hadi

Museum ini spesifik menyimpan batik-batik antik nan berasal dari pengaruh Jawa, Cina, India, Belanda, Keraton, khas petani, batik Indonesia pada umumnya, dan tentu saja batik dengan label Danar Hadi. Museum ini terletak di kompleks wisata House of Danar Hadi di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Meskipun menyimpan batik-batik kuno, pelataran museum ini didesain modern tetapi tetap menonjolkan karakteristik khas bangunan Kota Solo.

Pengunjung nan datang tak boleh mengambil foto dalam ruangan museum sebab dikhawatirkan cahaya kilat foto akan mempengaruhi rona kain batik. Selain itu, nan paling krusial dilarang menyentuh kain.

Pengelola museum juga mengupayakan hal lain dalam menjaga kualitas batik, yaitu dengan menebarkan aroma kembang sedap malam dan melati. Koleksi museum batik antik ini diperkirakan mencapai 10.000 lebih nan secara bergantian dipamerkan sebanyak 700 koleksi per tujuh bulan sekali.